Kaskus

Games

  • Beranda
  • ...
  • Games
  • 5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully

l1r1gamingAvatar border
TS
l1r1gaming
5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully
5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully


Sebagai penggemar anime / manga, ane beserta agan - agan sekalian tentunya sudah menantikan game Jump Force ini. Game fighting yang di dalamnya terdapat banyak banget karakter anime / manga favorit dari majalah Shonen Jump. Kebayang gak sih? karakter favorit kita dari berbagai serial saling adu jotos dan saling hajar satu sama lain, pasti seru banget kan ya.


Setelah akhirnya si Jump Force ini rilis dipasaran, kenapa kok malah banyak banget yang nggak suka sama gamenya, banyak yang kritik pedas, bahkan banyak yang bilang game ini tuh s*mpah. Sebenarnya apa sih yang salah pada game ini??Berikut adalah 5 alasan yang membuat Jump Force menjadi game gagal versi ane sendiri :


1. Karakter Utama Adalah Avatar Buatan Sendiri


5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully


Di dalam game ini, karakter utama yang kita mainkan adalah avatar buatan kita sendiri. Desainnya terserah kita tetapi menggunakan template-template yang ada. Mulai dari rambut, mata, hidung, sampai asesoris-asesorisnya diambil dari berbagai karakter anime terkenal. Jadi kita bisa membuat karakter anime versi kita sendiri. Sayangnya, avatar tersebut terlihat kaku, dummy, dan offside banget ketika disandingkan bersama dengan karakter-karakter anime favorit. Gak bisa ngomong juga si avatarnya. Mungkin akan lebih keren kalau untuk main storynya kita memainkan karakter favorit seperti Goku, Luffy, Naruto atau si seksi Boa Hancock saja.


2. Navigasi Main Menu Kurang Simple


5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully

Main menu di game ini tidak sesimple game-game fighting lainnya. Main menunya berupa sebuah plaza yang cukup besar dimana untuk mengakses misi atau mencari info tentang progres storynya, karakter avatar buatan kita harus menelusuri berbagai sudut tempat tersebut. Jaraknya juga cukup jauh satu tempat dengan lainnya. Hal ini tentunya dirasa sangat buang-buang waktu dan tidak efisien. Apalagi ditambah dengan loading screennya yang lama dan terlalu sering muncul. Benar-benar menguji kesabaran kita.


3. Main Story Yang Biasa Saja


5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully

Main Story dari Jump Force terkesan biasa saja. Kita disuruh buat ngalahin para musuh dan merekrut karakter anime buat gabung ke pasukan Jump Force. Animasi pada tiap cutscene nya juga terkesan kurang matang. Tidak ada petunjuk juga untuk mengarahkan kemana kita harus pergi untuk melakukan progres story nya. Jadi semakin membuat kita malas untuk mainin main story nya. Kalau ane sih mending langsung ke battle nya aja.


4. Ketiga Karakter Berbagi Health Bar Yang Sama Dalam Pertarungan


5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully


Sangat disayangkan sekali, game fighting yang menggunakan sistem pertarungan tag tim 3 vs 3 ini, menggunakan health bar yang sama buat ketiga karakter dalam tim. Hal ini akan membuat pertarungan menjadi lebih cepat dan kita tidak bisa memaksimalkan kemampuan masing-masing karakter di tim. Bahkan bisa saja kita belum sempat ganti karakter, udah kalah duluan.


5. Interaksi Antar Karakter Anime Yang Buruk


5 Alasan JUMP FORCE Dianggap Sebagai Game Gagal dan Banyak Dibully

Yang terakhir dan paling membuat kita semua kecewa pada game ini adalah interaksi antar karakter yang buruk dan kaku. Tidak ada rasa heran antar karakter padahal mereka berasal dari dunia yang berbeda-beda dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda pula.Di dalam Jump Force ini semua karakter seperti sudah mengenal satu sama lainnya cukup lama dan tidak ada interaksi yang menarik diantara mereka. Jump Force tidak menggali kekonyolan Luffy, kenakalan Naruto dan kepolosan Goku dengan baik. Harapan kita untuk melihat interaksi Vegeta, Sasuke, Zorro, Ichigo dan karakter badass lainnya untuk beradu kekuatan juga tidak ada pada game ini.


