Kaskus

Story

robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Holla~ Bagi Kalian yang mau tahu kelanjutan dari Cerita Gerbang Iblis, saya akan memberikan Spin-off setelahnya. Jadi untuk Judulnya kali ini beda namun, dari segi cerita sama.

Buat kalian yang suka bilang...

Kak ini kok mirip film munafik ya?
Jawaban : Mungkin dari segi hal yang di bahas itu sama, ya Gerbang Iblis kan membahas tentang seseorang yang di rasuki jin terus di ruqyah, nah film munafik juga sama, tapi dari segi alur cerita sangatlah berbeda jadi anda tidak bisa bilang kalau ini sama. Jelaskan?.

Oke dari pada berlama-lama, langsung aja di baca Prolognya agak panjang sih untuk sekedar prolog hehehe,,,, 😁

Bagi yang belum baca cerita sebelumnya, bisa langsung cek Di Sini

Quote:


Happy Reading!


~~~~~👻👻👻👻👻👻👻~~~~~


NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]

Quote:


Prolog


“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari an-naar (neraka). Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (An-Nisa : 145)



5 Bulan setelah kematian Zaki Abdul Ikhsan.


“Bang, apa abang yakin mau mengikuti jejak Zaki?” Tanya Aminah sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.


Adam menyeruput teh manis hangat tersebut, kemudian menjawab pertanyaan istrinya.


“Abang yakin aminah, kalau bukan abang siapa lagi?”


“Tapi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu itu, masih sangat jelas teringat di kepala Aminah bang,” Serunya lagi.


Adam pun terdiam, ia tahu bahwa Aminah  tak menginginkan kejadian Beberapa bulan yang lalu terulang lagi. Ia takut jin yang akan di hadapi oleh Adam kali ini lebih jahat dari sebelumnya.


“Kita punya Allah Aminah, semua yang telah di takdirkan telah tertulis di lauh mahfudz, Jadi apa yang perlu kita takutkan.” Jawab Adam meyakinkan sang istri.


Wajah Aminah terlihat begitu gelisah. Ia tahu sang suami akan mengerjakan Tugas besar lagi kali ini.


Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara gedoran pintu yang sangat kencang.


“Brak! Brak! Bark!”

“Assalamualaikum..... Ustad Adam,,,, pak ustad!” Begitulah kedengarannya. Sumber suara tersebut semakin kencang memanggil namanya.


Mereka pun segera bergegas, untuk membukakan pintu Rumahnya.


“Ya allah, Zainal….. Ada apa ini, malam-malam begini gerasak-gerusuk gitu kaya di kejar binatang aja kamu ini” Pekik Adam kemudian menyuruh zainal masuk ke rumahnya.


“Duduk-duduk…” Serunya lagi.


Zainal pun kemudian duduk, mengehela nafas panjang dan sedikit menenangkan pikirannya.


“Oke… oke tenang… tenang coba jelaskan ada apa?” Tanya Adam kepada Zainal.


Wajah Zainal yang masih terlihat panik, berusaha untuk tenang.


“Ja-ja-di… gini pak ustad, usai sholat isya saya dan istri saya sedang makan malam. Nah pada saat sedang makan, tiba-tiba istri saya muntah-muntah. Saya Kira dia hanya muntah biasa namun, lama kelamaan Istri saya memuntahakan darah, paku , jarum dan juga lintah dari mulutnya pak ustad. saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mungkin dia di guna-guna?. Tolong bantu saya…” Jelasnya.


Saat mendengar cerita Zainal, Adam pun berpikir. Apa mungkin ada sesuatu lagi yang terjadi padanya, sama seperti Keluarga zaki dulu. Saat Adam sedang berpikir tiba-tiba Aminah langsung berbicara.


“Bang? mungkinkah ini sama kejadiannya seperti keluarga zaki dulu?”


Entah kenapa Aminah bisa sepemikiran dengan Adam.


“Aku akan menemui istri mu sekarang!” Ujar Adam tiba-tiba.


