- Beranda
- Stories from the Heart
Saya Gigolo ? *21++
...
TS
Putraoriginal
Saya Gigolo ? *21++
prologue
Pengenalan (part 1)
Pengelanan (part 2)
Tamu Pertama
Tamu Kedua (cuan besar)
Tamu kedua (lanjutan)
Arisan
Arisan 2 (fun and tragedy)
Arisan 3 (No Teen.. up 35 yo)
Part Mudik (Jakarta Nightlife bagian 1
Side Story
QnA
Kina vs Mia, part selingan[/QUOTE]
Perkenalkan nama saya putra. Tentu ini nama samaran saya. Sedikit tentang saya ; Asli saya orang jawa tengah tp sudah lama stay di ibu kota. Ya kurang lebih 15 tahonan lah berada di ibu kota. Saya mau berbagi sedikit cerita tentang masa lalu saya yg pernah saya jalanin dari tahon 2014-2018. Entah ini perjalanan tobat saya atau jauh dari kata tobat, saya tidak tau. Yang saya tau pada tahun 2014 bulan oktober, i mess up..
Part pengenalan
Semua itu berawal ketika saya masih kuliah tahun 2014. semester akhir (hampir koit). Oh ya btw saya kuliah di jawa. Saat itu saya memilih kuliah di jawa reason saya karena kangen saja sama suasana jawa. Semasa kuliah saya sedikit mempunyai teman. Saya lebih suka menyendiri. Selesai kuliah ya balik ke kosan. Tidak ada menariknya cerita jaman saya kuliah. Kecuali satu, satu orang ini yg membuat cerita atau andil dalam berubahnya hidup saya yg membosankan. Dia bernama kina. Secara fisik dia menarik. Bisa dikata kina ini salah satu primadona fakultas di tempat kami. Awal kenal saya sama doi karena kita pernah mengerjakan tugas berdua. Dari situlah semuanya berlanjut.
“Kamu suka dugem gak?? Klo iya, ntar malem nyusul ya ke ini tempat”
Ajakan kina yg masih saya ingat karena pertama kalinya dalam hidup saya memasuki tempat hiburan malam.
Saya menerima ajakan kina dugem sebenarnya bukan karena kepengen dugem. Tp saya datang karena saat itu saya tertarik pada kina. Saya pengen mengenalnya lebih dekat. Itu tujuan saya awalnya.
Tadinya saya pikir kina cuman sama dua-tiga temannya. Ternyata mereka segerombolan. Seingat saya ada 10 orang. Dan perbandingannya lebih banyak ceweknya dari pada cowok. Perkenalan kami supaya lebih akrab dengan cara menuangkan minuman ke gelas. Mau tidak mau saya juga harus ikutan minum. Selain kina, ada beberapa temennya yg menarik. Salah satunya yg bernama mia. Kebetulan malam itu saya lebih dekat kepada mia.
Saya dan mia larut dalam pelukan. Pikiran kami berdua melayang..terus melayang..menuntun menuju kenikmatan. Tangan ini menjamah hampir tiap lekukan tubuhnya. Tak ada balasan darinya bukan karena dia melarang, tapi dia juga menikmatinya. Saya sudah lupa kina dan kita berdua sudah lupa kalau ini ditempat umum. Nafsu sudah membawa kita berdua ketempat yg lebih tinggi.
Skip....
Terlalu bertele tele ya kalimatnya ? Ya saya juga merasakan terlalu bertele tele dalam menyampaikan. Intinya saya dan mia melakukannya. Kita berdua melakukannya di mobil mia. Saya bingung cara menyampaikan atau bercerita keintiman yg terjadi malam itu. Ini merupakan pertamanya bagi saya. Kalau boleh jujur, saya menikmatinya. Tiap detik tiap peluh yg keluar, saya menikmatinya.
Ketika saya meminta lagi, dia menggoda..
“Enak ya..?? Mau minta lagi?”
Seperti anak kecil yg ingin meminta permen atau ice cream dengan manja. Mia meminta saya memanja seperti yg di inginkannya. Sungguh harga diri ini seakan membisu. sehingga mau melakukan apa pun demi mewujudkan nafsu.
Permainan kedua dilakukan di rumah mia. Kebetulan rumah doi sepi. Permainan kedua tidak seganas babak pertama. Kali ini juga lebih leluasa karena tempatnya diatas ranjang. Tiap gerakan saya mendapat tuntunan darinya. Jd tiap kenikmatan yg dia dapat malam itu merupakan hasil tuntunan yg diajarkan ke saya. Semuanya tumpah di dalam. Dan “dia” masih belum lelah. Dia masih ingin bergelut di dalam kenikmatan. Mia tersenyum seakan tak percaya. Tanpa harus saya pastikan lagi, mia bisa merasakannya.
Oh ya hampir lupa. Mia ini statusnya masih lajang saat itu. Ciri fisik orangnya : pendek, kulit putih, rambut coklat, badan tidak terlalu kurus juga tdk gemuk. Mia ini anak manja orang tuanya. Maklum doi anak satu2nya. Jd apa pun yg dia inginkan akan terwujud dengan cepat. Dia punya segalanya. Saat bersama mia, saya lupa segalanya soal kina. “Who need kina?? If i have mia” sejenak ungkapan itu saya rasakan kebenarannya. Tp ternyata saya salah. Sebelum subuh berkumandang, saya disuruh pulang olehnya. Kebutuhan dia sudah terpenuhi maka saya disuruh pergi. Saat itu saya belum kepikiran begini. Masih dengan polosnya berpikir “oh mungkin sebentar lagi pagi orang tuanya bangun. Jadi sebelum ketahuan, saya disuruh pergi dulu”. Tp ternyata orang tuanya tinggal di rumah sebelahnya lagi. Ini saya tau setelah sebulanan mengenal mia.
“Kok saya dikasih uang ya??”
Itu yg ada dipikiran saya saat mia memberi uang ongkos pulang. Jumlah yg dikasih 500rb lagi. Bagi saya itu sangat banyak hanya utk sekedar ongkos naik taksi ambil motor saya di parkiran tempat dugem. Kalau saja pada waktu itu saya tau uang 500rb nya itu adalah upah saya memuaskan dia, mungkin saya akan ketawa di depan mia. Harga diri saya di hargain segitu hahahaha.
