- Beranda
- Stories from the Heart
RASA YANG TERTINGGAL
...
TS
mamaproduktif
RASA YANG TERTINGGAL
Kisah Nyata Yang Dirangkum Menjadi Cerita Pendek
Quote:
Hai agan and sista kaskuser dimanapun kalian berada?
Apa kabarnya puasa hari ini?
Masih semangat?
Terimakasih sebelumnya untuk agan and sis yang telah mampir dimari.
Kali ini ane mau berbeda dari sebelumnya, thread kisah nyata yang ane rangkum dalam kisah cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi maupun curhat teman-teman ke ane Gan Sis.
Happy Reading...
Quote:
Rasa Yang Tertinggal
Lala adalah wanita yang sangat dicintai Bayu. Lala dan Bayu memutuskan untuk tidak lagi bersama dikarenakan sudah tidak ada lagi kecocokan diantara keduanya. Keduanya saling egois dan merasa paling benar sendiri.
Hingga akhirnya Lala telah menikah dengan laki-laki yang hadir disaat ia seperti terdampar pada lembah putus cinta, lalu hampir seluruh tubuh terhujam duri-duri bunga rasa. Setiap memikirkannya, bukan hanya hati yang sakit. Luka dari hujaman duri-duri itu mengkoyak seluruh tubuhnya. Menyerah untuk Bayu dan memulai merajut rasa dengan Anton.
Lala mengambil gawai untuk melihat pesan masuk hingga akhirnya ia berselancar di media sosial. Ketika media sosial bisa menghubungkan yang jauh menjadi dekat Lala tak sengaja melihat akun media sosial Bayu ada postingan foto pernikahan Bayu berserta istri dan keluarganya, sesak terasa di dada nya pikiran menerawang jauh sampai hati gundah gulana dibuatnya.
Praaaaang!
Terdengar suara pecah gelas di lantai. Lala tak sengaja menyenggol gelas itu di meja. Tak lama Lala langsung mengambil sapu dan pengki untuk mengumpulkan pecahan gelas yang berserakan.
Lala teringat akan kejadian lima tahun lalu yang masih membuatnya ingin bercucuran air mata menyimbahi hati yang kering kerontang lantaran panas dalam dada tidak terkendali.
"Bay, kita nikah yuk," kata Lala sambil memegang tangan dan menatap mata bening dan hitam bulat nya Bayu
"Emang harus secepat itu yah La?" Bayu menukas dengan cepat.
"Bukannya kita pacaran tujuan akhirnya ingin menikah?"
"Ya Iyah sih, tapi aku ..." Bayu berpikir keras hendak mengeluarkan alasan apa lagi agar diterima oleh Lala.
"Belum siap?" tanya Lala dengan nada tinggi serta dengan pandangan geramnya.
"Jujur ... aku belum siap La, aku ngerasa kita belum mapan untuk masuk ke jenjang hidup baru yang suci. Nanti anak kita mau makan apa? batu? Tanah?" Bayu menjelaskan begitu yakin sambil memegang tangan Lala untuk meyakinkan.
"Jadi kamu tidak ingin berusaha? Kamu tidak ingin kita sampai di relationship goal?" tanya Lala penasaran sambil ia mencoba bernapas tenang padahal merangsek menggumpal dalam dada, bahkan kata perih tidak cukup menjelaskannya.
Sebelum Bayu menjawab, Lala menyambar kembali Bayu dengan pertanyaan bertubi-tubi.
"Bukankah nikah itu ibadah? Bukankah menikah menyempurnakan setengah agama? Bukankah menikah akan membuka pintu-pintu langit rezeki? Bukankah menikah adalah solusi bagi orang-orang yang dimabuk cinta?"
Lala mengambil napas.
"Ya sudah aku memberimu dua pilihan. Menikah atau kita putus." ucap Lala tegas dengan berharap Bayu akan berkata sesuai apa yang diinginkan hatinya.
"Aku tidak bisa jawab La.. please beri aku waktu dua atau tiga tahun lagi"
"Maaf Bayu aku bukan barang seperti motor atau mobil dengan cicilan yang harus dilunasi dua atau tiga tahun lagi, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini"
"La ... kamu serius? La ... please kasih waktu ...." Bayu memohon.
Lala pergi dengan hentakkan kaki berjalan cepat agar tidak sampai tersusul oleh Bayu yang mengejarnya di belakang sampai akhirnya Lala melihat ada taksi dan memberhentikannya.
Lala terus saja mengeluarkan buliran bening hingga membasahi pipinya.
"Ya Allah kuatkan hatiku, ikhlaskan aku menerima keputusan ini, berikan aku jodoh yang terbaik," gumam Lala lirih dalam hatin.
Tak terasa air mata pun jatuh lagi membasahi pipi saat Lala teringat akan peristiwa itu.
