- Beranda
- Stories from the Heart
(Horor) Rumah Pink Kenditz
...
TS
vizum78
(Horor) Rumah Pink Kenditz

Spoiler for :
Pintu itu perlahan terbuka dengan sendirinya,
Kenditz mulai merasakan hawa panas di tempat dia berdiri,
hal yang tidak mungkin terjadi karena setiap ruangan di rumah ini di penuhi hawa dingin AC,
perlahan dari pintu yang terbuka tersebut,
muncul sosok nenek tua yang tersenyum ke arahnya dan mulai berjalan perlahan ke arah Kenditz,
di iringi denting suara jam yang menunjukan jam 12 malam,
"Ibuuuuu....!"jerit Kenditz ketakutan tapi jeritannya tersebut hanya mengisi di dalam relung dadanya karena seluruh tubuhnya tak mampu tuk di gerakan,
"Cu...kog belum tidur...hihihihi!!"sapa sang nenek misterius tersebut ketika tiba tepat di hadapan Kenditz.
Kenditz mulai merasakan hawa panas di tempat dia berdiri,
hal yang tidak mungkin terjadi karena setiap ruangan di rumah ini di penuhi hawa dingin AC,
perlahan dari pintu yang terbuka tersebut,
muncul sosok nenek tua yang tersenyum ke arahnya dan mulai berjalan perlahan ke arah Kenditz,
di iringi denting suara jam yang menunjukan jam 12 malam,
"Ibuuuuu....!"jerit Kenditz ketakutan tapi jeritannya tersebut hanya mengisi di dalam relung dadanya karena seluruh tubuhnya tak mampu tuk di gerakan,
"Cu...kog belum tidur...hihihihi!!"sapa sang nenek misterius tersebut ketika tiba tepat di hadapan Kenditz.
Quote:
Malam itu hujan turun cukup deras,sesekali kilat menyambar sekaligus memberi efek ketakutan bagi orang-orang yg mencoba keluar dari rumahnya,namun tidak bagi sang penghuni sebuah mobil yang sedang terparkir di depan sebuah rumah berwarna merah muda yang terletak di pinggir kota.
"Sebentar lagi tengah malam Bos,sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan Nyai Putri,apakah kita bisa jalan sekarang bos?"
Sang supir yg bertubuh tambun tersebut bertanya kepada Majikannya yg duduk di kursi belakang,kegelisahan jelas terlihat di diri supir tersebut.
"Apakah kau takut sekarang abas?"
tanya sang Majikan yang terlihat masih muda dan tampak gagah,Dia menatap serius ke arah rumah tersebut seakan-akan menunggu sesuatu yang akan terjadi dengan rumah tersebut.
"maapkan saya Bos!"
ujar Abas yang terlihat pucat ketakutan dan berkeringatan padahal ac didalam mobil tersebut hidup.
Tak lama kemudian terdengarlah denting suara jam yang menunjukan tepat tengah malam dari rumah merah muda tersebut lalu di sambut dengan jeritan menyayat hati yang berasal dari rumah tersebut,
"jalan sekarang Abas !"
perintah sang majikan kepada supirnya tersebut,tampak sebuah senyuman misterius di wajah pria tersebut,di iring jeritan yang makin terdengar mengerikan,mobil tersebut berjalan pelan menuju jalan raya.
Siang harinya warga di kejutkan dengan meninggalnya seluruh penghuni rumah merah muda tersebut,Tidak berapa lama kemudian polisi dan mobil ambulance pun tiba di rumah tersebut,warga tampak ramai berkerumunan di sekitar rumah tersebut,ada ketakutan di wajah mereka melihat tragedi tragis di rumah tersebut.
"Satu keluarga tewas karena serangan jantung"
Headline media lokal memberitakan peristiwa tragis dan misterius tersebut.
Tidak ada yang tau peristiwa apa yg menimpa penghuni rumah tersebut hingga membuat mereka meninggal dalam kurun waktu semalam saja,Polisi pun kebingungan dengan peristiwa aneh tersebut.