Yuk intip full review dari ane gan :


Semoga bermanfaat ya GanSis. Terima kasih..

Diubah oleh l1r1gaming 25-02-2019 07:22
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
3
9.6K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
Games
KASKUS Official
40.6KThread26.1KAnggota
Tampilkan semua post
mbit99Avatar border
mbit99
#22
Warning! Mengandung kebenaran yang terlalu keras dan membuat sisi wibu anda triggered. Kalau ngak kuat dan gampang sakit pantat, JANGAN BACA dan SKIP KOMEN ini.

Alasan lain yang terlupakan:

1. NO HIEI DAN TORIKO

Penjelasan: Hiei sendiri adalah salah satu karakter yang PALING DITUNGGU FANS dan TORIKO adalah 1 dari BIG 5(Dragon Ball, One Piece, Naruto, Bleach, dan Toriko) WSJ yang dilupakan sama Bandai Namco.

Game ini jujur ngak lengkap tanpa mereka bedua. Mereka berdua WAJIB HUKUMNYA masuk ke main rooster(termasuk yang ane bahas dibawah semuanya)

2. Kurang Cewek

Game Fighting + Kurang cewek = UDAH PASTI HANCUR, Shounen bukan alasan yang tepat untuk memperkecil karakter cewek. Lihat Tekken, ada beberapa cewek dengan rooster yang lebih tipis. Lihat Soul Calibur, ini juga sama. Lihat Street Fighter dan KoF, apakah mereka memperkecil jumlah karakter cewek??? HANYA JUMP FORCE YANG MELAKUKAN INI BOSQUE! CUMAN 3(4 jika CaC kamu cewek, dan 5 tambah si Biscuit(seharusnya masuk aja dari awal coeg))

Salah satu karakter cewek yang kurang adalah Medaka Kurokami dari Medaka Box(Kalau dia masuk, si "Everybody's Favorite Loser" aka Kumagawa auto masuk). Ingat cewek rambut ungu yang bodinya ngak kalah aduhai dan agak mirip dengan Rias(DxD) di J-Stars kemarin. Ya, ini adalah gadis yang kita bicarakan disini. Sejak E-3 kemarin, namanya mencuat dan jadi salah satu karakter cewek YANG PALING DITUNGGU, bareng Sakura, Nami, Android 18, Ochako, dan Noelle. (Ini Opini Fans WSJ Barat atau Fans WSJ kebanyakan)

Note: Walau kecil, fan base nih franchise yang diatas satu "solid" banget ngarep "dewi" mereka masuk ke game ini bareng si "Tukang Lempar Paku".

3. No REMATCH

Rematchnya ngak ada, kok bisa ya kek gitu. Perasaan Tekken dan Soul Calibur VI yang berasal dari perusahaan yang sama ada deh

4. KATANYA MERAYAKAN 50 TAHUN WEEKLY SHOUNEN JUMP, KOK CUMAN BIG 3 YANG KEBANYAKAN ROOSTER?

Sumpeh, kesalahan NOMOR SATU dan yang PALING PARAH dari JUMP FORCE adalah ROOSTERNYA yang KACAU BALAU dan BERAT SEBELAH! Bandai namco ketahuan MALAS dan NGAK MAU USAHANYA serta sifat CASH GRABnya! Ini adalah ALASAN PERTAMA dan TERUTAMA kalian buat NGAK BELI nih game satu! (Sorry for caps but, ini emang kenyataannya)

Logikanya gini, "Ini game buat 50 Tahun Weekly Shounen Jump" bukannya 50 Tahun D.O.N atau lebih detailnya lagi B.O.N.D. D.O.N udah kebanyakan game, ngak usah kasih mereka rooster lebih! Mau buat "General Audience" juga jangan!

