- Beranda
- Stories from the Heart
Tanah Pemakaman (Zombie Apocalypse Survival)
...
TS
irazz1234
Tanah Pemakaman (Zombie Apocalypse Survival)
Met pagi momodku tercinta dan met pagi juga kaskuser semua.
Kali ini gw mau bikin cerita yang bertema Horror Survival Zombie Apocalypse.
Tema cerita yang cukup jarang ada di Kaskus SFTH
Oh iya, gw juga sempet bikin cerita yang bertema sama di sini (masih on going). Jadi sambil nunggu apdetan, kalian bisa juga ikut baca thread gw yang lain
Dunia Para Monster (Zombie Apocalypse Story)
Bagi mereka yang bosan dengan tema cinta-cintaan, boleh mantengin thread gw yang satu ini
Anyway, selamat membaca
Chapter 0 : Prologue
Chapter 1 : A Brave New World
Chapter 2 : Hard Road Ahead
Chapter 3 : Old Friend
Chapter 4 : A Bargain
Chapter 5 : Family Ties
Chqpter 6 : Carry Me Home
Chapter 7 : See No Evil
Chapter 8 : Crossing Over
Chapter 9 : Unto Himself
Chapter 10 : The Doctor Is Out
Chapter 11 : Home Sweet Home
Chapter 12 : Mindless Over Matter
Chapter 13 : Awakening
Chapter 14 : Home, Sweet Home
Chapter 15 : This Is My Country
Chapter 16 : A Small World
Chapter 17 : A Moving Day
Kali ini gw mau bikin cerita yang bertema Horror Survival Zombie Apocalypse.
Tema cerita yang cukup jarang ada di Kaskus SFTH
Oh iya, gw juga sempet bikin cerita yang bertema sama di sini (masih on going). Jadi sambil nunggu apdetan, kalian bisa juga ikut baca thread gw yang lain

Dunia Para Monster (Zombie Apocalypse Story)
Bagi mereka yang bosan dengan tema cinta-cintaan, boleh mantengin thread gw yang satu ini

Anyway, selamat membaca

Spoiler for INDEX STORY:
Chapter 0 : Prologue
Chapter 1 : A Brave New World
Chapter 2 : Hard Road Ahead
Chapter 3 : Old Friend
Chapter 4 : A Bargain
Chapter 5 : Family Ties
Chqpter 6 : Carry Me Home
Chapter 7 : See No Evil
Chapter 8 : Crossing Over
Chapter 9 : Unto Himself
Chapter 10 : The Doctor Is Out
Chapter 11 : Home Sweet Home
Chapter 12 : Mindless Over Matter
Chapter 13 : Awakening
Chapter 14 : Home, Sweet Home
Chapter 15 : This Is My Country
Chapter 16 : A Small World
Chapter 17 : A Moving Day
Diubah oleh irazz1234 16-06-2019 09:37
nomorelies dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.7K
Kutip
46
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
irazz1234
#19
Chapter 10 : The Doctor Is Out
Spoiler for :
Saat wabah zombie ini mulai menyebar di U.S, sepasukan tentara telah dikirim untuk menyelamatkan para penduduk di area yang telah dikuasai zombie.
Hanya beberapa orang yang berhasil kembali.
Diantara anggota tim yang selamat, yang waktu itu ditugaskan ke daerah Maine, sebuah daerah dimana zombie pertama kali terlihat. Mereka yang berhasil kembali diyakini telah 'dilenyapkan' karena alasan resiko terinfeksi, membawa beberapa lembar catatan yang ditulis oleh Dr. Frank Larson, seorang dokter muda di rumah sakit Bridgestone. Pasiennya yang terakhir bernama James Patterson, berasal dari Brownfield Maine, seorang pendaki gunung yang di pindahkan ke rumah sakit. Pria itu di klaim telah digigit oleh sesosok manusia. Walaupun hal ini dibantah sebagai trauma dari luka yang diderita.
Dr. Larson termasuk dari salah satu dokter pertama yang mempelajari zombie, dan berhasil mengurung diri di dalam laboratorium rumah sakit, saat zombie mengacak-acak kota. Selama berminggu-minggu ia meneliti zombie yang berhasil ditangkap. Mencoba mempelajari apapun yang ia bisa mengenai mereka, bagaimana mereka berjalan, apa yang mereka pikirkan, dan apa mereka sebenarnya.
Meski hasil catatannya telah ditemukan, namun dokter muda itu tetap menghilang sampai saat ini. Ia diasumsikan telah tewas. Entah mati sebagai manusia, atau berubah menjadi zombie yang telah ditelitinya, tak ada seorang pun yang tahu.