Sekitar jam 4an pagi saya sudah sampai kosan. Sempat memberi kabar ke mia via chat kl saya sudah sampai kosan tp tidak ada tanggapan. Mungkin doi uda tidur. Itu dipikiran saya waktu itu. Sungguh pikiran yg salah.
“Baru pulang mas??”
“Asu!!”
Pertanyaan sopan saya balas dengan makian. Bukan karena tak ada alasan saya menjawab begitu. Saya kaget ! Bahkan hampir jatuh dari motor saat hendak memasukan motor ke parkiran kosan. Gimana tidak kaget ? Ada seorang wanita yg masih mengenakan mukena berdiri di depan pintu kamarnya menyapa saya. Dan itu terjadi jam 4an lagi. Saya kira kan demit.
Dia bernama puja. Wanita yg menyapa saya dengan lembut yg masih mengenakan mukena berwarna putih. Dari dua puluh lima kamar yg ada, Puja ini salah satu idaman di tempat kosan saya. Kebetulan kosan yg saya tempatin ini cowok-cewek dan lumayan bebas juga ini kosan. Kebanyakan yg ngekos disini karyawan/karyawati. Salah satunya puja. Puja ini teller bank plat merah. Di kosan ini ada yg pasutri juga. Kebetulan sebelah kamar saya ini pasutri. Kalau hari sakral (malam jumat) ributnya bukan main. Kadang hampir sampai tengah malam baru ributnya selesai. Kadang saya sendiri tertawa geli denger suaranya.
Oke kembali lagi ke cerita.. Dia pun memaklumi kata2 kotor yg terlontar dari mulut saya dengan tertawa geli melihat tingkah saya yg ketakutan hampir jatuh.
“Eh mbak.. maaf.. saya pikir hehe”
Puja hanya membalas dengan senyumnya kemudian masuk kembali ke dalam kamarnya. Rasanya saya ingin menyusul ke dalam kamarnya tp ah sudah lah.. walaupun barusan mengalami pengalaman surga dunia tp saya tidak mau senekat itu.
Bangun sekitar jam 10 pagi saya sempat buka hp baca chat masuk dari kina “cieee yg semalem habis ena ena sampai lupa sama aku ditinggal tanpa pamit haha!”
Bersambung....
Pengenalan (part 1)
Pengelanan (part 2)
Tamu Pertama
Tamu Kedua (cuan besar)
Tamu kedua (lanjutan)
Arisan
Arisan 2 (fun and tragedy)
Arisan 3 (No Teen.. up 35 yo)
Part Mudik (Jakarta Nightlife bagian 1
Side Story
QnA
Kina vs Mia, part selingan[/QUOTE]
Perkenalkan nama saya putra. Tentu ini nama samaran saya. Sedikit tentang saya ; Asli saya orang jawa tengah tp sudah lama stay di ibu kota. Ya kurang lebih 15 tahonan lah berada di ibu kota. Saya mau berbagi sedikit cerita tentang masa lalu saya yg pernah saya jalanin dari tahon 2014-2018. Entah ini perjalanan tobat saya atau jauh dari kata tobat, saya tidak tau. Yang saya tau pada tahun 2014 bulan oktober, i mess up..
Part pengenalan
Semua itu berawal ketika saya masih kuliah tahun 2014. semester akhir (hampir koit). Oh ya btw saya kuliah di jawa. Saat itu saya memilih kuliah di jawa reason saya karena kangen saja sama suasana jawa. Semasa kuliah saya sedikit mempunyai teman. Saya lebih suka menyendiri. Selesai kuliah ya balik ke kosan. Tidak ada menariknya cerita jaman saya kuliah. Kecuali satu, satu orang ini yg membuat cerita atau andil dalam berubahnya hidup saya yg membosankan. Dia bernama kina. Secara fisik dia menarik. Bisa dikata kina ini salah satu primadona fakultas di tempat kami. Awal kenal saya sama doi karena kita pernah mengerjakan tugas berdua. Dari situlah semuanya berlanjut.
“Kamu suka dugem gak?? Klo iya, ntar malem nyusul ya ke ini tempat”
Ajakan kina yg masih saya ingat karena pertama kalinya dalam hidup saya memasuki tempat hiburan malam.
Saya menerima ajakan kina dugem sebenarnya bukan karena kepengen dugem. Tp saya datang karena saat itu saya tertarik pada kina. Saya pengen mengenalnya lebih dekat. Itu tujuan saya awalnya.
Tadinya saya pikir kina cuman sama dua-tiga temannya. Ternyata mereka segerombolan. Seingat saya ada 10 orang. Dan perbandingannya lebih banyak ceweknya dari pada cowok. Perkenalan kami supaya lebih akrab dengan cara menuangkan minuman ke gelas. Mau tidak mau saya juga harus ikutan minum. Selain kina, ada beberapa temennya yg menarik. Salah satunya yg bernama mia. Kebetulan malam itu saya lebih dekat kepada mia.
Saya dan mia larut dalam pelukan. Pikiran kami berdua melayang..terus melayang..menuntun menuju kenikmatan. Tangan ini menjamah hampir tiap lekukan tubuhnya. Tak ada balasan darinya bukan karena dia melarang, tapi dia juga menikmatinya. Saya sudah lupa kina dan kita berdua sudah lupa kalau ini ditempat umum. Nafsu sudah membawa kita berdua ketempat yg lebih tinggi.
Skip....
Terlalu bertele tele ya kalimatnya ? Ya saya juga merasakan terlalu bertele tele dalam menyampaikan. Intinya saya dan mia melakukannya. Kita berdua melakukannya di mobil mia. Saya bingung cara menyampaikan atau bercerita keintiman yg terjadi malam itu. Ini merupakan pertamanya bagi saya. Kalau boleh jujur, saya menikmatinya. Tiap detik tiap peluh yg keluar, saya menikmatinya.
Ketika saya meminta lagi, dia menggoda..
“Enak ya..?? Mau minta lagi?”
Seperti anak kecil yg ingin meminta permen atau ice cream dengan manja. Mia meminta saya memanja seperti yg di inginkannya. Sungguh harga diri ini seakan membisu. sehingga mau melakukan apa pun demi mewujudkan nafsu.