"Sebentar lagi tengah malam Bos,sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan Nyai Putri,apakah kita bisa jalan sekarang bos?"
Sang supir yg bertubuh tambun tersebut bertanya kepada Majikannya yg duduk di kursi belakang,kegelisahan jelas terlihat di diri supir tersebut.
"Apakah kau takut sekarang abas?"
tanya sang Majikan yang terlihat masih muda dan tampak gagah,Dia menatap serius ke arah rumah tersebut seakan-akan menunggu sesuatu yang akan terjadi dengan rumah tersebut.
"maapkan saya Bos!"
ujar Abas yang terlihat pucat ketakutan dan berkeringatan padahal ac didalam mobil tersebut hidup.
Tak lama kemudian terdengarlah denting suara jam yang menunjukan tepat tengah malam dari rumah merah muda tersebut lalu di sambut dengan jeritan menyayat hati yang berasal dari rumah tersebut,
"jalan sekarang Abas !"
perintah sang majikan kepada supirnya tersebut,tampak sebuah senyuman misterius di wajah pria tersebut,di iring jeritan yang makin terdengar mengerikan,mobil tersebut berjalan pelan menuju jalan raya.
Siang harinya warga di kejutkan dengan meninggalnya seluruh penghuni rumah merah muda tersebut,Tidak berapa lama kemudian polisi dan mobil ambulance pun tiba di rumah tersebut,warga tampak ramai berkerumunan di sekitar rumah tersebut,ada ketakutan di wajah mereka melihat tragedi tragis di rumah tersebut.
"Satu keluarga tewas karena serangan jantung"
Headline media lokal memberitakan peristiwa tragis dan misterius tersebut.
Tidak ada yang tau peristiwa apa yg menimpa penghuni rumah tersebut hingga membuat mereka meninggal dalam kurun waktu semalam saja,Polisi pun kebingungan dengan peristiwa aneh tersebut.
karena baru tahap coba2 menulis di sfth jadi ane mohon maap apabila ada kekurangannya

Cerita ini hanya karangan ane semata dan berdasarkan gabungan imajinasi ane,peristiwa nyata dan cerita2 para orang-orang tua dulu tuk nakutian anak2 biar kagak nakal dan suka keluyuran kemana-mana,Ane rangkum trus di bumbui dikit dan ane jadikan tulisan ini.

Ane akan coba selesaikan nih trit walaupun mungkin agak lama yaa gan
Maklum ane juga sibuk di Rl

Quote:
First family

1.First Family
2.Teror in First family.part one
3.Teror in First family .part two
4.First family,Final chapter
second family

1.Second Family
2.Cahaya lilin tuk second Family
3.Pertempuran awal di second family
Side Story
4.Second Family Final Chapter
kenditz family

1.Kenditz Family
2.teror dimulai di rumah kenditz
Another story

1.story from the past,part one
2.Perang Terbuka
3.Kisah Timul
4.A & A
Kisah Premaisuri kegelapan

1.Satu diantara dua
2.Terlahir Kembali
3.Awal dari perjalanan sang kematian
4.Sei Banyu vs Nyai Putri
terima kasih bagi agan/sista yang telah mampir di trit ane

Mohon kritik dan sarannya tuk ane menjadi lebih baik dan semangat dalam menulis

Diubah oleh vizum78 30-01-2021 22:40
redrices dan 19 lainnya memberi reputasi
20
12.3K
Kutip
312
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vizum78
#79
Spoiler for A & A:

"Rumah itu telah di bangun lagi Pak Rahmad dan Aditya sudah mengeceknya.Ternyata orang yang sama dan sedang di incar oleh pihak Kepolisian gerak-geriknya!"kata Yusman sembari menatap rumah warna merah muda tersebut dari kejauhan.
"Bagaimana dengan hasil pengejaran pihak Kepolisian terhadap kelompok sesat ini Man?"tanya Pak Rahmad yang berdiri di sebelah Yusman.