Quote:
14 Januari, 2014. 09:25 AM
Seorang pria dari Brownfield telah dibawa masuk kedalam ruang ICU pagi ini. James Patterson, 182 cm, 76 kg, Kaukasus. Menderita luka koyak yang cukup dalam di kaki kiri. Para perawat dengan gigih mencoba menutup lukanya, dan pria itu bercerita bahwa ia telah digigit oleh seseorang. Dokter yang lain bilang bahwa luka ini kemungkinan disebabkan oleh gigitan serigala atau kucing hutan, dan hal yang diceritakannya merupakan efek dari trauma luka. Bagaimanapun aku cukup ragu dengan analisa tersebut. Bekas lukanya tidak cocok dengan gigitan hewan pemangsa, dan ada kemiripan dengan susunan gigi manusia.
Kami akan menjaganya semalaman untuk mencegah lukanya terkena infeksi. Aku akan menjaganya sendiri. Pria ini tidak tampak seperti orang yang sedang terkena trauma, dan penjelasannya tentang penyerangan itu sangat detail. Situasi seperti ini, menurutku, ada yang tidak benar.
Seorang pria dari Brownfield telah dibawa masuk kedalam ruang ICU pagi ini. James Patterson, 182 cm, 76 kg, Kaukasus. Menderita luka koyak yang cukup dalam di kaki kiri. Para perawat dengan gigih mencoba menutup lukanya, dan pria itu bercerita bahwa ia telah digigit oleh seseorang. Dokter yang lain bilang bahwa luka ini kemungkinan disebabkan oleh gigitan serigala atau kucing hutan, dan hal yang diceritakannya merupakan efek dari trauma luka. Bagaimanapun aku cukup ragu dengan analisa tersebut. Bekas lukanya tidak cocok dengan gigitan hewan pemangsa, dan ada kemiripan dengan susunan gigi manusia.
Kami akan menjaganya semalaman untuk mencegah lukanya terkena infeksi. Aku akan menjaganya sendiri. Pria ini tidak tampak seperti orang yang sedang terkena trauma, dan penjelasannya tentang penyerangan itu sangat detail. Situasi seperti ini, menurutku, ada yang tidak benar.
Quote:
15 Januari 2014, 2:43 PM
Aku datang untuk memeriksa Tn. Patterson, dan mendapati dirinya mengalami demam 40°C, disertai kejang dan muntah, dan kulitnya mulai berubah menjadi sangat pucat. Lukanya telah terinfeksi, dan luka lain mulai muncul, disertai dengan lelehan lendir hijau yang aneh. Ini sungguh tidak biasa.
Kami menggunakan antibiotik padanya saat ia mulai baikan. Infeksi dari sebuah gigitan seperti ini belum pernah terjadi. Jadi aku memerintahkan untuk menggunakan beberapa macam antibiotik. Jika dalam beberapa jam kedepan keadaannya belum juga membaik, kita akan segera kehilangan dirinya.
Banyak lagi orang yang telah dirawat hari ini, dan semuanya memiliki luka yang sama seperti Tn. James, dan mereka mengklaim bahwa mereka telah digigit seseorang yang datang entah dari mana. Orang-orang ini menggigit seolah-olah akan memangsa mereka hidup-hidup. Beberapa staf mulai merasa ketakutan. Kita sudah sering menangani luka gigitan yang disebabkan oleh hewan. Tapi ini berbeda. Hewan tidak akan meninggalkan luka gigitan seperti ini.
Dr. Piker, yang kukenal sebagai tukang nyinyir grade A+, mengejek korban-korban ini sebagai berandalan-tukang-narkoba (itu katanya kepadaku). Ia pun memberitahukan pada polisi, dan katanya mereka akan segera mengusutnya.
Korban gigitan yang lain mulai menunjukkan gejala yang sama seperti Tn. Patterson: demam tinggi, muntah, kejang, dan kulit pucat. Pasien alpha, yang semua orang kini panggil, tidak banyak berubah. Nafasnya mulai melambat, dan kami harus menggunakan respirator padanya. Yang pasti, ia akan segera mati, dan saat ruang di dalam diriku bersedih akan kematian seseorang, ruang akademis dalam diriku menunjukan rasa ketertarikan atas apa yang terjadi. Aku tidak pernah mengalami serangan dengan frekuensi dan kebuasan seperti ini. Aku penasaran, apa yang membuat orang melakukan hal kejam seperti ini. Dan infeksinya! Belum pernah aku lihat yang seperti ini!
