Kaskus

Story

lampungunderAvatar border
TS
lampungunder
Lampung Undercover (Kekerasan, Seks, Narkoba, dan Kriminal)
Lampung Undercover (Kekerasan, Seks, Narkoba, dan Kriminal)


RULES DICERITA GUE.


1. NO SARA

2. TERDETEKSI BOCAH GUE REPORT

3. 21+

4. BANYAK TULISAN YANG TIDAK MENYENANGKAN

5. KATA-KATA KASAR


TAPI SELOW JANGAN NGEGAS, GUE MAIN SANTUY DAN TETAP ELEGANT.


BAPERAN, SOK MOTIVATOR, JANGAN MAMPIR DAH (JIJIK LIATNYA)

NETIJIN BUDIMAN DAN SARJANA KEBIJAKSANAAN JUGA JANGAN MAMPIR, DARI PADA GUE TAMPOLIN NANTI.


GASS AJA LANGSUNG ! 


DIBAWAH


Diubah oleh lampungunder 06-06-2019 01:38
cybergenz4rtAvatar border
gesper2Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 20 lainnya memberi reputasi
21
41.2K
135
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
lampungunderAvatar border
TS
lampungunder
#106
6. Hancur

"Udah puas lo setan!" Gua berteriak dan mencoba bangkit lagi

Lagi-lagi pukulannya mendarat diperut gue, wajah gue, seluruh badan gue rasanya remuk dibuatnya oleh manusia iblis ini.

"Segitu doang?" Tantang gue

Dia lagi-lagi mencoba menendang gue dengan sepatunya dan gue mencoba menahannya, tapi ternyata sia-sia, tenaganya kuat dan membuat gue ternjatuh lagi.

"Setan!" Teriak gua lagi

Dia tidak mengeluarkan suara sama sekali dan terus menyiksa gue, terus dan terus, lagian gue masih dalam keadaan sadar, segini doang mah belum ada apa-apanya, dia terus menyerang gue dan gue lagi-lagi mencoba bangkit, terus dan terus, entah berapa pukul tulang yang dia remukkan di badan gue, tapi gue gak perduli, harga diri gue gak akan hancur, tubuh gue boleh hancur, tapi tidak dengan harga diri.

Sebelumnya...

Ketika oknum polisi itu menendang gue dan gue bentak, Zey mencoba memisahkan kami dan oknum polisi itu menantang gue untuk berkelahi nanti malam, gue awalnya diam saja, karena gue gak mau didepan Zey, jadi baiknya untuk sekarang gue mengalah, polisi itu lalu menyebutkan lokasinya dan dia menantang gue dan menunggu gue. Setelah pulang dari tempat Zey, malamnya gue tentu saja memenuhi tantangannya, karena gue gak mau harga diri gue hancur begitu saja.

...

"Masih belum bisa buat gue pingsan nyet?" Ejek gue

"Emang manusia macam kau baiknya mati lah!" Teriaknya

Dan............ Jleb, tendangan dia mendarat mulus diwajah gue dan membuat gue terpental, kepala belakang gue terbentus diatas pasir dan kerikil di lapangan ini, darah yang mengucur dari sekujur tubuh gue rasanya dingin ditambah dengan angin malam yang mendayu-dayu menjalar diatas tubuh gue, kesadaran gue mulai hilang dan mungkin untuk selamanya.

...

Hingga tiba-tiba gue terbangun disebuah tempat, tempat yang sangat asing bagi gue, gue lihat tubuh gue banyak yang diperban dan banyak yang diobati, siapa orang baik yang melakukan ini?

Pertanyaan gue seketika terjawab, sampai seorang mamah muda muncul dengan menggendong anaknya, yang gue kisar umur anaknya 2 tahun dan umur mamah muda itu paling tua 25 tahun. Dia membawa air hangat dan lap hangat, lalu duduk didekat gue.

"Tatto nya bagus." Katanya

Gue baru sadar, ternyata gue sedari tadi tidak memakai baju.

"Apa filosofi dari gambar burung?" Tanyanya

Gue gak menjawab, gue malah mengalihkan pembicaraan ke hal lain.

"Gue dimana?" Tanya gue

"Dirumah gue." Jawabnya

"Lo siapa?"

