1. Beli barang buat diri sendiri, bukan orang lain


Di jaman sekarang, banyak orang yang membeli barang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk memuaskan orang lain, apalagi jaman sekarang eranya serba sosial media, orang-orang semacam ini banyak di jumpai, orang-orang yang membeli barang hanya untuk keperluan pamer di sosial media itu adalah contohnya, mereka membeli barang bukan karena kebutuhan atau keinginan dia sendiri, melainkan hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, contoh lainnya, misal kita punya lingkungan pertemanan yang hobby main mobil, sedangkan kita tidak punya mobil, setiap hari di ledekin mulu suruh ganti motor ke mobil, karena hal itu, selang berpa lama jadi ikut punya mobil, padahal tidak butuh itu. Hal-hal semacam ini yang harus di hindari, agar uang yang kita miliki lebih berguna dan tidak sia-sia, belilah barang yang membuat kita bahagia.

2. Harus sadar bahwa waktu adalah teman Investasi yang baik


Sebagian besar orang masih belum memikirkan yang namanya investasi, pendapatan mereka selama ini, lebih sering habis dengan percuma, tanpa bisa memberikan sebuah value kedepannya. Maka dari itu, jika sejak dini, saat memiliki pendapatan sendiri yang di rasa cukup, sudah saatnya untuk memulai berinvestasi, karena investasi ini sifatnya untuk jangka panjang, jadi jangan di lihat apa yang di hasilkan jangka pendeknya, contoh sebuah investasi seperti ini, kita punya uang 10 juta di tabungan, kemudian kita depositokan, deposito bunga rata-ratanya pertahun 5%, jadi nantinya uang kita yang 10 juta itu akan bertambah menjadi 10,5 juta, di tahun berikutnya lagi tidak akan di hitung dari 10 juta melainkan 5% dari 10,5 juta, dst. Coba bayangkan jika sudah mulai investasi sejak lama, pastinya itu akan menghasilkan angka yang lumayan, di mulai dari angka kecil bisa menjadi angka yang besar, sifat investasi itu, semakin lama kita berinvestasi, maka akan mendapat semakin banyak hasil.

3. Atur agar uang keluar harus lebih sedikit dari uang masuk

Ini mungkin menjadi sebuah teori yang selalu di terapkan ke diri kita dalam mengatur keuangan, tapi memang tidak semudah itu, rasanya selalu pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan. Cara mengatasi ini sebenarnya ada dua, pertama harus mengurangi pengeluaran, atau kedua menambah pemasukan, dan kembali mau menggunakan cara yang mana, harus sesuai dengan mindset kita mengenai cara mengatur uang.

4. Jangan berhutang, atau jika bisa juga jangan memberikan pinjaman ke orang lain


Masalah hutang ini cukup krusial, apalagi jika ngomongin utang hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi yang rasanya tidak begitu perlu, contohnya saja di satu saat sudah kerja dan memiliki penghasilan tapi untuk transportasi masih menggunakan kendaraan umum, karena merasa mampu dan penghasilan ada sedikit sisa, ingin membeli motor, kebanyakan orang langsung membeli motor paling bagus, kemudian membelinya secara kredit, tapi bukankah lebih baik jika memang uangnya hanya cukup untuk membeli motor bekas, beli saja motor bekas dulu, siapa tahu kedepannya punya rejeki lain, atau jika memang ingin sekali motornya yang bagus, coba untuk nabung lebih keras, atau cari penghasilan tambahan, intinya jangan berhutang hanya untuk sebuah kemewahan, kalau sederhana saja bisa kenapa tidak, yang penting hidup bahagia tanpa utang.

Kemudian untuk tidak memberikan pinjaman ke orang, ini menjadi sebuah pilihan, karena pendapat pribadi berbeda-beda, yang di khawatirkan dari membrikan pinjaman ke orang lain, di suatu saat kita butuh dana dan ingin menagih utang yang kita berikan ke orang lain, tapi orang itu belum bisa membayar, akan menjadi sebuah beban untuk kita, belum lagi juga ada dampak pertemanan yang sering rusak gara-gara sebuah utang.

5. Bayar dengan uang tunai


Kenapa demikian, karena ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa rasa sakit yang di timbulkan saat membayar barang dengan uang tunai , itu lebih tinggi di bandingkan dengan kartu, kenapa demikian, saat membayar dengan uang tunai, kita memegang fisik uangnya secara langsung, mengeluarkan dan menghitungnya secara lansgung, jadi kita lebih bisa merasakan saat mengeluarkan uang itu untuk membayar, beda dengan kartu, yang tinggal gesek kelar.

6. Fokus dengan penghasilan

Kebanyakan tips-tips dari personal finance, mereka menyarankan untuk selalu berhemat dan berhemat, tapi jarang yang membicarakan mengenai bagaimana cara menambah penghasilan. Padahal rumus mengatur keunganan yang baik itu dengan mengatur pengeluaran sekecil mungkin agar lebih besar pemasukan, di saat kita bisa memperkecil pengeluaran, sudah saatnya selanjutnya berpikir bagaimana caranya memperbesar pemasukan, jangan hanya berhemat dengan pemasukan yang sama terus menerus.