Aminah yang melihat suaminya akan berurusan lagi dengan musuh Allah, moncoba sedikit menahannya.


“Bang, aminah gak mau abang kenapa-kenapa… kali ini aminah melarang abang untuk pergi.” Pekik aminah dengan cukup keras.


Melihat sang istri tidak merestui kepergiannya untuk menolong seseorang, Adam berusaha menenangkannya.


“Abang bersama Allah, jadi aminah tidak perlu risau. Semua akan baik-baik saja.” Jawabnya.


Aminah masih dengan muka yang cemas. Antara menginzinkan atau tidak. Ia tidak berbicara usai Adam memberinya jawaban.


“Apakah aminah bisa ijinkan abang? Semua akan lancar dengan restu istri. Abang tidak akan pergi jika aminah tidak mengijinkan.”


“Aminah, aku mohon kepadamu, biarlah adam membantu Istriku aminah. Kalian sesama wanita, pasti kamu paham apa yang aku rasakan kan? bagaimana kalau kamu ada di posisi istriku?!” Zainal memohon.


Aminah pun hanya mengangguk, Namun tidak bicara.


“Abang akan segera kembali,, percayalah” Ujar Adam sambil mengelus pelan kepala aminah yang tertutupi oleh hijab yang di kenakannya.


Setelah itu Aminah pun masuk ke kamarnya, sedangkan Adam pergi bersama Zainal untuk menemui istrinya.


Sesampainya di Halaman rumah Zainal. tiba-tiba seluruh lampu yang ada di rumahnya padam. Suasana menjadi begitu gelap dan menyeramkan.


“Kenapa gelap sekali?” tanya Adam yang belum berani melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih dalam, karena rumahnya yang terlihat sangat gelap.


“Tapi tidak mati listrik? hanya rumah mu saja nal?” Ujarnya lagi.


Zainal-pun kebingungan. Mencoba berpikir sejenak lalu melangkah sedikit demi sedikit untuk mengecek apa yang terjadi.


“Saat aku meninggalkan rumah, listrik dan lampu masih menyala pak ustad.” Jawab Zainal.


Sambil terus memperhatikan kondisi di luar rumah yang begitu gelap, Adam mulai mencoba masuk ke dalamnya.


“Sepertinya, Jin yang ada di dalam tubuh istrimu yang membuat semua ini.”


Zainal pun sudah melangkah lebih dulu, dan sampai di depan pintu rumahnya. Saat itu tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu tersebut. Terlihat tangan zainal yang sedikit bergemetar tat kala menyentuh gagang pintu rumahnya.Namun, saat ia ingin memutar gagang pintu tersebut, tiba-tiba Adam menahannya.


“Tunggu” Teriak Adam.


“Jangan di buka.” Ujarnya lagi.


Zainal-pun menoleh ke belakang, melihat Adam dan kembali bertanya.


“Kenapa?”


Adam hanya menggelengkan kepalanya.


“Jin itu, ada di balik pintu.”


“Maksudmu?” Zainal kembali bertanya.


Adam pun tidak menggubris pertanyaan yang terakhir, kemudian ia pun langsung membacakan surah Al-An’aam ayat 130 sambil mengulurkan tangannya kedepan dengan tasbih yang masih melilit di jari jemarinya tersebut.

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”


Setelah surah itu di bacakan, tiba-tiba keluarlah Adinda, istri Zainal dari balik pintu rumahnya. Ia menjebolkan Pintu rumah tersebut dengan badannya, tenaganya terlihat sangat begitu kuat, kemudian ia berlari sangat cepat layaknya kuda sehingga menabrak Zainal dan membuatnya terpental beberapa meter dari posisi sebelumnya. Adam yang berjarak kurang lebih beberapa meter dari pintu tersebut, langsung di hadapkan dengan Wajah Adinda yang sangat buruk. Kelopak matanya yang menghitam, Mulutnya yang penuh darah, dan wajahnya yang terlihat sangat keriput. Itulah gambaran kondisi Adinda kala itu. Jin tersebut sudah menguasai tubuhnya. Maka ia bisa melakukan apa pun kepadanya, tak terkecuali juga dengan membunuhnya.


