- Beranda
- Stories from the Heart
Misteri Gunung Lawu ( Kisah Mistis )
...
TS
.nona.
Misteri Gunung Lawu ( Kisah Mistis )

Cerita ini berdasarkan pengalaman teman-teman dan TS yang biasa mendaki gunung, nama semua yang ada di cerita ini disamarkan. Begitu juga dengan tokoh utamanya.
Walau cerita ini akan ditambahi bumbu-bumbu penyedap biar lebih seru, tapi based cerita ini adalah kejadian nyata walau hanya kerangka ceritanya saja, jadi anggap saja cerita ini fiktif. Mau percaya atau tidak yang jelas kehidupan tak kasat mata itu memang nyata.
Semoga cerita ini menghibur rekan-rekan pembaca semua, untuk yang tidak suka dengan cerita mistis lebih baik jangan diteruskan membacanya ditakutkan kecanduan.
Prolog
Cerahnya mentari membakar kulit di daerah Solo ini, entah sudah berapa kali kuminum air putih yang kubawa menunggu datangnya kedua kawanku. Nampak 3 tas caril yang kugunakan dan punya kawanku tergeletak di ujung pos entah sepertinya tempat ini adalah pos satpam yang ditinggalkan dekat stasiun Solo Jembres.
Terdengar suara kawanku Joko dan Endri melangkah menuju pos tempatku berteduh, entah sudah berapa kali asap putih mengepul dari mulutku. Waktu yang terasa lambat menunggu kawanku membeli logistik di sekitar pasar agar pendakian ke lawu tidak menjadi teror di kala perut lapar.
"Lama amat" ujarku
Joko dan Endri mesam mesem persis kaya petruk dan gareng lagi nyari bau kentut nya semar.
"Ahh... Elahh Don, nih lihat bawaan lumayan banyak" ujar Joko, sambil menenteng beberapa belanjaan logistik yang sudah dibeli.
"Tau lo Don, lo mah enak cuman bengong sambil ngebul jagain tas doank" Endri pun tak kalah sengit membela Joko.
Aku pun tersenyum kepada mereka, " janc*kk, malah marah-marah ya aku yang salah...puas dah lo.. "
Mereka pun tertawa secara bersamaan, tak banyak yang diceritakan di daerah Solo Jebres ini namun perjalanan masih panjang. Joko pun menelepon seseorang untuk menjemput kami, karena yang lebih paham daerah ini dan Lawu adalah Joko. Jadi aku dan Endri tinggal duduk manis menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan pendakian kali ini.
"Waduhh... kita harus nunggu setengah jam lagi, yo wes kalian istirahat dolo dah. Cari tempat ngopi yuk " ujar Joko.
Kami berdua pun mengangguk, rasanya menunggu sambil ngopi dan makan gorengan lebih nikmat dibandingkan harus menunggu di tempat yang mulai panas ini.
Kami pun berjalan, hingga terlihat warung kopi di pinggir jalan. Barang bawaan pun ditumpuk jadi satu, logistik pun sudah dibagi masuk ke dalam caril masing-masing.
Kami pun memesan mie rebus, lumayan untuk ganjalan perut yang sudah mulai teriak lapar. Sembari memakan mie yang sudah terhidang, rasanya air putih di depanku tak sanggup menahan rasa dahaga yang sedang kuderita.
"Bu De aku es teh manisnya satu ?" ujarku, lalu disambut dengan ucapan kedua temanku.
"Aku es Jeruk Bu de, Aku kopi Bu De"
Pemilik kedai yang sudah berumur setengah baya itu pun mengangguk, ia pun mulai membuat pesanan minuman dengan terampil. Mie rebus punyaku pun habis lebih dulu, sedangkan kedua temanku masih asik mengunyah mie yang menjadi idola para pemuda yang sering ngekost.
Sedang asik bersenda gurau datanglah seorang laki-laki paruh baya disamping kedai kopi itu, pandangannya kosong nampak menatap jauh tanpa arah. Aku pun melihatnya dan merasa iba, aku segera beranjak mendekatinya.
"Maaf Pak, ini bangkunya biar enak duduknya"
Ia menoleh kepadaku ada senyum yang terasa berat.
"Makasih Le... "
"Mau minum kopi pak..? "
Ia pun menggeleng, menolak pemberianku.
"Rokok.. "
Ia kembali tersenyum diambil nya satu batang dari bungkus rokok yang kuberikan. Kepulan asap pun mulai keluar dari mulut kami berdua, kulihat tatapannya tidak ada perubahan masih kosong dan tak tentu arah.
"Sampean ini mau kemana, ke Lawu ya.. " ucap si bapak.
"Iya pak.. "
"Ohhh... Hati-hati ya, kalau ke sana. Saat ini banyak aura negatif di gunung lawu" ucapnya.
Aku hanya diam, tanpa bermaksud bertanya lebih jauh. Hanya anggukan kecil yang ku isyaratkan.
Kembali ia mengepulkan rokoknya terlihat olehku dari tampilan tangannya yang menggambarkan ia seorang pekerja keras, terlihat dengan jelas di lengan tangan kanan sebuah tato dengan motif bunga dan di lengan tangan kiri bertato motif naga dan wanita. Nampak masih mudanya bapak ini sosok orang yang di segani oleh orang sekitarnya.
"Ohh iya bapak asli dari sini....??"
"Bukan, Le aku dari Desa Jabung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Kamu tahu..?? "
"Tidak pak, aku ga ngerti daerah sini asalku dari Jakarta"
"Ohhh... Terima kasih ini Le, Rokokmu... " ucapnya dengan nada berat.
Kemudian temanku memanggil, "Woyy Don, itu bayar makananmu masak lo gw traktir terus bisa bangkrut aku" Joko teriak.
"Ehhh... Iya, bentar ya pak"
Aku pun segera membayar makanan yang sudah kupesan, "Ini bude, lalu memberikan sejumlah uang" setelah selesai pembayaran, aku pun menoleh ke arah tempat bapak tadi duduk ia sudah tidak ada.
"Loh Ndri... Tadi lo liat bapak yang duduk disini ngobrol ma gw pergi kemana ??"
"Bapak-bapak, ngaco lo... Dari tadi juga lo bengong ngerokok sendiri, di panggil juga diam aja makanya si Joko tadi teriak manggil lo... "
"Ahhh yang benerr....tadi aku ngasih... " ucapanku terhenti. Kulihat sebatang rokok yang masih utuh di bangku tempat si bapak itu duduk.
"Ealahhh.. udah ahh ngelindurnya yuk berangkat, tuh mobil kawanku sudah sampai di seberang" Joko pun mengambil carilnya.
Kuambil rokok tadi, masih utuh tanpa terbakar sedikitpun. Bulu kudukku berdiri seakan ada yang janggal, aku pun berdo'a semoga saja itu hanya halusinasi karena beban stress yang menggelayuti kepalaku.