Aku tidak sabar untuk segera melakukan autopsi
Aku datang untuk memeriksa Tn. Patterson, dan mendapati dirinya mengalami demam 40°C, disertai kejang dan muntah, dan kulitnya mulai berubah menjadi sangat pucat. Lukanya telah terinfeksi, dan luka lain mulai muncul, disertai dengan lelehan lendir hijau yang aneh. Ini sungguh tidak biasa.
Kami menggunakan antibiotik padanya saat ia mulai baikan. Infeksi dari sebuah gigitan seperti ini belum pernah terjadi. Jadi aku memerintahkan untuk menggunakan beberapa macam antibiotik. Jika dalam beberapa jam kedepan keadaannya belum juga membaik, kita akan segera kehilangan dirinya.
Banyak lagi orang yang telah dirawat hari ini, dan semuanya memiliki luka yang sama seperti Tn. James, dan mereka mengklaim bahwa mereka telah digigit seseorang yang datang entah dari mana. Orang-orang ini menggigit seolah-olah akan memangsa mereka hidup-hidup. Beberapa staf mulai merasa ketakutan. Kita sudah sering menangani luka gigitan yang disebabkan oleh hewan. Tapi ini berbeda. Hewan tidak akan meninggalkan luka gigitan seperti ini.
Dr. Piker, yang kukenal sebagai tukang nyinyir grade A+, mengejek korban-korban ini sebagai berandalan-tukang-narkoba (itu katanya kepadaku). Ia pun memberitahukan pada polisi, dan katanya mereka akan segera mengusutnya.
Korban gigitan yang lain mulai menunjukkan gejala yang sama seperti Tn. Patterson: demam tinggi, muntah, kejang, dan kulit pucat. Pasien alpha, yang semua orang kini panggil, tidak banyak berubah. Nafasnya mulai melambat, dan kami harus menggunakan respirator padanya. Yang pasti, ia akan segera mati, dan saat ruang di dalam diriku bersedih akan kematian seseorang, ruang akademis dalam diriku menunjukan rasa ketertarikan atas apa yang terjadi. Aku tidak pernah mengalami serangan dengan frekuensi dan kebuasan seperti ini. Aku penasaran, apa yang membuat orang melakukan hal kejam seperti ini. Dan infeksinya! Belum pernah aku lihat yang seperti ini!
Aku tidak sabar untuk segera melakukan autopsi
Quote:
16 Januari 2014, 9:10 AM
Apa yang kusaksikan disini mematahkan semua ilmu medis. Pagi ini, 7:05 AM, James Patterson mati karena infeksi luka yang menyebar ke seluruh tubuh beberapa jam yang lalu. Aku baru saja akan memerintah untuk melakukan otopsi, ketika tiba-tiba ia hidup kembali! Tapi dia bukanlah orang yang sama. Ia menggeram dan melotot menatap kami, dan ketika ada salah satu perawat mendekatinya, ia menggigit jari perawat itu dan memakannya! Kami akhirnya berhasil mengikatnya di atas kasur agar dia tidak bisa bergerak. Kejadian ini sungguh fenomenal. Infeksi ini, telah membunuh James Patterson, lalu menghidupkannya kembali sebagai sesuatu yang lain. Dia tidak memiliki denyut nadi, dan sepertinya juga tidak bernafas, tapi ia dapat bergerak. Dia hampir mirip seperti sebuah zombie, makhluk yang sudah jelas mati, namun tetap hidup karena sesuatu.
Tapi itu terdengar gila. Hal ini tidak mungkin terjadi.
Apa yang kusaksikan disini mematahkan semua ilmu medis. Pagi ini, 7:05 AM, James Patterson mati karena infeksi luka yang menyebar ke seluruh tubuh beberapa jam yang lalu. Aku baru saja akan memerintah untuk melakukan otopsi, ketika tiba-tiba ia hidup kembali! Tapi dia bukanlah orang yang sama. Ia menggeram dan melotot menatap kami, dan ketika ada salah satu perawat mendekatinya, ia menggigit jari perawat itu dan memakannya! Kami akhirnya berhasil mengikatnya di atas kasur agar dia tidak bisa bergerak. Kejadian ini sungguh fenomenal. Infeksi ini, telah membunuh James Patterson, lalu menghidupkannya kembali sebagai sesuatu yang lain. Dia tidak memiliki denyut nadi, dan sepertinya juga tidak bernafas, tapi ia dapat bergerak. Dia hampir mirip seperti sebuah zombie, makhluk yang sudah jelas mati, namun tetap hidup karena sesuatu.
Tapi itu terdengar gila. Hal ini tidak mungkin terjadi.