Wajah Adinda dan Adam saling bertatapan. Adam kemudian kembali membacakan surah tersebut, dan Tidak lama kemudian tiba-tiba, dinda memuntahkan Darah serta seekor ular ke wajah Adam. Mendapatkan sebuah serangan, membuat Adam harus mundur dan membersihkan semua darah yang tertempel di wajahnya itu.


“Astagfirullahaladzim” Adam beristigfar.


Tak lama setelah ular itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba Adinda langsung terjatuh lemah tak berdaya dan membuatnya tergeletak di halaman rumahnya.


Sepertinya Jin itu keluar dan menjelma menjadi seekor ular. Pikir Adam.

Inilah Awal mula dari masalah baru yang harus segera di selesaikan~


صُمۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun


“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (Al-Baqarah : 18)

-To be Continued-



Note : Untuk Episode 1 dan seterusnya belum saya pastikan kapan akan di update, mudah-mudahan bisa cepat sesuai kesibukan saya. Terima Kasih sudah membaca Prolognya. 😉

Quote:

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18

THANKS FOR READING!



NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Diubah oleh robbyrhy 13-06-2019 15:24
tet762Avatar border
dbase51Avatar border
bruno95Avatar border
bruno95 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
24.6K
71
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
#48
Episode 17 - Dalang Sebenarnya
Mulut Aminah langsung menyemburkan darah segar akibat tusukan yang sangat kencang dari bagian belakang tubuhnya.

Adam yang berada di depan Aminah langsung menoleh ke belakang, wajahnya berubah panik dan tegang dari yang tadinya tegar. Matanya membulat mendapati sang istri sedang di bekap sekarang.

Ternyata yang menusuk Aminah adalah sosok jubah hitam perempuan,sosok itu kemudian membawa Aminah mundur beberapa langkah dari Zainal, Adinda, dan juga Adam.

Sontak mereka yang melihat Aminah di sandra seperti itu ingin sekali melangkah maju untuk menolong. Namun saat Zainal dan Adam ingin melangkah ke arah sosok jubah hitam perempuan, sosok itu langsung mengarahkan pisaunya ke arah leher Aminah.

“Jangan mendekat, atau dia akan mati.” kata sosok jubah hitam perempuan.

Sementara itu wajah Aminah terlihat pucat, mulutnya di bekap oleh tangan dari sosok jubah hitam perempuan. Terlihat darah seger membasahi telapak tangan sosok tersebut. Darah yang keluar dari mulut Aminah.

Adam semakin ragu-ragu, “Lepaskan dia!” balas Adam.

“Kau mau dia lepas, syaratnya satu. Bunuh Adinda!” kata sosok jubah hitam perempuan.

Adam langsung menoleh ke arah Adinda, terlihat wajah Adinda panik, begitu pula dengan Zainal. Mereka menghela napas berat, “Kamu gak akan melakukan itu kan Dam?” tanya Zainal karena mendapati Adam yang melihat Adinda terus-menerus.

Aminah berusaha untuk melawan, namun tenaganya tak sekuat sosok jubah hitam perempuan.

“Sadar Dam, kamu gak akan melakukan itu kan?” Zainal terkekeh menatap Adam.

Tatapan Adam terlihat kosong, “Dam?” panggil Zainal.

Sedetik kemudian Tubuh Adam menggeliat, “Astagfirrullah Adam! istigfar Adam, jangan lengah!” teriak Zainal cemas.

tiba-tiba Adam mendongkakan wajahnya ke atas, memperlihatkan urat-urat lehernya dengan jelas. Setelah itu tersungkur ke tanah. Sepertinya Adam sedang berusaha melawan makhluk yang ingin masuk ke dalam tubuhnya. Mungkinkah ada sesuatu yang ingin menggapai tubuh Adam?