"Apakah sudah tau siapa dalang utamanya?"lanjutnya bertanya kepada Yusman.
Yusman menghela napas panjang. seakan-akan masalah ini sangatlah berat baginya dan kemudian dia memberi penjelasan.
"Mereka sangat terorganisir dan kuat sekali tuk di lawan Pak Rahmad.Banyak tokoh-tokoh paranormal yang membantu Polisi dalam melawan mereka dan banyak pula yang jadi korban dalam melawan mereka".
"Aku berpikir tuk meminta tolong Guruku dan Datuk Guruku melawan mereka!"lanjutnya lalu membakar rokoknya dan menghisap dalam-dalam.
"Apakah Kau dan Aldy tidak sanggup melawan mereka Man?"tanya Pak Rahmad penuh penasaran.
"Kami berdua sepertinya tidak sanggup melawan Pemimpin mereka.Melawan anak buahnya saja kami harus berjuang keras tuk mengalahkannya.Apalagi kami kelak berhadapan dengan Pemimpin mereka.Kurasa kami tidak bakal sanggup melawannya!"jawab Yusman lalu menatap langit sore yang mulai redup warnanya.
Beberapa hari kemudian,Yusman berangkat menuju Kampung Gurunya yang berada di pinggir hutan Kadapan.
Sedangkan tuk urusan usahanya.
Yusman menyerahkan kepada Aldy tuk mengurusnya.
Sore itu setelah mengantar pesanan meja makan buatan Yusman.
Aldy hendak mengisi perutnya di sebuah resto fast food terkenal yang ada di kota.
Suasana di resto tersebut cukup lenggang.
Hanya ada beberapa orang saja yang ngantri di depan kasir tuk memesan makanan.
Tanpa dia sadari,sepasang mata indah menatapnya dari kejauhan.
Setelah membayar makanan lalu Aldy pun duduk di sudut resto tersebut dan melahap makanan yang ada di hadapannya.
Seorang gadis cantik menghampirinya dan duduk di hadapannya.
Wajahnya sangat manis dan kini tersenyum sangat manis kepada Aldy.
"Boleh saya duduk disini Kak?"ujar gadis tersenyum menatap Aldy.
Dalam gugupnya Aldy pun mempersilahkan gadis tersebut walaupun sebenarnya tanpa di persilahkan pun.
Gadis cantik tersebut sudah duduk.
"Namaku Adina.kalau boleh tau nama kakak siapa yaa?"tanya sang Gadis dengan nada manja.
"Aldy"jawab Aldy singkat namun jantungnya berdebar-debar.
Maklum selama ini Aldy jarang sekali bergaul dengan wanita.
Kini di hadapannya ada sesosok gadis yang sangat menarik hatinya.
Sang Gadis memang pandai mencairkan suasana yang awalnya kaku kini mereka terlibat obrolan layaknya dua sahabat.
Setelah hari itu.Keduanya makin akrab dan semakin mesra.
Aldy yang masih minim pengalaman soal asmara kini terbuai oleh godaan cinta Adina.
Canda dan tawa selalu menghiasi kebersamaan mereka.
Adina sering kali menggoda Aldy yang masih lugu dalam berhubungan dengan gadis.
Entah itu pura-pura ngambek atau pura-pura cemburu melihat Aldy sedang di liat gadis lain.
Perawakan tubuh Aldy cukup tinggi,wajahnya tampan dan tubuhnya sangat atletis karena sedari kecil sudah belajar ilmu beladiri.
"Wah rumahmu besar sekali Dina!"kata Aldy yang mengantar Adina pulang seusai mereka menonton film di bioskop.
Mobil pick up tersebut berhenti tepat di teras depan.
Adina pun melangkah turun dari mobil tersebut.
Setelah turun dia pun langsung berkata.
"Kak Aldy,mampir dulu sebentar.Ada yang ingin aku omongkan ama kamu!"