Quote:
16 Januari 2014, 5:30 PM
Semua korban yang dirawat dengan luka seperti Tn. Patterson mulai menunjukkan hasil infeksi yang sama, dan semuanya pun mati dengan cara yang sama. Sejenak setelah kematian, mereka akan terbangun, dan menunjukkan gejala yang sama seperti pasien alpha. Kekejaman ekstrim, rasa lapar akan daging segar yang masih hidup. Seorang perawat lalai mengikat salah satu pasien dengan kencang hingga berhasil lolos. Pasien itu mencabik-cabik perawat yang malang, dan memangsanya hidup-hidup.
Aku berhasil merekam seluruh kejadiannya. Ini akan menjadi alat penelitianku selanjutnya untuk pasien-pasien ini.
Dokter yang lain ingin segera memusnahkan pasien-pasien ini, namun aku melarangnya. Tidakkah mereka melihat hal yang lebih penting? Kita berada di garda terdepan untuk virus yang sama sekali baru. Menyebar melalui gigitan dari orang-orang yang terkena sebelumnya. Setelah mati, mereka akan terlahir sebagai pembawa virus, dan dipenuhi dengan hasrat untuk menggigit atau memangsa mereka yang belum terinfeksi, yang juga akan merubah mangsanya sama seperti mereka. Perawat yang kehilangan jarinya karena digigit telah terkena infeksi juga, dan aku meyakinkan yang lain bahwa perawat itu akan mati, dan juga akan berubah seperti makhluk-makhluk ini.
Semakin banyak korban berdatangan di ruang ICU, dan pemerintah telah menetapkan keadaan darurat negara. Para penyerang ini, yang sepertinya terinfeksi oleh virus, telah menyebar secara meluas ke seluruh daerah. Polisi bahkan tidak dapat menghentikan mereka. Dari yang kudengar, tentara akan segera dipanggil untuk dimintai bantuan.
Kuharap mereka tidak membunuh semuanya, aku masih membutuhkan mereka untuk melanjutkan penelitianku.
Semua korban yang dirawat dengan luka seperti Tn. Patterson mulai menunjukkan hasil infeksi yang sama, dan semuanya pun mati dengan cara yang sama. Sejenak setelah kematian, mereka akan terbangun, dan menunjukkan gejala yang sama seperti pasien alpha. Kekejaman ekstrim, rasa lapar akan daging segar yang masih hidup. Seorang perawat lalai mengikat salah satu pasien dengan kencang hingga berhasil lolos. Pasien itu mencabik-cabik perawat yang malang, dan memangsanya hidup-hidup.
Aku berhasil merekam seluruh kejadiannya. Ini akan menjadi alat penelitianku selanjutnya untuk pasien-pasien ini.
Dokter yang lain ingin segera memusnahkan pasien-pasien ini, namun aku melarangnya. Tidakkah mereka melihat hal yang lebih penting? Kita berada di garda terdepan untuk virus yang sama sekali baru. Menyebar melalui gigitan dari orang-orang yang terkena sebelumnya. Setelah mati, mereka akan terlahir sebagai pembawa virus, dan dipenuhi dengan hasrat untuk menggigit atau memangsa mereka yang belum terinfeksi, yang juga akan merubah mangsanya sama seperti mereka. Perawat yang kehilangan jarinya karena digigit telah terkena infeksi juga, dan aku meyakinkan yang lain bahwa perawat itu akan mati, dan juga akan berubah seperti makhluk-makhluk ini.
Semakin banyak korban berdatangan di ruang ICU, dan pemerintah telah menetapkan keadaan darurat negara. Para penyerang ini, yang sepertinya terinfeksi oleh virus, telah menyebar secara meluas ke seluruh daerah. Polisi bahkan tidak dapat menghentikan mereka. Dari yang kudengar, tentara akan segera dipanggil untuk dimintai bantuan.
Kuharap mereka tidak membunuh semuanya, aku masih membutuhkan mereka untuk melanjutkan penelitianku.
Quote:
18 Januari 2014, 4:30 PM
Seluruh penghuni rumah sakit telah di evakuasi. Mereka yang terinfeksi, aku menyebutnya zombie. Walaupun terdengar konyol pada awalnya, tapi apa yang terjadi pada mereka sangat cocok dengan gambarannya, mereka ada dimana-mana. Mereka seperti tak memiliki pikiran sendiri, tapi dikuasai oleh keinginan untuk memangsa mereka yang masih hidup. Apakah mereka sadar bahwa mereka menyebarkan virusnya melalui gigitan? Aku tidak tahu.
Ketika rekan kerjaku menyuruh untuk mengemasi barang-barang, aku dengan cepat menolaknya. Aku harus mempelajari makhluk-makhluk ini, bagaimana mereka dapat menyebar begitu cepat. Dr. Piker memintaku untuk segera pergi, lalu menembaki mayat-mayat yang bangkit kembali ini tepat di kepala, dimulai dari pasien alpha. Sepertinya hanya ini satu-satunya cara untuk menghentikan mereka. Cara yang lain hanya memperlambat mereka saja.