"Nama gue Amira, gue tinggal sendirian disini." Katanya

"Kok gue bisa disini?"

"Mana gue tau, pagi-pagi lo udah terkapar didepan rumah gue, dan lo ngeracau aneh, terus maksa supaya masuk, akhirnya gue minta tolong tetangga untuk gotong lo ke kasur, badan lo juga hancur banget, kaya abis diseret pake motor." Jelasnya

Setan itu yang buat gue hancur kaya gini, ah rasanya ngegerakin jari aja sakit banget, terus juga gue gak kenal nih cewe, gue liat-liat sih sebenernya nih cewe cantik, kulitnya putih agak kekuning-kuningan, rambutnya panjang bergelombang, dada nya besar dan juga bokongnya, gue kasih nilai 9, jauh lebih cantik dari pada Sira, tapi dia lebih berisi sedikit dari pada Sira.

"Sorry ya gue nyusahin, gue sekarang didaerah mana?" Tanya gue

"Lo di Pasar Tamin, udah hampir 2 hari lo tidur gak bangun-bangun, niatnya gue mau masang imfus, karena takut lo koma lebih lama." Katanya

"Orang rumah pada kemana?" Tanya gue

Dia diam saja. Setelah itu, dia mengompres wajah gue yang sedikit bengap dan malah bertanya hal lain.

"Nama lo siapa?" Tanyanya

"Ebol." Jawab gue singkat

"Kalau udah sembuh, boleh kok pergi kapan aja." Katanya

Gue menangguk. Lalu, gue lihat dia pergi meninggalkan gue sendirian, gue termenung sendirian, bisa-bisanya gue urusan sama anak setan iblis kaya gitu, lagian gue bener-bener dibuat ancur sama tuh orang, kalau aja bukan anggota, mungkin udah gue abisin banget tuh monyet.

...

2 hari setelah gue sadar, tubuh gue sudah membaik dan gue berniat untuk kembali ke Teluk, karena gue gak mau nyusahin Amira disini, dia udah terlalu baik untuk gue, dan gue gak tau harus berbuat apa ke dia.

"Mba Amira, gue pulang ya, makasih, badan gue udah mendingan kok, nanti kalau gue ada rejeki gue balik kesini deh, ngasih jajan anak lo." Ucap gue sembari nyengir

Amira tersenyum.

"Jangan panggil gue mba, panggil nama aja, dan baiknya gak usah kesini lagi setelah lo pulang, eh Ari salim sama om Ebol." Ucap Amira

"Nama anak lo Ari?" Tanya gue

"Iya, kenapa memang?"

"Gak apa-apa kok.

Hmm, ternyata namanya sama kaya gue. Setelah itu, gue pamit dan kembali pulang ke Teluk Betung hal yang pertama gue lakuin adalah ke Pom Bensinnya Zey, ternyata Zey sudah 2 hari gak masuk tanpa kabar, lalu gue cek ke kossannya, dan kata ibu kossnya dia sudah pulang ke Kotabumi. Sira pulang dan Zey pun begitu. Karena tidak ada lagi yang harus gue temui, gue memutuskan pulang ke kossan, sepi rasanya tanpa teman-teman atau tanpa orang yang gue kenal.

Keesokan harinya, gue kembali bekerja menjadi kuli angkut di pasar Kangkung, penghasilan gue sehari cukup untuk gue makan dan untuk gue mabok, hidup gue cuma gitu-gitu aja dan terulang, makan, mabok, makan, mabok, begitu seterusnya.

Saat gue sedang beristirahat, gue tidak sengaja melihat Amira sedang belanja dengan anaknya, Ari. Gue menghampirinya dan menyapanya.

"Eh, Amira." Sapa gue

Amira menoleh ke arah gue dan dia tidak mengenali gue.

"Siapa ya?" Tanyanya

"Hah?"

"Maaf gak kenal."

Lalu dia pergi meninggalkan gue gitu aja. Apaan sih, padahal behari-hari gue tinggal dirumahnya, tapi dia gak inget sama gue. Ngapain juga gue pikirin, mungkin dia pura-pura gak kenal sama gue. Tapi tetap aja, bimbang rasanya dan gelisah, dicampur bingung juga iya, apa yang sebenernya terjadi sama Amira?
benandino
bstarconspiracy
i4munited
i4munited dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.