Gawai pun berbunyi ada panggilan masuk dari Anton, Lala langsung mengusap air matanya dan mengangkat telepon.
"Sayang lagi apa? Mau dibawain makanan apa?" Suami Lala bertanya di seberang telepon dengan nada ceria.
***Tamat***
Jangan lupa kasih cendol, komentar dan ratenya atau jika suka boleh di share di media sosial yang lain.
Terimakasih telah membaca.
Semoga Menghibur.
Sumber Gambar
Quote:
Diubah oleh mamaproduktif 13-12-2019 00:02
IztaLorie dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.8K
56
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mamaproduktif
#3
Jodoh Pasti Bertemu

Sumber: klik disini
Seorang wanita yang tinggi semampai, merona merah pipinya jika sedang tersipu malu, sudah mempunyai pekerjaan mapan dan sedang menempuh pasca sarjana di Universitas Negeri di Jakarta. Saat usianya menginjak 30 tahun ia sudah hapal pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh saudara, teman maupun keluarganya sendiri.
Dia bukannya tak ada yang mendekati tapi hatinya belum sreg untuk melabuhkan hati pada seorang pria yang nantinya akan menjadi partner ibadah, diskusi, dan bisnis yang ia jalankan. Ah, laki-laki sama saja baginya hanya banyak omong tapi otak kosong tukasnya, ya itu lah seorang Sofia Kirana Larasati.
Suatu hari Sofia ingin berlibur ke Bandung bertemu Arsyi sahabat sedari kecil dan sahabat kental saat menempuh Sarjana di Semarang dulu. Perjalanan ke Bandung ia gunakan kereta api eksekutif dengan keberangkatan dari stasiun Gambir. Saat Sofia mau masuk ke gerbong kereta tiba-tiba dia tak sengaja menabrak laki-laki berkacamata hitam juga memakai topi sedang menghabiskan kopinya.
"Maaf... gak sengaja, aku buru-buru takut ketinggalan kereta" ucapnya pada laki-laki yang masih saja terus melihatnya tanpa kedip
"Hei... aku minta maaf, koq diam saja"
" Ohya, santai saja"
" Tolong dong kasih lewat, aku mau masuk gerbong, dari tadi malah bengong ajah"
"Ohya" ucap cowok berkacamata yang gelagapan karena masih grogi lihat cewek manis di depannya
"Mba... kalau jalan pakai mata dan kaki bukan pakai buru-buru" ucap cowok sok keren pada Sofia dengan nada ejekan
****
Tempat duduk Sofia ada di gerbong 6 kursi 12 A
"Asyiknya... kosong ni sampingku semoga sampai Bandung kosongnya" gumamku lirih dalam hati.
Tak berselang lama tiba-tiba ada laki-laki berkacamata hitam tadi datang menghampiri Sofia.
"Eh lu lagi sih, ngapain kesini? Ngikutin gue?" Tanya Sofia dengan nada tinggi sambil memperhatikan dengan saksama laki-laki itu
"Hahaha... " ketawa garing dengan nada ejekan khasnya
"Lu kira ini kereta punya nenek moyang lu, lagian gak ada kerjaan juga gue ngikutin lu"
"Heh..." senyum terpaksa dengan muka masam Sofia suguhkan pada laki-laki itu.
"Ini kursi gue, awas minggir"
"Ye... gitu ajah sewot"
"Yaahh... Ternyata ada si kacamata item sok keren duduk samping gue..." Gumam Sofia lirih.
Dalam perjalanan dari Jakarta Bandung mereka terus saja berantem seperti Tom and Jerry sampai orang-orang di sekitar risih dengan kegaduhan mereka.
Dari mulut mereka tak ada keluar salam perkenalan selama tiga jam tersebut.
Singkat cerita mereka berpisah saat turun dari stasiun. Sofia langsung dijemput Arsyi sedangkan cowok sok keren itu masih menunggu kendaraan online yang telah dipesannya.
Sesampainya dirumah Arsyi, Sofia cerita panjang kali lebar hingga mulutnya berbusa gak ada berhenti sedikitpun apalagi ada koma dan titik saking jengkelnya.
"Yaudah sih sabar lagian juga udah kan naik keretanya" ucap Arsyi menenangkan Sofia yang masih geram
"Iyah sih, kagak sudi kalau harus naik kereta bareng dia lagi, sok keren kacamata itemnya dipake terus selama di kereta hahaha"
"Ya kan hak semua orang Sofia, biarin ajah. Tapi tadi kalian sempet kenalan gak?"