Permainan kedua dilakukan di rumah mia. Kebetulan rumah doi sepi. Permainan kedua tidak seganas babak pertama. Kali ini juga lebih leluasa karena tempatnya diatas ranjang. Tiap gerakan saya mendapat tuntunan darinya. Jd tiap kenikmatan yg dia dapat malam itu merupakan hasil tuntunan yg diajarkan ke saya. Semuanya tumpah di dalam. Dan “dia” masih belum lelah. Dia masih ingin bergelut di dalam kenikmatan. Mia tersenyum seakan tak percaya. Tanpa harus saya pastikan lagi, mia bisa merasakannya.
Oh ya hampir lupa. Mia ini statusnya masih lajang saat itu. Ciri fisik orangnya : pendek, kulit putih, rambut coklat, badan tidak terlalu kurus juga tdk gemuk. Mia ini anak manja orang tuanya. Maklum doi anak satu2nya. Jd apa pun yg dia inginkan akan terwujud dengan cepat. Dia punya segalanya. Saat bersama mia, saya lupa segalanya soal kina. “Who need kina?? If i have mia” sejenak ungkapan itu saya rasakan kebenarannya. Tp ternyata saya salah. Sebelum subuh berkumandang, saya disuruh pulang olehnya. Kebutuhan dia sudah terpenuhi maka saya disuruh pergi. Saat itu saya belum kepikiran begini. Masih dengan polosnya berpikir “oh mungkin sebentar lagi pagi orang tuanya bangun. Jadi sebelum ketahuan, saya disuruh pergi dulu”. Tp ternyata orang tuanya tinggal di rumah sebelahnya lagi. Ini saya tau setelah sebulanan mengenal mia.
“Kok saya dikasih uang ya??”
Itu yg ada dipikiran saya saat mia memberi uang ongkos pulang. Jumlah yg dikasih 500rb lagi. Bagi saya itu sangat banyak hanya utk sekedar ongkos naik taksi ambil motor saya di parkiran tempat dugem. Kalau saja pada waktu itu saya tau uang 500rb nya itu adalah upah saya memuaskan dia, mungkin saya akan ketawa di depan mia. Harga diri saya di hargain segitu hahahaha.
Sekitar jam 4an pagi saya sudah sampai kosan. Sempat memberi kabar ke mia via chat kl saya sudah sampai kosan tp tidak ada tanggapan. Mungkin doi uda tidur. Itu dipikiran saya waktu itu. Sungguh pikiran yg salah.
“Baru pulang mas??”
“Asu!!”
Pertanyaan sopan saya balas dengan makian. Bukan karena tak ada alasan saya menjawab begitu. Saya kaget ! Bahkan hampir jatuh dari motor saat hendak memasukan motor ke parkiran kosan. Gimana tidak kaget ? Ada seorang wanita yg masih mengenakan mukena berdiri di depan pintu kamarnya menyapa saya. Dan itu terjadi jam 4an lagi. Saya kira kan demit.
Dia bernama puja. Wanita yg menyapa saya dengan lembut yg masih mengenakan mukena berwarna putih. Dari dua puluh lima kamar yg ada, Puja ini salah satu idaman di tempat kosan saya. Kebetulan kosan yg saya tempatin ini cowok-cewek dan lumayan bebas juga ini kosan. Kebanyakan yg ngekos disini karyawan/karyawati. Salah satunya puja. Puja ini teller bank plat merah. Di kosan ini ada yg pasutri juga. Kebetulan sebelah kamar saya ini pasutri. Kalau hari sakral (malam jumat) ributnya bukan main. Kadang hampir sampai tengah malam baru ributnya selesai. Kadang saya sendiri tertawa geli denger suaranya.
Oke kembali lagi ke cerita.. Dia pun memaklumi kata2 kotor yg terlontar dari mulut saya dengan tertawa geli melihat tingkah saya yg ketakutan hampir jatuh.
“Eh mbak.. maaf.. saya pikir hehe”
Puja hanya membalas dengan senyumnya kemudian masuk kembali ke dalam kamarnya. Rasanya saya ingin menyusul ke dalam kamarnya tp ah sudah lah.. walaupun barusan mengalami pengalaman surga dunia tp saya tidak mau senekat itu.
Bangun sekitar jam 10 pagi saya sempat buka hp baca chat masuk dari kina “cieee yg semalem habis ena ena sampai lupa sama aku ditinggal tanpa pamit haha!”
Bersambung....
Diubah oleh Putraoriginal 14-06-2019 15:20
efti108 dan 98 lainnya memberi reputasi
97
310.9K
992
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Putraoriginal
#181
Part arisan 2 (have fun & tragedi)
Kondisi saya kacau. Benar2 mabok malam itu. Lebih tepatnya saya dibikin mabok. Tp saya sendirinya juga mau. Gimana nggak mau ? Tiap gelas yg saya minum, saya mendapatkan lembar biru. Klo sampai full segelas saya dapat lembar merah. Saya tergoda sekaligus tertantang. Saya benar2 totalitas ngeblek. Semua saya lakukan asal tante senang.
“Ayo ayo buka mulutnya !”
Tante2 ini memberikan saya semangat menenggak beer dari pitchernya. Belum lagi liquer nya, hampir semua saya yg minum. Bahkan saya tidak tau malam itu putra jr di raba oleh siapa. Saking mabuknya tp saya masih merasakan putra jr ini di raba raba. Putra jr juga mendapatkan tips sendiri. Saya tau ini setelah keesokan harinya baru sadar ada uang di dalam celana dalam. Segininya ya nyari duit ? Ya, ini lah profesi yg saya jalani. Mau nggak mau ya jangan setengah2.
Klo sudah mabok, jangan ditanya lagi tingkah saya seperti apa. Joged saya sudah benar2 seperti LC di karaokean. Sampai salah satu teman mbak winny bilang kok nggak jadi LC sekalian saja ? Sama LC nggak kalah ngebleknya kok ini. Lumayan kan bisa double job. Cuman bedanya saya cowo bukan cewe. Haha anjrit memang omongannya.
