Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI
PACARKU HIDUP KEMBALI
Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.4K
6.3K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#478
BAGIAN 12
CURAHAN HATI HANTU IMUT


Spoiler for Utami baru bangun bobok:



Laju kendaraan sangat kencang melintasi jalanan kota Bandung yang kala itu sedang sepi karena sedang turun hujan lebat dari kegelapan langit yang angkuh melingkupi seluruh daratan. Air mengalir dari saluran drainase menuju badan jalan bagaikan air bah yang menggerus daratan ari sebuah danau yang meluap. Banyak orang-orang yang berteduh di bawah naungan atap bangunan disepanjang tepi jalan.

Asnawi kala itu tengah termenung memandangi suasana tepi jalan yang ramai oleh orang-orang yang berteduh, tatapannya kosong dan pikirannya tertuju pada kejadian yang menimpanya siang tadi. Kejadian dimana dirinya hampir tertabrak oleh kuda besi yang dikendarai Cascade. Masih terngiang suara gadis itu di telinganya, dia merasa sangat kenal dengan suara itu. Hatinya mendadak jadi pilu ketika berharap jikalau suara itu adalah suara Hayati.

“honey......what happen?” tanya Cascade sambil mengendarai Range Rover nya.

Asnawi terperanjat kaget ketika tangan Cascade mengelus kepalanya dengan lembut. Lamunan Asnawi seakan-akan langsung sirna dan berganti menjadi pemandangan realita yang sebenarnya.

“ouch!...you shock me darl’!” ujar Asnawi yang kemudian mengubah posisi duduknya menjadi tegak.

“I’m sorry honey....I just worried about you honey...”

“ah...I’m fine Cas....i’m just little bit tired”

“What are you thingking honey...?”

“nah...nothing...cuman gue kepikiran sama kejadian tadi siang”

“hmmm...pas gue hampir nabrak lu?”

“yeah my darl’.....tadi sebelum elu nabrak gue...gue denger cewek yang ngintipin gue itu teriak...dan gue langsung sadar.....tapi pas denger suara cewek itu, hati gue ngerasa bergetar yah”

“bergetar kenapa honey?........do you know that girl?”

“enggak...gue gak bisa mengenalinya...soalnya dia jauh banget, jadi wajahnya gak jelas....tapi suaranya kaya suara yang sering gue denger....khas banget gitu”

“emang kaya suara siapa?”

“kaya suara Hayati...”

Cascade mendadak diam, dia kembali konsentrasi ke jalan raya untuk tetap menjaga laju kendaraannya aman. “maybe...it just your imagination...Hayati has.......”

“passed away!......I know darl’.......she’s gone..but that sound of those girl heard so close to my heart”

“kita mesti cari tahu cewek itu honey....mungkin ada orang yang melihat mereka sebelumnya?”

“hmmmm....gue gak tahu...waktu itu komplek lagi sepi”

“mungkin Utami tahu...............”

“gue gak tahu Cas.........”

“yah nanti kita tanyain ke dia..she is a ghost...she will know everything”

Hujan semakin deras, Asnawi memegang tangan kiri Cascade yang mengelusnya, kemudian dia menciumi punggung tangan Cascade sabil mengendus permukaan kulitnya yang sangat halus dan putih. Satu jam berlalu sebelum akhirnya mereka sampai di depan rumah kost. Di kawasan komplek itu tampaknya hujan telah reda dan menyisakan genangan air di tepian jalan. Asnawi dan Cascade keluar dari mobil itu, mereka berjalan menuju kamar kost Asnawi yang berposisi di lantai dua rumah kost itu.

“Honey....elu mesti rajin minum obat yah...elu musti tidur selama dua hari kedepan!”

“gue gak apa apa Cas....gak usah minum obat itu juga kali..gue bisa tidur”

“Honey...Listen to me!....kata dokter elu itu mengalami depresi dan insomnia...tidur adalah obat yang baik buat elu sekarang...makanya elu mesti minum obat penenang..gue mau nyuruh Utami agar selalu ngasih obat ini buat lu”

Mereka sampai didepan kamar kost, Asnawi merogoh saku celana bagian depannya untuk mengambil kunci kamar. Setalah pintu terbuka, mereka masuk kedalam kamar itu. Asnawi langsung membuka sepatunya dan duduk diatas tempat tidur. Cascade mulai mencari keberadaan Utami yang kala itu tidak ada di dalam kamar maupun di kamar mandi.