Atau apakah benar dia "Hantu"
#Bersambung
Quote:
Quote:
🙏 terima kasih untuk agan mantab93 yang sudah repot-repot buatin index.. 👍
Tambahan Cerita Mistis Dari Kaskuser
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh .nona. 08-07-2021 11:16
camiakiersty715 dan 120 lainnya memberi reputasi
117
218.7K
895
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
.nona.
#372
Part 16

"Siapa Kalian"
Aku kaget melihat seseorang yang badannya tinggi besar dengan tombak di tangannya. Pakaiannya serba berwarna hijau.
"Maafkan kami tuan...kami datang dengan segala hormat" mas Jati mengapitkan kedua tangannya.
"Hmmm... Kalian prajurit Yogyakarta, ada apa gerangan kemari"
"Kami hanya ingin menemui Ratu dan mohon ijin kepadanya..karena aku akan mencari sesuatu yang memasuki wilayahnya"
"Hei apa yang ada di dalam tas kamu, sepertinya berpendar seperti cahaya.. "
Hebat sekali pikirku penjaga ini bisa melihat isi dalam tasku, padahal aku sendiri tidak tahu kalau cincin yang kubawa menampakkan sinar terang.
"Ini tuanku.." kuperlihatkan cincin yang diberikan oleh Jatayu.
"Astaga... sembah hormat untukmu tuan" Penjaga tadi lalu bersimpuh dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan.
Aku dan mas Jati pun segera meneruskan perjalanan, nampak di tengah lautan seperti ada sebuah jalan setapak hingga mencapai bibir pantai.
"Mas ini kok begini..? "
"Kamu tenang saja, ikuti terus jalan ini"
Badanku sangat ringan bahkan jalan setapak yang hanya terlihat olehku dan mas Jati bila di dunia nyata tidak terlihat sama sekali. Hingga ada sebuah kerajaan di tengah laut, kerajaan nyai penjaga pantai selatan.
Tiba di pelataran istana yang sangat mewah berbalut nuansa warna hijau, kami sama sekali tak merasakan kalau istana tersebut berada di tengah laut. Banyak sekali dayang-dayang cantik yang hilir mudik membuatku kagum dengan istana ini.
Di depan sebuah tangga naik, mas Jati pun menghormat kepada tiga gadis di depanku, rasanya mereka bukanlah dayang-dayang karena lebih berwibawa.
"Hormat hamba pada nyai... maaf telah menganggu, saya mohon izin bertemu paduka ratu.. " ucap mas Jati.
Aku pun melakukan gerakan yang sama dengan salam hormat di dada dan kepala agak menunduk ke bawah.
"Maaf Nyai ini teman hamba, mohon izin juga untuk bertemu kanjeng ratu"
"Hmmm... izinmu kami terima, hai anak muda? " ketiga gadis itu memanggilku.
"Kau tahu siapa kami..? "
"Maaf nyai, saya bener-bener tidak tahu..!! "
"Kami inilah kerabat dari kanjeng ratu, kami melihat ada aura yang bersih pada dirimu kenalkan saya Ratu mas nyi Blorong dan kedua saudaraku ratu mas nyi Rengganis dan ratu mas nyi mayangsari"
Bibirku tercekat, aku kira ini cuma mitos ternyata beliau ini ada.
"Maaf nyai, kalau saya lancang saya benar-benar tidak tahu"
Mereka pun tersenyum lalu menyuruh kami ikut dengan mereka. Mau tak mau kami berdua pun mengekor pada perintah mereka, Nyi Blorong terlihat mengenakan busana jenis brukat warna putih. Nyi Mayangsari mengenakan brukat warna hijau, Nyi Rengganis mengenakan brukat warna coklat. Mereka begitu anggun dan cantik-cantik. Suara mereka lemah lembut dan begitu merdu terdengar di telinga, hingga tibalah kami di sebuah ruangan yang sangat indah, aku melihat bangunan istana ini sangat begitu mewah dan indah. Semua tiang, dinding, langit-langit bangunan berwarna biru muda dari bahan batu pualam, kristal dan intan koh inur. Tangga-tangga untuk masuk ke ruang-ruang istana, berwarna biru agak tua dari batu safir.
"Sebelum kalian bertemu kanjeng ratu silahkan makan dan mandi dahulu di istana kami" ucap Nyi Blorong.
"Terima kasih nyai... " kami mengucapkannya hampir bersamaan.
Nampak meja makan terbuat dari emas, dan beberapa dayang kemudian menyiapkan makanan yang beraneka ragam. Yang lebih banyak dihidangkan di dalam kerajaan itu adalah kue-kue lembut yang manis dan lezat. Sedangkan buah-buahan, adalah buah sejenis anggur, apel, dan buah matoa. Nampaknya perutku terasa sangat lapar sudah pasti makanan yang tersedia itu pun aku makan dengan lahap, hingga perutku pun tak lama merasakan kenyang.
Entahlah istana ini mungkin seperti istana nabi Sulaiman yang megah dan indah, setelah makan para dayang-dayang pun mempersilahkan kami untuk mandi.
"Mas apa kita harus mandi dulu..? "
"Iya Don... kita ini tamu disini"
Kami berdua memasuki ruangan yang luas dengan batu alam yang mempesona, nampak beberapa telaga di sekitar bangunan yang kita lewati namun yang menarik adalah para dayang-dayang yang sedang berenang disana tanpa sehelai benangpun memperlihatkan tubuhnya yang sangat menggoda.
Mas Jati lalu berbisik kepadaku "Tahan nafsumu, kalau tidak kanjeng ratu akan murka ini adalah ujian agar jiwa dan raga kita bisa lebih bersih"
Aku pun tidak bisa berkata hanya terus menunduk hingga memasuki ruangan yang sejuk, dayang-dayang yang mengantarkan kami pun pamit. Lalu aku dan mas Jati segera mandi di dalam sebuah kamar mandi yang luas berdinding kristal biru, bathtub hijau dengan air minyak zaitun bercampur mawar dan melati yang sangat wangi.
Antara sadar dan tidak aku merasa ada rasa yang sejuk di dalam dada, lalu setelah mandi kami berdua berganti baju di dalam sebuah kamar berdinding berwarna emas dengan ranjang batu giok bergordin sutra. Disana kami menunggu kedatangan nyai ratu.
Entahlah aku dan mas Jati hanya bercakap-cakap saja di sana dengan pakaian yang berbeda dari yang kami pakai tadi, pakaian ini seperti pakaian pendekar zaman dahulu kala.
"Mas sembari menunggu kanjeng ratu, aku sebenarnya penasaran dengan kisah ketiga gadis cantik yang mengantar kita itu mas. Kalau masnya berkenan aku mau tahu sedikit kisah mereka"
"Maksudmu Nyi Blorong, Nyi Mayangsari dan Nyi Rengganis ?"
"Iya mas...aku sebenarnya hanya tahu namanya saja namun awam tentang kisah mereka"
"Baiklah, untuk membunuh waktu saya akan ceritakan namun tidak terlalu detail, setidaknya kamu paham nanti dengan pemaparanku"
"Makasih ya mas.. "
Mas Jati mulai menceritakan siapa sosok gadis yang bisa dibilang kerabat dekat dari Nyi Roro Kidul.

