TS
User telah dihapus
Tenangkan Pikiran dan Hatimu

Peace Be Upon You
Tenangkan pikiran dan hatimu
Ini adalah thread nasihat nasihat dari tiga ulama besar dalam Islam, semoga dapat membantu menenangkan hati dan pikiran;
Hasan Bashri (21 - 110 H)
Imam Gazali (450 - 505 H)
Abdul Qadir Jailani (471 - 561 H)
Hasan Bashri (21 - 110 H)
Spoiler for bagian:
Imam Gazali (450 - 505 H)
Spoiler for bagian:
Abdul Qadir Jailani (471 - 561 H)
Spoiler for bagian:
__________________________________________________________________
Sumber
_____________________________________________________________
Terima Kasih
Sumber
_____________________________________________________________
Terima Kasih
~~~ Bonus ~~~
Polling
0 suara
Ulama besar favorit
Diubah oleh User telah dihapus 05-06-2020 05:02
nona212 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
18.3K
603
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
6.4KThread•2.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
User telah dihapus
#361
Sungguh mengherankan ingin surga tetapi tak ibadah!
Sungguh mengherankan!
Jika ingin kaya, kita pun bergegas mencari sumber-sumber rezeki, entah itu bertani, berladang, berdagang, berlayar, atau merantau.
Jika ingin berilmu, kita pun mati-matian mempelajari, menghafal, dan mengulang-ngulang pelajaran.
Kita begitu giat mencari rezeki, bahkan terkesan tidak yakin dengan jaminan Allah. Kita tidak mau duduk berpangku tangan di rumah, hanya menunggu dan mengucapkan, "Ya Allah, berilah kami rezeki!"
Akan tetapi, ketika menginginkan kenikmatan abadi, kita justru merasa cukup dengan hanya berdiam diri dan mengucapkan, "Ya Allah, ampunilah dan sayangilah kami!"
Padahal, Dzat yang kepada-Nya kita kembali, Dzat yang membuat kita terhormat, telah menyeru dan berfirman,
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS. an-Najm [53]: 39)
Namun, seruan itu tak membuat kita tergugah dan keluar dari jurang-jurang ketertipuan dan mimpi kosong. Ini adalah musibah besar jika Allah swt. tidak sudi memberi kita kekuatan untuk melakukan tobat nasuha. Marilah kita memohon kepada Allah agar sudi menerima tobat kita.
Jika ingin kaya, kita pun bergegas mencari sumber-sumber rezeki, entah itu bertani, berladang, berdagang, berlayar, atau merantau.
Jika ingin berilmu, kita pun mati-matian mempelajari, menghafal, dan mengulang-ngulang pelajaran.
Kita begitu giat mencari rezeki, bahkan terkesan tidak yakin dengan jaminan Allah. Kita tidak mau duduk berpangku tangan di rumah, hanya menunggu dan mengucapkan, "Ya Allah, berilah kami rezeki!"
Akan tetapi, ketika menginginkan kenikmatan abadi, kita justru merasa cukup dengan hanya berdiam diri dan mengucapkan, "Ya Allah, ampunilah dan sayangilah kami!"
Padahal, Dzat yang kepada-Nya kita kembali, Dzat yang membuat kita terhormat, telah menyeru dan berfirman,
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS. an-Najm [53]: 39)
Namun, seruan itu tak membuat kita tergugah dan keluar dari jurang-jurang ketertipuan dan mimpi kosong. Ini adalah musibah besar jika Allah swt. tidak sudi memberi kita kekuatan untuk melakukan tobat nasuha. Marilah kita memohon kepada Allah agar sudi menerima tobat kita.
0