Aku merebut pistol itu darinya dan menembaknya hingga peluru habis. Aku sangat terkejut ketika ia mulai bangkit dengan perlahan tidak lama kemudian, benar-benar sebuah zombie. Menakjubkan!
Dugaanku virus ini juga terdapat di udara sekitar. Gigitan bukan satu-satunya cara untuk menyebarkan virus. Kematian seperti apapun akan memicu transformasinya. Aku hanya bisa termangu dan tersenyum ketika orang-orang berteriak dan berlari untuk menyelamatkan diri. Aku akan memecahkan kode ini, akan kuciptakan obat penyembuhnya.
Aku akan menjadi kaya raya.
Seluruh penghuni rumah sakit telah di evakuasi. Mereka yang terinfeksi, aku menyebutnya zombie. Walaupun terdengar konyol pada awalnya, tapi apa yang terjadi pada mereka sangat cocok dengan gambarannya, mereka ada dimana-mana. Mereka seperti tak memiliki pikiran sendiri, tapi dikuasai oleh keinginan untuk memangsa mereka yang masih hidup. Apakah mereka sadar bahwa mereka menyebarkan virusnya melalui gigitan? Aku tidak tahu.
Ketika rekan kerjaku menyuruh untuk mengemasi barang-barang, aku dengan cepat menolaknya. Aku harus mempelajari makhluk-makhluk ini, bagaimana mereka dapat menyebar begitu cepat. Dr. Piker memintaku untuk segera pergi, lalu menembaki mayat-mayat yang bangkit kembali ini tepat di kepala, dimulai dari pasien alpha. Sepertinya hanya ini satu-satunya cara untuk menghentikan mereka. Cara yang lain hanya memperlambat mereka saja.
Aku merebut pistol itu darinya dan menembaknya hingga peluru habis. Aku sangat terkejut ketika ia mulai bangkit dengan perlahan tidak lama kemudian, benar-benar sebuah zombie. Menakjubkan!
Dugaanku virus ini juga terdapat di udara sekitar. Gigitan bukan satu-satunya cara untuk menyebarkan virus. Kematian seperti apapun akan memicu transformasinya. Aku hanya bisa termangu dan tersenyum ketika orang-orang berteriak dan berlari untuk menyelamatkan diri. Aku akan memecahkan kode ini, akan kuciptakan obat penyembuhnya.
Aku akan menjadi kaya raya.
Quote:
30 Januari 2014, 2:32 AM
Kota ini telah ditinggalkan oleh orang-orang bodoh, idiot, dan pengecut itu. Mereka tidak sanggup memecahkan misteri infeksi ini. Aku telah memikirkan sebuah nama, tapi mungkin sebaiknya dimulai dari sesuatu yang simpel. Karena sebenarnya inilah yang telah dihasilkan dari virus itu, sesuatu yang sangat basic, insting yang paling dasar. Insting untuk memangsa.
Aku mencoba memikirkan sebuah nama yang terdengar cerdas, seperti misalnya Z-virus, tapi terdengar seperti aku sedang menantang kekuatan alam. Tidak ada catatan dalam sejarah bahwa pernah ada efek semacam ini.
Penelitianku memperlihatkan kemajuan yang pesat. Menurut perhitunganku, virus ini disebar melalui dua cara. Lewat udara, oleh para penyerang, seperti wabah flu, namun dengan jangkauan yang sangat luas. Setelah virus hinggap di dalam tubuh manusia yang belum terinfeksi, virus itu akan tertidur, dan baru akan muncul ketika tubuh inangnya sudah tak bernyawa. Jadi, secara teori, seseorang dapat membawa virus ini selama lima, sepuluh, atau bahkan seratus tahun.
Cara kedua, yang cukup cepat, adalah melalui gigitan dari yang telah terinfeksi. Virus dikirimkan melalui air liur, dan efek sampingnya akan langsung terlihat. Demam tinggi, berkeringat, sulit bernafas, kulit pucat. Setelah tergigit, penderita hanya memiliki waktu beberapa jam saja untuk dapat hidup, bergantung dari berat, tinggi badan, dan lokasi tempat gigitan berada.
Setelah seseorang terinfeksi, mereka akan diliputi rasa lapar yang tidak ada habisnya.