"Nyi blorong itu sebenernya adalah panglima dari nyi Roro Kidul namun terkadang ada yang salah kaprah mereka juga menyebut Nyi Blorong itu adalah Nyi Roro Kidul. Nyi Blorong menurut pengetahuanku adalah Putri dari Nyi Roro Kidul. Nyi blorong sendiri adalah siluman ular yang sangat sakti. Wujud Nyi Blorong aslinya itu perempuan setengah ular dari badannya bersisik warna emas. Dia juga bisa mengadakan perjanjian pesugihan yang ingin kaya secara instan. Namun jangan sekali-kali mencobanya karena ia akan minta tumbal dari keluargamu.
Sebenarnya kisahnya cukup unik di mulai kisah dari putri pertama Nyimas Dewi Rangkita yang bernama Nyimas Dewi Anggatri. Nyimas Dewi Rangkita sendiri adalah cucu dari Raja Caringin Kurung ke 11, Prabu Jaya Cakra. Nyimas Dewi Anggatri atau Nyi Blorong dulunya yaitu seorang gadis nan cantik jelita. Tetapi, karena di besarkan di lingkungan keraton yang serba berkecukupan, ia lalu tumbuh jadi wanita yang angkuh serta jahat. Lantaran kejahatannya itu, ia diusir dari keraton punya kakeknya.
Ia lalu mengasingkan diri di hutan selatan serta dimulailah cerita asal usul Nyi Blorong ini. Satu waktu dalam perjalanan didalam hutan, ia tidak berniat lewat satu gerbang ghaib yang membawanya masuk kedalam kerajaan jin punya ratu segara selatan, Nyi Roro Kidul. Tahu bila ada manusia yang masuk kedalam kerajaannya, prajurit kerajaan lalu menangkap Nyimas Dewi Anggatri serta membawanya ke hadapan sang ratu. Mendengar cerita serta cerita hidupnya, Nyi Roro Kidul lalu terasa iba. Kanjeng Ratu Kidul lalu mengangkat Nyimas Dewi Anggatri jadi anaknya serta menganugerahkan kesaktian siluman ular kepadanya. Nyi Roro Kidul juga mengubah nama si gadis yang semula Nyimas Dewi
Anggatri itu jadi Nyi Blorong. Pada awalnya, Nyi Blorong cuma dikira sebagai gadis umum, tetapi karena kepiawaiannya dalam memimpin, berperang, dan bekal kesaktian ularnya, Nyi Roro Kidul lalu memberi keyakinan kepadanya untuk jadi pemimpin batalion dalam unit prajurit yang dipunyai kerajaan. Bersamaan dengan keberhasilannya dalam memimpin, Nyi Blorong secara bertahap lalu diakui jadi panglima tertinggi dalam pertahanan keraton kerajaan pantai selatan"
Mas Jati kemudian meminum susu dari gelas yang terbuat dari emas, "Gimana lanjut ga nih.. "
"Ya lanjut lah mas... aku baru tahu kisah nyi blorong"
"Oke...sebentar aku sambil rebahan, badanku serasa mau remuk ini"
Aku pun tersenyum melihat tingkah mas Jati, aku akhirnya meminum susu yang disediakan sambil menunggu cerita selanjutnya.
"Untuk membuka tabir Nyi mas mayang sari sangat sedikit pengetahuanku, namun mereka adalah Pengawal dari kerajaan ini bentuk aslinya adalah naga sering dikenal Naga Mayang Sari dan Naga Sari. Tapi ada yang menyebutkan juga Nyi ratu mayangsari adalah salah satu putri dari kerajaan sumedanglarang. Entahlah sangat sedikit sekali kisah tentang beliau yang kutahu Don... " Mata mas Jati seakan menerawang langit-langit kamar.
"Hmmm lalu dengan gadis yang terakhir? " tanyaku kembali.
"Nyi Rengganis, agak kompleks menceritakan sosok legenda yang satu ini semoga kamu ga bosan ya..?"
"Memang kenapa mas...? "
"Membahas nyi Rengganis bukanlah hanya sekedar milik masyarakat di satu wilayah, seperti yang berkembang di Lereng Gunung Argopuro, Jawa Timur, semata. Namun cerita ini menyebar di seluruh pelosok Pulau Jawa dan beberapa daerah lainnya di Nusantara. Makanya aku bilang agak kompleks dan mungkin kisahnya agak sedikit panjang.
Cerita dari nyi Rengganis mempunyai peran dalam tradisi masyarakat Nusantara sebagai nilai moral yang perlu diturunkan dan sebagai inspirasi bagi berbagai kegiatan seni dan budaya. Maka kisahnyapun dianggap pernah terjadi dalam suatu masyarakat yang diceritakan secara turun temurun.
Penyebaran kisah dari nyi Rengganis dan variasinya mulai dari Jawa Barat, Jawa Timur, Bali sampai Lombok. Setidaknya ada lima kisah tentang Dewi Rengganis yang tersebar di Pulau Jawa, Bali dan Lombok."
"Wah sepertinya sangat menarik mas...!! "Aku kembali meneguk segelas susu.
"Pertama, legenda Rengganis di Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, yang mengisahkan tentang Raden Anggalarang membangun kerajaan Pananjung. Kemudian Kerajaan Pananjung diserang oleh Bajak Laut. Radeng Anggalarang bersama Dewi Samboja istrinya melarikan ke pedalaman, kemudian Raden Anggalarang berpisah dengan Dewi Samboja untuk menjauhkan istrinya dari kejaran para Bajak Laut.
Strategi Raden Anggalarang berhasil mengecoh para Bajak Laut, Ia berhasil menjauhkan Dewi Samboja dari kejaran kawanan perompak itu. Bajak Laut mengejar rombongan Raden Anggalarang dan terjadi pertempuran yang sengit yang menewaskan Raden Anggalarang.
Kematian Raden Anggalarang sampailah ke telinga Dewi Samboja. Dewi Samboja menangis tersedu-sedu, dan tempat menangisnya kemudian diberi nama Tunggilis (berasal dari citangi nu geulis atau air mata wanita cantik). Dewi Samboja kemudian mengubah namanya sebagai Dewi Rengganis yang menjadi penari pada rombongan ronggeng gunung. Di Pangandaran berkembang seni ronggeng gunung, serta terdapat mata air rengganis yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis.
Kedua, Rengganis Ciwidey Bandung Selatan. Dikisahkan tentang percintaan antara Ki Santang keponakan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, dengan Dewi Rengganis yang adalah gadis desa di kawasan pegunungan. Mereka terpisah karena peperangan, namun karena kuatnya kasih sayang diantara keduanya, mereka terus saling mencari hingga dipertemukan di batu besar yang kemudian disebut Batu Cinta.