“Utami kemana yah?......kok gak ada?” tanya Cascade yang kebingungan.

“hmmm..paling dia lagi dikamarnya sekarang atau lagi pacaran di rumah kosong blok 10”

“What the hell?.....she’s have a boyfriend?”

“yeah honey......she’s boyfriend is ghost too”

“Jesus christ........terus kenapa kalo dia punya pacar tapi suka bercinta sama elu?”

“yah katanya sih buat ngisi energi Cas....jadi kalo energinya udh penuh, dia bisa menampakan diri dalam waktu yang lama”

“hmmmm.....make sense yeah...tapi perasaan lu gimana ke dia?”

“yah..biasa aja Cas...malahan gue mah gak nafsu sama dia...bodynya kaya cewek LOLI...jauh lah sama body lu”

“shit!!...lu samain body gue dengan setan!”

“isshhh...sorry hehehe......abisnya gue bingung mau bandingin sama siapa”

“lah sama Hayati lah...kan sama sama setan”

“dia udah mati Cas.....gue gak mau ngebahas dia”

Asnawi kembali tertunduk lesu ketika mendengar nama Hayati yang disebut oleh Cascade. Dia mulai menitikan air mataya kembali dan menetes diatas sprei berwarna merah. Cascade merasa bersalah dengan sikapnya barusan, dia kemudian duduk di sebelah Asnawi dan merangkul pundaknya.

“I’m so sorry honey...gue gak bermaksud bikin lu nangis”

“no problem my darl’...i’m fine”

“kalo gitu gue mau manggil Utami sekarang kesini”

“emang elu bisa manggil dia kesini?”

“hell yeah my honey....memanggil arwah adalah salah satu kekuatan indigo gue”

Cascade kemudian berdiri dihadapan Asnawi. Dia menggulung kedua lengan bajunya sampai sikut, setelah itu Ia mulai komat-kamit merapal mantra pemanggil arwah sambil menyandingkan kedua lengannya yang bertato segitiga siku-siku sehingga tato tersebut membentuk suatu gambar segitiga sama kaki. Mata Cascade mulai berubah dari yang semula berwarna coklat menjadi putih. Asnawi mendadak kaget melihat perubahan warna mata Cascade yang baru pertama dilihatnya. Lampu ruangan mulai berkelap-kelip dan suhu udara mendadak menjadi dingin.

“kamu mau apa manggil aku malem malem gini?” tanya Utami yang tiba tiba muncul disebelah Asnawi.

“Arrrrghhhh!!!” Asnawi langsung loncat sambil berteriak ketika Utami menyapanya.

“lho kok kamu takut sih liat aku?” Utami mulai kesal dengan Asnawi.

“kamu tiba tiba muncul disebelahku....kaget anjir!”

“lha kan kamu yang manggil aku......dasar raja cholay!..ganggu orang lagi pacaran ajah”

“eh...sembarangan yah nuduh aku.....setan triplek!!”

Utami seketika menghampiri Asnawi yang masih terduduk diatas karpet, dia langsung menarik kerah bajunya. “apa maksudmu nyebut aku setan triplek?” Utami marah besar kepada Asnawi karena merasa tersinggung.

“maksudmu apa juga manggil aku raja cholay?......huh?” Asnawi menggertak balik.

“aku hajar kamu yah!...kamu udah ganggu orang lagi pacaran” Utami mulai mengepalkan tangan kanannya dan bersiap memberikan bogem mentah kepada Asnawi yang tampak pasrah.

“THAT’S ENOUGH!!!!” tiba-tiba Cascade berteriak setelah merasa kesal melihat tingkah mereka berdua yang saling ejek dan tidak memperdulikan keberadaannya. Seketika Utami pun langsung menghentikan konfrontasinya terhadap Asnawi. Dia langsung berdiri dan meminta maaf kepada Cascade.

“maafin aku mbak Casey...abisnya Asnawi manggil manggil aku sembarangan....kan aku lagi asyik berduaan sama Brian” kata Utami dengan mata berkaca kaca.