Aldy hanya mengangguk dan turun dari mobilnya mengikuti Adina masuk kedalam rumahnya.
Setelah mempersilahkan Aldy duduk.
Adina pun meninggalkannya menuju ruangan lain.
Tak lama kemudian muncul dengan mengenakan pakaian sederhana namun cukup membuat jantung para lelaki berdesir kencang.
Dengan mengenakan celana jeans yang sang pendek lalu di balut kaos putih ketat dan tembus pandang.
Adina membawa minuman dan sedikit cemilan tuk Aldy.
"Ayahku sedang keluar kota dan malam ini aku hanya di temani pembantu saja Kak Aldy!"kata Adina menatap genit ke arah Aldy.
Kemudian Dia pun duduk merapat di samping Aldy.
Muka Aldy pun langsung bersemu merah saat Adina menyandarkan kepalanya di bahu Aldy.
"Kak Aldy,malam ini temenin Dina yaa karena Dina takut sendirian di kamar!"rayu Dina yang kini wajahnya begitu dekat dengan wajah Aldy.
Napsu birahi Aldy pun mulai naik melihat Adina yang semakin menggodanya.
Sebuah kecupan mendarat di pipi Aldy.
Tak mampu menahan napsu birahinya.
Aldy pun langsung melumat bibir Adina dan Adina pun menyambutnya penuh gairah.
Tak lama kemudian mereka pun masuk ke sebuah kamar tidur tuk melanjutkan percumbuan mereka.
Aldy benar-benar sudah di kuasai napsu birahinya dan mereka berdua sudah sama-sama tanpa busana.
Ketika Aldy hendak menindih tubuh Adina.
Tiba-tiba saja Dia tersadar dan langsung turun dari tempat tidur tersebut.
"Maap Dina.Aku tidak bisa melakukan hal itu kepadamu!"Aldy memberi penjelasan lalu Dia kembali mengenakan pakaiannya.
"Kenapa Kak Aldy.Apakah tubuhku kurang menarik bagimu ?"kata Adina kesal kemudian bangkit trus memasang pakaiannya.
"Bukan Dina.Aku menyukaimu dan kita melakukan ini setelah kita sah menikah !"Aldy mencoba memberi penjelasan.
"Apa bedanya kita melakukan sekarang atau nanti Kak Aldy.Toh sama saja !"
"Sekali lagi aku mohon maap Dina.Aku tidak berani melakukan hal sejauh itu kepadamu.Karena aku tulus menyayangimu!"
"Kalau begitu kau harus mati!"sebuah teriakan seorang gadis tiba-tiba saja terdengar di kamar itu.
Kemudian sebuah selendang kuning langsung menjerat leher Aldy.
Aldi pun meronta-ronta mencoba melepaskan lilitan selendang kuning tersebut.
Adina menatap cemas melihat kekasih kini sedang dalam bahaya.
"Adina cepat bunuh dia!"perintah sang gadis itu.
"Cepat Adina,bunuh dia!"lanjutnya.
Adina malah mundur kebelakang mendengar perintah tersebut.
"Akuu...tidak bisa Kak Sari !"
"Ini perintah Gusti Nyai Putri dan kamu wajib mematuhinya Adina!"Sari Kuning membentak Adina karena melihat ketidakpatuhannya Adina.
Namun Adina hanya terpaku diam menatap sedih ke arah Aldy.
"Baiklah.Kalau kamu tidak sanggup,biar aku saja yang membunuhnya"
Lilitan selendang tersebut semakin kencang melilit leher Aldy.
Aldy pun mulai kehilangan kesadarannya.
Melihat kekasihnya kini di ambang kematian.
Adina pun melompat dan menyerang Sari Kuning dengan cakarnya.
Kaget bukan kepalang Sari Kuning melihat Adina menyerangnya.
Sari Kuning pun melepas selendang yang melilit leher Aldy tuk segera menghindari serangan Adina.
Aldy pun langsung terbebas dari lilitan tersebut.