Ketiga, Legenda Rengganis di Lereng Gunung Argopuro, Jawa Timur. Masyarakat Lereng Gunung Argopura menyakini, Rengganis adalah seorang Dewi. Dewi Rengganis diyakini tinggal dan memerintah kerajaan di Pegunungan Argopura. Dewi Rengganis dipercaya adalah salah seorang putri Prabu Brawijaya dari seorang selirnya yang tidak diakui keberadaannya di kerajaan Majapahit. Dewi Rengganis bersama seorang Patih dan para pengawalnya melarikan diri serta mendirikan kerajaan di Gunung Argopuro.
Dewi Rengganis merupakan putri cantik jelita dari Raja Brawijaya V yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Dewi Rengganis lahir dari rahim salah satu selir sang raja, sehingga kedudukannya di kerajaan tidak diakui. Namun versi lain juga menyatakan bahwa selain karena merupakan anak dari selir sang raja, Dewi Rengganis juga diasingkan oleh keluarga kerajaan karena pada saat lahir diketahui berkelamin dua. Hingga pada saat diasingkan di Gunung Argapura, kelamin satunya dibuang menggunakan ilalang oleh seorang kyai yang menemukannya. Setelah menjadi wanita seutuhnya, Dewi Rengganis membangun sebuah kerajaan di puncak Gunung Argapura.
Sampai sekarang bekas reruntuhan dari kerajaan yang dibangun Dewi Rengganis dapat ditemukan di Puncak Gunung Argapura. Bahkan salah satu dari tiga puncak di Gunung Argapura dinamakan Puncak Rengganis. Salah satu kisahnya menyebutkan bahwa pada suatu hari Dewi Rengganis diketemukan hilang dari kerajaan yang telah dibangunnya untuk menjadi pengikut Nyi Roro Kidul.
Keempat, Di Bali ada Geguritan Rengganis. Kisah legenda Rengganis di Bali dituang dalam lontar berupa Geguritan Rengganis yang berasal dari Buleleng, Bali. Gaguritan Rengganis ini mengisahkan tentang Dyah Rengganis yang diculik Raja Kudrat yang merayu Dyah Rengganis dengan pujian akan kecantikannya. Namun kemudian Dyah Rengganis melesat terbang keangkasa menuju Mkah (sebuah negeri di angkasa).
Kelima, Lontar Rengganis di Lombok Barat. Lontar Rengganis merupakan salah satu naskah kuno yang terkenal di Lombok.
Namun dari cerita itu semua Rengganis memang istiwema, terutama bagi kebudayaan di Jawa Timur. Bahkan menurutku semua nama Rengganis yang diceritakan adalah orang yang sama. Karena menurut kakek Dewi Rengganis yang berada di Pangandaran merupakan sosok Dewi Rengganis yang sebelumnya merupakan putri yang mendirikan kerajaan di atas Gunung Argapura. Jadi ia meninggalkan kerajaannya selain menjadi pengikut Nyi Roro Kidul juga menikah dengan seorang Pangeran Galuh di Pangandaran.
Entahlah pengetahuanku terbatas Don, yang jelas kamu sudah melihat sosok cantik itu "
"Menarik mas, terkadang akupun tak mengerti sejarah dari kisah sang kanjeng ratu itu sendiri.."
"Ada banyak kisah, seperti dari kisah yang umum di jawa barat dimana saat itu Kerajaan Pajajaran sedang dipimpin oleh Nyai Putri Purnamasari. Dalam suatu peperangan, Nyi Putri didampingi suaminya yang bernama Raden Kumbang Bagus Setra, serta wakil dari kerajaan bernama Rakean Kalang Sunda menghadapi musuh yang dipimpin Jaya Antea.
Dia dikenal sombong, kejam, tidak menerima takdir, dan penuh kedengkian. Pasukan Nyi Putri yang jumlahnya banyak terus berkurang. Selain karena diserang penyakit yang menimbulkan kematian, banyak juga yang kabur karena tak tahan harus keluar masuk hutan. Akhirnya dari Kerajaan Pajajaran hanya tersisa tiga orang, yakni Nyi Putri Purnama Sari, Raden Kumbang Bagus Setra, dan Rakean Kalang Sunda. Pertarungan yang seimbang terjadi antara Jaya Antea dan Raden Kumbang Bagus Setra yang sama-sama sakti.
Ketika sedang berlangsung pertarungan, tiba-tiba bumi terbelah dua. Raden Kumbang terperosok ke dalamnya, sementara itu Nyi Putri dan Rakean Kalang Sunda kabur ke hutan hingga mencapai Sungai Cimandiri.
Pada suatu ketika Rakean Kalang Sunda bertemu lagi dengan musuhnya, Jaya Antea. Keduanya pun bertarung sampai ke Gunung Jayanti. Tiba-tiba senjata kujang Rakean Kalang Sunda jatuh, konon menjadi Area Sembah Jaya Tias. Meskipun demikian, Jaya Antea tetap terdesak, kemudian berhasil ditendang hingga jatuh ke laut dan menjadi ikan. Sementara itu, Nyai Putri Purnamasari dikabarkan melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Nyai Putri Mayang Sagara Pamulangan. Adapun Rakean Kalang Sunda sudah pergi berkelana.
Setelah Nyi Ratu Purnamasari tua, kerajaan diserahkan kepada Nyi Putri Mayang Sagara, dan dia diberi gelar Nyai Ratu Kidul. Palabuhan ratu pada saat itu disebut Nyai Ratu Pakuan ' Pajajaran Mandiri, yang seterusnya saat ini disebut Palabuhan ratu"
"Lalu apa hubungannya dengan Yogyakarta ?" Aku semakin bingung, sebab para sultan yogya menjalin pernikahan mistis dengan Nyai Roro Kidul.
"Hmmm... Ratu Kidul ini mulanya adalah putri dari Kerajaan Galuh, sekira abad 13. Ada pula versi yang menyebut dia adalah keturunan penguasa Pajajaran. Kemudian ada yang mengatakan dia keturunan Raja Airlangga dari Kahuripan, bahkan masih ada yang mengaitkannya dengan Raja Kediri Jayabaya.
Dikisahkan, Ratu Ayu dari Galuh melahirkan seorang bayi perempuan. Keanehan muncul, bayi perempuan itu bisa bicara dan mengatakan bahwa dia adalah penguasa semua lelembut di tanah Jawa dan akan berdiam di Pantai Selatan. Bersamaan itu pula, roh Raja Sindhula dari Galuh pun muncul dan bersabda bahwa cucunya tersebut tak akan bersuami untuk menjaga kesucian dirinya, dan jika bersuami pun kelak adalah hanya bisa dinikahi oleh raja-raja Islam di Jawa.
Ratu Pantai Selatan ini menunggu suaminya hingga dua abad lamanya. Panembahan Senapati, yang memerintah Mataram Islam 1585-1601, pergi ke Pantai Selatan untuk bersemedi memohon petunjuk untuk memenangkan peperangan melawan Sultan Pajang di Prambanan. Konon ketekunannya membuat Laut Selatan bergolak. Istana ratu Pantai Selatan yang berada didasarnya porak poranda karena kekuatan doa Panembahan Senapati.