Siang hari saya baru bangun dari tidur. Kepala rasanya pusing nggak karuan. Ini semua efek minum semalem yg ngawur. Liat hp ada panggilan tak terjawab dari kina. Chat wa yg biasanya ramai juga sepi. Saya memilih menyalakan tv dan main PS. Lagi asik2nya main PS pintu kamar kos saya diketuk. Dari suaranya mengucapkan salam, ini suaranya puja.
“Masuk ae nggak dikunci”
“Eh nggak kerja kamu ? Jam segini kok uda pulang ?”
“Aku lg nggak enak badan put. Ijin pulang lebih awal”
Saya belum menghiraukan kedatangannya karena lagi asik main PS. Puja duduk di kursi meja belajar. Doi lagi baca2 catatan kuliah saya. Seketika saya langsung berhenti main PS. Saya merebut buku catatan (binder) dengan dalih malu klo dibaca. Padahal alasan sebenarnya saya ketakutan klo sampai puja membuka halaman paling belakang. Halaman belakang ini isinya catatan job yg pernah saya lakukan dan nama tamu yg saya tulis. Bahaya klo sampai ketahuan kan.
Saya coba mengalihkan topik dengan cara menawarkan mengantar puja ke dokter. Tp ditolak olehnya. Puja malah berkata emang tidak ada tawaran yg lebih menarik apa ? Mau saya tawarin minum yg ada di kulkas cuman beer. Masa mau saya kasih beer ? Mau saya tawarin putra jr jelas tidak mungkin.
“Pesen makan saja ya ? Mumpung saya belum makan juga”
“Yauda, nih duitnya put”
Puja mengeluarkan satu lembar merah hendak diberikan ke saya. saya menolak menerima. Tolakan saya ini malah membuat dia berkata, “kamu kan belum kerja put ! Masa iya aku di traktir orang yg belum kerja ? Makanya cepetan lulus biar cepetan kerja !”
Kata2nya terdengar memang pedes tp ada benarnya. Itu yg puja liat pada diri saya. Masih kuliah dan belum kerja. Padahal klo dia tau saya ini punya profesi apa ? beh.. uda pasti doi bakal bilang cukup sampai disini saja kita kenal.
Makanan saya pesan via tlp katering langganan. Sambil nunggu makanan tiba, puja meminta ijin tiduran di ranjang. Pintu kamar kos saya tutup demi keamanan bersama. Puja juga tidak keberatan saya menutup pintu kamar kosan. Saya melanjutkan kembali main PS. saya menyadari nampaknya puja bukan lagi tiduran. Tp benar2 tertidur di ranjang saya. Tidurnya meghadap ke arah saya. Sejenak saya mengamati dirinya. Aroma wangi parfum yg melekat di baju dan tubuhnya semerbak mengundang gairah diri ini. Ingin rasanya tidur di sebelahnya. Kemudian memeluknya. Ah..rasanya tidak mungkin terjadi. Cuman bisa menelan ludah saja kenyataannya.
Tanpa saya sadari putra jr mulai memancarkan signal. Saya mencoba menahannya tp dia berusaha memberontak dari balik sempak. Tak sanggup lagi saya menahan. Kini dia benar2 tegang sepenuhnya siap lepas kendali. Dalam situasi seperti ini saya harus mencari jalan keluar. Jika tidak secepatnya maka sama saja penyiksaan buatnya dan diri saya sendiri. Terpaksa saya harus melakukan manual di dalam kamar mandi. Putra jr heran, lho kok tangan ? Tangan siapa ini ? Putra jr sebenarnya menolak. Tp lama2 dia mengerti dan menikmati. Apa lg ketika dia dikenalkan sabun, senang sekali ! Aktivitas ini mungkin ada 10 menitan. Serta menimbulkan suara. Sungguh saya tidak memikirkan hal ini. Tanpa saya sadari puja terbangun dari tidurnya. melangkah ke kamar mandi mencari sumber suaranya. Diposisi ini puja sangat jelas melihat aktivitas yg saya lakukan. Lebih sialnya lagi disaat begini juga putra jr klimaks menembakan sasaran ke arah tembok kamar mandi. Wajah saya yg menunjukan lega karena sudah keluar juga direkam oleh puja dalam penglihatannya.
Diamnya puja malah menjadikan saya tidak sanggup berkata apa2. Untuk meminta maaf saja rasanya tidak bisa terucap dari mulut ini. Semuanya berubah menjadi hening. Puja keluar dari kamar saya tanpa pamitan. Saya tau mungkin dia kecewa atas perbuatan yg barusan saya lakukan dan dia lihat. Bahkan disaat pesanan makan datang, saya mengetuk pintu kamarnya memberitahukan makanan sudah datang, tidak ada jawaban darinya. Setelah kejadian ini puja sama sekali tidak pernah menegur atau menyapa saya hampir dua mingguan. Ini lah pengalaman saya ketahuan onani di depan orang. Sumpah rasanya malu banget.
Selesai makan siang saya bergegas mandi. Niat saya hendak pergi keluar. Semua itu untuk melupakan rasa malu yg saya tanggung. Tujuan saya siang itu nongkrong di kantin kampus.
Sampai di kantin kampus saya memilih tempat duduk paling pojok dekat taman. Tempat ini favorit saya dan segelintir teman2 kuliah saya. Sekarang mereka sudah pada hengkang (lulus). Tinggal diri saya seorang yg masih setia bertahan. Kopi hitam menjadikan teman rokok siang hari ini. Saya berharap secangkir kopi bisa melupakan kejadian tadi. Ternyata tidak bisa. Justru adek kelas bernama tata yg membuat saya lupa akan kejadian memalukan yg saya alami tadi.
“Sendirian mas ?”
“Sini temenin”
Perkenalkan tata angkatannya dibawah saya persis. Jadi usia kita tidak begitu jauh. Saya mengenal tata dari mata kuliah yg saya ulang. Orang klo baru mengenalnya pasti akan menilai tata ini judes. Memang tidak salah. Wajah judesnya ini keliatan banget. Tp justru disitu menariknya. Klo saya nilai kecantikan dan fisiknya kira2 mendekati angka 8 lah. Walaupun nilainya segitu, ini anak nggak bosenin.