"Kurang ajar kau Adina.Engkau berani membantah perintah Gusti Nyai Putri!"teriak Sari Kuning penuh amarah.
"Maapkan aku Kak Sari!"jerit Adina menangis.
"Aku pun telah jatuh hati padanya Kak!"
"Dasar bodoh!"bentak Sari Kuning kemudian Dia melihat ke arah Aldy.
Sebuah sinar biru melesat ke arah Sari Kuning.
Melihat serangan dadakan tersebut,membuat Sari Kuning tidak sempat lagi tuk menghindar dan mau tak mau melawan serangan tersebut.
"Blammmmmm"
Tubuh Sari Kuning terpental ke belakang hingga menabrak pintu kamar tersebut.
Sementara itu Aldy menatap sedih ke arah Adina.
Dia merasa di khianati oleh Adina yang di pikirnya tulus menyayanginya.
"Maapkan aku Kak Aldy"kata Adina terisak menangis sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Iba melihat Adina.Aldy beranjak mendekatinya dan memeluknya erat penuh kasih sayang.
Sari Kuning kini telah berdiri dan kini ada sosok makhluk bertubuh kurus,tinggi dan bermata hijau mendampinginya.
"Adina,minggir anakku.Anak muda ini harus mati malam ini!"sahut sosok bermata hijau tersebut kepada Adina.
"Paman Keling ijo,Adina mohon lepaskanlah Dia malam ini dan Adina berjanji di lain waktu tidak akan ikut campur lagi!"
"Perintah Gusti Nyai Putri tidak mungkin aku bantah anakku tapi karena engkau pernah aku didik maka aku akan membuat kematiannya sangat cepat!"
Mendengar hal tersebut.Darah muda Aldy langsung mengelegak.
Dia melepaskan pelukannya lalu menantang Keling Ijo.
"Jangan terlalu sesumbar Pak Tua.Urusan mati itu urusannya Tuhan bukan urusanmu!"
Aldy langsung menggebrak Keling Ijo dengan tendangannya.
Keling Ijo hanya tersenyum melihat datangnya serangan Aldy.
Kemudian Dia memapas tendangan tersebut dengan tinju ke arah telapak kaki Aldy.
Tak ayal kembali terjadi bentrokan tenaga dalam antara mereka berdua.
Aldy pun langsung mencelat kebelakang dan mendarat di atas tempat tidur.
Sedangkan Keling Ijo termundur beberapa kaki saja.
"Tenaga dalam anak muda ini tidak bisa di anggap remeh.Aku mesti serius melawan Dia!"gerutu Keling Ijo dalam hati.
Dengan sekali hentakan.Aldy menyerang dengan pukulan jarak jauh andalannya.
Namun yang kini di hadapinya adalah salah satu Panglima andalan Raja Muda Sangitan.
Ilmunya sudah sangat mumpuni dan kenyang akan pengalaman.
Dengan mudahnya Dia berkelit dengan melompat ke dinding layaknya cicak dan kemudian dengan cepatnya bergerak menyusuri dinding ke arah Aldy.
Kemudian dia menyerang Aldy dengan pukulan bertenaga dalam.
Aldy adalah petarung dengan kekuatan yang dia miliki.
Makanya saat Keling Ijo menyerangnya.
Aldy telah bersiap mengadu pukulan dengannya.
Namun takkala Aldy menyambut pukulan tersebut.
Keling Ijo dengan cepatnya mengurungkan pukulannya dan berganti dengan sepakan ke kaki Aldy.
Tak ayal selain memukul ruang kosong.
Aldy pun terhempas ke lantai dengan kerasnya karena sepakan kaki Keling Ijo.
Tak ingin menyia-yiakan peluang yang ada.
Keling Ijo pun langsung mencoba menendang tubuh Aldy.
Aldy pun terguling-guling ke belakang dan tubuhnya menabrak dinding tembok kamar tersebut.
Terdengar erangan kesakitan dari mulut Aldy.