"Kagak, buat apa? Kagak ada niat juga pengen kenal sama dia"
"Eh jangan kaya gitu ngomongnya, ngejek dan menampik orang lain sapa tau itu jodohmu lho"
" Wah parah lu doain gue begitu"
"Ya bukan doain, kata-kata itu kan doa. Kalau kita menampik begitu malah suka di balik sama Tuhan"
"Ah.. bodo amat, udah ah jangan ngomongin orang sok keren itu lagi"
"Besok kita jadi ke Trans Studio?"
"Jadi sama pacarmu dan temannya?"
" Kagak jadi doi bilangnya ada urusan kantor gak bisa ditunda urgentjadi cuma kita berdua ajah"
***
Keesokan harinya Sofia sedang mengantri di tempat loket Trans Studio Bandung
Arsyi sedang pergi ke toilet karena perutnya mules mendadak
Ditempat lain cowok keren berkacamata hitam sedang menerima telepon dari temannya kalau ternyata temannya gak jadi nyusul ke Trans Studio dikarenakan klien nya mendadak ingin datang ke kantor untuk berkonsultasi
"Ah sial gue... tau gitu tadi lanjut tidur lagi kalau dia kagak jadi nyusul, mata masih sepet lagi" gerutu cowok itu sambil mikir mau pergi kemana.
Menurutnya gak seru kalau main ke Trans Studio sendirian. Sambil melamun cowok itu menabrak wanita yang sedang mengantri tiket yang tak lain adalah Sofia
"Eh kalau jalan lihat-lihat dong"
"Situ ajah ngantri di tengah jalan"
"Tuh liat antriannya? lagian lu siang-siang gini pakai kacamata hitam, pantesan kaga lihat sekitar"
"....*$@(/_"
"(@$+_/& xbzmslzba"..
Adu mulut diantara keduanya tak terhindarkan sampai akhirnya menjadi sorotan semua orang yang sedang mengantri tiket dan berlalu lalang.
Diantara sekumpulan orang ada seorang Bapak berucap.
"Teteh, akang kalau pacaran mau berantem jangan disini malu diliatin orang" celetuk si Bapak yang mau lewat karena cowok itu dan Sofia menghalangi jalan
"Sapa juga kita pacaran" mereka langsung refleks jawab dengan kompak
"Ecieee kompak bener" Si bapak tertawa geli melihat mereka dan langsung mencolek istri disampingnya
" jadi inget zaman ngora nya mah (jadi ingat zaman masih mudah mah)"
Tiba-tiba Arsyi datang dari toilet dengan lari tergopoh-gopoh ingin memisahkan Sofia dan cowok kacamata hitam itu
"Sofia.. udah doong malu tau dilihatin orang"
"Lagian dia yang mulai duluan, kagak ada maaf lagi malah nyalahin gue"
Akhirnya cowok itu pergi meninggalkan Arsyi dan Sofia
"Mana tuh orang maen ngeloyor ajah"
"Yang mana sih orangnya? Tadi gue gak lihat"
"Tadi masih disini tuh cowok"
"Yuk ah maju tuh nanti di serobot orang"
***
Besoknya Galih pacarnya Arsyi mengajak temannya untuk menemani main ke rumah Arsyi ia ingin ngajak jalan-jalan bareng tanpa sepengetahuan Arsyi dan Sofia.
"Assalamualaikum" ucap Galih sambil mengetuk pintu rumah temannya mengekor di belakang Galih
Arsyi meminta tolong Sofia untuk membukakan pintu karena ia sedang tanggung menyisir rambutnya dan Bi Ijah belum pulang dari pasar.
"Waalaikumsalam"
"Hei Galih silahkan masuk"
"Lu cowo kacamata"
"Jadi itu calon istri yang satu bulan lagi mau lu nikahin?"
"Gak salah?"
"Apa sih?"
"Arsyi mana?"
"Ada, sebentar nanti gue panggilin"
"Itu cewek yang lu? Gak salah? parah lu?cewek kaya gitu gue sih amit-amit, tampang ajah sok manis, kelakuannya ihhh serem"
"Udah lu liat ajah, bukan yang itu... itu sahabatnya dia dari kecil baik dia orangnya, lagi S2, pekerjaan mapan, punya bisnis sendiri, sholehah, dan yang penting jomblo lagi sama kaya lu"
Sofia keluar dari kamar bersama Arsyi
"Galih... tumben kesini gak bilang dulu, jadi kaget tapi seneng sih soalnya aku kangen, aku kira kamu gak jadi kesini, tadinya aku mau ke EO bareng Sofia"
"Hehehe... surprise biar kamu makin sayang"
"Ternyata si cewek rese itu namanya Sofia" gumam teman Galih yang penasaran sambil lihat foto-foto diruangan tamu tak ada foto Sofia
"Yah... gue jadi obat nyamuk deh "
" Ohya lupa, belum gue kenalin ini Faisal sepupu gue dari Jakarta kebetulan lagi liburan di sini"
" Ohya ini Sofia sahabat aku dari kecil sekarang dia tinggal di Jakarta"
"Udah tahu" jawab Sofia dan Faisal kompak
"Dih... koq bareng jawabnya"
"Itu cowok yang pernah gue ceritain ke kmu itu lho cowok berkacamata hitam di siang bolong dan pernah ngajakin ribut di Trans Studio kemarin"
"Ohh jadi Faisal sepupunya Galih?"