Saya dan tata sama2 perantauan. Jadi obrolan kita sedikit nyambung soal bertahan hidup di kota orang. Tata ini orangnya asik klo diajak ngobrol. Orangnya juga perokok aktif. Rokoknya marlboro putih. Saya jarang menjumpai cewe rokoknya marlboro putih. Tata pamit sebentar nemuin dosen karena tujuan tata ke kampus untuk bimbingan. Tanpa sadar saya mengucapkan “saya tunggu disini ya”. Reaksi tata sedikit aneh mendengar kalimat saya barusan. Tapi tata mengiyakan akan kembali lagi kesini.
Ada sejaman lebih saya nunggu tata kembali lagi kemari beneran apa tidak. Tak disangka dia beneran kembali dengan muka sedikit kesal. Mungkin gara2 bimbingan yg barusan dilakukan. Obrolan kita berdua cukup lama. Mulai dari perkuliahan, soal asmara, ngomongin orang, soal politik, sampai ke hal yg tabu semua menjadi topik obrolan kita. Hingga tanpa sadar saya telah merayunya. Saya juga yakin klo tata sadar betul saya rayu. Malah tata makin memancing saya lebih lanjut. Ini lah kesalahan dia. Tanpa dia sadari posisinya terperangkap dalam permainan saya.
Tanpa pikir panjang lagi saya ajak tata ke hotel terdekat. Sampai di hotel dia sempat berubah pikiran. Tp dasarnya nafsu sudah menguasai diri saya, maka dengan berbagai cara saya lakukan supaya tata mau terus melangkah. Tata dalam kendali saya kembali.
“Mas tlg jangan yg lebih ya. Please gw takut..”
Pikirannya berubah kembali ketika sudah di dalam kamar. Saya tidak menghiraukan perkataannya. Jari jari saya mulai menyentuh tubuhnya. Mulai bermain dari leher ke dada atas kemudian turun ke perut. Saya mencoba melepas celana panjang yg dikenakannya. Tata sempat menolak. Tp ciuman dari saya membuatnya terlena hingga saya berhasil melepas celana panjangnya. Kini bawahnya tinggal memakai celana dalam saja. Sengaja tidak saya lepas. Saya ingin melepas kemeja yg dikenakannya terlebih dahulu.
Tangan tata mulai nakal. Mulai meraba raba putra jr dibawah sana. Dia protes kenapa saya tidak melepas celana juga. Tata mulai merubah posisi. Kali ini posisi dia berada diatas. Tata mulai beraksi memainkan lidahnya dari atas hingga turun kebawah. Rupanya anak ini cukup mahir juga. Dia berhasil melucuti pertahanan terakhir putra jr. Genggamannya erat. Dimainkannya putra jr sesekali dilahap olehnya. Tata tidak cukup pandai memuaskan putra jr tp setidaknya putra jr mendapatkan layanan.
Tata sudah tidak dalam kendali. Dia pengen secepatnya membenamkan putra jr menyatu dengan dirinya. Saya mencoba menahan keinginan tata. Putra jr harus diberi sarung dulu baru siap bertempur. Kali ini putra jr menimpa kesialan yg kedua kali. Saya kira masih tersisa satu caps di dalam dompet. Sungguh tragis nasibmu nak.
Tata sempet protes mengatakan saya ribet harus pakai caps segala. Saya mencoba memberikan pengertian arti main aman. Bukan cuman menghindari kehamilan tp juga demi tidak terkena penyakit baik tata mau pun saya. Saya berikan penjelasan begitu tata malah tersinggung. Tapi saya tidak kehabisan akal. Posisi putra jr yg sudah terbebas saya gerakan tubuh tata maju mundur bergesekan. Akibat dari gesekan ini tata mendapat kenikmatan. Walaupun tata masih memakai celana dalam, tp saya bisa merasakan belahan bibir sensitifnya yg mulai basah.
Posisi saya berubah menjadi duduk. Tanpa saya minta, tata melepas kemejanya. Saya membantu melepas bra nya. Buah yg dimiliki tata masih terasa kencang. Warna nya masih merah merona. Buahnya memang tidak besar tp bikin gemash. Saya mainkan lidah saya mulai buah yg kiri kemudian pindah ke kanan.
Tata sudah tidak tahan. Gerakannya makin dia percepat. Saya tau sebentar lagi dia berada di puncak. Tidak lama, tubuhnya lemas jatuh kesamping saya. Walaupun tata sudah tuntas tp putra jr tetap dia bantu menuju puncak. Tata memberikan mulutnya supaya putra jr lebih cepat puas. Ketika saya merasa putra jr ingin muntah, saya mencabutnya, menumpahkan diatas buahnya. Saya usap usapin putra jr diatas sana.
Setelah bersihin badan kita berdua kembali tiduran diatas ranjang. Kali ini hanya tiduran. Tapi tiduran kami tanpa sehelai benang. Kita berdua tertawa kecil melihat kondisi diri sendiri. Kita berdua tidak menyangka bisa sampai sejauh ini. Tata mengharapkan saya tidak meninggalkan dirinya begitu saja. Mendengar harapan tata, saya mengusap-usap rambutnya. Mengecup keningnya. Saya berharap dia mengerti. klo yg barusan terjadi keinginan kita bersama tanpa harus diperpanjang lagi ada embel-embel rasa.
Mengertilah... ini lah touch & go yg artinya dalam kamus saya ; kamu ingin “menyentuhnya” tp tidak ingin menikahinya.
Tapi hubungan saya sama tata tidak berhenti disitu. Tata akhirnya mengerti klo begini lebih baik. Sama2 membutuhkan disaat menginginkan. Hubungan touch & go ini berlangsung cukup singkat. Setelah jalan sebulan, tata mempunyai pasangan yg harus menyudahkan bersama saya. Di perpisahan kita berdua sempat melakukan terakhir kali untuk dikenang. Selama tata mengenal saya sama sekali dia tidak mengetahui profesi saya. Terjaga rapat.
Menjelang maghrib tata pulang dari hotel. Saya masih stay disini. Mau balik ke kosan rasanya belum sanggup. Malam ini saya berencana tidur di hotel. Kina saya coba hubungin tp dirinya lagi luar kota sama keluarganya. Pengakuannya sih begitu. Tp saya yakin dia sedang senang2 sama orang lain. Tumben juga mbak winny atau mia tidak ada kabar sama sekali hari ini. Temen2 mbak winny juga belum ada yg menghubungi saya.