Gini, Rooster Naruto tuh udah ngak bener dari awal. Harusnya Gaara ditukar sama MADARA, MADARA ngak boleh dijadikan DLC, ini sih ketahuan CASH GRABnya. Madara adalah ANTAGONIS yang paling DITUNGGU fans dari masa "Project J".

Kaguya? Buang aja, kita ngak butuh dia, cuman makan tempat doang. (Jadinya Big 3 dijatahin 4 doang).

Boruto? Jadikan DLC aja

Naruto, Sasuke, dan Kakashi udah paling bener

One Piece? Buang Sanji dan Sabo, Boa sebenernya sih cuman kita butuh cewek. Kalau mau buang, ganti pake Nami/Robin, mereka udah DITUNGGU sama fans.

Bleach dan HxH ngak usah dikasih DLC, kebanyakan dah 4.

DLCnya kok BnHA 2 tapi BC ngak ada? Harusnya tambah!

BnHA harusnya juga masukin Bakugo dan Ochako/(karakter cewek lain) plus STAIN(All-Might mah, echo character)

Black Clover? Tambah Noelle(WAJIB), Yuno(WAJIB), sisanya satu antagonis(William mungkin)

Dua diatas dalam konteks MAIN ROOSTER, BUKAN DLC ROOSTER.

City Hunter, YuYu Hakusho, Dai no Daiboken, Rurouni Kenshin, Fist of North Star, dan JoJo pantas diberikan karakter lebih. Seharusnya, salah satu tujuan dari ini adalah meningkatkan market justru pada SERIAL YANG KURANG POPULER.

(Dibawah ini semua, yang seharusnya kena main rooster)

Y.Y.H? Tambah HIEI(INI UDAH WAJIB DAN SAKRAL!) dan Kurama

Kemanakah Gintoki, Oga, Koro-Sensei, dan Tsuna? Tiga dari mereka(Gintoki, Koro, Tsuna) udah diprediksi sama Yonkou Prod. malah kagak masuk. WHAT THE HELL, BANDAI?

Tambah juga dari WSJ Amerika/Majalah Shuueisha lain... D-Gray Man, OPM, dan Tokyo Ghoul...

Oh ya, kalau Toriko gimana nambahinnya? Toriko, Midora, Zebra, sama satu lagi sakarep kalian mau siapa...

City Hunter? Tambah 3 bebas...

Fist of North Star? Raoh, sisanya bebas

Ruro-Ken? Sanosuke, Saito, dan Kaoru

JoJo? Joseph Joestar dan satunya sakarep kalian mau siapa

D-Gray Man? Allen, Lena, duanya lagi sakarep kalian mau siapa

Beelzebub? Oga, (salah satu atau boleh keduanya) [Hilda, Aoi], sisanya terserah

OPM? Saitama, Genos, Tatsumaki, Boros. Fubuki jadikan DLC saja(lumayan lu para cowok yang... bisa keluar dompet tuh...)

T.G? Kaneki, Touka, duanya lagi sakarep kalian...

Gintama? Gintoki, Kagura, (antagonis utama Gintama), satunya lagi sakarep kalian

Assassination Classroom? Koro-sensei, Karma, Nagisa, satunya lagi sakarep kalian, kalau bisa yang cewek sungguhan(bukan kau, bitch-sensei)

Katekyo? Tsuna, sisanya bebas

Medaka Box? Medaka, Kumagawa, Zenkichi, Ajimu (Tuh pas, sama nambah female antagonist)

Bagaimana dengan Dr. Stone dan Yuuna-san? Leh ugha, memperkenalkan manga baru tidak ada salahnya untuk Jump Force, toh Yuuna-san juga ada tarung geloot yang serius dan bisa diimplementasikan jurus karakternya.

Bagaimana dengan Trouble? Mungkin boleh juga, tapi Lala kan ngak bisa geloot...

Tambah sekalian Ryotsu dari Kochikame, tuh dia pantes banget masuk mengingat manganya sangat populer.

Sisanya, tambah sendiri seri apa dan karakter apa yang diinginkan....

Ultimate Stars dan J Stars dulu memiliki gameplay dan rooster yang lebih BAIK daripada Jump Force.