Lebih dari sebuah kebutuhan, cenderung ke sebuah tujuan. Kupikir makanan adalah yang manusia butuhkan untuk dapat hidup, yang lainnya hanya sebuah pelengkap. Tapi dalam kasus ini, rasa lapar yang mengendalikan mereka, seperti sebuah tujuan tanpa akhir yang tak dapat ditolak.
Hanya daging segar, dan tubuh hangat yang menggoda mereka. Aku telah bereksperimen dengan menggunakan kelinci percobaan berupa orang-orang yang masih bersembunyi di dalam rumah sakit. Caranya cukup mudah, masukkan saja obat bius dalam minuman mereka. Pada saat terbangun, mereka akan berada dalam satu ruangan bersama pasien terinfeksi yang diikat dengan rantai. Mereka memohon-mohon padaku agar membebaskan mereka sambil berurai air mata. Seorang gadis muda, berambut pirang yang cukup cantik, berkata akan menjadi budak seks jika aku mau melepaskannya.
Harga diri menjadi tak bernilai sama sekali ketika seseorang sedang berada di ujung tanduk.
Sungguh sangat menyedihkan.
Setelah rantainya dilepas, pasien terinfeksi menyerang mangsanya dengan sangat buas. Mungkin akan terlihat seperti mereka hanya kelaparan, tapi faktanya, mereka baru saja 'diberi makan' sejam yang lalu. Tidak peduli seberapa banyak yang mereka telah makan, rasa lapar itu tetap terus ada.
Kuperhatikan, makhluk ini sering menyerang bagian leher. Mungkin karena ada banyak pembuluh darah dan arteri.
Selanjutnya aku masukkan sebuah mayat dengan peluru di kepala untuk mencegahnya berubah. Pasien terinfeksi tidak tertarik dengannya. Mereka malah mencoba menyerangku dari balik kaca. Orang yang baru saja mati akan segera dimangsa. Tapi mayat yang mati setelah satu jam atau lebih, tidak menarik perhatian mereka.
Aku yakin ini karena bau tubuh yang membedakan kita dengan pasien terinfeksi. Tubuh yang masih hangat memiliki bau, tapi tidak dengan mayat, dan setelah mereka mencium bau tubuh kita, mereka akan memburu seperti serigala. Ini menarik untuk dicatat, karena setelah mereka dapat membaui kita, mereka tidak akan pernah melepaskannya. Kupelajari ini dengan duduk di dekat jendela agar mereka dapat melihatku. Seperti sebelumnya, mereka memukul dan mencakar kacanya dalam upaya untuk menangkap ku. Setelah beberapa jam, mereka terus melakukannya meskipun hasilnya nihil. Rasa lapar benar-benar mengendalikan mereka.
Istriku juga sama laparnya ketika sedang berbelanja. Ah, apakah dia masih hidup? Aku ingin menggunakannya untuk penelitianku.
Kota ini telah ditinggalkan oleh orang-orang bodoh, idiot, dan pengecut itu. Mereka tidak sanggup memecahkan misteri infeksi ini. Aku telah memikirkan sebuah nama, tapi mungkin sebaiknya dimulai dari sesuatu yang simpel. Karena sebenarnya inilah yang telah dihasilkan dari virus itu, sesuatu yang sangat basic, insting yang paling dasar. Insting untuk memangsa.
Aku mencoba memikirkan sebuah nama yang terdengar cerdas, seperti misalnya Z-virus, tapi terdengar seperti aku sedang menantang kekuatan alam. Tidak ada catatan dalam sejarah bahwa pernah ada efek semacam ini.
Penelitianku memperlihatkan kemajuan yang pesat. Menurut perhitunganku, virus ini disebar melalui dua cara. Lewat udara, oleh para penyerang, seperti wabah flu, namun dengan jangkauan yang sangat luas. Setelah virus hinggap di dalam tubuh manusia yang belum terinfeksi, virus itu akan tertidur, dan baru akan muncul ketika tubuh inangnya sudah tak bernyawa. Jadi, secara teori, seseorang dapat membawa virus ini selama lima, sepuluh, atau bahkan seratus tahun.
Cara kedua, yang cukup cepat, adalah melalui gigitan dari yang telah terinfeksi. Virus dikirimkan melalui air liur, dan efek sampingnya akan langsung terlihat. Demam tinggi, berkeringat, sulit bernafas, kulit pucat. Setelah tergigit, penderita hanya memiliki waktu beberapa jam saja untuk dapat hidup, bergantung dari berat, tinggi badan, dan lokasi tempat gigitan berada.
Setelah seseorang terinfeksi, mereka akan diliputi rasa lapar yang tidak ada habisnya.