Ratu Kidul pun keluar sarang, muncul di permukaan lautan. Dia tertegun melihat seorang pemuda gagah tengah bersemedi. Dia langsung jatuh hati dan bersimpuh di kaki Panembahan Senapati. Setelah bercinta tiga hari tiga malam di istana bawah Laut Selatan, ratu Pantai Selatan pun berjanji akan membantu Senapati memenangkan peperangan.
Senapati pun bergegas menuju palagan Prambanan dengan dibantu pasukan arwah dari Pantai Selatan. Panembahan Senapati menang gemilang.
Cucu panembahan senapati, Sultan Agung yang memerintah 1613-1646, membuat tarian bedhaya yang mengisahkan balada cinta kakeknya dengan Ratu Kidul. Saat ini Kerajaan Mataram masih dapat ditelusuri, walaupun kerajaan tersebut sudah terbagi ke dalam dua kasunanan, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Seperti yang saya sudah singgung bahwa pendiri Kerajaan Mataram, Panembahan Senapati, memiliki hubungan serius dengan Nyi Roro Kidul membuat “aura” kerajaan ini diliputi berbagai dimensi magis. Hubungan ini juga berlanjut sampai keturunannya yang menjadi raja-raja Keraton khususnya Keraton di Yogyakarta. itulah mengapa Yogya erat kaitannya dengan nyai, untuk itu kita juga harus minta izin kepadanya untuk mencari bunga yang tak boleh kita sebut namanya"
"Aku sekarang sedikit mengerti mas..!!"
"Itulah hubungan Raja Mataram dengan Nyi Roro Kidul berkonotasi positif. Demikian juga dengan roh halus lain yang melindungi Raja Mataram, yakni Sunan Lawu di Gunung Lawu. Menurut salah satu konsepsi, roh Sunan Lawu ini adalah roh raja-raja Majapahit maka tak heran kalau kita saat ini berada di sini Don.."
"Ternyata ini semua saling berkaitan.."
"Ya begitulah Don... "
Lalu pintu kamar pun berderit, "Kriekkkk" datang sesosok wanita yang sangat cantik dengan gaun hijau yang sangat lembut.
"Maaf nyai kalau kami tidak sopan" mas Jati langsung bersimpuh. Aku pun melakukan gerakan yang sama.
"Selamat datang di istanaku, ada keperluan apa kalian ingin menemuiku? "
"Aku minta ijin ratu untuk mencari sebuah bunga..." mas Jati pun terdiam.
"Ya aku tahu, aku mengijinkan kalian memasuki wilayahku. Namun pencarian itu tidaklah mudah, kekuatan bunga itu bisa membuatmu celaka untuk itu bersimpuhlah di hadapanku"
Tangan ratu menjulur kepada kedua kepala kami, terasa ada rasa hangat yang mengalir di tubuh kami.
"Hmmm...sebelum mencarinya bersemedilah kalian di pringgodani, bawalah batu ini"
Mas jati nampak diberikan sebuah batu safir berwarna biru oleh nyai, lalu kepulan asap pun menyelimuti kamar dan nyai roro kidul pun telah menghilang.
Kami pun segera pamit kepada para penghuni istana kerajaan pantai selatan, sama seperti jalan yang tadi hingga kami pun tiba di bibir gua sempit dengan seorang pengawal.
Setelah kami berbincang dengan pengawal yang bahasanya sangat sopan lalu kami pun mengucapkan terima kasih dan hendak kembali ke Jolotundo, tiba2 ada suara kencang yang mengagetkan. "Krakkkk... "
#Bersambung

"Siapa Kalian"
Aku kaget melihat seseorang yang badannya tinggi besar dengan tombak di tangannya. Pakaiannya serba berwarna hijau.
"Maafkan kami tuan...kami datang dengan segala hormat" mas Jati mengapitkan kedua tangannya.
"Hmmm... Kalian prajurit Yogyakarta, ada apa gerangan kemari"
"Kami hanya ingin menemui Ratu dan mohon ijin kepadanya..karena aku akan mencari sesuatu yang memasuki wilayahnya"
"Hei apa yang ada di dalam tas kamu, sepertinya berpendar seperti cahaya.. "
Hebat sekali pikirku penjaga ini bisa melihat isi dalam tasku, padahal aku sendiri tidak tahu kalau cincin yang kubawa menampakkan sinar terang.
"Ini tuanku.." kuperlihatkan cincin yang diberikan oleh Jatayu.
"Astaga... sembah hormat untukmu tuan" Penjaga tadi lalu bersimpuh dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan.
Aku dan mas Jati pun segera meneruskan perjalanan, nampak di tengah lautan seperti ada sebuah jalan setapak hingga mencapai bibir pantai.
"Mas ini kok begini..? "
"Kamu tenang saja, ikuti terus jalan ini"
Badanku sangat ringan bahkan jalan setapak yang hanya terlihat olehku dan mas Jati bila di dunia nyata tidak terlihat sama sekali. Hingga ada sebuah kerajaan di tengah laut, kerajaan nyai penjaga pantai selatan.
Tiba di pelataran istana yang sangat mewah berbalut nuansa warna hijau, kami sama sekali tak merasakan kalau istana tersebut berada di tengah laut. Banyak sekali dayang-dayang cantik yang hilir mudik membuatku kagum dengan istana ini.
Di depan sebuah tangga naik, mas Jati pun menghormat kepada tiga gadis di depanku, rasanya mereka bukanlah dayang-dayang karena lebih berwibawa.
"Hormat hamba pada nyai... maaf telah menganggu, saya mohon izin bertemu paduka ratu.. " ucap mas Jati.
Aku pun melakukan gerakan yang sama dengan salam hormat di dada dan kepala agak menunduk ke bawah.
"Maaf Nyai ini teman hamba, mohon izin juga untuk bertemu kanjeng ratu"
"Hmmm... izinmu kami terima, hai anak muda? " ketiga gadis itu memanggilku.
"Kau tahu siapa kami..? "
"Maaf nyai, saya bener-bener tidak tahu..!! "
"Kami inilah kerabat dari kanjeng ratu, kami melihat ada aura yang bersih pada dirimu kenalkan saya Ratu mas nyi Blorong dan kedua saudaraku ratu mas nyi Rengganis dan ratu mas nyi mayangsari"
Bibirku tercekat, aku kira ini cuma mitos ternyata beliau ini ada.
"Maaf nyai, kalau saya lancang saya benar-benar tidak tahu"
Mereka pun tersenyum lalu menyuruh kami ikut dengan mereka. Mau tak mau kami berdua pun mengekor pada perintah mereka, Nyi Blorong terlihat mengenakan busana jenis brukat warna putih. Nyi Mayangsari mengenakan brukat warna hijau, Nyi Rengganis mengenakan brukat warna coklat. Mereka begitu anggun dan cantik-cantik. Suara mereka lemah lembut dan begitu merdu terdengar di telinga, hingga tibalah kami di sebuah ruangan yang sangat indah, aku melihat bangunan istana ini sangat begitu mewah dan indah. Semua tiang, dinding, langit-langit bangunan berwarna biru muda dari bahan batu pualam, kristal dan intan koh inur. Tangga-tangga untuk masuk ke ruang-ruang istana, berwarna biru agak tua dari batu safir.
