- Beranda
- Stories from the Heart
(Horor) Rumah Pink Kenditz
...
TS
vizum78
(Horor) Rumah Pink Kenditz

Spoiler for :
Pintu itu perlahan terbuka dengan sendirinya,
Kenditz mulai merasakan hawa panas di tempat dia berdiri,
hal yang tidak mungkin terjadi karena setiap ruangan di rumah ini di penuhi hawa dingin AC,
perlahan dari pintu yang terbuka tersebut,
muncul sosok nenek tua yang tersenyum ke arahnya dan mulai berjalan perlahan ke arah Kenditz,
di iringi denting suara jam yang menunjukan jam 12 malam,
"Ibuuuuu....!"jerit Kenditz ketakutan tapi jeritannya tersebut hanya mengisi di dalam relung dadanya karena seluruh tubuhnya tak mampu tuk di gerakan,
"Cu...kog belum tidur...hihihihi!!"sapa sang nenek misterius tersebut ketika tiba tepat di hadapan Kenditz.
Kenditz mulai merasakan hawa panas di tempat dia berdiri,
hal yang tidak mungkin terjadi karena setiap ruangan di rumah ini di penuhi hawa dingin AC,
perlahan dari pintu yang terbuka tersebut,
muncul sosok nenek tua yang tersenyum ke arahnya dan mulai berjalan perlahan ke arah Kenditz,
di iringi denting suara jam yang menunjukan jam 12 malam,
"Ibuuuuu....!"jerit Kenditz ketakutan tapi jeritannya tersebut hanya mengisi di dalam relung dadanya karena seluruh tubuhnya tak mampu tuk di gerakan,
"Cu...kog belum tidur...hihihihi!!"sapa sang nenek misterius tersebut ketika tiba tepat di hadapan Kenditz.
Quote:
Malam itu hujan turun cukup deras,sesekali kilat menyambar sekaligus memberi efek ketakutan bagi orang-orang yg mencoba keluar dari rumahnya,namun tidak bagi sang penghuni sebuah mobil yang sedang terparkir di depan sebuah rumah berwarna merah muda yang terletak di pinggir kota.
"Sebentar lagi tengah malam Bos,sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan Nyai Putri,apakah kita bisa jalan sekarang bos?"
Sang supir yg bertubuh tambun tersebut bertanya kepada Majikannya yg duduk di kursi belakang,kegelisahan jelas terlihat di diri supir tersebut.
"Apakah kau takut sekarang abas?"
tanya sang Majikan yang terlihat masih muda dan tampak gagah,Dia menatap serius ke arah rumah tersebut seakan-akan menunggu sesuatu yang akan terjadi dengan rumah tersebut.
"maapkan saya Bos!"
ujar Abas yang terlihat pucat ketakutan dan berkeringatan padahal ac didalam mobil tersebut hidup.
Tak lama kemudian terdengarlah denting suara jam yang menunjukan tepat tengah malam dari rumah merah muda tersebut lalu di sambut dengan jeritan menyayat hati yang berasal dari rumah tersebut,
"jalan sekarang Abas !"
perintah sang majikan kepada supirnya tersebut,tampak sebuah senyuman misterius di wajah pria tersebut,di iring jeritan yang makin terdengar mengerikan,mobil tersebut berjalan pelan menuju jalan raya.
Siang harinya warga di kejutkan dengan meninggalnya seluruh penghuni rumah merah muda tersebut,Tidak berapa lama kemudian polisi dan mobil ambulance pun tiba di rumah tersebut,warga tampak ramai berkerumunan di sekitar rumah tersebut,ada ketakutan di wajah mereka melihat tragedi tragis di rumah tersebut.
"Satu keluarga tewas karena serangan jantung"
Headline media lokal memberitakan peristiwa tragis dan misterius tersebut.
Tidak ada yang tau peristiwa apa yg menimpa penghuni rumah tersebut hingga membuat mereka meninggal dalam kurun waktu semalam saja,Polisi pun kebingungan dengan peristiwa aneh tersebut.
"Sebentar lagi tengah malam Bos,sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan Nyai Putri,apakah kita bisa jalan sekarang bos?"
Sang supir yg bertubuh tambun tersebut bertanya kepada Majikannya yg duduk di kursi belakang,kegelisahan jelas terlihat di diri supir tersebut.
"Apakah kau takut sekarang abas?"
tanya sang Majikan yang terlihat masih muda dan tampak gagah,Dia menatap serius ke arah rumah tersebut seakan-akan menunggu sesuatu yang akan terjadi dengan rumah tersebut.
"maapkan saya Bos!"
ujar Abas yang terlihat pucat ketakutan dan berkeringatan padahal ac didalam mobil tersebut hidup.
Tak lama kemudian terdengarlah denting suara jam yang menunjukan tepat tengah malam dari rumah merah muda tersebut lalu di sambut dengan jeritan menyayat hati yang berasal dari rumah tersebut,
"jalan sekarang Abas !"
perintah sang majikan kepada supirnya tersebut,tampak sebuah senyuman misterius di wajah pria tersebut,di iring jeritan yang makin terdengar mengerikan,mobil tersebut berjalan pelan menuju jalan raya.
Siang harinya warga di kejutkan dengan meninggalnya seluruh penghuni rumah merah muda tersebut,Tidak berapa lama kemudian polisi dan mobil ambulance pun tiba di rumah tersebut,warga tampak ramai berkerumunan di sekitar rumah tersebut,ada ketakutan di wajah mereka melihat tragedi tragis di rumah tersebut.
"Satu keluarga tewas karena serangan jantung"
Headline media lokal memberitakan peristiwa tragis dan misterius tersebut.
Tidak ada yang tau peristiwa apa yg menimpa penghuni rumah tersebut hingga membuat mereka meninggal dalam kurun waktu semalam saja,Polisi pun kebingungan dengan peristiwa aneh tersebut.
karena baru tahap coba2 menulis di sfth jadi ane mohon maap apabila ada kekurangannya