“bukan aku kali yang manggil kamu bweeeeek!!...geer!...kamu kerjaannya pacaran mulu sih” Asnawi tiba tiba memotong pembicaraan Utami.

“apa kamu bilang!!........baru hari ini aku keluar pacaran...tiap hari aku ngurusin kamu yang selalu nangis...huh!!........kamu gak nyadar?” Utami kembali membentak Asnawi.

“UDAH...UDAH!...............STOP!!........kalian jangan berantem....sekarang kalian duduk!” Cascade kembali menghentikan pertengakaran Utami dan Asnawi.

Mereka akhirnya duduk bersebelahan diatas ranjang, sementara Cascade menarik kursi dari balik meja belajar dan menyimpannya berhadapan dengan Utami dan Asnawi, kemudian dia duduk diatas kursi itu.

“Tami....aku yang manggil kamu tadi, bukan Asnawi...I’m so sorry”

“gak apa apa mbak Casey......kirain aku dia nih yang manggil” Utami tersipu malu.

“kamu harus minta maaf sama Asnawi...karena udah nyerang dia” perintah Cascade.

Utami kemudian meminta maaf kepada Asnawi dengan mencium tangannya. Setelah itu Cascade mulai bercerita tentang hasil pemeriksaan kondisi kejiwaan Asnawi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dr. Michael siang tadi, Asnawi divonis mengalami depresi berat dan insomnia. Apabila hal itu dibiarkan, maka Asnawi akan mengalami gangguan jiwa atau skizofrenia yang disebabkan oleh rasa sedih yang berlarut larut akibat ditinggal pergi Hayati.

Dr. Michael memberikan resep obat kepada Asnawi agar bisa terhindar dari kegilaan. Dia memberikan obat penenang dengan dosis kuat dan obat anti depresan, selain itu Asnawi juga diperintahkan untuk berbaring (bedrest) selama seminggu untuk mengembalikan kondisi fisiknya seperti semula. Cascade meminta bantuan Utami untuk mengawasi Asnawi selama masa bedrest. Asnawi harus selalu meminum obat yang telah diberikan sesuai aturan pakai dan banyak tidur.

“jadi aku mesti memaksanya minum obat?” tanya Utami.

“iya Tami....setidaknya selama tujuh hari masa bedrest...kamu bisa kan?” jawab Cascade.

“hmmmm...bisa banget lah mbak Casey....Asnawi tuh udah kuanggap seperti keluargaku “

“sound’s good....baiklah aku percayakan Asnawi sama kamu yah..aku yakin kamu bisa merawat dia”

“percayalah mbak Casey...hehehe”

Malam itu, Asnawi hanya duduk terdiam ketika Cascade mengobrol dengan Utami. Pukul sepuluh, Cascade pulang menuju rumahnya kembali sementara Asnawi telah meminum obat penenang agar bisa kembali tidur normal.

“ayo Wi...kamu tiduran disini yah...!” perintah Utami ketika dirinya selesai mempersiapkan tempat tidur yang nyaman untuk ditiduri Asnawi.

Asnawi kemudian berbaring dengan perlahan diatas kasur itu, Utami pun menyelimutinya dengan penuh kelembutan. Perhatiannya terhadap Asnawi sangat besar, mengingat Utami lah yang menjadi satu satunya sosok yang bisa menggantikan Hayati untuk saat ini. Setelah memastikan Asnawi berbaring nyaman, Utami berbaring di sebelah Asnawi sambil memeluknya.

“Tami.......apa kamu gak ngerasa jijik tiap malem tidur bareng aku?”

“yah enggak atuh Wi....ngapain aku jijik sama kamu”

“iya kan kamu dulu selalu bilang jijik sama aku...kamu sering ngeliat apa yang aku lakuin di kamar mandi”

“oh itu hahaha......ah kamu mah terlalu dimasukin dalam hati...dulu kan aku gak ngerti Wi...sejak kamu merudapaksaku...aku jadi tahu rasanya kenikmatan itu....dan sekarang aku udah gak jijik lagi sama kamu”

“hmmm.....aku jadi ngerasa berdosa banget sama kamu Tami....gara gara kegilaan aku, kamu harus kehilangan kesucianmu....maafin aku Tami”

“udah Wi....kamu gak usah minta maaf lagi...semuanya udah terlanjur terjadi...lagian aku ini udah mati...aku ini hanya arwah gentayangan....buat apa mempertahakan kesucianku ....lagi pula aku udah mempertahankan kesucianku selama hidup..dan itu membuatku bangga”

“terus apa yang akan kamu lakukan sekarang?”