“Kamu dimana put ? Kok nggak balik kosan ?”
Chat dari puja ini bikin saya tak percaya. Dia mencari saya ? Apa dia sudah melupakan apa yg dia lihatnya td siang ? Saya tidak membuka chatnya. Saya ingin liat respon puja gimana klo tidak saya baca/balas.
Tidak ada balasan dari saya membuat puja menelpon hp saya. Saya angkat tlpnya. tidak ada suara darinya. Hanya suara nafasnya yg saya dengar. Saat saya bilang mau nutup tlp baru doi berbicara. Intinya saya disuruh plg ke kosan sekarang. Ada yg mau dia bicarakan. Saya yakin pasti soal tadi siang yg mau dibicarakan. Segera saya pulang ke kosan malam itu menemui dirinya.
Bersambung....
Q & A dari agan2 yg PM ke saya. Sengaja saya tulis kembali disini biar bisa saya jawab jadi satu. Karena pertanyaan agan rata2 hampir sama semua.
Pertanyaan agan : gan pernah ditawar gak tarifnya ? Pernah dapat tamu yg gendut nggak gan ?
Jawaban : pernah gan. Biasanya yg nawar itu klo memakai jasa saya yg long time. Klo utk short time jarang ada yg nawar. Klo soal tamu yg gendut, pernah dua kalian gan. Tp mantep euy haha.
Pertanyaan agan : boleh minta kontaknya agan ? Nomor hp
Jawaban : untuk apa dulu ini ? Klo untuk ngorek2 privasi, jangan deh.
Pertanyaan agan : agan perawatan badan biar keker macho gitu gak badannya ?
Jawaban : saya paling suka menjaga penampilan. Bahkan sampai sekarang saya masih suka berpenampilan metro seksual. Saya paling suka olahraga renang sama fitnes. Dua itu saja sih yg rutin saya lakukan dari dulu sampai sekarang. Klo perawatan wajah dan kulit juga saya lakukan. Tp nggak sampai seperti cowo2 manja gitu. Metro seksual saya masih dalam tahap wajar.
Selamat menanti jam berbuka puasa bagi yg menjalankannya...
Kondisi saya kacau. Benar2 mabok malam itu. Lebih tepatnya saya dibikin mabok. Tp saya sendirinya juga mau. Gimana nggak mau ? Tiap gelas yg saya minum, saya mendapatkan lembar biru. Klo sampai full segelas saya dapat lembar merah. Saya tergoda sekaligus tertantang. Saya benar2 totalitas ngeblek. Semua saya lakukan asal tante senang.
“Ayo ayo buka mulutnya !”
Tante2 ini memberikan saya semangat menenggak beer dari pitchernya. Belum lagi liquer nya, hampir semua saya yg minum. Bahkan saya tidak tau malam itu putra jr di raba oleh siapa. Saking mabuknya tp saya masih merasakan putra jr ini di raba raba. Putra jr juga mendapatkan tips sendiri. Saya tau ini setelah keesokan harinya baru sadar ada uang di dalam celana dalam. Segininya ya nyari duit ? Ya, ini lah profesi yg saya jalani. Mau nggak mau ya jangan setengah2.
Klo sudah mabok, jangan ditanya lagi tingkah saya seperti apa. Joged saya sudah benar2 seperti LC di karaokean. Sampai salah satu teman mbak winny bilang kok nggak jadi LC sekalian saja ? Sama LC nggak kalah ngebleknya kok ini. Lumayan kan bisa double job. Cuman bedanya saya cowo bukan cewe. Haha anjrit memang omongannya.
Siang hari saya baru bangun dari tidur. Kepala rasanya pusing nggak karuan. Ini semua efek minum semalem yg ngawur. Liat hp ada panggilan tak terjawab dari kina. Chat wa yg biasanya ramai juga sepi. Saya memilih menyalakan tv dan main PS. Lagi asik2nya main PS pintu kamar kos saya diketuk. Dari suaranya mengucapkan salam, ini suaranya puja.
“Masuk ae nggak dikunci”
“Eh nggak kerja kamu ? Jam segini kok uda pulang ?”
“Aku lg nggak enak badan put. Ijin pulang lebih awal”
Saya belum menghiraukan kedatangannya karena lagi asik main PS. Puja duduk di kursi meja belajar. Doi lagi baca2 catatan kuliah saya. Seketika saya langsung berhenti main PS. Saya merebut buku catatan (binder) dengan dalih malu klo dibaca. Padahal alasan sebenarnya saya ketakutan klo sampai puja membuka halaman paling belakang. Halaman belakang ini isinya catatan job yg pernah saya lakukan dan nama tamu yg saya tulis. Bahaya klo sampai ketahuan kan.
Saya coba mengalihkan topik dengan cara menawarkan mengantar puja ke dokter. Tp ditolak olehnya. Puja malah berkata emang tidak ada tawaran yg lebih menarik apa ? Mau saya tawarin minum yg ada di kulkas cuman beer. Masa mau saya kasih beer ? Mau saya tawarin putra jr jelas tidak mungkin.
“Pesen makan saja ya ? Mumpung saya belum makan juga”
“Yauda, nih duitnya put”
Puja mengeluarkan satu lembar merah hendak diberikan ke saya. saya menolak menerima. Tolakan saya ini malah membuat dia berkata, “kamu kan belum kerja put ! Masa iya aku di traktir orang yg belum kerja ? Makanya cepetan lulus biar cepetan kerja !”
Kata2nya terdengar memang pedes tp ada benarnya. Itu yg puja liat pada diri saya. Masih kuliah dan belum kerja. Padahal klo dia tau saya ini punya profesi apa ? beh.. uda pasti doi bakal bilang cukup sampai disini saja kita kenal.