Cerita ini hanya karangan ane semata dan berdasarkan gabungan imajinasi ane,peristiwa nyata dan cerita2 para orang-orang tua dulu tuk nakutian anak2 biar kagak nakal dan suka keluyuran kemana-mana,Ane rangkum trus di bumbui dikit dan ane jadikan tulisan ini.

Ane akan coba selesaikan nih trit walaupun mungkin agak lama yaa gan
Maklum ane juga sibuk di Rl

Quote:
First family

1.First Family
2.Teror in First family.part one
3.Teror in First family .part two
4.First family,Final chapter
second family

1.Second Family
2.Cahaya lilin tuk second Family
3.Pertempuran awal di second family
Side Story
4.Second Family Final Chapter
kenditz family

1.Kenditz Family
2.teror dimulai di rumah kenditz
Another story

1.story from the past,part one
2.Perang Terbuka
3.Kisah Timul
4.A & A
Kisah Premaisuri kegelapan

1.Satu diantara dua
2.Terlahir Kembali
3.Awal dari perjalanan sang kematian
4.Sei Banyu vs Nyai Putri
terima kasih bagi agan/sista yang telah mampir di trit ane

Mohon kritik dan sarannya tuk ane menjadi lebih baik dan semangat dalam menulis

Diubah oleh vizum78 30-01-2021 22:40
redrices dan 19 lainnya memberi reputasi
20
12.3K
Kutip
312
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
vizum78
#76
Spoiler for Kisah Timul:

Dengan langkah getir Timul meninggalkan area pemakaman sembari memegang tangan putri satu-satunya dari mendiang istrinya yang barusan saja di kuburkan.
"Aku akan menjaga Adina sepanjang hidupku,jadi tenanglah engkau di alam sana istriku hingga aku menyusulmu!"sumpah Timul dalam hati.
Adina tumbuh menjadi gadis yang ceria.
Timul sangat memanjakan Putri tunggalnya ini.
Semua keinginan anaknya selalu di penuhinya apapun yang di kehendakinya.
"Ayah,belikan Adina mobil yaa buat kuliah nanti!"rengek sang anak sembari memeluk ayahnya yg sedang duduk di teras depan rumah.
"Besok kita ke sorum mobil dan pilih mana yang kau suka Nak!".
"Makasih ya Ayah...!"Adina pun mengecup pipi Ayahnya tercinta.
Sebulan kemudian terjadilah kecelakaan mobil yang menimpa Putri kesayangannya.
Dengan wajah pucat pasi.
Timul berlari menuju ruang IGD yang dimana tempat Putrinya mendapat pertolongan.
Setelah sekian lama menunggu operasi Putrinya selesai.
Timul mendapatkan kenyataan bahwa Putri kesayangannya dalam keadaan koma hingga batas waktu tak tentu karena kerusakan syaraf kepalanya.
Hancur berkeping-keping kini perasaan yang sedang di alami Timul.
Setelah Istrinya meninggalkannya.
Putrinya lah yang kini membuatnya bisa bertahan hidup hingga sekarang.
Kini Putrinya terbaring koma.
Tiada lagi manja dan tawa terdengar dari Putrinya.
Setahun telah berlalu namun Putrinya tak kunjung sadar dari komanya.
Hal tersebut membuat Timul makin frustasi.
Tubuhnya yang dulu cukup gempal kini semakin kurus memikirkan nasib Putri kesayangannya.
Sore itu Dia mencoba mendatangi sahabatnya yang cukup terkenal dengan pengobatan alternatifnya.
"Mul,gimana kondisi Putrimu sekarang?"ujar sang sahabat menatap sedih dengan kondisi Timul yang sekarang.
"Aku bingung mesti bagaimana lagi,semua pengobatan sudah aku coba namun tidak satupun yang bisa menyadarkan Putriku dari komanya!".
"Sebenarnya aku punya satu jalan keluarnya tapi Mul jalan ini penuh dengan resiko!".
"Perduli setan,asal Putriku bisa bangun kembali akan kulakukan!".
"Pernah dengar Perkumpulan Bunga Kantil.Disana banyak hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin Mul!".
"Aku pernah dengar lalu bagaimana aku bisa kesananya?".
Sahabatnya pun memberikan alamat rumah perkumpulan tersebut.
Besok malamnya Timul bergegas menuju rumah perkumpulan bunga kantil.
Setibanya di depan gerbang rumah besar tersebut.
Timul pun di hadang oleh dua orang yang bertubuh besar.
"Selamat malam Mas,ada tujuan apa datang ke tempat Kami?"tanya salah satu dari mereka.
"Saya ingin ketemu dengan Ketua Perkumpulan Bunga Kantil jikalau di perkenankan!".
Kedua orang tersebut saling melirik lalu salah satu dari mereka masuk ke dalam.
Tak lama kemudian orang itu keluar lagi lalu berbisik kepada temannya dan kemudian berpaling ke arah Timul.
"Maap Mas,junjungan kami sedang ada urusan lain jadi besok malam saja datang lagi kemari!".
Timul hanya menggangguk kemudian memutar mobilnya tuk pulang kerumahnya.
Malam berikutnya Timul kembali ke rumah tersebut.
Namun kali ini Dia di sambut dengan ramah oleh para penjaga disana.
Sesaat kemudian Timul telah memasuki rumah tersebut dan kini duduk di ruangan tamu rumah itu.
Sedikit menunggu lama di ruang tamu tersebut akhirnya sang pemilik rumah pun keluar menyambut Timul.
Seorang Wanita sangat cantik kini ada di hadapan Timul.
Timul pun langsung menceritakan penderitaan yang di alami Putrinya dan berharap sekali pertolongan Wanita tersebut.
"Aku akan membantumu Timul asalkan engkau bersedia menjadi pengikut setiaku!".
"Aku akan menurutimu Gusti Nyai Putri.Mohon sembuhkan Putriku!"iba Timul yang kini jatuh bersimpuh di hadapan Wanita itu.
"Putrimu akan kembali sadar namun Dia akan membutuhkan darah segar di setiap bulan purnama tiba.Hanya itu yang bisa Aku tawarkan Timul atas kesembuhan Putrimu!".