"Yang dulu aku pernah ke Jakarta sekeluarga buat datang ke pemakaman papah nya Faisal"
"Ohh iya inget"
"Faisal S2 juga lho di tempatmu kuliah Sof, baru wisuda bulan Agustus kemarin, punya bisnis online, anak Manajemen tapi suka coding, punya channel YouTube juga lho, kelihatannya sok cool, sangar tapi aslinya dia baik banget, yang pastinya dia tuh anak masjid dan anak Mama banget"
"Serius?"
"Waaahh sama banget kaya si Sofia dia anak Hukum malah lebih suka coding, buka bisnis online, masih kuliah S2 tuh, punya channel YouTube juga"
"Makanya Faisal sering pakai kacamata dan topi takut ada yang ngenalin dia di jalan"
Buka deh kacamata lu " desak Galih
Akhirnya Faisal membuka kacamata hitam dan topinya
"Wihhh.. ternyata hidung nya bangir, sorotan matanya tajam" gumamku lirih dalam hati sambil menelan ludah
"Udah deh kenalan dulu"
"Sejak hari apa Sof, kamu datang ke Bandung?"
Aku diam sambil terus melihat Faisal sejak dari dia membuka kacamata dan topinya. Begitu pula Faisal melihatku memakai jilbab pashmina bercorak bunga-bunga merasa adem sepertinya bagai ada bunga-bunga juga kupu-kupu beterbangan diatas kepalanya.
"Ehm.. ehm ada yang saling pandang ternyata..tadi pas buka pintu masih kaya Tom and Jerry setelah kenalan jadi agak pemalu"
Faisal yang disindir tetap tak bergeming sampai akhirnya Galih jahil mencubit tangan Faisal, Arsyi pun senyum-senyum dibuatnya, seketika Faisal refleks sambil berucap
"Sofia cantik juga yah adem lihatnya"
"Hahahaha.. ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama ternyata"
"Eh maksud gue vas bunganya cantik"
Aku hanya tertunduk malu yang menjadi bahan guyonan
Galih dan Arsyi meninggalkan kami berdua karena harus pergi ke kantor event organizer yang mengurus pernikahan mereka
"Yang akur yah kalian"
"Kami pergi dulu mau ke EO"
"Iyah jangan lama-lama yah"
"Nanti Bi Ijah juga datang koq bentar lagi dari pasar"
"Okeh"
Setelah mereka pergi, hening seketika di ruang tamu tak ada suara cuma ada suara cicak yang menempel di dinding ruang tamu
Aku hendak pergi ke kamar saja daripada berduaan diruang tamu takut ada syetan lewat menggoda lalu Bi Ijah pulang dari pasar akhirnya Aku memulai percakapan
"Tuh Bi Ijah datang, disni ajah Bi jangan ke dapur"
"Kenapa?takut sendirian?"
"Enggak apa-apa takut ada syetan lewat"
Aku melihat Faisal tersenyum merekah dan geleng-geleng kepala saat sedang ngobrol sama Bi Ijah
"Kenapa senyum-senyum gitu? Ngejek yah?"
Enggak.. pengen ngobrol sama kamu, duduk sini Bi Ijah deket saya"
"Mau ngobrol apa?" Tanya aku dengan nada sewot sambil melirik Bi Ijah yang duduk di samping Faisal
"Dih kaku banget sih ngomongnya"
"Kamu anak Hukum kenapa suka coding?"
"Punya channel YouTube juga?
"Banyak banget nanyanya kaya wartawan jadi bingung mau jawab yang mana?
"Manis banget senyum kamu"
"Apa sih?"
"Ternyata kita sering ketemu yah?"
"Udah ketiga kalinya sekarang, dan ternyata dunia selebar daun kelor, kamu itu sahabatnya pacar sepupu aku yang sebentar lagi nikah"
"Kamu mau gak jadi partner ku?
"Partner apa?buat vlog bareng?atau partner bisnis kuliner?"
"Bukan"
"Terus?"
"Partner Ibadah selama seumur hidupku"
Pipiku merona kemerahan karena malu, seperti banyak kupu-kupu dekat dalam perutku, penantianku berlabuh kepada laki-laki berkacamata hitam sok keren itu.
_End_
Diubah oleh mamaproduktif 27-07-2019 05:20
0