“yaaah..aku cuman menunggu waktu sampai dimana aku juga mengalami hal yang sama kaya mbak kunti...ditarik ke alam baka”

“kapan Tami?”

“aku gak tau Nawi...yang jelas , selama ibuku masih hidup dan tidak merelakan kematianku, maka aku akan tetap disini.....selama masa itu, aku akan selalu disisimu”

“hmmm......apa kamu jatuh cinta padaku?”

Mendengar pretanyaan Asnawi, Utami mendadak terdiam seakan lidahnya menjadi kelu. Utami tidak bisa menjawab pertanyaan itu, dia berusaha berpikir keras untuk mengalihkan topik pembicaraan. Akhirnya Utami kembali mengelus elus kepala Asnawi agar cepat tidur.

“ayo dong tidur Nawi!...kayaknya kamu udah ngantuk banget, aku juga udah ngantuk nih” kata Utami sambil pura-pura menguap.

“iya Tami....kayaknya obat tadi udah bereaksi.....selamat tidur Tami” Asnawi akhirnya tertidur.

Utami bisa bernapas lega setelah Asnawi tertidur. Perasaannya kini telah bercampur aduk setelah mendengar pertanyaan dari Asnawi tadi. Selama dua bulan terakhir, Utami mendadak menjadi sosok yang sangat berperan penting dalam kehidupan Asnawi. Dia menjelma menjadi sosok pengganti Hayati yang selalu merawat Asnawi dalam sakit, menghibur dalam kesedihan dan ikut tertawa dalam kebahagiaan.

Utami memandangi wajah Asnawi yang terlihat damai, dia mengelus-elus kembali kepalanya. Sesekali Utami menciumi kening dan pipi Asnawi yang sangat lelap sambil menitikan air mata. Hatinya merasa sangat bergetar ketika mengingat hubungannya dengan Asnawi selama dua bulan terakhir.

“Nawi......seandainya aku masih hidup, maka aku gak akan ragu sedikitpun untuk mencintai kamu...aku rela memberikan apa saja termasuk kesucianku demi menjadi pendamping hidupmu...tapi sekarang.....aku udah mati...hati dan perasaanku juga ikutan mati bersama jasadku...aku pengen sekali bisa mencantimu Nawi..tapi aku gak bisa...kadang aku iri sama mbak kunti yang bisa mengungkapkan perasaannya sama kamu...dia bisa mencurahkan cintanya kepadamu...padahal dia juga arwah gentayangan sama denganku....Nawi......walaupun perasaan cinta ku udah mati....tapi sekarang aku pengen bilang kalo...AKU MENCINTAIMU ASNAWI!”

Utami menangis ketika mengungkapkan perasaannya di depan Asnawi yang tengah tertidur pulas. Air matanya mengalir deras bercucuran hingga menetes ke baju Asnawi sampai mebasahinya. dia berusaha untuk tegar dan menerima keadaannya sebagai arwah gentayangan. Utami sangat menyesali perbuatannya dahulu ketika mencoba bunuh diri hanya karena sakit hati setelah memergoki pacarnya selingkuh dengan sahabatnya, dia sama sekali belum mengerti apa artinya cinta yang sebenarnya. Utami baru menyadari arti cinta yang sebenarnya ketika berusaha menggantikan peran Hayati didalam kehidupan Asnawi yang sudah hancur selama dua bulan terakhir.

.................................

AYO UTAMI KAMU PASTI BISA!! BERJUANGLAH...KUNTI ITU JAUH DARINYA!!...GANBATTE!!

KITA REHAT SEJENAK PEMISRSAH.............emoticon-Bettyemoticon-Betty
Diubah oleh Martincorp 18-07-2019 08:25
ym15
jamalfirmans282
symoel08
symoel08 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.