Kaskus

Story

CahayahalimahAvatar border
TS
Cahayahalimah
[SftH] Izinkan Aku Menjemput Hidayah-Mu
Kumpulan Cerpen Hijrah


[SftH] Izinkan Aku Menjemput Hidayah-Mu

Quote:


Ini kisahku, tentang bagaimana hijrah yang kujalani untuk hidup yang lebih baik, mengikuti segala perintah-Nya
.
Quote:


[SftH] Izinkan Aku Menjemput Hidayah-Mu
Dokumen Pribadi, edit with kolase


Memiliki wajah yang jerawatan, tubuh kurus, kepribadian tertutup, dan pemalu, bahkan kuper. Semua itu bukanlah alasan mereka harus membullyku.

Ingin kuanggap semua masalah adalah debu yang tertiup angin, tetapi debu tersebut menyisakan sakit di mata.

Kerap kali kuberpikir, kematian adalah jalan yang terbaik, tetapi kasih sayang-Nya tidak pernah lepas dariku.

***

Fajar telah mencumbu bumi, suara burung terus berkicau menyambut sang mentari, aku enggan membangkitkan raga yang begitu berat.
Quote:


Adikku, dia orangnya supel dengan memiliki suara yang cempreng, suka membuat orang di sekitarnya tersenyum.

Meski kami sama-sama memiliki suara yang cempreng, tetapi kepribadian kami bertolak belakang.

***

Hari ini ustadz Arifin Ilham mengadakan zikir di Universitas Nasional (Unas).

Suara yang khas telah memikat hati ini, meski wajah tak pernah kulihat dengan jelas, karena saat menyaksikan acara di televisi, tidak pernah fokus.

Hanya dengan suara, sang ustadz bisa menjadi idola, bahkan imam masjid di daerah rumah juga telah menjadi idolaku, karena suaranya yang begitu merdu dalam melantunkan ayat-ayat-Nya.

***

Aku langsung beranjak dari pembaringan, meski kuenggan mengakhiri rindu dengan kasur dan batal yang empuk.

Namun, mengingat kesempatan untuk bertemu sang idola, semua kemalasan tersingkirkan.

Aku mempersiapkan pasmina untuk menutupi mahkotaku dengan kain putih di raga agak menempel tanpa ada ruang sisa.

Memakai dress code putih-putih, kami siap berangkat dengan menggunakan angkot, menuju kampus adikku yang satu alumni dengan ustadz Arifin Ilham.

Jamaah sudah padat, berkumpul di lapangan bola, dengan alas seadanya. Acara sudah dimulai, kami langsung melepas alas kaki dan merapat dengan jamaah lain.

Quote:


Ruh dan raga dengan sendu mendengar suara serak-serak basah sang ustadz.

Jiwa terbang melayang terhanyut dalam kalam-kalam Ilahi, seketika netra dibanjiri air bening. Pipi basah karenanya.

Setelah zikir, sang ustadz memberikan tausiah tentang kewajiban muslimah menutup aurat. Diri ini tertampar, rasa malu tak terbantahkan. Namun, ada ego yang menutupi rasa itu.

Setelah acara selesai, tidak ingin melewati kesempatan melihat sang ustadz dari dekat, kebetulan jarak kami tidak terlalu jauh dari panggung.

Quote:
.

Kami menutup mahkota ketika acara itu dimulai dan membukanya setelah acara selesai, padahal belum ada 30 menit sang ustadz memberikan tausiyah.

Hidayah telah menghampiri hati, tetapi taufik belum mengikat nurani, meski tamparan demi tamparan menerpa kami.

Quote:


Kematian yang selalu ditakuti, tetapi tetap saja diri terbelenggu oleh nafsu. Dengan seribu alasan kami tetap meninggalkan perintah-Nya untuk menutup aurat.

Akankah kujemput hidayah itu? Atau kuhempaskan lagi dan lagi? Kegalauan melanda. Selama sekolah dari MI sampai MTs memang aku mengenakan jilbab, karena tuntutan peraturan sekolah.

Ketika SMK aku melepaskan, lalu memakai kembali saat kuliah semester tiga dan memakai konde saat wisuda. Dengan alasan, saat melamar kerja takut akan ditolak.

Entah berapa lembar surat lamaran pekerjaan hanya berakhir di interview, walaupun sampai training, hanya sebatas sales.

Hati begitu terpukul, ketika ada teman yang memakai hijab saat menjalankan training.

Keputusan yang salah, tetapi nasi sudah menjadi bubur, aku terus menikmati kekufuranku.

###

Ceramah Ustadz Arifin terus berputar dalam ingatan, niat ingin menutup aurat, tetapi ketakutan akan di-bully kembali selalu menghantui, rasa malu terhadap makhluk-Nya lebih besar, lepas dan buka terus, apa nanti kata tetangga?
Quote:


Body shaming yang mereka lakukan, sungguh menghantui, aku memulai mengenakan baju dengan menampakkan lekuk tubuh, merombak dengan penampilan yang lebih modis, meski aku berhijab.

