Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

benandinoAvatar border
TS
benandino
[TAMAT] Aku seorang pengusir hantu


Prologue


Nama gua Benandino, gua sekarang hanyalah pemuda berumur 20 tahun, yah masih muda memang untuk pengalaman luar biasa yang sering gua alami semasa SMA, benar gua adalah seorang pengusir hantu.

Kisah ini berawal dari gua masuk salah satu smk terkenal di Bandar Lampung, SMK Negeri ini baru saja pindah dari lokasi lama yaitu di Rawa Laut ke daerah morotai, bagi kalian yang juga bersekolah disini pasti kalian pernah mengalami beberapa hal mistis ketika sekolah disini, dan kalian harus tau satu hal dari gua, gua gak percaya adanya hantu.

Awal masuk mos

Kelas untuk peserta didik baru di bagi menjadi beberapa ruangan, gua masuk ke ruangan 1.9, yang gua kenal hanya 1 orang sebut saja dia Praja, rumah gua dan praja dekat, Praja adalah salah satu teman kecil gua, dan tanpa sengaja gua dan praja di terima di SMK ini dan sama-sama memilih jurusan yang sama yaitu Multimedia, di ruangan ini mos berjalan seperti biasa seperti ya dilakukan oleh sekolah lain, sebaiknya gak usah gua jelaskan, kalian juga pasti mengerti.

Kelas Multimedia pada awal mos di bagi menjadi 2 kelas, yaitu 1.9 dan 1.10 dan pada akhirnya kedua kelas ini digabung dan diacak dan gua terpilih untuk masuk kelas Multimedia 2, kita singkat saja MM2, dan lagi-lagi gua dan Praja satu kelas, dengan terpaksa gua dan Praja duduk sebangku, dan ada beberapa orang yang gua kenal juga dikelas ini, maaf bukan rasis dia adalah keturunan Tionghoa, namanya sebut saja Aping, dia memiliki badan yang gemuk dan ciri khas wajah Tionghoa, dan ada juga yang gua kenal di kelas 1.9 namanya sebut saja Al, walaupun dia baru masuk dia cukup populer di kalangan kakak kelas dan juga di kalangan kami, dan mungkin nanti gua akan mengenalkan beberapa kawan-kawan gua yang lain.

Pengalaman pertama.

Pada awal minggu gua sekolah, gua mendengar gosip yang beredar dari lingkungan kelas gua, bahwa sekolah ini angker, satu hal yang menjadi prinsip gua, bahwa gua gak percaya yang namanya hantu, saat ada pelajaran di kelas tiba-tiba salah satu kawan wanita sekelas gua berteriak, dan suasana kelas jadi kacau, di ikuti beberapa siswi wanita yant juga ikut berteriak, posisi gua duduk berada dipojok belakang karena memang ini adalah tempat duduk kesukaan gua, guru wanita yang waktu itu baru mengajar terlihat takut melihat teriakan siswi-siswi dikelas gua dia lari ke arah ruang guru untuk memanggil guru agama kami, lalu guru agama kami datang, gua tetap bersikap cuek dan tidak mau ikut campur awalnya melihat kelakuan wanita gila ini yang mencari perhatian, ketika guru agama gua datang dia hanya bicara satu kalimat.

"Kalo belum terbang, biarin aja nanti juga berenti sendiri." Ucapnya

Lalu guru agama pergi dari kelas kami, gua cukup lucu mendengar ucapannya, setelah sekian lama gua merasa terganggu karena para wanita ini terus menjerit bahkan bukan cuma satu atau dua orang tapi sampai tujuh orang, kepala sekolah kami panik dan mencoba mencari dukun, persetan dengan dukun gua juga bisa.

"Pra, gua bakal ngusir setan setan itu dari badan cewe-cewe itu." Ucap gua ke Praja

"Alah becanda lo Ben." Praja mengejek gua

Hahaha, awalnya gua memang berniat bercanda, tapi tiba-tiba kelas kami jadi sangat ramai dan di rubungi oleh para siswa lain, dan yang jelas teriakan mereka sangat menganggu kuping gua.

Gua berdiri dan berjalan ke depan kelas, semua mata memandang ke arah gua, ada beberapa siswa yang mencoba menahan amukan siswi siswi gila ini yang terus menjerit, lalu dengan lantang gua berteriak didepan kelas.

"Hei demit busuk! keluar dari tubuh mereka!" Teriak gua

Semua mata melihat kearah gua dan menatap gua aneh, mungkin yang di pikirkan mereka, "apasih nih orang", "apasih gak jelas", "alah anak baru cari perhatian", itu yang di pikiran gua ketika mereka semua menatap gua.

Jujur gua melakukan hal ini bukan karena gua mau mencari perhatian, tapi karena gua merasa terganggu dengan teriakan mereka.