Timul hanya mengangguk tanda setuju atas syarat yang di ajukan kepadanya.
Beberapa hari kemudian Dia pun kembali ke rumah tersebut dengan membawa Putri tercintanya.
Mereka langsung di bawa ke sebuah ruangan yang isinya hanya sebuah batu besar dan Putrinya di tidurkan di atas batu tersebut.
Beberapa orang anak buah Nyai Putri langsung membentuk lingkaran di seputaran batu tersebut.
Tak lama berselang terdengar nyanyian tak jelas bahasanya dari mereka.
Nyanyian itu membuat Timul merinding bukan kepalang.
Di iringi nyanyian tersebut.
Nyai Putri menyirami tubuh Adina dengan darah yang baunya amis sekali lalu Dia meminumkan darah yang tersisa ke dalam mulut Adina.
Timul tampak tak kuasa menahan bau tersebut dan muntah beberapa kali.
Pagi pun datang menjelang.
Timul terbangun dari tidur dan langsung terlonjak kaget karena Putrinya tidak ada lagi di ruangan tersebut.
Dia pun bergegas keluar dari ruangan tersebut lalu berteriak-teriak memanggil Putri kesayangannya.
"Ayah.....!"
Sebuah panggilan manja yang sangat dirindukan oleh Timul terdengar di telinganya.
Dia berlari ke teras depan mengikuti suara tersebut.
Sesampainya disana,Dia pun menangis bahagia melihat Putrinya berdiri tersenyum menatapnya.
Kemudian Timul pun langsung menghampiri Putrinya dan memeluknya erat sembari menangis.
Adina pun memeluk erat Ayah tercintanya dan ikut menangis bahagia.
10 Tahun kemudian....
Tampak Timul sedang bersimpuh di hadapan Nyai Putri lalu Dia pun bertanya kepada Junjungannya tersebut.
"Gusti Nyai Putri,bolehkah hamba bertanya tentang Putri hamba?".
"Ada apa Timul dan mengapa wajahmu terlihat kebingungan sekali?"tutur Nyai Putri kepada abdi setia yang paling di sayanginya.
"Mohon ampun Gusti.Hamba hanya heran melihat Putri hamba yang terlihat muda dibandingkan usianya yang sekarang ?".
"Hahahaha....aku kira ada apa ternyata soal awet mudanya Putrimu.Begini Timul karena Adina sekarang seperti diriku maka tak heran kami selalu terlihat awet muda!"
"Apakah Putri hamba tidak bisa punya keturunan Gusti Nyai Putri?"
"Tentu bisa Timul.Adina itu manusia yang belum melewati batas usia kematiannya jadi tubuhnya sama seperti Wanita lain.Beda denganku yang sudah hidup puluhan tahun dan telah melewati batas usia manusia biasa"
Timul pun mengangguk tanda mengerti.
Kemudian mereka terlibat pembahasan tentang Perkumpulan Bunga Kantil.
Malam itu udaranya sangatlah dingin.
Seorang Gadis cantik berbaju merah tampak membakar rokoknya di dalam sebuah kamar hotel mewah.
Tak lama kemudian pintu kamar tersebut terbuka dan tampak seorang lelaki yang cukup berumur berdiri di hadapannya dengan wajah penuh napsu birahi.
"Mas Hasto,aku kedinginan di kamar ini dan butuh kehangatanmu!"rayu Gadis berbaju merah tersebut.
Gadis tersebut dengan perlahan melucuti pakaiannya hingga yang tersisa hanya celana dalamnya saja.
Hasto tampak melotot melihat kemolekan tubuh Gadis tersebut.
Napsu birahinya langsung tak terbendung.
Dia pun segera melepaskan seluruh pakaiannya dan menerjang Gadis tersebut.
Gelora gairah asmara tampak berpacu kencang di atas ranjang tersebut hingga sebuah teriakan kesakitan terdengar dari mulut Hasto.
Gadis itu merobek leher Hasto dengan giginya dan meminum darah yang keluar dari leher tersebut.
Setelah itu Gadis tersebut memakai kembali pakaiannya dan beranjak menuju jendela kemudian dengan lincahnya Dia merayap turun ke bawah layaknya seekor cicak.
Setibanya dirumah sang Gadis tersebut.
Nampak seorang Wanita berbaju kuning menyambut kedatangannya.
"Adina,perintah Gusti Nyai Putri kepadamu selanjutnya adalah membunuh Yusman dan kawan-kawannya!".
"Baik Kak Sekar Kuning.Perintah Gusti Nyai Putri akan Adik laksanakan!".
"Berhati-hatilah karena targetmu yang sekarang bukan orang sembarangan dan mereka sudah mulai mencium gerakan kita"
Setelah memberi perintah dari sang Junjungan.
Wanita berbaju kuning tersebut melayang ke atas dan menghilang.