"Sebelum kalian bertemu kanjeng ratu silahkan makan dan mandi dahulu di istana kami" ucap Nyi Blorong.
"Terima kasih nyai... " kami mengucapkannya hampir bersamaan.
Nampak meja makan terbuat dari emas, dan beberapa dayang kemudian menyiapkan makanan yang beraneka ragam. Yang lebih banyak dihidangkan di dalam kerajaan itu adalah kue-kue lembut yang manis dan lezat. Sedangkan buah-buahan, adalah buah sejenis anggur, apel, dan buah matoa. Nampaknya perutku terasa sangat lapar sudah pasti makanan yang tersedia itu pun aku makan dengan lahap, hingga perutku pun tak lama merasakan kenyang.
Entahlah istana ini mungkin seperti istana nabi Sulaiman yang megah dan indah, setelah makan para dayang-dayang pun mempersilahkan kami untuk mandi.
"Mas apa kita harus mandi dulu..? "
"Iya Don... kita ini tamu disini"
Kami berdua memasuki ruangan yang luas dengan batu alam yang mempesona, nampak beberapa telaga di sekitar bangunan yang kita lewati namun yang menarik adalah para dayang-dayang yang sedang berenang disana tanpa sehelai benangpun memperlihatkan tubuhnya yang sangat menggoda.
Mas Jati lalu berbisik kepadaku "Tahan nafsumu, kalau tidak kanjeng ratu akan murka ini adalah ujian agar jiwa dan raga kita bisa lebih bersih"
Aku pun tidak bisa berkata hanya terus menunduk hingga memasuki ruangan yang sejuk, dayang-dayang yang mengantarkan kami pun pamit. Lalu aku dan mas Jati segera mandi di dalam sebuah kamar mandi yang luas berdinding kristal biru, bathtub hijau dengan air minyak zaitun bercampur mawar dan melati yang sangat wangi.
Antara sadar dan tidak aku merasa ada rasa yang sejuk di dalam dada, lalu setelah mandi kami berdua berganti baju di dalam sebuah kamar berdinding berwarna emas dengan ranjang batu giok bergordin sutra. Disana kami menunggu kedatangan nyai ratu.
Entahlah aku dan mas Jati hanya bercakap-cakap saja di sana dengan pakaian yang berbeda dari yang kami pakai tadi, pakaian ini seperti pakaian pendekar zaman dahulu kala.
"Mas sembari menunggu kanjeng ratu, aku sebenarnya penasaran dengan kisah ketiga gadis cantik yang mengantar kita itu mas. Kalau masnya berkenan aku mau tahu sedikit kisah mereka"
"Maksudmu Nyi Blorong, Nyi Mayangsari dan Nyi Rengganis ?"
"Iya mas...aku sebenarnya hanya tahu namanya saja namun awam tentang kisah mereka"
"Baiklah, untuk membunuh waktu saya akan ceritakan namun tidak terlalu detail, setidaknya kamu paham nanti dengan pemaparanku"
"Makasih ya mas.. "
Mas Jati mulai menceritakan siapa sosok gadis yang bisa dibilang kerabat dekat dari Nyi Roro Kidul.

"Nyi blorong itu sebenernya adalah panglima dari nyi Roro Kidul namun terkadang ada yang salah kaprah mereka juga menyebut Nyi Blorong itu adalah Nyi Roro Kidul. Nyi Blorong menurut pengetahuanku adalah Putri dari Nyi Roro Kidul. Nyi blorong sendiri adalah siluman ular yang sangat sakti. Wujud Nyi Blorong aslinya itu perempuan setengah ular dari badannya bersisik warna emas. Dia juga bisa mengadakan perjanjian pesugihan yang ingin kaya secara instan. Namun jangan sekali-kali mencobanya karena ia akan minta tumbal dari keluargamu.
Sebenarnya kisahnya cukup unik di mulai kisah dari putri pertama Nyimas Dewi Rangkita yang bernama Nyimas Dewi Anggatri. Nyimas Dewi Rangkita sendiri adalah cucu dari Raja Caringin Kurung ke 11, Prabu Jaya Cakra. Nyimas Dewi Anggatri atau Nyi Blorong dulunya yaitu seorang gadis nan cantik jelita. Tetapi, karena di besarkan di lingkungan keraton yang serba berkecukupan, ia lalu tumbuh jadi wanita yang angkuh serta jahat. Lantaran kejahatannya itu, ia diusir dari keraton punya kakeknya.
Ia lalu mengasingkan diri di hutan selatan serta dimulailah cerita asal usul Nyi Blorong ini. Satu waktu dalam perjalanan didalam hutan, ia tidak berniat lewat satu gerbang ghaib yang membawanya masuk kedalam kerajaan jin punya ratu segara selatan, Nyi Roro Kidul. Tahu bila ada manusia yang masuk kedalam kerajaannya, prajurit kerajaan lalu menangkap Nyimas Dewi Anggatri serta membawanya ke hadapan sang ratu. Mendengar cerita serta cerita hidupnya, Nyi Roro Kidul lalu terasa iba. Kanjeng Ratu Kidul lalu mengangkat Nyimas Dewi Anggatri jadi anaknya serta menganugerahkan kesaktian siluman ular kepadanya. Nyi Roro Kidul juga mengubah nama si gadis yang semula Nyimas Dewi
Anggatri itu jadi Nyi Blorong. Pada awalnya, Nyi Blorong cuma dikira sebagai gadis umum, tetapi karena kepiawaiannya dalam memimpin, berperang, dan bekal kesaktian ularnya, Nyi Roro Kidul lalu memberi keyakinan kepadanya untuk jadi pemimpin batalion dalam unit prajurit yang dipunyai kerajaan. Bersamaan dengan keberhasilannya dalam memimpin, Nyi Blorong secara bertahap lalu diakui jadi panglima tertinggi dalam pertahanan keraton kerajaan pantai selatan"
Mas Jati kemudian meminum susu dari gelas yang terbuat dari emas, "Gimana lanjut ga nih.. "
"Ya lanjut lah mas... aku baru tahu kisah nyi blorong"
"Oke...sebentar aku sambil rebahan, badanku serasa mau remuk ini"
Aku pun tersenyum melihat tingkah mas Jati, aku akhirnya meminum susu yang disediakan sambil menunggu cerita selanjutnya.
"Untuk membuka tabir Nyi mas mayang sari sangat sedikit pengetahuanku, namun mereka adalah Pengawal dari kerajaan ini bentuk aslinya adalah naga sering dikenal Naga Mayang Sari dan Naga Sari. Tapi ada yang menyebutkan juga Nyi ratu mayangsari adalah salah satu putri dari kerajaan sumedanglarang. Entahlah sangat sedikit sekali kisah tentang beliau yang kutahu Don... " Mata mas Jati seakan menerawang langit-langit kamar.