Lebih dari sebuah kebutuhan, cenderung ke sebuah tujuan. Kupikir makanan adalah yang manusia butuhkan untuk dapat hidup, yang lainnya hanya sebuah pelengkap. Tapi dalam kasus ini, rasa lapar yang mengendalikan mereka, seperti sebuah tujuan tanpa akhir yang tak dapat ditolak.
Hanya daging segar, dan tubuh hangat yang menggoda mereka. Aku telah bereksperimen dengan menggunakan kelinci percobaan berupa orang-orang yang masih bersembunyi di dalam rumah sakit. Caranya cukup mudah, masukkan saja obat bius dalam minuman mereka. Pada saat terbangun, mereka akan berada dalam satu ruangan bersama pasien terinfeksi yang diikat dengan rantai. Mereka memohon-mohon padaku agar membebaskan mereka sambil berurai air mata. Seorang gadis muda, berambut pirang yang cukup cantik, berkata akan menjadi budak seks jika aku mau melepaskannya.
Harga diri menjadi tak bernilai sama sekali ketika seseorang sedang berada di ujung tanduk.
Sungguh sangat menyedihkan.
Setelah rantainya dilepas, pasien terinfeksi menyerang mangsanya dengan sangat buas. Mungkin akan terlihat seperti mereka hanya kelaparan, tapi faktanya, mereka baru saja 'diberi makan' sejam yang lalu. Tidak peduli seberapa banyak yang mereka telah makan, rasa lapar itu tetap terus ada.
Kuperhatikan, makhluk ini sering menyerang bagian leher. Mungkin karena ada banyak pembuluh darah dan arteri.
Selanjutnya aku masukkan sebuah mayat dengan peluru di kepala untuk mencegahnya berubah. Pasien terinfeksi tidak tertarik dengannya. Mereka malah mencoba menyerangku dari balik kaca. Orang yang baru saja mati akan segera dimangsa. Tapi mayat yang mati setelah satu jam atau lebih, tidak menarik perhatian mereka.
Aku yakin ini karena bau tubuh yang membedakan kita dengan pasien terinfeksi. Tubuh yang masih hangat memiliki bau, tapi tidak dengan mayat, dan setelah mereka mencium bau tubuh kita, mereka akan memburu seperti serigala. Ini menarik untuk dicatat, karena setelah mereka dapat membaui kita, mereka tidak akan pernah melepaskannya. Kupelajari ini dengan duduk di dekat jendela agar mereka dapat melihatku. Seperti sebelumnya, mereka memukul dan mencakar kacanya dalam upaya untuk menangkap ku. Setelah beberapa jam, mereka terus melakukannya meskipun hasilnya nihil. Rasa lapar benar-benar mengendalikan mereka.
Istriku juga sama laparnya ketika sedang berbelanja. Ah, apakah dia masih hidup? Aku ingin menggunakannya untuk penelitianku.
Quote:
18 Febuari 2014, 4:34 AM
Makhluk ini sungguh menakjubkan, benar-benar menakjubkan. Makhluk yang sangat efisien dan berdedikasi. Orang bilang bahwa ikan hiu adalah mesin pembunuh yang sempurna. Aku yakin bahwa ikan hiu pun akan berharap bisa sesempurna ini.
Mereka seperti tidak memiliki pikiran. Hal ini sungguh aneh mengingat bagaimana mereka beraksi. Hanya makan dan terus makan yang ada di otak mereka. Tidak ada yang dapat menghalangi. Mereka tidak merasakan sakit, rasa takut, mereka tidak pernah menyerah ataupun merasa lelah.
Mereka tidak bisa dihentikan.
Kecuali dengan sebutir peluru di kepala, tapi seberapa mudah hal itu dilakukan? Kau mungkin bisa saja menembaknya dari jauh, tapi percayalah, aku sudah melihatnya sendiri, bahkan prajurit terlatih sekalipun akan gentar menghadapi sekawanan zombie yang berusaha melahapmu hidup-hidup.
Aku hanya bisa membayangkan, bagaimana seorang warga sipil biasa yang melakukannya. Sebenarnya, aku tidak perlu membayangkan. Sudah sering kulihat orang-orang yang kalah melawan zombie meskipun dengan senjata di tangan. Seperti ombak yang menghantam bendungan kapas, mereka menerjang segala pertahanan dan rintangan yang ada. Mereka menyerang tanpa komando, tanpa perintah, dan mereka bergerak masing-masing.
Makhluk ini tidak memiliki kemampuan motorik yang baik. Mereka tidak dapat berlari, meskipun mereka akan bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan saat mangsanya sudah dekat. Tapi sepanjang waktu, mereka akan berjalan terhuyung-huyung, akan dengan mudah dihindari.
Meskipun begitu, aku kira mungkin hal ini masih dapat dikoreksi.
