Original Posted By nta.gt►Gan, ada beberapa pertanyaan yang mungkin (maaf) out of topic.

1. Apakah ada asuransi yang melindungi kita disaat kita jatuh pailit? Disaat kita posisi sedang ada tagihan cc, angsuran mobil, dan sebagainya?

2. Ada seseorang yang punya hutang sama Ibu saya, dan ketika ditagih, dia tutup mata dikarenakan ada kesalahan cukup fatal yang kami buat yaitu, saya bilang ke dia (orang yang berhutang dengan ibu saya) bahwa Ibu saya meninggal (permintaan dari ibu saya), dan ibu saya sempat menemui keluarganya, namun karena nomor pihak keluarga orang tersebut hilang, yang saya punya hanya nomor orang tersebut saja, ketika saya coba hubungi, dia menganggap semua selesai dikarenakan ibu saya sudah enggak ada.

dan di sekarang, dia sedang menjadi calon anggota, apakah pantas ketika saya mencoba mencari dia dengan tlp ke organisasi/partai yang bersangkutan? saya gak bermaksud untuk mengacak2 partai tersebut ya, saya lebih bermaksud agar gampang menghubungi orang yang berhutang dengan ibu saya

Thanks in advance, maaf kalau salah kamar.

Original Posted By AneMuterMuter►Assalamualaikum gan..

Perkenalkan ane mahasiwa semester akhir gan, insyaallah taun depan udah lulus kuliah dan berencana nyari kerja di jakarta, berhubung ane orang desa gan jadi haruss beli rumah di jabodetabekk..

Jadi gini gan yg bikin ane galau, alhamdulilah karena di semester awal ane udh jalanin bisnis + nabung dari kelebihan uang bulanan yg dikasih ortu.. diproyeksikan tabungan ane udah nyampe nominal 70jutaan gan di pertengahan tahun 2020an ( saat ane wisuda )

Nah utk kedepannya ane galau nentuin langkah , baiknya gimana gan ya utk pembelian hunian + perencanaan keuangan ane kedelannya :

Plan A. Beli rumah KPR subsidi
kelebihan :
- sisa tabungan uang masih banyak bisa bwat usaha atau beli mobil second atau dll..
- rumah masuk mobil, jadi suatu saat kalau mau beli mobil pasti bisa

kelemahan :
- lokasi rumah pastiiiiii jauuh dari peradaban,
- terbuang waktu sia2 bwat bulak balik kerja setiap hari berjam2..
- jauh dari mana2 dan pusat kota pastinya.
- kredit sampai 15tahunan

Plan B. Beli rumah kampung dijakarta

kelebihan :
- deket tempat kerja
- bisa dijadikan kos2an / aset passive income di kemudian hari
- tidak punya kredit jangka panjang

kekurangan :
- uang tabungan habis bwat beli rumah ( karena cash )
- rumah kecil petakan masuk gang2 kecil
- tidak bisa masuk mobil ( yaiyalah rumah di harga 100jt kebawah di jakarta, hehe )

Mohon masukannya suhu..

Langkah ane kedepannya lebih baik gimana ya.. atau kalau ada masukan plan lainnya monggo..