Zainal kemudian berjalan mendekat ke arah Adam, "Adam, kamu engg-"

"Pergi Zainal, jangan mendekat.." kata Adam tercekat-cekat.

Wajah Zainal berubah takut, "Ada apa dengan mu Dam?"

"Astag-fi-ru..lah" Adam bersusag payah mengucapkan istigfar.

Zainal kemudian mundur beberapa langkah, sementara sosok jubah hitam berkalung terihat masih terdiam. Memandang Adam yang menggeliat. Apakah di sedang berusaha menyihir Adam?

Adinda menyapu pandangan di sekelilingnya, "Zainal, aku rasa ini semua sihir," kata Adinda merasakan.

Sedetik kemudian kepala Adinda terasa pusing, Ia memegang dahinya sejenak sebelum akhirnya tergulai lemas jatuh ke tanah.

"Adinda?" Zainal langsung terduduk, memastikan istrinya yang tiba-tiba pingsan.

"Ingat Zainal, istirmu akan mati dalam hitungan menit." kata sosok jubah hitam perempuan dengan nada meyakinkan.

Zainal menatap ke arah sumber suara tersebut, "Engkau yang akan mati wahai manusia berhati Iblis!" balas Zainal penuh amarah.

"Allahu Akbar!" Adam berteriak keras, suaranya menggema Mengalahkan makhluk yang berusaha masuk ke dalam tubuhnya. Membuat Zainal melirik ke arah pria tersebut, "Adam?"

Zainal terkekeh mendapati Adam yang terlihat menghela napas berat, berusaha mengatur napasnya agar kembali normal. Ia tahu sosok itu pasti adalah jin pesuruh.

Kemudian Adam berdiri kembali, menyapu pandangannya ke arah Aminah dengan seutas tasbih yang baru saja di ambil dari balik saku celananya.

"Kamu memang benar-benar ustad yang hebat ya Adam!" kata sosok jubah hitam perempuan.

"Lepaskan istriku," balas Adam.

Sosok jubah hitam perempuan itu malah tertawa, mendapati sosok jubah hitam perempuan itu lengah, tiba-tiba Aminah mengeluarkan semua tenaganya untuk memberontak. Dengan sekuat tenaga ia langsung menggigit tangan dari sosok jubah hitam perempuan itu.

"Yahh!"

"Ahhhkk" sosok jubah hitam perempuan berteriak sakit. Setelah itu Aminah langsung mengambil pisau yang ada di tangan sosok tersebut. Lalu menusuk sosok itu dengan pisau, tepat di perutnya. Sedetik kemudian Aminah langsung merobek masker dari sosok tersebut. Tak lupa untuk menendang bagian perut sosok jubah hitam perempuan itu sampai jatuh agar dirinya bisa segera melarikan diri dari bekapan yang di lakukan olehnya.

Aminah kemudian berlari ke arah Adam, Zainal dan Adinda. Dengan terpincang-pincang menahan rasa sakit di punggungnya, Aminah terus manatap sosok tersebut.

Saat sosok itu kembali bangun, betapa terkejutnya Aminah, Adam dan Zainal mendapati siapa yang ada di balik masker itu.

"Syifa?" kata Adam,

Sementara Zainal menatap sosok lain baginya.

"Dia Syifa Dam?" tanya Zainal heran.

Adam mengangguk mengiyakan, "Aku tidak menyangka ternyata ini semua perbuatan dia?" sambung Adam.

"Aku juga mengenal dia Dam," kata Zainal, membuat Adam menoleh ke arahnya heran, "Kenal dia?"

"Pantas dia mengincar istriku," balas Zainal pelan.

Tak butuh waktu lama Syifa pun kembali berdiri, "Sangat hebat kamu Aminah,"

"Dan kamu Zainal? kamu pasti mengenal ku bukan?" Syifa kemudian tertawa lepas.

"Dasar manusia gila! jadi, selama ini kamu yang telah menyihir istri ku?" Zainal berteriak kesal.

Adam kemudian menahan Zainal sementara Aminah masih terkekeh menatap Syifa penuh tanda tanya.