Mereka tidak dapat membuka pintu, dapat menaiki tangga, meskipun tangga vertikal tidak dapat mereka naiki. Selama seseorang memiliki pengetahuan ini, menghindari makhluk-makhluk ini terbukti cukup mudah.
Akankah makhluk ini akan dapat melakukannya? Aku sendiri tidak tahu.
Ketika aku memulai melakukan penelitian ini, aku berusaha untuk memecah kode misteri ini, untuk menemukan penyembuhnya. Tapi bagaimana aku bisa begitu buta? Begitu sombong? Wabah ini adalah anugerah, yang dikirimkan untuk membinasakan wabah yang sebenarnya, manusia. Kita telah menjadi makhluk egois, yang hanya memperdulikan harta dan status. Kapan terakhir kali kita bekerja hanya demi makanan? Kapan terakhir kali kita harus berjuang untuk dapat bertahan hidup?
Manusia telah menjadi korup, dan harus segera dihilangkan, begitupun dengan makhluk-makhluk ini. Sehingga kita dapat membangun peradaban yang lebih baik.
Tapi makhluk-makhluk ini sangat tidak teratur. Tidak terarah. Yang mereka pedulikan hanya makan, padahal mereka dapat berbuat lebih.
Mereka harus punya tujuan, sebuah tugas.
Ya, mungkin saja...
Makhluk ini sungguh menakjubkan, benar-benar menakjubkan. Makhluk yang sangat efisien dan berdedikasi. Orang bilang bahwa ikan hiu adalah mesin pembunuh yang sempurna. Aku yakin bahwa ikan hiu pun akan berharap bisa sesempurna ini.
Mereka seperti tidak memiliki pikiran. Hal ini sungguh aneh mengingat bagaimana mereka beraksi. Hanya makan dan terus makan yang ada di otak mereka. Tidak ada yang dapat menghalangi. Mereka tidak merasakan sakit, rasa takut, mereka tidak pernah menyerah ataupun merasa lelah.
Mereka tidak bisa dihentikan.
Kecuali dengan sebutir peluru di kepala, tapi seberapa mudah hal itu dilakukan? Kau mungkin bisa saja menembaknya dari jauh, tapi percayalah, aku sudah melihatnya sendiri, bahkan prajurit terlatih sekalipun akan gentar menghadapi sekawanan zombie yang berusaha melahapmu hidup-hidup.
Aku hanya bisa membayangkan, bagaimana seorang warga sipil biasa yang melakukannya. Sebenarnya, aku tidak perlu membayangkan. Sudah sering kulihat orang-orang yang kalah melawan zombie meskipun dengan senjata di tangan. Seperti ombak yang menghantam bendungan kapas, mereka menerjang segala pertahanan dan rintangan yang ada. Mereka menyerang tanpa komando, tanpa perintah, dan mereka bergerak masing-masing.
Makhluk ini tidak memiliki kemampuan motorik yang baik. Mereka tidak dapat berlari, meskipun mereka akan bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan saat mangsanya sudah dekat. Tapi sepanjang waktu, mereka akan berjalan terhuyung-huyung, akan dengan mudah dihindari.
Meskipun begitu, aku kira mungkin hal ini masih dapat dikoreksi.
Mereka tidak dapat membuka pintu, dapat menaiki tangga, meskipun tangga vertikal tidak dapat mereka naiki. Selama seseorang memiliki pengetahuan ini, menghindari makhluk-makhluk ini terbukti cukup mudah.
Akankah makhluk ini akan dapat melakukannya? Aku sendiri tidak tahu.
Ketika aku memulai melakukan penelitian ini, aku berusaha untuk memecah kode misteri ini, untuk menemukan penyembuhnya. Tapi bagaimana aku bisa begitu buta? Begitu sombong? Wabah ini adalah anugerah, yang dikirimkan untuk membinasakan wabah yang sebenarnya, manusia. Kita telah menjadi makhluk egois, yang hanya memperdulikan harta dan status. Kapan terakhir kali kita bekerja hanya demi makanan? Kapan terakhir kali kita harus berjuang untuk dapat bertahan hidup?
Manusia telah menjadi korup, dan harus segera dihilangkan, begitupun dengan makhluk-makhluk ini. Sehingga kita dapat membangun peradaban yang lebih baik.
Tapi makhluk-makhluk ini sangat tidak teratur. Tidak terarah. Yang mereka pedulikan hanya makan, padahal mereka dapat berbuat lebih.
Mereka harus punya tujuan, sebuah tugas.
Ya, mungkin saja...
Diubah oleh irazz1234 03-06-2019 14:20
kudo.vicious dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Kutip
Balas