"Aku akan menjaga Adina sepanjang hidupku,jadi tenanglah engkau di alam sana istriku hingga aku menyusulmu!"sumpah Timul dalam hati.
Adina tumbuh menjadi gadis yang ceria.
Timul sangat memanjakan Putri tunggalnya ini.
Semua keinginan anaknya selalu di penuhinya apapun yang di kehendakinya.
"Ayah,belikan Adina mobil yaa buat kuliah nanti!"rengek sang anak sembari memeluk ayahnya yg sedang duduk di teras depan rumah.
"Besok kita ke sorum mobil dan pilih mana yang kau suka Nak!".
"Makasih ya Ayah...!"Adina pun mengecup pipi Ayahnya tercinta.
Sebulan kemudian terjadilah kecelakaan mobil yang menimpa Putri kesayangannya.
Dengan wajah pucat pasi.
Timul berlari menuju ruang IGD yang dimana tempat Putrinya mendapat pertolongan.
Setelah sekian lama menunggu operasi Putrinya selesai.
Timul mendapatkan kenyataan bahwa Putri kesayangannya dalam keadaan koma hingga batas waktu tak tentu karena kerusakan syaraf kepalanya.
Hancur berkeping-keping kini perasaan yang sedang di alami Timul.
Setelah Istrinya meninggalkannya.
Putrinya lah yang kini membuatnya bisa bertahan hidup hingga sekarang.
Kini Putrinya terbaring koma.
Tiada lagi manja dan tawa terdengar dari Putrinya.
Setahun telah berlalu namun Putrinya tak kunjung sadar dari komanya.
Hal tersebut membuat Timul makin frustasi.
Tubuhnya yang dulu cukup gempal kini semakin kurus memikirkan nasib Putri kesayangannya.
Sore itu Dia mencoba mendatangi sahabatnya yang cukup terkenal dengan pengobatan alternatifnya.
"Mul,gimana kondisi Putrimu sekarang?"ujar sang sahabat menatap sedih dengan kondisi Timul yang sekarang.
"Aku bingung mesti bagaimana lagi,semua pengobatan sudah aku coba namun tidak satupun yang bisa menyadarkan Putriku dari komanya!".
"Sebenarnya aku punya satu jalan keluarnya tapi Mul jalan ini penuh dengan resiko!".
"Perduli setan,asal Putriku bisa bangun kembali akan kulakukan!".
"Pernah dengar Perkumpulan Bunga Kantil.Disana banyak hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin Mul!".
"Aku pernah dengar lalu bagaimana aku bisa kesananya?".
Sahabatnya pun memberikan alamat rumah perkumpulan tersebut.
Besok malamnya Timul bergegas menuju rumah perkumpulan bunga kantil.
Setibanya di depan gerbang rumah besar tersebut.
Timul pun di hadang oleh dua orang yang bertubuh besar.
"Selamat malam Mas,ada tujuan apa datang ke tempat Kami?"tanya salah satu dari mereka.
"Saya ingin ketemu dengan Ketua Perkumpulan Bunga Kantil jikalau di perkenankan!".
Kedua orang tersebut saling melirik lalu salah satu dari mereka masuk ke dalam.
Tak lama kemudian orang itu keluar lagi lalu berbisik kepada temannya dan kemudian berpaling ke arah Timul.
"Maap Mas,junjungan kami sedang ada urusan lain jadi besok malam saja datang lagi kemari!".
Timul hanya menggangguk kemudian memutar mobilnya tuk pulang kerumahnya.
Malam berikutnya Timul kembali ke rumah tersebut.
Namun kali ini Dia di sambut dengan ramah oleh para penjaga disana.
Sesaat kemudian Timul telah memasuki rumah tersebut dan kini duduk di ruangan tamu rumah itu.
Sedikit menunggu lama di ruang tamu tersebut akhirnya sang pemilik rumah pun keluar menyambut Timul.
Seorang Wanita sangat cantik kini ada di hadapan Timul.
Timul pun langsung menceritakan penderitaan yang di alami Putrinya dan berharap sekali pertolongan Wanita tersebut.
"Aku akan membantumu Timul asalkan engkau bersedia menjadi pengikut setiaku!".
"Aku akan menurutimu Gusti Nyai Putri.Mohon sembuhkan Putriku!"iba Timul yang kini jatuh bersimpuh di hadapan Wanita itu.
"Putrimu akan kembali sadar namun Dia akan membutuhkan darah segar di setiap bulan purnama tiba.Hanya itu yang bisa Aku tawarkan Timul atas kesembuhan Putrimu!".
Timul hanya mengangguk tanda setuju atas syarat yang di ajukan kepadanya.
Beberapa hari kemudian Dia pun kembali ke rumah tersebut dengan membawa Putri tercintanya.