"Hmmm lalu dengan gadis yang terakhir? " tanyaku kembali.
"Nyi Rengganis, agak kompleks menceritakan sosok legenda yang satu ini semoga kamu ga bosan ya..?"
"Memang kenapa mas...? "
"Membahas nyi Rengganis bukanlah hanya sekedar milik masyarakat di satu wilayah, seperti yang berkembang di Lereng Gunung Argopuro, Jawa Timur, semata. Namun cerita ini menyebar di seluruh pelosok Pulau Jawa dan beberapa daerah lainnya di Nusantara. Makanya aku bilang agak kompleks dan mungkin kisahnya agak sedikit panjang.
Cerita dari nyi Rengganis mempunyai peran dalam tradisi masyarakat Nusantara sebagai nilai moral yang perlu diturunkan dan sebagai inspirasi bagi berbagai kegiatan seni dan budaya. Maka kisahnyapun dianggap pernah terjadi dalam suatu masyarakat yang diceritakan secara turun temurun.
Penyebaran kisah dari nyi Rengganis dan variasinya mulai dari Jawa Barat, Jawa Timur, Bali sampai Lombok. Setidaknya ada lima kisah tentang Dewi Rengganis yang tersebar di Pulau Jawa, Bali dan Lombok."
"Wah sepertinya sangat menarik mas...!! "Aku kembali meneguk segelas susu.
"Pertama, legenda Rengganis di Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, yang mengisahkan tentang Raden Anggalarang membangun kerajaan Pananjung. Kemudian Kerajaan Pananjung diserang oleh Bajak Laut. Radeng Anggalarang bersama Dewi Samboja istrinya melarikan ke pedalaman, kemudian Raden Anggalarang berpisah dengan Dewi Samboja untuk menjauhkan istrinya dari kejaran para Bajak Laut.
Strategi Raden Anggalarang berhasil mengecoh para Bajak Laut, Ia berhasil menjauhkan Dewi Samboja dari kejaran kawanan perompak itu. Bajak Laut mengejar rombongan Raden Anggalarang dan terjadi pertempuran yang sengit yang menewaskan Raden Anggalarang.
Kematian Raden Anggalarang sampailah ke telinga Dewi Samboja. Dewi Samboja menangis tersedu-sedu, dan tempat menangisnya kemudian diberi nama Tunggilis (berasal dari citangi nu geulis atau air mata wanita cantik). Dewi Samboja kemudian mengubah namanya sebagai Dewi Rengganis yang menjadi penari pada rombongan ronggeng gunung. Di Pangandaran berkembang seni ronggeng gunung, serta terdapat mata air rengganis yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis.
Kedua, Rengganis Ciwidey Bandung Selatan. Dikisahkan tentang percintaan antara Ki Santang keponakan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, dengan Dewi Rengganis yang adalah gadis desa di kawasan pegunungan. Mereka terpisah karena peperangan, namun karena kuatnya kasih sayang diantara keduanya, mereka terus saling mencari hingga dipertemukan di batu besar yang kemudian disebut Batu Cinta.
Ketiga, Legenda Rengganis di Lereng Gunung Argopuro, Jawa Timur. Masyarakat Lereng Gunung Argopura menyakini, Rengganis adalah seorang Dewi. Dewi Rengganis diyakini tinggal dan memerintah kerajaan di Pegunungan Argopura. Dewi Rengganis dipercaya adalah salah seorang putri Prabu Brawijaya dari seorang selirnya yang tidak diakui keberadaannya di kerajaan Majapahit. Dewi Rengganis bersama seorang Patih dan para pengawalnya melarikan diri serta mendirikan kerajaan di Gunung Argopuro.
Dewi Rengganis merupakan putri cantik jelita dari Raja Brawijaya V yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Dewi Rengganis lahir dari rahim salah satu selir sang raja, sehingga kedudukannya di kerajaan tidak diakui. Namun versi lain juga menyatakan bahwa selain karena merupakan anak dari selir sang raja, Dewi Rengganis juga diasingkan oleh keluarga kerajaan karena pada saat lahir diketahui berkelamin dua. Hingga pada saat diasingkan di Gunung Argapura, kelamin satunya dibuang menggunakan ilalang oleh seorang kyai yang menemukannya. Setelah menjadi wanita seutuhnya, Dewi Rengganis membangun sebuah kerajaan di puncak Gunung Argapura.
Sampai sekarang bekas reruntuhan dari kerajaan yang dibangun Dewi Rengganis dapat ditemukan di Puncak Gunung Argapura. Bahkan salah satu dari tiga puncak di Gunung Argapura dinamakan Puncak Rengganis. Salah satu kisahnya menyebutkan bahwa pada suatu hari Dewi Rengganis diketemukan hilang dari kerajaan yang telah dibangunnya untuk menjadi pengikut Nyi Roro Kidul.
Keempat, Di Bali ada Geguritan Rengganis. Kisah legenda Rengganis di Bali dituang dalam lontar berupa Geguritan Rengganis yang berasal dari Buleleng, Bali. Gaguritan Rengganis ini mengisahkan tentang Dyah Rengganis yang diculik Raja Kudrat yang merayu Dyah Rengganis dengan pujian akan kecantikannya. Namun kemudian Dyah Rengganis melesat terbang keangkasa menuju Mkah (sebuah negeri di angkasa).
Kelima, Lontar Rengganis di Lombok Barat. Lontar Rengganis merupakan salah satu naskah kuno yang terkenal di Lombok.
Namun dari cerita itu semua Rengganis memang istiwema, terutama bagi kebudayaan di Jawa Timur. Bahkan menurutku semua nama Rengganis yang diceritakan adalah orang yang sama. Karena menurut kakek Dewi Rengganis yang berada di Pangandaran merupakan sosok Dewi Rengganis yang sebelumnya merupakan putri yang mendirikan kerajaan di atas Gunung Argapura. Jadi ia meninggalkan kerajaannya selain menjadi pengikut Nyi Roro Kidul juga menikah dengan seorang Pangeran Galuh di Pangandaran.
Entahlah pengetahuanku terbatas Don, yang jelas kamu sudah melihat sosok cantik itu "
"Menarik mas, terkadang akupun tak mengerti sejarah dari kisah sang kanjeng ratu itu sendiri.."
"Ada banyak kisah, seperti dari kisah yang umum di jawa barat dimana saat itu Kerajaan Pajajaran sedang dipimpin oleh Nyai Putri Purnamasari. Dalam suatu peperangan, Nyi Putri didampingi suaminya yang bernama Raden Kumbang Bagus Setra, serta wakil dari kerajaan bernama Rakean Kalang Sunda menghadapi musuh yang dipimpin Jaya Antea.