Makanan saya pesan via tlp katering langganan. Sambil nunggu makanan tiba, puja meminta ijin tiduran di ranjang. Pintu kamar kos saya tutup demi keamanan bersama. Puja juga tidak keberatan saya menutup pintu kamar kosan. Saya melanjutkan kembali main PS. saya menyadari nampaknya puja bukan lagi tiduran. Tp benar2 tertidur di ranjang saya. Tidurnya meghadap ke arah saya. Sejenak saya mengamati dirinya. Aroma wangi parfum yg melekat di baju dan tubuhnya semerbak mengundang gairah diri ini. Ingin rasanya tidur di sebelahnya. Kemudian memeluknya. Ah..rasanya tidak mungkin terjadi. Cuman bisa menelan ludah saja kenyataannya.
Tanpa saya sadari putra jr mulai memancarkan signal. Saya mencoba menahannya tp dia berusaha memberontak dari balik sempak. Tak sanggup lagi saya menahan. Kini dia benar2 tegang sepenuhnya siap lepas kendali. Dalam situasi seperti ini saya harus mencari jalan keluar. Jika tidak secepatnya maka sama saja penyiksaan buatnya dan diri saya sendiri. Terpaksa saya harus melakukan manual di dalam kamar mandi. Putra jr heran, lho kok tangan ? Tangan siapa ini ? Putra jr sebenarnya menolak. Tp lama2 dia mengerti dan menikmati. Apa lg ketika dia dikenalkan sabun, senang sekali ! Aktivitas ini mungkin ada 10 menitan. Serta menimbulkan suara. Sungguh saya tidak memikirkan hal ini. Tanpa saya sadari puja terbangun dari tidurnya. melangkah ke kamar mandi mencari sumber suaranya. Diposisi ini puja sangat jelas melihat aktivitas yg saya lakukan. Lebih sialnya lagi disaat begini juga putra jr klimaks menembakan sasaran ke arah tembok kamar mandi. Wajah saya yg menunjukan lega karena sudah keluar juga direkam oleh puja dalam penglihatannya.
Diamnya puja malah menjadikan saya tidak sanggup berkata apa2. Untuk meminta maaf saja rasanya tidak bisa terucap dari mulut ini. Semuanya berubah menjadi hening. Puja keluar dari kamar saya tanpa pamitan. Saya tau mungkin dia kecewa atas perbuatan yg barusan saya lakukan dan dia lihat. Bahkan disaat pesanan makan datang, saya mengetuk pintu kamarnya memberitahukan makanan sudah datang, tidak ada jawaban darinya. Setelah kejadian ini puja sama sekali tidak pernah menegur atau menyapa saya hampir dua mingguan. Ini lah pengalaman saya ketahuan onani di depan orang. Sumpah rasanya malu banget.
Selesai makan siang saya bergegas mandi. Niat saya hendak pergi keluar. Semua itu untuk melupakan rasa malu yg saya tanggung. Tujuan saya siang itu nongkrong di kantin kampus.
Sampai di kantin kampus saya memilih tempat duduk paling pojok dekat taman. Tempat ini favorit saya dan segelintir teman2 kuliah saya. Sekarang mereka sudah pada hengkang (lulus). Tinggal diri saya seorang yg masih setia bertahan. Kopi hitam menjadikan teman rokok siang hari ini. Saya berharap secangkir kopi bisa melupakan kejadian tadi. Ternyata tidak bisa. Justru adek kelas bernama tata yg membuat saya lupa akan kejadian memalukan yg saya alami tadi.
“Sendirian mas ?”
“Sini temenin”
Perkenalkan tata angkatannya dibawah saya persis. Jadi usia kita tidak begitu jauh. Saya mengenal tata dari mata kuliah yg saya ulang. Orang klo baru mengenalnya pasti akan menilai tata ini judes. Memang tidak salah. Wajah judesnya ini keliatan banget. Tp justru disitu menariknya. Klo saya nilai kecantikan dan fisiknya kira2 mendekati angka 8 lah. Walaupun nilainya segitu, ini anak nggak bosenin.
Saya dan tata sama2 perantauan. Jadi obrolan kita sedikit nyambung soal bertahan hidup di kota orang. Tata ini orangnya asik klo diajak ngobrol. Orangnya juga perokok aktif. Rokoknya marlboro putih. Saya jarang menjumpai cewe rokoknya marlboro putih. Tata pamit sebentar nemuin dosen karena tujuan tata ke kampus untuk bimbingan. Tanpa sadar saya mengucapkan “saya tunggu disini ya”. Reaksi tata sedikit aneh mendengar kalimat saya barusan. Tapi tata mengiyakan akan kembali lagi kesini.
Ada sejaman lebih saya nunggu tata kembali lagi kemari beneran apa tidak. Tak disangka dia beneran kembali dengan muka sedikit kesal. Mungkin gara2 bimbingan yg barusan dilakukan. Obrolan kita berdua cukup lama. Mulai dari perkuliahan, soal asmara, ngomongin orang, soal politik, sampai ke hal yg tabu semua menjadi topik obrolan kita. Hingga tanpa sadar saya telah merayunya. Saya juga yakin klo tata sadar betul saya rayu. Malah tata makin memancing saya lebih lanjut. Ini lah kesalahan dia. Tanpa dia sadari posisinya terperangkap dalam permainan saya.
Tanpa pikir panjang lagi saya ajak tata ke hotel terdekat. Sampai di hotel dia sempat berubah pikiran. Tp dasarnya nafsu sudah menguasai diri saya, maka dengan berbagai cara saya lakukan supaya tata mau terus melangkah. Tata dalam kendali saya kembali.
“Mas tlg jangan yg lebih ya. Please gw takut..”
Pikirannya berubah kembali ketika sudah di dalam kamar. Saya tidak menghiraukan perkataannya. Jari jari saya mulai menyentuh tubuhnya. Mulai bermain dari leher ke dada atas kemudian turun ke perut. Saya mencoba melepas celana panjang yg dikenakannya. Tata sempat menolak. Tp ciuman dari saya membuatnya terlena hingga saya berhasil melepas celana panjangnya. Kini bawahnya tinggal memakai celana dalam saja. Sengaja tidak saya lepas. Saya ingin melepas kemeja yg dikenakannya terlebih dahulu.
