Parfum Reject
Parfum yg dijual dengan alasan parfum di retur/ direject dr toko/counter resmi,
dgn alasan kemasan rusak, seperti dus rusak, segel terbuka, botol lecet,dsb.
Benarkah itu?
Mari kita pelajari FAKTAnya
Quote:
1. Parfum Original ( selain Decant ) yang berasal dari pabrik, selalu dikemas rapi menggunakan dus. Karena sesuai dengan Standard UN Packaging yang menyatakan bahwa parfum termasuk kategori Dangerous goods.(UN 1266 : Perfumery products with flammable solvents).
2. Parfum diproduksi dengan standar proses Q and A (quality and assurance). Sehingga parfum yg cacat/tidak lolos quality control, tidak akan didistribusi, melainkan hanya berakhir di fase produksi saja.
3. Secara logika, seharusnya jumlah barang reject sangatlah terbatas. Namun, bisa dilihat ada begitu banyak penjual parfum reject dengan stok yang melimpah.
4. Penjual mengatakan, salah 1 alasan parfum di reject dr toko/counter resmi karena botol tergores. (Pernah baca/dengar?). Sekarang mari kita pikir, bagaimana pihak toko tau jika botol parfumnya tergores/lecet padahal botol berada di dalam dus dan di segel?
5. Jika benar ada parfum reject, kenapa hanya produknya? Miniatur parfum yg notabene lebih kecil saja tidak pernah ada yg jual rejectnya.
6. Jika benar ada parfum reject, karena botol tergores, dll, kenapa tidak pakai dus? dikemanakan dusnya?
Quote:
Parfum yg beredar dengan Istilah Original Reject, hanyalah parfum dengan botol bekas yg di suntik Ulang.
Sebagian besar pembeli tergiur dengan harga murah yg ditawarkan, dan aroma yg mirip di awalnya.
Bagaimana dengan ketahanan parfum tsb?
Banyak yg bilang parfumnya tahan seharian.
Sudah bukan rahasia umum lagi jika parfum suntikan memakai bahan penguat aroma, sehingga parfum bisa tahan lama.
EDT vs EDP
Quote:
Ketika ada yang membeli parfum, banyak yg bertanya jenisnya EDT atau EDP?
Ketika saya menjawab EDT, pembeli mengurungkan niatnya karena dia mau yg EDP.
Disini akan coba saya jelaskan,
Tidak semua parfum tersedia dalam 2 jenis.
Untuk parfum wanita sebagian besar menggunakan EDP. Sebaliknya, untuk parfum pria, sebagian besar dalam bentuk EDT.
Quote:
Perbedaan EDT & EDP terletak pada perbandingan konsentrasi minyak parfum.
EDP mempunyai kandungan minyak parfum yg lebih banyak dibanding EDT.
Umumnya, parfum EDP lebih tahan lama daripada EDT.
Namun, ketahanan suatu parfum juga tergantung dari karakternya.
Ada yg EDP, namun karena karakter wanginya soft, dia tidak terlalu tahan lama.
Banyak juga yg EDT, namun karena karakternya strong, dia bisa lebih tahan lama dibanding EDP sekalipun. ( contoh : Paco Rabanne 1 million Man )
Selain itu, karakter lingkungan dan kondisi kulit kita juga mempengaruhi ketahanan parfum tersebut.
Misal parfum yg sama, dipakai oleh A dan B, belum tentu sama ketahanan wanginya.
Quote:
Namun, pada parfum2 high end, EDT dan EDP tidak hanya mengacu pada perbandingan komposisi minyak parfumnya.
Tetapi Juga komposisi Notesnya.
Contoh :
1. Chanel Allure mempunyai 2 jenis parfum. Chanel Allure EDT yg keluar tahun 1996 dan Chanel Allure EDP yg keluar pada tahun 1999.Keduanya memiliki komposisi notes yg berbeda.
2. Hermes Terre d'hermes EDT ( 2006 ) dan Hermes Terre d'Hermes EDP ( 2009 ) keduanya juga memiliki aroma yang berbeda.
Notes parfum
Kelebihan parfum Original adalah tingkatan NOTESnya
Quote:
Top Notes :aroma yang dihasilkan saat pertama parfum disemprotkan pada kulit tubuh.
Middle Notes : aroma yang muncul setelah aroma pertama menguap.Reaksi middle notes ini akan timbul setelah 15 menit hingga 1 jam setelah parfum disemprotkan pada kulit tubuh.
Base Notes : Lapisan ini merupakan aroma dasar yang paling lama penguapannya dan akan tercampur dengan aroma middle notes yang kemudian membentuk wangi utama dari suatu produk parfum. Wangi yang dihasilkan adalah wangi yang paling tajam dari pada wangi pada lapisan pertama dan ke dua.
* ada beberapa parfum original yg tidak mempunyai tingkatan notes seperti parfum lainnya *
Tips mengenali parfum Original
Quote:
1. Selalu menggunakan BOX/DUS baik itu Produk, maupun tester, maupun vialnya ( Kecuali decant, tergantung kebijakan seller)
2. Nomor Batch Code yg ada di box/dus HARUS SAMA dengan nomor yg tertera di botol.
3. Ada Sticker Label di bawah Botol yang berisi Nomor Seri, dan masih terbaca dengan Jelas.
4. Parfum dalam kondisi tersegel. ( beberapa memang tidak dilengkapi segel plastik )
5. Terdapat no BPOM. ( Kecuali parfum dgn merk tertentu yg dibeli dr luar negeri karena tdk beredar di Indonesia )
6. Saat pertama kali disemprot, parfum tidak mengeluarkan cairan. Karena Kondisi selang masih kosong.
7. Nozzle (spray) tidak longgar dan tidak terdapat goresan apapun.
Quote:
Baru2 ini banyak yg menyadari jika para pembeli sudah mulai mengerti akan kebenaran parfum reject.
Sekarang, ada yg menjual lengkap dengan dusnya. hal ini bisa saja diakali dengan memakai dus parfum KW.
Untuk memastikan yg dijual adalah parfum yg benar2 Original, bisa dilihat dari nmr batch code.
Nomor batch code di dus harus sama dengan nomor batch code di dalam botol.
Parahnya, tak jarang penjual dengan product knowledge yg pas2an.
Akhirnya, banyak pembeli yang menjadi korban.
Jika tidak percaya, ada banyak yang mengaku menjual parfum Original, namun ia tidak tahu kalau salah satu produk yg ia jual adalah produksi lokal
( TIDAK ADA VERSI ORIGINALNYA )
Misal : Seller menjual parfum Brand A, jenis Mawar misalnya
Padahal, Brand A sendiri, tidak pernah mengeluarkan parfum dengan jenis Mawar.
Mau tau parfum apa itu? Bagi yg ingin tau, PM aja.
Ini bisa untuk mengetes apakah dia benar2 menjual barang Original.
Saya yakin, jika ada seller yg tau, dia akan segera menghapus parfum itu dari list 'original'nya
Quote:
Parfum KW,suntikan, refill merupakan jalan keluar bagi orang yg ingin tampil wangi dengan harga yang terjangkau.
Hal itu sah-sah saja.
Lain halnya jika seller sudah membubuhkan kata 'Original' pada parfum yg dia jual
Padahal parfum yg dia jual jelas bukan parfum Original.
Ini sudah termasuk penipuanbukan?
Mengapa tidak pakai alasan lain saja?
Misal, Bibit yg dia pakai import dengan kualitas yg bagus, shg harga lebih mahal.
Bila penjual jujur, hal itu pasti bisa diterima oleh para pembeli.