7. Pelajari segala macam jenis investasi, yang berhubungan dengan finansial

Misalkan saja sudah berpikir untuk berinvestasi, kita maunya investasi jangka pendek, salah satu jalan investasi yang bisa di ambil adalah dengan deposito, tapi jika ingin invesatsi jangka panjang, bisa mencoba dengan investasi ke saham. Pelajari setiap macam investasi, dan sesuaikan dengan apa yang kita butuhkan.

8. Banyak penghasilan, bukan berarti banyak pengeluaran

Orang-orang berpikiran, dengan besarnya penghasilan yang di dapat, harus juga memiliki pengeluaran yang besar, tidak selamanya teori seperti itu berlaku, kalau bisa memiliki pengeluaran yang kecil dengan penghasilan yang lebih besar, itu bisa memberikan banyak keuntungan ke kita, dari pemasukan besar yang kita miliki itu, karena pengeluaran kecil, kita bisa memaksimalkan untuk investasi, agar kedepannya semakin banyak. Jangan malah memiliki banyak pemasukan, bingung mau di habiskan untuk apa semua ini, wajib di ingat, pemasukan besar ke kita mungkin bisa terjadi saat ini, untuk kedepannya belum tentu bisa mendapatkan hal yang sama.

9. Memikirkan budget, atau perencanaan pengeluaran


Seringnya orang tidak pernah mengatur budget untuk kebutuhannya, jadi apa yang terjadi setiap apa yang di butuhkan langsung saja di sikat, hingga akhirnya segala kebutuhan itu melebihi apa yang kita mampu, misalkan saja mau untuk merencanakan budget pengeluaran, kita bisa lebih tahu mana saja yang di utamakan, dan jika di berasa berlebihan bisa di kurangi.

10. Keluarkan uang untuk membeli Pengalaman, bukan untuk membeli Barang

Ada sebuah riset, yang menunjukkan bahwa ketika kita membeli pengalaman, kebahagiaan yang kita dapat itu lebih besar ketimbang membeli barang. Contoh membeli pengalaman itu seperti liburan, di saat liburan pastinya mengeluarkan uang untuk itu, tapi di satu sisi kita mendapatkan kebahagiaan yang lebih, dan rasa bahagia itu akan membekas, ketimbang membeli barang, mungkin kita akan bahagia di awal saja, setelahnya biasa-biasa saja.

11. Beli barang pikirkan Cost per Use

Di saat akan memutuskan untuk membeli barang, jangan hanya pikirkan seberapa bagus atau seberapa pengen dengan barang itu, tapi pikirkan juga cots per use atau biaya yang di keluarkan selama barang itu di pakai, misalkan membeli sebuah ikat pinggang seharga 1 juta, dan ikat pinggang itu hanya bisa di pakai untuk jangka waktu 1 tahun saja, akan lebih baik membeli ikat pinggang harga 10 juta, tapi masa pakainya bisa untuk 15 tahun, jadi apa yang di keluarkan itu sebanding, dan tidak akan terlihat boros.

12. Usahakan jika berbelanja sendirian


Kenapa saat berbelanja harus sendirian, karena jika mengajak teman, kadang ada hasutan-hasutan yang seharusnya membeli barang A jadinya malah membeli barang B, kalau brang itu lebih bagus dan awet tidak apa-apa, jika tidak bagaimana, belum lagi jika pas sampai di rumah menyesal itu akan lebih parah, membeli barang itu bukannya bahagia tapi malah bersalah.

13. Bayar pajak dan berdonasi


Saat kita memiliki penghasilan yang mewajibkan untuk mengharuskan membayar pajak, sudah seharusnya kita melaksanakan itu, jangan sampai hanya karena masalah sepele ini, kedepannya malah kita menemui kesulitan, atau malah kena denda karena itu. Untuk donasi, selain agama mengajarkan untuk itu, dengan berdonasi kita juga akan mendapat kebahagiaan tersendiri, ketika bisa membantu orang yang benar-benar membutuhkan, rasanya ada sebuah kepuasan tersendiri, yang akhirnya membuat kita merasa bahagia.

14. Hubungan dengan Uang, adalah hubungan Kebiasaan

Setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing, sama halnya saat bertemu dengan uang, memiliki kebiasaan sendiri-sendiri. Ada orang yang memiliki kebiasaan hidup boros, ada juga orang yang lagi setres, memiliki kebiasaan melampiaskannya ke belanja, jangan biasakan melakuka kebiasaan-kebiasaan seperti itu, tahan diri, karena yang namanya kebiasaan akan sulit untuk di rubah.

15. Temukan pasangan, yang perilakunya terhadap uang itu sehat


Buat para jones, di saat kamu masih sendiri, dan memiliki kesempatan untuk mencari pasangan hidup, carilah pasangan yang bisa menghargai uang, agar nantinya di saat menikah bisa mengatur pengeluaran keluarga dengan baik, masalah ekonomi menjadi sebuah masalah besar dalam kehidupan berumah tangga. Bagi yang sudah mendapat pasangan, itu derita anda, jangan berpikir seperti itu, jika bisa untuk merubah kebiasaan pasangan dalam mengatur keuangan itu akan lebih baik.