"Adam-adam, sekarang kamu tahu kan siapa saja orang-orang yang kamu anggap baik tapi nyatanya? mereka musrik?" tiba-tiba sosok jubah hitam berkalung berbicara. Membuat Adam, Aminah, dan Zainal menoleh ke arah sosok tersebut.

"Aku tahu atas izin Allah, dan aku juga akan mengetahui siapa kamu atas ijin Allah juga," balas Adam yakin.

Sosok jubah hitam berkalung itu kemudian melotot, "Kamu tidak akan pernah bisa membongkar kedok ku Adam! karena kamu dan yang lainnya akan mati saat ini juga!"

Adam tersenyum, "Buang jauh-jauh keyakinanmu wahai golongan orang-orang kafir,"

Mendengar perkataan Adam yang menentang dirinya, sosok jubah hitam berkalung itu kemudian menunjuk ke arah Syifa. Menyuruh wanita tersebut untuk menghampiri dirinya. Seakan telah menjadi bagian dari antek-antek tersebut, Syifa seakan terhipnotis dan mengikuti perintah dari sosok jubah hitam berkalung itu.

"Apa yang akan kita lakukan agar bisa dengan cepat membinasakan mereka tuan?" kata Syifa kepada jubah hitam berkalung.

Sosok tersebut kemudian berbisik, membuat Adam , Zainal dan Aminah menatap mereka penuh tanda tanya.

"Zainal, aku mohon kamu mundur. Ini sangat berbahaya, sepertinya mereka ingin melakukan ritual pemanggilan seitan." terka Adam.

"Kamu bawa Adinda kebelakang, jangan dekat-dekat dengan ku dan Aminah." intruksi Adam, kemudian Zainal mengangguk lalu membopong tubuh Adinda dan membawanya menjauh beberapa meter dari lokasi tersebut.

Adam kemudian menatap sang istri, "Apa kamu siap Aminiah?" tanya Adam.

Aminah mengangguk sambil menahan sakit akibat tusukan tadi. Wajahnya pucat, "Aku mohon Adam, jika aku mati saat ini hanya ada satu permintaan ku, kuburkan aku dekat dengan Maya dan Zaki." pinta Aminah.

Adam kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah sang istri, "Kamu tidak perlu takut Aminah, aku akan menjaga mu." balas Adam dengan pelukan hangat.

Saat itu juga secara tiba-tiba Syifa dan Sosok jubah Hitam berkalung memejamkan matanya. Mengelilingi ustad Jali di tengah-tengah. Terlihat sang ustad memberontak, kursinya di goyang-goyangkan berusaha agar tubuhnya bisa lepas dari ikatan yang melilitnya.

Entah apa yang sedang Syifa dan sosok itu ucapkan. Seperti mantra-mantra ilmu hitam. Sedetik kemudian mata sosok jubah hitam berkalung Melotot sempurna.

"Iblis ku!" kata sosok jubah hitam berkalung dengan suara serak Berubah 190° dari sebelumnya.

Kemudian badan sosok jubah hitam itu menggeliat, seperti ada sesosok makhluk halus yang masuk ke dalam tubuhnya secepat kilat. Tanpa terpikirkan oleh Adam dan Aminah, dengan cepat sosok jubah hitam berkalung itu tiba-tiba memegang kepala ustad jali kuat. Entah apa yang akan ia lakukan. dan..

"Krek!"

Sosok tersebut ternyata langsung mematahkan leher ustad jali dengan cepat. Bunyi tulang rawan lehernya pun terdengar keras. Menyebabkan ustad Jali mati seketika.

"Tumbal pertama sudah ku berikan, sekarang bantu aku!" kata Syifa. Sepertinya kali ini Syifa yang sedang berkomunikasi dengan mahkluk yang ada di dalam tubuh sosok jubah hitam berkalung itu.

"Kamu mau apa?" kata jubah hitam berkalung.

"Bunuh mereka semua!" tunjuk Syifa ke arah Adam, Aminah , Zainal dan Adinda.

Bersambung...

Klik Cendol dan beri Komen!
Araka
tet762
onotpas5094
onotpas5094 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.