Kaskus

Story

aldiansyahdzsAvatar border
TS
aldiansyahdzs
Kisah Tak Sempurna
Quote:

Kisah Tak Sempurna


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.


Selamat pagi warga Kaskus di Seluruh Muka Bumi.

Terimakasih kepada Agan / Aganwati yang sudah mampir di Thread ini. Terimakasih pula untuk sesepuh dan moderator SFTH. Thread ini adalah thread pertama kali saya main kaskus . Saya berharap Thread pertama kali saya di Kaskus bisa membuat Agan / Aganwati terhibur dengan coretan sederhana saya ini.

Thread ini bercerita tentang kisah putih abu - abu seorang laki laki yang saya beri nama Erlangga. Dari pada penasaran, lebih baik langsung baca aja gan! Selamat galau eh selamat membacaaa.

NB; Kritik dan Saran sangat saya butuhkan agar saya dapat menulis lebih baik lagi.

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Keep in touch with me.
twitter: aldiansyahdzs
instagram : aldisabihat
Diubah oleh aldiansyahdzs 17-06-2019 18:30
yusuffajar123Avatar border
junti27Avatar border
JabLai cOYAvatar border
JabLai cOY dan 31 lainnya memberi reputasi
32
132.2K
879
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aldiansyahdzsAvatar border
TS
aldiansyahdzs
#823
Suara Dean - Part 5
Saat hatiku benar-benar dipenuhi perasaan rindu, saat itu pula ku rasakan hal yang menyiksaku secara bersamaan. Rasa rindu yang menumpuk di dada, meledak bak bagaikan bom atom yang terhempas dari udara menuju tanah. Hatiku tak bisa berdusta bila melihat pasangan muda-mudi bermesraan bermalam minggu ria. Sedang aku setiap malam di kamar kosan hanya bisa memutar lagu yang Angga sukai. Setidaknya dengan cara itu bisa berhasil meminimalisir rasa rindu. Yang sebenarnya hanya untuk memanipulasi hatiku sendiri. Lebih tepatnya aku membohongi diri.

Akhir-akhir ini video call atau voice call yang biasa sehari sekali kini berubah menjadi seminggu sekali. Itupun kalau aku dan Angga tidak sibuk. Kadang pada suatu waktu aku sibuk Angga tidak.

Malam bertemankan hujan gerimis. Ku cari video dokumenter manggung bersama Angga sewaktu dulu di Bandung. Setelah mendapat video, ku colokan kabel jack ke pengeras suara dengan volume yang rendah agar ruanganku tidak sepi serta tidak mengganggu kenyamanan tentangga kos ku. Ku putar video tersebut, ku hempaskan diri diatas kasur lalu ku pejamkan mata. Mendengarkan suaraku sendiri yang dipadu padankan dengan permainan gitarnya membuatku semakin rindu. Tidak terasa pipiku basah, aku menangis. Sepilu-pilunya hatiku saat ini adalah rindu kepadanya. Ingin berjumpa dan memeluknya.

Ponselku berdering, aku beranjak dari tempat tidurku. Angga menelponku.

“Hallo, maaf ya baru beres ngerjain proyek sama Dosen.”–
“Ini baru nyampe kamar banget belum lepas tas”
“Udah makan belum?”, tanyaku khawatir.
“Makan nasi belum cuman ngemil gorengan aja nggak ada yang masak”, jawabnya.
“Kapan ya kita terakhir kali ketemu?”, tanyaku dengan perasaan pilu.
“Waktu aku jemput kamu pulang”, jawabnya datar.
“Iya betul”, jawabku singkat.

Sejenak perbincangan diantara kami hening. Aku berusaha sebisa mungkin biasa-biasa saja.

“Dari tadi suaranya kok beda, lagi sakit?”–
“Kok nggak bilang?”, sambungnya.
“Cuman nggak enak badan aja”, jawabku berbohong.

Tutttt, tuttt, tuuuuttt. Aduh, aku lupa jika kuotaku sudah sekarat. Pasti sudah habis. Ku sambungkan ponselku dengan jaringan WiFi di kos. Namun tetap saja sulit sekali mengirim pesan kepada Angga. Malam ini, dunia tidak berpihak kepadaku. Membiarkan rindu ku nikmati sendirian di ujung dunia.

---


Selasar kampus menjadi tempat nongkrong sebelum perkuliahan di mulai. Aku duduk di kursi panjang bersama beberapa temanku yang baru datang. Akhir-akhir ini teman-temanku sedang diterpa demam musik Korea. Aku sendiri tidak begitu suka, tapi bukan berarti aku benci. Sesekali temanku meminta untuk mendengarkan satu atau dua lagu. Ku coba untuk mendengarkan satu lagu penuh. Namun aku tidak sanggup. Aku pernah bertanya kepada temanku kenapa mereka suka lagu-lagu Korea. Kebanyakan diantaranya malah menjawab karena personil boyband tampan dan rupawan. Ku akui memang iya. Putih, tinggi, bersih, betah untuk lama-lama dipandang. Tapi aku tidak tertarik.

“Kamu kok nggak normal ya?”, tanya Nina.
“Yang ganteng biasanya suka nyakitin hahahaha”, jawabku tertawa. Membuat orang yang sedang lewat memandang ke arahku.
“Pacarmu gimana? Nyakitin gak?”, pertanyaan ini cukup membuatku kaget.
“Lah, engga dong”, jawabku.
“Mas Arie dateng duuuuuh bentar ya aku benerin poni dulu takut Mas Arie ngeliat aku”

Dari kejauhan mata Nina sudah bisa melihat Mas Arie yang berjalan ke arah kami. Lelaki ini memang hebat. Ketampanan dan kharisma dari Mas Arie bisa memikat hati wanita. Terkecuali aku.

Mas Arie berhenti melangkahkan kakinya saat Nina menyapanya.

“Halo, Kirana kan?”, tanya Mas Arie dengan suara lakinya. Tapi aku setengah ingin mutah saat mendengarnya.
“Iya Mas”, jawab Nina speechless. Mas Arie tiba-tiba menatapku. Percayalah, aku tidak ingin menatap balik dia.
“Eh, ada Dean, hai” ku balas sapaan Mas Arie dengan senyum yang dipaksakan.

Sebenarnya Mas Arie orangnya baik. Dia adalah orang yang menolongku. Kala itu uang saku bulanan dari orang tuaku menipis. Aku bingung bagaimana cara bertahan hidup di Yogyakarta dengan uang yang pas-pasan. Ku ceritakan hal ini kepada Karina. Esoknya aku dipertemukan oleh Karina kepada Mas Arie. Mas Arie menawarkan kepadaku beberapa pekerjaan diantaranya menjadi pelayan paruh waktu di restaurant sepupunya atau mengajar bersama dia di tempat les. Aku pilih mengajar di tempat les meskipun dengan kemampuan otakku yang seadanya. Aku tidak memilih pelayan paruh waktu karena kondisi fisikku yang sering gampang lelah bila bekerja seharian meskipun gaji pekerjaan pelayan lebih besar dari pada guru les. Yang aku tidak suka dari Mas Arie adalah sifat caper, sok ganteng (meskipun memang sebenarnya ganteng), dan sering mengajak perempuan jalan.
shadowsx1602
delet3
junti27
junti27 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.