Roosternya lebih gede daripada Smash Bros Ultimate? Gak apa apa, itu justru yang seharusnya terjadi pada game yang asalnya dari majalah manga besar model WSJ.

Kalau mau merayakan sebuah anniv dari majalah manga dalam rupa game model gini, rooster jangan dibikin berat sebelah(Cuman B.O.N.D yang kebanjiran karakter) tapi dibikin beragam dan mengambil sebagian manganya dalam jumlah yang banyak. Kuantitas seri lebih penting daripada jumlah karakter/seri dalam konteks game Jump Force. Game ini seharusnya menciptakan "nostalgia" perjalanan 50 tahun WSJ, bukan cuman DRAGON BALL, ONE PIECE, DAN NARUTO aja yang disayang!

Wibu Indonesia kebanyakan be like,

"Alah, nikmatin aja..."

Kalau gitu, Kenshin dan Zoro udah cukup buat gua.

But, nih game harganya mahal (500 rb-900rb rupiah), harusnya roosternya lebih beragam, CaCnya antara lebih NIAT atau NGAK ADA SAMA SEKALI.

Dan nih game seharusnya merayakan 50 Tahun Weekly Shounen Jump, bukannya D.O.N.

Manganya udah bukan WSJ lagi? Gak apa apa! Namanya juga game anniv buat nostalgia

5. Ngak ada 1v1, 1v1v1v1, 2v2, 2v2v2v2, 3v3v3v3 + divided HP system + Minigame

Ini major flaw yang cukup besar NOMOR 2 habis ane kesel ngomongin betapa hancurnya rooster Jump Force. Buat game anniversary ke 50, seharusnya ini semua ada. Sumpah, ane bilang sekali lagi, harusnya ini semua ada.

Kenapa ngak bikin minigame lomba makan antar karakter, kan enak lihatnya mengingat ini game yang dibikin untuk nostalgia. Atau ngak minigame dimana Ryo dan Sanji dikejer para karakter cewek yang ngamook?

6. Seiyuu Ryuk mana coeg? Males amat ya nih Bandai Namco....

Bagaimana dengan DLC?

Seharusnya karakter yang asalnya luar Shuueisha model Natsu, Meliodas, dkk itu masuk ke sini sebagai DLC, karena ada permintaan fans. Itu lebih masuk akal buat DLC dibandingkan dengan karakter tambahan dari seri yang udah masuk rooster. Mungkin aja bisa ngambil Issei dari DxD dan membuat side-story yang unik disini...

10 anime luar WSJ/Shuueisha yang worth it dapat DLC(Ngacak):
1. Tate no Yuusha (Boleh ganti jadi yang lain)
2. Goblin Slayer(Wadoo, ngak masuk keterlaluan!)
3. Fullmetal Alchemist (Wadoo, ngak masuk keterlaluan!)
4. Nanatsu no Taizai (Wadoo, ngak masuk keterlaluan!)
5. Fairy Tail (Wadoo, ngak masuk keterlaluan!)
6. DxD (Lumayan lihat Issei nyasar dan salah ngira Medaka sebagai "Rias ganti rambut", bisa diganti)
7. SAO (Bisa diganti, alasannya cuman karena alasan pasar doang)
8. Date-A-Live (Bisa diganti, alasannya cuman karena alasan pasar doang)
(Nomor 6-8 buat penyuka LN, atau ngak yang 6 dan 8 buat yang suka ecchi)
9. (Ini sakarep kalian)
10. (Ini sakarep kalian)

Tambahan:

CaC terkesan MALAS, alasan:
1. Dibandingkan dengan Soul Calibur yang menawarkan kebebasan karakter walau settingan jurusnya sama dengan karakter yang dijadikan copy-nya, settingan gerakan Jump Force cuman 3: Pirate, Saiyan, dan Ninja. Dimana semuanya diambil dari set THE BIG 3 doang, ngak bisa basic attack dengan pedang, stand JoJo, maupun set kartu Yu-Gi-Oh!
2. Dibandingkan lagi dengan Tekken dan Soul Calibur, warna pada beberapa kostum dibatasi, ini kurang malas apalagi Bandai Namco, masa beberapa dibatasi warnanya sih. Game sebelah CaCnya lebih niat dibandingkan dengan Jump Force
3. Masa jurus pedang dipake model chakra, malas amat ya Bandai Namco...