Mereka langsung di bawa ke sebuah ruangan yang isinya hanya sebuah batu besar dan Putrinya di tidurkan di atas batu tersebut.
Beberapa orang anak buah Nyai Putri langsung membentuk lingkaran di seputaran batu tersebut.
Tak lama berselang terdengar nyanyian tak jelas bahasanya dari mereka.
Nyanyian itu membuat Timul merinding bukan kepalang.
Di iringi nyanyian tersebut.
Nyai Putri menyirami tubuh Adina dengan darah yang baunya amis sekali lalu Dia meminumkan darah yang tersisa ke dalam mulut Adina.
Timul tampak tak kuasa menahan bau tersebut dan muntah beberapa kali.
Pagi pun datang menjelang.
Timul terbangun dari tidur dan langsung terlonjak kaget karena Putrinya tidak ada lagi di ruangan tersebut.
Dia pun bergegas keluar dari ruangan tersebut lalu berteriak-teriak memanggil Putri kesayangannya.
"Ayah.....!"
Sebuah panggilan manja yang sangat dirindukan oleh Timul terdengar di telinganya.
Dia berlari ke teras depan mengikuti suara tersebut.
Sesampainya disana,Dia pun menangis bahagia melihat Putrinya berdiri tersenyum menatapnya.
Kemudian Timul pun langsung menghampiri Putrinya dan memeluknya erat sembari menangis.
Adina pun memeluk erat Ayah tercintanya dan ikut menangis bahagia.
10 Tahun kemudian....
Tampak Timul sedang bersimpuh di hadapan Nyai Putri lalu Dia pun bertanya kepada Junjungannya tersebut.
"Gusti Nyai Putri,bolehkah hamba bertanya tentang Putri hamba?".
"Ada apa Timul dan mengapa wajahmu terlihat kebingungan sekali?"tutur Nyai Putri kepada abdi setia yang paling di sayanginya.
"Mohon ampun Gusti.Hamba hanya heran melihat Putri hamba yang terlihat muda dibandingkan usianya yang sekarang ?".
"Hahahaha....aku kira ada apa ternyata soal awet mudanya Putrimu.Begini Timul karena Adina sekarang seperti diriku maka tak heran kami selalu terlihat awet muda!"
"Apakah Putri hamba tidak bisa punya keturunan Gusti Nyai Putri?"
"Tentu bisa Timul.Adina itu manusia yang belum melewati batas usia kematiannya jadi tubuhnya sama seperti Wanita lain.Beda denganku yang sudah hidup puluhan tahun dan telah melewati batas usia manusia biasa"
Timul pun mengangguk tanda mengerti.
Kemudian mereka terlibat pembahasan tentang Perkumpulan Bunga Kantil.
Malam itu udaranya sangatlah dingin.
Seorang Gadis cantik berbaju merah tampak membakar rokoknya di dalam sebuah kamar hotel mewah.
Tak lama kemudian pintu kamar tersebut terbuka dan tampak seorang lelaki yang cukup berumur berdiri di hadapannya dengan wajah penuh napsu birahi.
"Mas Hasto,aku kedinginan di kamar ini dan butuh kehangatanmu!"rayu Gadis berbaju merah tersebut.
Gadis tersebut dengan perlahan melucuti pakaiannya hingga yang tersisa hanya celana dalamnya saja.
Hasto tampak melotot melihat kemolekan tubuh Gadis tersebut.
Napsu birahinya langsung tak terbendung.
Dia pun segera melepaskan seluruh pakaiannya dan menerjang Gadis tersebut.
Gelora gairah asmara tampak berpacu kencang di atas ranjang tersebut hingga sebuah teriakan kesakitan terdengar dari mulut Hasto.
Gadis itu merobek leher Hasto dengan giginya dan meminum darah yang keluar dari leher tersebut.
Setelah itu Gadis tersebut memakai kembali pakaiannya dan beranjak menuju jendela kemudian dengan lincahnya Dia merayap turun ke bawah layaknya seekor cicak.
Setibanya dirumah sang Gadis tersebut.
Nampak seorang Wanita berbaju kuning menyambut kedatangannya.
"Adina,perintah Gusti Nyai Putri kepadamu selanjutnya adalah membunuh Yusman dan kawan-kawannya!".
"Baik Kak Sekar Kuning.Perintah Gusti Nyai Putri akan Adik laksanakan!".
"Berhati-hatilah karena targetmu yang sekarang bukan orang sembarangan dan mereka sudah mulai mencium gerakan kita"
Setelah memberi perintah dari sang Junjungan.
Wanita berbaju kuning tersebut melayang ke atas dan menghilang.
Diubah oleh vizum78 16-10-2019 12:47
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas
Tutup