Tidak lama setelah itu, salah satu siswi melihat kearah gua dan menjerit, lalu melotot ke arah gua, jujur aja ini pengalaman pertama gua yang di luar dugaan gua, dia memberontak hingga beberapa pria yang memegangnya tidak dapat memegangnya lagi, ini gak mungkin, dia bisa bebas dan lepas gitu aja, dia lari ke arah gua dan berencana mencakar wajah gua, dengan sigap gua melindungi wajah dari cakarannya menggunakan tangan gua, sakit memang tapi ini tidak ada apa-apanya di banding rasa malu gua. Gua dorong wanita itu lalu gua ambil spidol yang ada di meja dan menunjuk wanita itu.

"Kalo lo mau nyentuh gua lagi, jujur aja bakal gua buat mampus lo seumur hidup lo!" Teriak gua kearahnya

Suasana di luar kelas gua makin ricuh, jeritan penyemangat untuk gua banyak datang entah dari mana, wanita itu mundur perlahan, lalu gua buka spidol gua dan menggambar salah satu yang gua tau untuk memanggil setan, karena liat di film-film, yaitu bintang yang berada di dalam lingkaran, gua gambar tujuh buah gambar itu di dalam papan tulis kelas, wanita itu terus mengeram tapi dia tidak berani mendekat ke gua.

"Oke ritual mulai." Ucap gua

Gua tau wanita-wanita bohongan melakukan aksi ini, entah apa yang ada di pikiran mereka, dan gua juga sebenernya bohongan melakukan aksi pengusiran setan ini, tapi karena sudah terlanjur harus gua selesaikan semua kepura-puraan ini.

Gua berlari ke arah wanita itu dan menepuk jidatnya, lalu gua berlari ke arah wanita lain yang juga kerasukan, setelah itu gua berlari ke papan tulis dan menempuk gambar yang gua buat, 7 gambar yang gua buat gua tepuk satu-satu, lalu gua menjerit.

"Tersegel lah kalian setan!" Teriak gua

Ini memang menjijikan, tapi gak ada hal lain yang dapat gua perbuat selain melakukan hal ini, karena memang sudah terlanjur.

Lalu dengan cepat gua menghapus papan tulis itu, wanita wanita itu masih mengeram dan lagi-lagi gua tepuk kepalanya satu-satu. Dan ajaibnya rencana gua berhasil, setelah gua tepuk kepala wanita wanita itu, tiba-tiba mereka berhenti menjerit dan mata mereka terpejam, seperti pingsan.

Setelah ritual selesai, gua dengan kebohongan gua harus menyelesaikan tahap akhir, gua gambar sesuatu yang abstrak di telapak tangan gua, dan gua menepuk jidat gua sendiri.

"Selesai." Ucap gua dengan gaya keren

Semua orang yang melihat bertepuk tangan, ini baik, semua ini yang gua lakukan karena gua pernah nonton film tv series di tv kabel, tolol.

Tapi seperti teori, agar kebohongan 7 orang pencari perhatian itu berhenti, harus ada 1 orang yang mampu melakukan kebohongan lainnya, lalu tidak lama dukun yang dipanggil ke sekolah gua datang.

"Jadi mana setannya?" Dukun itu nertanya dengan wajah yang angkuh

"Udah pergi pak!" Teriak Al

"Tidak, saya masih dapat merasakan auranya disini." Ucap dukun itu

Gua cuma tersenyum kecil, lalu para wanita itu di bawa ke uks, dukun itu membawa bunga-bungaan lalu di lemparkan kepojokan kelas kami, termasuk bangku gua.

"Oke setelah ini dengan bunga yang telah di doakan, mungkin setan itu akan pergi." Ucap dukun itu

Lalu dia pergi begitu saja, popularitas gua pun naik di kalangan para siswa, popularitas sebagai penghusir hantu, tapi jujur masalah yang sebenarnya muncul disini.
Diubah oleh benandino 29-05-2019 23:36
gxwyzard
dionppasarib073
sampeuk
sampeuk dan 70 lainnya memberi reputasi
67
480K
1.4K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
benandinoAvatar border
TS
benandino
#1369
Empat

Saleos dengan ramah menerima kami, dia juga menambah penjagaan disekitar kediamannya, gua gak nyangka Tannia bisa teleport ke Amazon dalam hitungan detik, tapi kenapa banyak yang manggil Tannia dengan nama Seere? Gua bingung.

Wajah Tannia nampak sangat khawatir, gua mendekatinya dan bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi sekarang ini.

"Jelasin ke gua semuanya Tan." Kata gua

"Ingatan gua kembali setelah lo sentuh segel gua beberapa tahun yang lalu, tentang apa yang terjadi sebenernya di tahun 97." Kata Tannia

"Gimana ceritanya?"