Harusnya: DIKEMBANGKAN lagi atau DIBUANG saja

Storynya kan buatan Akira Toriyama, pencipta Dragon Ball yang justru adalah karya kelas dunia, kok bisa bisanya Jump Force plagiat storynya dari SMASH BROS ULTIMATE? Lihat deh mata merah dan semua serba abu-abunya tim musuh, itu memberikan rasa kalau nih game plagiat dari Super Smash Bros Ultimate.

Yang seharusnya Bandai Namco lakukan sejak awal? Persiapannya lebih lama lagi, jangan bentar-bentar pindah game... Ini kan buat anniversary WSJ, kasihan fansnya. Kalau tahu ini buat 50 tahun Weekly Shounen Jump.

Final Verdict:

Worth gak? SANGAT TIDAK WORTH IT, Terutama jika kamu adalah fans WEEKLY SHOUNEN JUMP yang dah SENIOR, karena balik lagi, BOND kebanjiran karakter. Tunggu Lord Gaben memberikan DISKON minimal 75% baru nih game worth it buat lu beli. Sumpah!

Kalau kamu fighting game pro? SANGAT SANGAT SANGAT TIDAK WORTH IT! Kurang cewek, kurang style tarung, CaC yang sangat terbatas bisa jadi JAWABAN buat kalian.

Kalau kamu wibu Indonesia yang biasa dengan Take for Granted bukan wibu Indo yang kritis? worth aja sih, kan kamu kamu kan biasanya terima jadi aja, ngak pernah mau kritis.

Bagus ngak? Ingat apa yang ane tulis di atas dan game ini sebenernya udah ngelanggar temanya sendiri, 50 tahun Weekly Shounen Jump. Tanyakan ini pada fans WSJ barat dan ente akan ketemu dengan opini ane yang beberapa sama kek mereka.

Kalo kamu misqueen? Balik lagi, tunggu sampai Lord Gaben menunjukkan kesaktian-Nya dan membuat game ini kena diskon minimal 75% baru hajar buat nih game satu(termasuk DLC).

Lebih baik dibikin 2d dan anime-like graphic dengan sistem jurus yang lebih kompleks lagi model KoF atau S.F dengan jumlah karakter yang lebih banyak dari seri yang lebih beragam(bahkan manga baru dikasih perhatian disini) daripada dibikin grafik dan suaranya wow banget tapi roosternya ancur lebur kek kapal pecah cem ini game satu.

License Nightmare? ALASAN DOANG INI MAH! Duit kalian kan banyak, pake lah banyakan dikit buat GAME ANNIVERSARY model Jump Force, jangan bikin fans mereka kecewa, ini kan buat nostalgia, bukan acara cash grab sana sini. Ini sama aja menurunkan production cost serendah-rendahnya dan mengambil untung sebanyak-banyaknya dengan cara yang super kagak wajar.

Jika ane disuruh bikin game buat 60th anniv Shounen Jump, ini udah ngasih gambaran singkat bagaimana game itu akan dibuat.

1. "Ragam Rooster dan Gameplay" >>>>>> Jualan Grafik dan Rooster terbatas (Bikinnya jadi kek 2D aja)
2. Voice Language lebih dari 1(Ngak Jepang doang)
3. Interaksi antar char dibikin lebih bagus
4. Pilih mode di menu, kalau story map buat cari "lawan offline" doang
5. Minigame bakal ada
6. Main Rooster = WSJ + Majalah Shuueisha yang lain, DLC = Luar Shuueisha
7. Dibuat dari, oleh, dan untuk Fans untuk nostalgia, bukan asal cash grab (fans suka, pasti akan menarik general fans)
8. Command list lebih beragam, ngak cuman 4 jurus doang
Diubah oleh mbit99 20-05-2019 01:23
l1r1gaming
ryant.alejandro
puja992
puja992 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.