Melihat hal tersebut Adina pun meraung keras dan menyerang Keling Ijo.
Karena tak menduga di serang oleh anak didikan kesayanganya.
Keling Ijo hanya bisa terpana kaget.
Cakar Adina sebentar lagi akan merobek punggungnya namun di luar dugaan.
Sebuah selendang kuning memapas datang memapas serangan tersebut.
Karena dari awal niatnya hanya ingin menyelamatkan Aldy maka serangan tersebut hanyalah pengalihan saja dari Adina dan malah selendang kuning tersebut menghantam punggung Keling Ijo.
Terdengar bunyi keras saat selendang tersebut menghantam punggung Keling Ijo dan tubuhnya menabrak dinding di depannya.
Melihat hal tersebut.Sari Kuning tampak panik dan langsung melayang mendekati Keling Ijo.
"Paman,mohon ampun.Sari tidak bermaksud menyerang Paman!"kata Sari Kuning penuh penyesalan.
"Tidak apa-apa Sari.Paman tau maksudmu"erang Keling Ijo kemudian bersila tuk mengobati dirinya dengan tenaga dalamnya.
"Adina mana...?"seru Sari Kuning kaget saat melihat Adina dan Aldy sudah tidak ada di kamar tersebut.
Malam semakin dingin dan pekat.
Namun Adina terus berlari sambil menggendong tubuh Aldy yang terluka parah di punggungnya.
Dengan beruraian airmata.
Adina terus berlari menjauh tanpa perduli arahnya kemana selama berjam-jam lamanya.
Tiba-tiba pelariannya terhenti karena sebuah mobil menghadangnya.
Wajah Adina kini bukanlah wajah biasanya.
Di bibirnya terlihat dua taring memanjang dan matanya terlihat merah darah.
Sambil menggerung,Adina bersiap membunuh siapa saja yang menghadangnya.
Sesaat kemudian dari mobil tersebut keluarlah Aditya dan Yusman.
Kemudian di susul oleh seorang yang sangat berumur namun terlihat gagah dan sehat.
"Nona.Aku mohon turunkan Adikku dan biarkan aku membawanya tuk di obati!"sahut Yusman penuh kecemasan.
Adina masih saja menggerung sepertinya tidak ingin jauh-jauh dari Aldy.
"Cucuku,kamu juga boleh ikut dengan kami!"sahut suara di belakang Yusman dengan lembut.
Adina pun perlahan mendekat dan Yusman beserta Aditya langsung menyambut tubuh Aldy dan membopongnya ke dalam mobil.
Karena kelelahan teramat sangat,Adina pun langsung ambruk pula tapi sebelum tubuhnya terhempas ke aspal.
Sosok tua tersebut menyambut tubuhnya dan menggendongnya layaknya seorang bayi dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Matahari mulai memancarkan sinarnya.
Tampak kesibukan terlihat dirumah Yusman.
Istri dan Putri semata wayangnya hilir mudik membawa air hangat masuk ke sebuah kamar.
"Guru,bagaimana dengan luka Aldy?"tanya Yusman penuh kecemasan.
"Lukanya tidak begitu parah dalam dua minggu pasti sembuh Yusman!"sahut sang Guru.
"Lalu bagaimana dengan gadis tersebut.Sepertinya Dia bukan manusia biasa?"
"Gadis malang tersebut hanyalah korban dari kekuatan gelap.Sulit tuk di sembuhkan namun dengan sedikit pengajaran.Dia bisa hidup layaknya manusia biasa Yusman!"
Tak lama berselang.Tampak Aditya datang dengan membawa box kecil.
"Paman,ini pesanannya!"Aditya menyerahkan box kecil tersebut di hadapan Yusman.
"Yusman,bawa kantong darah ini ke gadis tersebut dan suruh Dia minum agar bisa kembali sehat!"perintah Gurunya kepada Yusman.
Yusman pun membawa box kecil itu menuju gudang yang terletak di belakang rumahnya dan di ikuti oleh Aditya.
