Projo.IdAvatar border
TS
Projo.Id
Pengunggah Daftar Menu Tulisan Tangan Maskapai Garuda Dipanggil Polisi

VIVA – Rius Vernandes dan  Elwiyana Monica mendapatkan surat panggilan dari  Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta. Hal itu setelah, mereka membagikan foto menu penerbangan kelas bisnis maskapai Garuda Indonesia.

Surat panggilan kepolisian tersebut diposting pada akun Instagram milik @rius.vernandes. Pada akun itu terdapat pula keterangan dia meminta dukungan kepada para followers-nya.

'Guys, gw sama elwi dapat panggilan dari polisi mengenai masalah ini. Kami dilaporkan atas dugaan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. Gw yakin kalian tau kalau gw TIDAK ADA maksud sama sekali untuk mencemarkan nama baik siapapun," tulis dia

Dia minta dukungan dari siapa pun, terutama dari teman-teman influencer. "Gw harap kalian bisa bantu share dan support gw dalam masalah ini karena gw gak mau di masa depan ketika kita review sesuatu dengan apa adanya, ketika kita memberikan kritisi yang membangun, kita bisa di pidana," tulis dia lagi.

Dia menyebutkan akan menghormati segala peraturan hukum. "Gw sama sekali tidak merasa mencemarkan nama baik. Gw tidak takut. Tapi tidak adakah cara yang lebih kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini?" tulis dia.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta, Komisaris Besar Polisi Victor Togi Tambunan membenarkan ada pemanggilan kepada keduanya. Menurut dia, para terlapor saat ini masih berstatus saksi akan melakukan proses pemeriksaan.

"Betul, ada pemanggilan itu. Saat ini dalam proses mengundang atau memanggil terlapor yang masih berstatus sebagai saksi dan kita akan mendengar keterangan mereka pada Rabu mendatang," katanya saat dikonfirmasi VIVA, Selasa, 16 Juli 2019.


Link Sumber : https://www.viva.co.id/berita/nasion...panggil-polisi
0
5.7K
124
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
demos_xxxAvatar border
demos_xxx
#42
untuk kasus ini, ane sempat liat sekilas beritanya tapi ane ngga terlalu perduli sm video konfirmasi ato minta bantuan dll nya, terlepas dari apakah dia reviewer ato profesi lain, untuk mempublish sebuah artikel / hasil review pribadi, alangkah eloknya kalau memang kita sudah meminta izin terhadap pihak / pemilik produk / brand yang akan kita review.

Ketika kita tidak meminta izin (baik lisan maupun tertulus) dan pihak yang produknya kita review dan kita tayangkan ke khalayak luas, ternyata tersinggung dengan hasil review produk kita dan menganggap kita mencemarkan nama naik, nah itu yang jadi masalah. Dan hal itu tidak bisa disalahakan karena memang luh gak minta izin terlebih dahulu dan lsg post aja, dengan embel2 "gw kan reviewer, jadi suka2 jidat gw dong"

GAK BISA !!!

Gak ada etikanya dengan perlakuan seperti itu, kalau ada yang bikin reviewer obat kuat, trus diminum sendiri dan cew lu dipake sm tu reviewer dengan dalih "kan gw reviewer obat kuat, kalo ngga di test ya ngga ketauan dong", emg-nya ente mau terima ? Kan ngga kan ? Kenanya perlakuan tidak menyenangkan dong ?

Sama, mohon perhatikan etika, di jaman medsos ini, orang cenderung sedikit2 post, yg aneh2 dikit post, klo lu share ke inner circle lu yg gak ember, ato ke pasangan lu ato ke keluarga lu sendiri, dengan tujuan buat sharing aja, dan inner circle lu jg sifatnya "oh cukup tau aja", gak ember kemana2, ya itu masih amaan lah, tapi ketika lu share ke dumay, apapun tujuan dan tendensi lu, pasti ada kemungkinan 100% hal itu akan berbalik ke diri lu.

Banyak reviewer di youtube yg ane lihat juga menganut prinsip yg sama, dengan dalih konten / creator, seenak jidat publish material ttg produk yg direview dan kadang2 agak kasar dengan bahasa alay / sampah dan cenderung memojokkan produk tersebut. Ane ngga tau apakah memang ada perjanjian tertulis / tidak, tapi kalau mau jadi reviewer professional harusnya ada perjanjian tertulis yah, mau di publish dimana aja, produknya apa dan bahwa hasil review tidak berdasar pada subjective / objective pribadi aja. Dan sebenarnya pada youtuber yang post / publish hasil review tersebut pun bisa dipidana / diperkarakan oleh sang pemilik produk seandainya mereka tidak senang.

Cuma biasanay yang banyak di review itu kan berupa produk / barang, jadi biasanya pemilik produk / barang tsb gak terlalu masalah karena experience setiap orang bisa berbeda degan produk / barang tsb, tapi ketika yg lu review itu berupa service, nah itu yg kasih impact besar karena kalau layanan service pastinya bukan kepada produk / barang saja, tapi lebih besar skalanya diatas itu.

Bisa bayangin dong klo perusahaan penyedia jasa service ini tersinggu kalao review lu itu terkesan memojokkna (atau menyudutkan menurut persepsi mereka), yg pastinya bakal abis luh di bejek-bejek sama mereka.

Nyari duit boleh, cuma dipikirkan impactnya terlebih dahulu, jgn dikit2 ngepost, minta konfirmasinya dulu, trus minta concern nya terlebih dahulu, klo di bolehin ya udah post, tapi klo ngga dibolehin ya udah jgn post, jgn tanpa ijin lu post aja, kan jg lu ngga tau cerita aslinya dibelakang itu apa. Coba berpikir dewasa, pikirin dulu impactnya kepada orang lain baru bisa lu post.

Tujuan lu post menu tulis tangan kan pastinya untuk nyari viewer, lu tulis gede2 caption / thumbnailnya : ini lho menu tulis tangan garuda, ya pastinya siapapun yg buka link itu / baca pastinya pengen tau hal itu, secara tidak langsung lu memang mengarahkan kepada pembaca lu untuk berpikiran negatif dulu.

Kalo lu gak bermaksud untuk nyari viewer, kan bisa lu review servicenya garuda secara keseluruhan, trus terakhirnya baru lu post, ada nih kurangnya dikit, ternyata untuk disaster plan nya menu lum jadi, mereka tulis tangan. Lu post dulu narasi lu yang bagus di depannya, pesawatnya gede lah, pramugari nya cantik lah, tmpat duduknya lega lah, kabin nya bersih lah, harum lah, kondisi dingin lah, pramugaranya ganteng lah, pilotnya pintar lah, baru terakhirnya lu isi dengan minusnya dikit yaitu menu tulis tangan, deengan narasi begitu, lu akan membuat pembaca happy dengan nilai plusnya dulu daripada lu suguhin negatifnya di awal.

Kalo lu suguhin negatifnya di awal, klo tujuannya bukan buat jelekin / nyari viewer / click baik ya buat apalagi coba ?

Semoga makin dewasa dan ambil pelajarannya dari kasus ini ya gan.
entecavir
Sebarkanlah
claraclarachan
claraclarachan dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.