Kaskus

Story

athoxzoemantaAvatar border
TS
athoxzoemanta
MYTHS JILID II (MISTERI ALAS MANGIN)
JILID I CEK DISINI GAN /SIS : MYTHS JILID I (SI GUNDUL & MISTERI PABRIK PENGGILINGAN PADI)

INDEX
SALAM PEMBUKA

CHAPTER I KI BANDENG

CHAPTER II TIPU DAYA

CHAPTER III API KEMARAHAN

CHAPTER IV ILUSI

CHAPTER V DIA BUKAN MANUSIA

CHAPTER VI RENCANA BALAS DENDAM

CHAPTER VII KESURUPAN

CHAPTER VIII SI PENGANTAR PESAN

CHAPTER IX TAK TERSAMPAIKAN

CHAPTER X MENCARI KEMBANG SEREH

CHAPTER XI PERJANJIAN

CHAPTER XII BALAS DENDAM

CHAPTER XIII KEMALANGAN

CHAPTER XIV BAPAK DAN ANAK

CHAPTER XV MALAM YANG PANJANG

CHAPTER XVI KESAKSIAN YANG SAMA

CHAPTER XVII PENGORBANAN SANG AYAH

CHAPTER XVIII PELARIAN

CHAPTER XIX KEGADUHAN

CHAPTER XX KISAH KELAM PAK RASID

CHAPTER XXI PRIA LICIK

CHAPTER XXII MUSLIHAT

CHAPTER XXIII IRONI

CHAPTER XXIV PENYESALAN

CHAPTER XXV YANG TERLEWATKAN

CHAPTER XXVI RENCANA DAYAT

CHAPTER XXVII KRISIS

CHAPTER XXVIII PUTUS ASA

CHAPTER XXIX TITIK TERANG

CHAPTER XXX PERBURUAN

CHAPTER XXXI KARMA

CHAPTER XXXII RENCANA PENGGUSURAN

CHAPTER XXXIII AWAL PENGGUSURAN

CHAPTER XXXIV TAK TERDUGA

CHAPTER XXXV TAK TERKENDALI

CHAPTER XXXVI MUKA DUA

CHAPTER XXXVII SANG DERMAWAN

CHAPTER XXXVIII BUNGKUSAN

CHAPTER XXXIX SALAH SANGKA

CHAPTER XL PETUNJUK

CHAPTER XLI KEPERCAYAAN

CHAPTER XLII HURU-HARA

CHAPTER XLIII PERINGATAN

SALAM PEMBUKA


 
Gunung Karang Pandeglang yang tinggi menjulang terlihat jelas dari bukit di tengah hutan. Hutan yang rimbun di penuhi pohon-pohon tinggi, serta semak belukar yang menghiasi setiap sudut hutan itu menyimpan banyak misteri.

Hutan itu sudah ada sejak jaman penjajahan belanda, tempat di mana para gerilyawan dan warga mengungsi dari sergapan kolonial yang terkenal kejam dan sadis. Hutan itu diberi nama Alas Mangin, karena dihutan itu selalu terdengar bunyi angin yang menghempaskan dedaunan dengan tiada hentinya.


Cerita ini saya ambil dari beberapa kisah nyata yang aku alami, dan yang dialami warga sekitar Alas Mangin yang terkenal dengan keangkerannya. Terima kasih kepada seluruh warga yang sudah berbagi cerita dan sebagai privasi, beberapa nama tokoh dan tempat akan saya samarkan.


MYTHS JILID II (MISTERI ALAS MANGIN)

THE STORY BEGINS emoticon-Ngacir



Quote:

Diubah oleh athoxzoemanta 01-07-2025 09:21
chaoshary20Avatar border
mukagedekAvatar border
tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing dan 38 lainnya memberi reputasi
37
49.4K
180
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
athoxzoemantaAvatar border
TS
athoxzoemanta
#95
CHAPTER XVIII
PELARIAN


SRAKK..SRAKK...

Dengan tenaga yang tersisa, Dayat terus berjalan menyusuri hutan belakang rumahnya demi menghindari warga yang mengepung rumahnya. Ia tak menyadari bahwa Athox, Kukus dan Adong tengah membuntutinya. Kakinya mulai terasa lemas ketika sudah melewati pematang sawah, pembatas kampung dengan Alas Mangin.

KRAKK..

Dayat terperanjat kaget mendengar suara dari arah belakang. Ia pun dengan cepat menoleh ke belakang.

BRUSSH,,,,

Athox, Kukus dan Adong yang tengah membuntuti Dayat, terpaksa masuk ke tengah sawah, karena takut terlihat oleh Dayat.