Didalam gudang tersebut.Adina nampak terbaring lemas di atas sebuah kasur kecil.
Yusman pun membuka dan menyerahkan dua kantong darah tersebut kepada Adina.
"Setelah Engkau merasa sehat.Pergilah ke kamar mandi yang ada di samping.Bersihkan dirimu nona dan kebutuhanmu pun tlah kusediakan di kamar mandi tersebut!"tukas Yusman.
"Kemudian baru nona bisa masuk kerumahku dan melihat kondisi Aldy".
Adina hanya mengangguk dan melihat Yusman beranjak pergi.
Lalu Dia bergegas pergi ke kamar mandi.
"Bang,Apakah gadis itu tidak berbahaya buat kita.Bisa saja Dia menjadi mata-mata dari musuh kita?"tanya Aditya.
"Berbahaya mungkin,tapi guru akan membawanya pergi bersama Aldy kembali ke kampungnya.Jadi tuk sementara Mas Aditya dan kawan-kawan cukup mengawasi gerak-gerik musuh kita dulu.Jangan bergerak melawan mereka hingga Guruku dan Aldy kembali kesini!".
"Baiklah Bang Yusman.Tuk sementara kita cukup mengawasi dan berjaga-jaga saja hingga Guru Bang Yusman datang!".
Yusman dan Aditya tampak bergegas kembali masuk ke dalam rumah.
Sementara itu tampak Sari Kuning duduk bersimpuh di hadapan Nyai Putri dan menjelaskan apa yang telah terjadi.
"Tenang saja Sari Kuning.Adina pasti kembali bersama kita karena Ayah tercintanya ada di sini!"Nyai Putri tampak tersenyum mendengar peristiwa tersebut.
"Mohon ampun Gusti Nyai Putri.Mengapa Adina harus kembali.Bukankah Dia pengkhianat kelompok kita?"tanya Sari Kuning heran.
"Adina adalah Putri kesayangan Timul dan Timul adalah pembantuku yang paling setia dan paling kusayangi.Membunuh Adina sama saja membunuh Timul!".tegas Nyai Putri.
"Suruh Bram tuk mempersiapkan tumbalnya.Kali ini harus lebih di percepat agar kita bisa sesegara mungkin menguasai kepolisian.Suruh Dia bersiap-siap menjadi Walikota di kota ini!"perintah Nyai Putri.
Sari Kuning mengangguk lalu berdiri meninggalkan ruangan tersebut.
Dengan berjalan perlahan Adina mencoba masuk ke kamar di mana Aldy berada.
Dia pun mengintip di balik pintu yang tak terkunci tersebut.
"Dina.....ngapain ngintip-ngintip kaya mau maling saja!"sahut Aldy dari dalam kamar.
Dengan wajah merah dadu.Adina pun menampakan wajahnya di balik pintu.
"Masuklah Dina!"perintah Aldy.
Dengan wajah sedih.Adina pun menatap sendu ke arah wajah Aldy.
"Aku sudah baikan Dina.Sini duduk di sampingku!"
Adina pun duduk di bibir ranjang tidur Aldy.Sambil beruraian airmata,Dia pun bertanya kepada Aldy.
"Apakah Kak Aldy masih menyayangiku setelah apa yang telah terjadi kemarin dan melihat wajahku yang satunya?".
Aldy menarik tangan Adina dan memeluknya mesranya dan Adina pun langsung menangis keras di pelukan Aldy.
"Kamu sudah menyelamatkan hidupku dan bagiku Kamu adalah gadis paling cantik yang pernah kutemui.Tentang sosokmu yang lain,Kakekku akan mencari jalan terbaik agar engkau bisa hidup berdampingan dengan manusia lain dan terutama denganku!"kata Aldy sembari mengecup kening Adina penuh kasih sayang.
Adina masih terus memeluk Aldy seakan-akan tidak ingin jauh dari kekasih tercintanya tersebut.
Diubah oleh vizum78 06-11-2019 13:58
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas
Tutup