Tangan tata mulai nakal. Mulai meraba raba putra jr dibawah sana. Dia protes kenapa saya tidak melepas celana juga. Tata mulai merubah posisi. Kali ini posisi dia berada diatas. Tata mulai beraksi memainkan lidahnya dari atas hingga turun kebawah. Rupanya anak ini cukup mahir juga. Dia berhasil melucuti pertahanan terakhir putra jr. Genggamannya erat. Dimainkannya putra jr sesekali dilahap olehnya. Tata tidak cukup pandai memuaskan putra jr tp setidaknya putra jr mendapatkan layanan.
Tata sudah tidak dalam kendali. Dia pengen secepatnya membenamkan putra jr menyatu dengan dirinya. Saya mencoba menahan keinginan tata. Putra jr harus diberi sarung dulu baru siap bertempur. Kali ini putra jr menimpa kesialan yg kedua kali. Saya kira masih tersisa satu caps di dalam dompet. Sungguh tragis nasibmu nak.
Tata sempet protes mengatakan saya ribet harus pakai caps segala. Saya mencoba memberikan pengertian arti main aman. Bukan cuman menghindari kehamilan tp juga demi tidak terkena penyakit baik tata mau pun saya. Saya berikan penjelasan begitu tata malah tersinggung. Tapi saya tidak kehabisan akal. Posisi putra jr yg sudah terbebas saya gerakan tubuh tata maju mundur bergesekan. Akibat dari gesekan ini tata mendapat kenikmatan. Walaupun tata masih memakai celana dalam, tp saya bisa merasakan belahan bibir sensitifnya yg mulai basah.
Posisi saya berubah menjadi duduk. Tanpa saya minta, tata melepas kemejanya. Saya membantu melepas bra nya. Buah yg dimiliki tata masih terasa kencang. Warna nya masih merah merona. Buahnya memang tidak besar tp bikin gemash. Saya mainkan lidah saya mulai buah yg kiri kemudian pindah ke kanan.
Tata sudah tidak tahan. Gerakannya makin dia percepat. Saya tau sebentar lagi dia berada di puncak. Tidak lama, tubuhnya lemas jatuh kesamping saya. Walaupun tata sudah tuntas tp putra jr tetap dia bantu menuju puncak. Tata memberikan mulutnya supaya putra jr lebih cepat puas. Ketika saya merasa putra jr ingin muntah, saya mencabutnya, menumpahkan diatas buahnya. Saya usap usapin putra jr diatas sana.
Setelah bersihin badan kita berdua kembali tiduran diatas ranjang. Kali ini hanya tiduran. Tapi tiduran kami tanpa sehelai benang. Kita berdua tertawa kecil melihat kondisi diri sendiri. Kita berdua tidak menyangka bisa sampai sejauh ini. Tata mengharapkan saya tidak meninggalkan dirinya begitu saja. Mendengar harapan tata, saya mengusap-usap rambutnya. Mengecup keningnya. Saya berharap dia mengerti. klo yg barusan terjadi keinginan kita bersama tanpa harus diperpanjang lagi ada embel-embel rasa.
Mengertilah... ini lah touch & go yg artinya dalam kamus saya ; kamu ingin “menyentuhnya” tp tidak ingin menikahinya.
Tapi hubungan saya sama tata tidak berhenti disitu. Tata akhirnya mengerti klo begini lebih baik. Sama2 membutuhkan disaat menginginkan. Hubungan touch & go ini berlangsung cukup singkat. Setelah jalan sebulan, tata mempunyai pasangan yg harus menyudahkan bersama saya. Di perpisahan kita berdua sempat melakukan terakhir kali untuk dikenang. Selama tata mengenal saya sama sekali dia tidak mengetahui profesi saya. Terjaga rapat.
Menjelang maghrib tata pulang dari hotel. Saya masih stay disini. Mau balik ke kosan rasanya belum sanggup. Malam ini saya berencana tidur di hotel. Kina saya coba hubungin tp dirinya lagi luar kota sama keluarganya. Pengakuannya sih begitu. Tp saya yakin dia sedang senang2 sama orang lain. Tumben juga mbak winny atau mia tidak ada kabar sama sekali hari ini. Temen2 mbak winny juga belum ada yg menghubungi saya.
“Kamu dimana put ? Kok nggak balik kosan ?”
Chat dari puja ini bikin saya tak percaya. Dia mencari saya ? Apa dia sudah melupakan apa yg dia lihatnya td siang ? Saya tidak membuka chatnya. Saya ingin liat respon puja gimana klo tidak saya baca/balas.
Tidak ada balasan dari saya membuat puja menelpon hp saya. Saya angkat tlpnya. tidak ada suara darinya. Hanya suara nafasnya yg saya dengar. Saat saya bilang mau nutup tlp baru doi berbicara. Intinya saya disuruh plg ke kosan sekarang. Ada yg mau dia bicarakan. Saya yakin pasti soal tadi siang yg mau dibicarakan. Segera saya pulang ke kosan malam itu menemui dirinya.
Bersambung....
Q & A dari agan2 yg PM ke saya. Sengaja saya tulis kembali disini biar bisa saya jawab jadi satu. Karena pertanyaan agan rata2 hampir sama semua.
Pertanyaan agan : gan pernah ditawar gak tarifnya ? Pernah dapat tamu yg gendut nggak gan ?
Jawaban : pernah gan. Biasanya yg nawar itu klo memakai jasa saya yg long time. Klo utk short time jarang ada yg nawar. Klo soal tamu yg gendut, pernah dua kalian gan. Tp mantep euy haha.
Pertanyaan agan : boleh minta kontaknya agan ? Nomor hp
Jawaban : untuk apa dulu ini ? Klo untuk ngorek2 privasi, jangan deh.
Pertanyaan agan : agan perawatan badan biar keker macho gitu gak badannya ?
Jawaban : saya paling suka menjaga penampilan. Bahkan sampai sekarang saya masih suka berpenampilan metro seksual. Saya paling suka olahraga renang sama fitnes. Dua itu saja sih yg rutin saya lakukan dari dulu sampai sekarang. Klo perawatan wajah dan kulit juga saya lakukan. Tp nggak sampai seperti cowo2 manja gitu. Metro seksual saya masih dalam tahap wajar.
Selamat menanti jam berbuka puasa bagi yg menjalankannya...
mmuji1575 dan 24 lainnya memberi reputasi
25