“Siapa disana?” Tanya Dayat, yang terlihat pucat karena tidak ada seorang pun di belakangnya.

Rupanya Athox dan yang lainnya bersembunyi dengan cepat ke tengah sawah yang memang padinya tumbuh tinggi menghalangi pandangan Dayat.

“Gara-gara kamu sih, Kus. Kita jadi harus masuk ke sawah deh. Mana sawahnya dalam banget”. Ucap Adong geram.

“Lain kali hati-hati, Kus. Perhatikan pijakan jalannya, gimana jadinya kalau kita ketahuan Dayat”. Ucap Athox dengan nada setengah berbisik.

“Iya, Maaf”. Ucap Kukus singkat.

“Memangnya apa yang tadi kamu injak?”. Tanya Adong.


“Gak tahu, tapi kayak sisik ular yang baru berganti kulit”. Ucap Kukus menjelaskan.

“Ah, Masa sih?”. Tanya Athox dan Adong dengan nada setengah tinggi.

“SSSTTTTTT.. Jangan keras-keras”. Ucap Kukus memperingati Mereka.

SIAPA DISANA???...


Dayat kembali berteriak ketika sayup-sayup mendengar suara orang yang tengah mengobrol tak jauh dari tempatnya berdiri. Hatinya diliputi rasa takut yang bukan kepalang. Ia berpikir kalau warga sudah hampir menyusulnya.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHH..

Tiba-tiba Dayat menjerit keras, membuat kaget Athox, Kukus dan Adong yang bersembunyi di tengah sawah. Seakan lupa dengan misinya, mereka pun keluar dari tengah sawah menuju ke arah Dayat berada. Namun mereka kaget bukan main, ketika melihat wajah dan dan tangan Dayat dipenuhi dengan sisik-sisik ular.

ASTAGHFIRULLAH...

“Yat, ada apa dengan wajahmu itu?” Tanya Athox dengan pandangan jijik.

“Jangan mendekat”. Teriak Dayat sambil mengambil kayu bakar di bawah kakinya berusaha mengancam mereka.

“Tenang, Yat. Kami tidak akan menyakiti kamu”. Ucap Kukus berusaha menenangkan suasana.

KREPP...

Tangan kiri Dayat merasa meraba sesuatu di kantong celananya yang tak lain adalah Jimat Kembang Sereh. Matanya pun menyeringai seolah keberaniannya bangkit ketika memegang jimat itu.

“Kus, sepertinya si Dayat mempunyai sesuatu di kantong celananya. Lihat itu, mukanya terlihat tidak ketakutan lagi”. Ucap Adong

“Iya, aku juga berfikir begitu”. Ucap Kukus.

“Ayo kita dekati!”. Ajak Athox.

FWUSSH..

Baru saja mereka hendak mendekati Dayat, tiba-tiba sosok Dayat menghilang dari pandangan, membuat mereka saling menatap satu sama lain, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Anjiirrr.. Sulap kah ini?”. Tanya Adong terheran-heran.

“Aneh, kemana perginya si Dayat?”. Athox Menimpali.

“Sepertinya ini ada hubungannya dengan benda yang ada di kantong celananya”. Ucap Kukus menduga-duga.

“Duh, jadi sia-sia deh usaha kita membuntuti Dayat”. Ucap Adong mengeluh.

“Ayo kita pulang saja, dan kita laporkan saja keanehan-keanehan tadi ke warga Lembur Dukuh”. Ajak Athox sambil langsung berjalan paling depan.

Anjing menggonggong di tengah hutan Alas Mangin, membuat ngeri orang yang mendengarnya. Tampak di ujung barat hutan Alas mangin sesosok tubuh yang ambruk tak berdaya di rerumputan, yang tak lain adalah Dayat yang berhasil lolos dari kejaran Athox dan yang lainnya, berkat Jimat Kembang Sereh. Pandangannya kosong menerawang entah kemana, seolah tengah memikirkan sesuatu.

“Kalau terjadi sesuatu dengan ayahku, tunggu saja pembalasanku”. Ucap Dayat pelan dan tak lama kemudian matanya terpejam, tak kuasa menahan tubuhnya yang kelelahan.

BERSAMBUNG emoticon-Traveller

Duh udah 2x puasa 2x lebaran baru upload lagi, masih ada yang mau baca gak yah???
emoticon-No Hope
Diubah oleh athoxzoemanta 21-06-2019 23:21
disya1628
MFriza85
simounlebon
simounlebon dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.