"Saat itu, Agares mempunyai ambisi untuk melawan para malaikat dan menduduki langit dan dia mengumpulkan kami untuk berperang bersamanya, kami sudah menyusun rencana dengan sangat matang, dimulai sengan penyerangan di Qayen, dimulai dengan gempa bumi, kami kira awalnya hanya akan melawan Rafael atau Michael, tapi ternyata kami langsung melawan Gabriel dan itu menghancurkan kami dalam hitungan detik, saat itu Lord Lucif sangat marah karena semua itu tanpa sepengetahuannya, gua dan iblis-iblis yang lain tidak pernah melihat Lord Lucif semarah itu, dia datang dan menghukum Agares, gua berusaha kabur dan menghindar dari Lord Lucif, tapi ditengah perjalanan gua bertemu dengan Michael, gua berusaha melawannya dan gua kalah, saat itu lah gua bertemu dengan ayah lo, dan disaat gua sadar gua hanya melihat Lord Paimon dalam keadaan depresi dan mengamuk, tapi untungnya para manusia bisa melawannya dan membuat dia pergi sampai hari kemarin ketika di Bengkulu, dimana kita bertemu dia lagi." Jelas Tannia panjang

Gua mulai paham, semua cerita ini seperti khayalan dan seperti tidak benar-benar terjadi, perang di tahun 97 bukan hanya tentang Paimon, tapi tentang semuanya. Lalu gua bertanya beberapa hal lagi yang.masih belum terjawab.

"Lalu dimana Agares?"

Tannia menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak tahu.

"Kenapa mereka mencarimu?" Tanya gua lagi

Lagi-lagi Tannia menggelengkan kepalanya. Hingga tiba-tiba Saleos datang dan berkata.

"Mereka mencari Seere karena Seere mempunyai kemampuan unik." Ungkap Saleos

"Maksudnya?"

"Seere bisa membawa mereka kepada Agares dalam hitungan detik dan Seerevdapat melacak dimana keberadaan Agares."

"Lalu kenapa Malpas dan Cimeries bertengkar, dan sejauh yang gua tau, Malpas berada disisi Paimon bersama dengan Gremory."

"Sejujurnya aku tak ingin membicarakan ini, tapi sebenarnya Paimon, Malpas, dan Gremory dan iblis-iblis yang lainnya, hanya memanfaatkan Seere untuk bertemu dengan Agares dan membunuh Agares, karena Baal pimpinan mereka semua ingin menggulingkan Lord Lucif dan duduk dipuncak kekuasaannya, saat itu juga sebenarnya yang membujuk Agares untuk melawan langit adalah bujukan dari Baal."

Gua merinding mendengar cerita ini, gua benar-benar tak habis pikir gua sekarang dalam kondisi dan dalam keadaan seperti ini, sesuatu yang mustahil adalah menggulingkan Lucif dari singgahsananya, ternyata mereka juga perang saudara, mereka tidak ada bedanya dengan manusia, mereka haus akan kekuasaan, mereka terpedaya akan hawa nafsu mereka sendiri, itulah yang membuat mereka terusir dari surga, itulah yang membuat mereka menjadi makhluk hina, karena mereka mengekor hawa nafsu mereka, sama seperti manusia, seburuk-buruknya dan sehina-hinanya manusia adalah manusia yang tunduk pada hawa nafsunya.

Untuk sekarang gua hanya bisa menunggu, menunggu bom waktu dimana perpecahan akan terjadi, dimana peperangan besar akan terjadi, hanya tinggal menunggu. Ada satu pertanyaan lagi yang masih belum terjawab dibenak gua.

"Jadi, selama ini lo kemana?" Tanya gua

"Gua gak kemana-mana, gua menyatu sama lo, dan menghilangkan energi gua, maka dari itu mereka tidak menemukan gua, tapi gua kaget ketika Cimeries bisa menemukan gua dan sepertinya saatnya gua bersembunyi sudah selesai dan gua harus kembali menampakkan diri gua." Ucapnya

"Jujur Tan, gua gak rela kalau ada apa-apa sama lo."

"Tenang aja Ben, gua kuat kok."

Gua tersenyum, rasanya terharu mendengarnya mengucap seperti itu, Tannia yang lemah ternyata adalah salah satu dari bangsawan iblis. Saat ini gua gak perlu khawatir lagi, karena gua yakin Tannia lebih kuat dari apa yang gua kira.

Tak terasa, sudah seminggu gua berada disini, sampai tiba-tiba gua mendengar suara ledakan, gua menuju ke sumber suara dan disitu gua melihat banyak sekali iblis, mereka menyerang tempat ini, gua mencoba mencari Tannia tapi sia-sia, lalu gua lihat Saleos bertarung dengan sengit dengan beberapa Iblis yang tidak gua kenal, saat gua sedang melihat pertarungannya, tanpa gua sadari ada seorang kucing berada di pundak gua, dan kucing ini berbicara ke gua.

"Dimana Seere?" Tanyanya

"Gak tau." Jawab gua

Hingga tiba-tiba gua berada diatas langit, gua terjun bebas dari atas langit ini, ah untunglah ini masih di alam jin, jadi gua tidak mungkin mati, semakin dekat gua ke tanah, akhirnya gua baru sadar, ternyata gua bukan di alam jin, dan gua sedang berada di alam manusia, gua terjatuh alam manusia, ini lah akhirnya.

Perkembangan End.
Diubah oleh benandino 08-06-2019 10:00
khuman
oktavp
sampeuk
sampeuk dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.