Dia dikenal sombong, kejam, tidak menerima takdir, dan penuh kedengkian. Pasukan Nyi Putri yang jumlahnya banyak terus berkurang. Selain karena diserang penyakit yang menimbulkan kematian, banyak juga yang kabur karena tak tahan harus keluar masuk hutan. Akhirnya dari Kerajaan Pajajaran hanya tersisa tiga orang, yakni Nyi Putri Purnama Sari, Raden Kumbang Bagus Setra, dan Rakean Kalang Sunda. Pertarungan yang seimbang terjadi antara Jaya Antea dan Raden Kumbang Bagus Setra yang sama-sama sakti.
Ketika sedang berlangsung pertarungan, tiba-tiba bumi terbelah dua. Raden Kumbang terperosok ke dalamnya, sementara itu Nyi Putri dan Rakean Kalang Sunda kabur ke hutan hingga mencapai Sungai Cimandiri.
Pada suatu ketika Rakean Kalang Sunda bertemu lagi dengan musuhnya, Jaya Antea. Keduanya pun bertarung sampai ke Gunung Jayanti. Tiba-tiba senjata kujang Rakean Kalang Sunda jatuh, konon menjadi Area Sembah Jaya Tias. Meskipun demikian, Jaya Antea tetap terdesak, kemudian berhasil ditendang hingga jatuh ke laut dan menjadi ikan. Sementara itu, Nyai Putri Purnamasari dikabarkan melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Nyai Putri Mayang Sagara Pamulangan. Adapun Rakean Kalang Sunda sudah pergi berkelana.
Setelah Nyi Ratu Purnamasari tua, kerajaan diserahkan kepada Nyi Putri Mayang Sagara, dan dia diberi gelar Nyai Ratu Kidul. Palabuhan ratu pada saat itu disebut Nyai Ratu Pakuan ' Pajajaran Mandiri, yang seterusnya saat ini disebut Palabuhan ratu"
"Lalu apa hubungannya dengan Yogyakarta ?" Aku semakin bingung, sebab para sultan yogya menjalin pernikahan mistis dengan Nyai Roro Kidul.
"Hmmm... Ratu Kidul ini mulanya adalah putri dari Kerajaan Galuh, sekira abad 13. Ada pula versi yang menyebut dia adalah keturunan penguasa Pajajaran. Kemudian ada yang mengatakan dia keturunan Raja Airlangga dari Kahuripan, bahkan masih ada yang mengaitkannya dengan Raja Kediri Jayabaya.
Dikisahkan, Ratu Ayu dari Galuh melahirkan seorang bayi perempuan. Keanehan muncul, bayi perempuan itu bisa bicara dan mengatakan bahwa dia adalah penguasa semua lelembut di tanah Jawa dan akan berdiam di Pantai Selatan. Bersamaan itu pula, roh Raja Sindhula dari Galuh pun muncul dan bersabda bahwa cucunya tersebut tak akan bersuami untuk menjaga kesucian dirinya, dan jika bersuami pun kelak adalah hanya bisa dinikahi oleh raja-raja Islam di Jawa.
Ratu Pantai Selatan ini menunggu suaminya hingga dua abad lamanya. Panembahan Senapati, yang memerintah Mataram Islam 1585-1601, pergi ke Pantai Selatan untuk bersemedi memohon petunjuk untuk memenangkan peperangan melawan Sultan Pajang di Prambanan. Konon ketekunannya membuat Laut Selatan bergolak. Istana ratu Pantai Selatan yang berada didasarnya porak poranda karena kekuatan doa Panembahan Senapati.
Ratu Kidul pun keluar sarang, muncul di permukaan lautan. Dia tertegun melihat seorang pemuda gagah tengah bersemedi. Dia langsung jatuh hati dan bersimpuh di kaki Panembahan Senapati. Setelah bercinta tiga hari tiga malam di istana bawah Laut Selatan, ratu Pantai Selatan pun berjanji akan membantu Senapati memenangkan peperangan.
Senapati pun bergegas menuju palagan Prambanan dengan dibantu pasukan arwah dari Pantai Selatan. Panembahan Senapati menang gemilang.
Cucu panembahan senapati, Sultan Agung yang memerintah 1613-1646, membuat tarian bedhaya yang mengisahkan balada cinta kakeknya dengan Ratu Kidul. Saat ini Kerajaan Mataram masih dapat ditelusuri, walaupun kerajaan tersebut sudah terbagi ke dalam dua kasunanan, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Seperti yang saya sudah singgung bahwa pendiri Kerajaan Mataram, Panembahan Senapati, memiliki hubungan serius dengan Nyi Roro Kidul membuat “aura” kerajaan ini diliputi berbagai dimensi magis. Hubungan ini juga berlanjut sampai keturunannya yang menjadi raja-raja Keraton khususnya Keraton di Yogyakarta. itulah mengapa Yogya erat kaitannya dengan nyai, untuk itu kita juga harus minta izin kepadanya untuk mencari bunga yang tak boleh kita sebut namanya"
"Aku sekarang sedikit mengerti mas..!!"
"Itulah hubungan Raja Mataram dengan Nyi Roro Kidul berkonotasi positif. Demikian juga dengan roh halus lain yang melindungi Raja Mataram, yakni Sunan Lawu di Gunung Lawu. Menurut salah satu konsepsi, roh Sunan Lawu ini adalah roh raja-raja Majapahit maka tak heran kalau kita saat ini berada di sini Don.."
"Ternyata ini semua saling berkaitan.."
"Ya begitulah Don... "
Lalu pintu kamar pun berderit, "Kriekkkk" datang sesosok wanita yang sangat cantik dengan gaun hijau yang sangat lembut.
"Maaf nyai kalau kami tidak sopan" mas Jati langsung bersimpuh. Aku pun melakukan gerakan yang sama.
"Selamat datang di istanaku, ada keperluan apa kalian ingin menemuiku? "
"Aku minta ijin ratu untuk mencari sebuah bunga..." mas Jati pun terdiam.
"Ya aku tahu, aku mengijinkan kalian memasuki wilayahku. Namun pencarian itu tidaklah mudah, kekuatan bunga itu bisa membuatmu celaka untuk itu bersimpuhlah di hadapanku"
Tangan ratu menjulur kepada kedua kepala kami, terasa ada rasa hangat yang mengalir di tubuh kami.
"Hmmm...sebelum mencarinya bersemedilah kalian di pringgodani, bawalah batu ini"
Mas jati nampak diberikan sebuah batu safir berwarna biru oleh nyai, lalu kepulan asap pun menyelimuti kamar dan nyai roro kidul pun telah menghilang.
Kami pun segera pamit kepada para penghuni istana kerajaan pantai selatan, sama seperti jalan yang tadi hingga kami pun tiba di bibir gua sempit dengan seorang pengawal.
Setelah kami berbincang dengan pengawal yang bahasanya sangat sopan lalu kami pun mengucapkan terima kasih dan hendak kembali ke Jolotundo, tiba2 ada suara kencang yang mengagetkan. "Krakkkk... "
#Bersambung
Diubah oleh .nona. 12-06-2019 21:49
regmekujo dan 21 lainnya memberi reputasi
22