Bahkan masih teringat jelas, ketika pulang malam, ada seorang pria hidung belang memainkan lampu mobilnya ke arahku.

Entah berapa lama aku hempaskan hidayah itu. Aku masih menonton konser musik dan menghadiri acara-acara musik di stasiun swasta.

Quote:


Taufik dan hidayah-Nya ingin segera kupeluk, perang batin semakin memanas, pertarungan antara malaikat dan syetan terus memuncak. Aku hanya menunggu siapa yang aku menangkan.

Ternyata, keputusanku menutup aurat tidak membuat para penggoda menghormatinya, karena gaya berpakaianku tidak sesuai.

###

Dari zikir di Unas, berlanjut di acara zikir bulanan di Depok. Qolbu yang kering tersiram basah. Aku memutuskan untuk menghadiri pengajian rutin yang diadakan Az-Zikra.

Berkumpul dengan orang-orang Sholeh, bisa menguatkanku. Akhirnya kurangkul Taufik dan hidayah-Nya, ketakutan-ketakutan itu sirna perlahan-lahan.

Ujian untuk memutuskan berhijab kembali, sangat berat, para tetangga mencibir. Rasa panas dan yang paling menyesakkan, tiba-tiba datang panggilan pekerjaan yang entah kapan surat lamaran itu kukirim.

Quote:


Aku tidak pernah bekerja di perusahaan. Aku dan adikku berwiraswasta, niat memakai jilbab ketika bersuami tidak kulakukan.

Aku bergabung dengan Tim Khodimatul Ummah (TKU), komunitas melayani umat. Tugas kami mengumpulkan infak saat zikir dilaksanakan.

Dikumpulkan dengan orang-orang yang istiqamah, berpakaian sesuai syariatnya, membuatku berjalan ke arah yang lebih baik.

Meski saat ini aku berhijrah dengan mengenakan pakaian sesuai syariatnya, bukan berarti kepribadianku lebih baik dari orang yang belum menutupnya.
Quote:


Moga kisah hijrahku menginspirasi kalian. Semua orang bisa meninggalkan kita, tetapi Tuhanmu selalu bersamamu, bagaimanapun keadaan diri kita.



Untuk almarhumah adikku tercinta, semoga Allah selalu bersamamu. Aamiin



Keep smile and istiqamah.

Jakarta, 10 Mei 2019
Jumat, 08:49
Diubah oleh Cahayahalimah 21-07-2019 01:04
ismyoshiAvatar border
Kurohige410Avatar border
User telah dihapus
User telah dihapus dan 25 lainnya memberi reputasi
26
4.3K
95
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
CahayahalimahAvatar border
TS
Cahayahalimah
#3
Meniti Hijrah Bersamanya
Dewi Sandra

kaskus-image
Dokpri

"Aya, mau ikut tidak? ada konser Nugie nih di Ancol," tanya teman kampusku, Aas.

"Boleh ... boleh," jawabku penuh semangat.

"Saya ajak adik ya?"

"Sip."

Kami, berempat, cewek semua pergi ke Ancol untuk menonton konser, idola temanku.

Di sana bukan hanya Nugie, ada Dewi Sandra ikut meramaikan acara tersebut.

"Widih, pakaiannya bro!" Kami menggunjingnya, padahal saat itu kita pun sama tidak ada yang menutup aurat dengan sempurna.

Sorak-sorai begitu membuat telinga sakit, terlebih rasa dahaga dan panas, berkali-kali penonton meneriakkan "air ... air!"

Akhirnya kami pun pindah ke belakang untuk menghindari siraman air yang akan membasahi pakaian kami.

###

Selang beberapa tahun, aku pun telah berhijrah untuk melangkah ke arah yang lebih baik.

Ketika itu ada acara pejuang subuh, di salah satu masjid yang ada di Jakarta Selatan.

Aku yang tidak begitu mengikuti berita tentang artis, penasaran ada Dewi Sandra yang mengisi acara ketika itu.

Hanya bermodal nekat, aku datang sendiri untuk hadir ke masjid tersebut.

Acara belum dimulai, jamaah pun masih sedikit yang hadir, aku mengambil duduk di barisan belakang Ikhwan.

Dewi Sandra pun tiba dengan gamis hitamnya, dia menceritakan bagaimana serta alasannya dia berhijrah.

Pertemuan pertama dengannya saat di Ancol kala itu, berbeda 180 derajat. Rasa kagum dan perasaan bersalah ketika harus menjudge dan menggunjingnya.

Quote:


Hati kecil bertanya, "bisakah aku mengabadikan moment dengannya?"

Dewi Sandra pun telah selesai mengisi acara tersebut, besitan hati di dengar oleh penguasa hati, tanpa diduga, beliau yang menghampiri untuk duduk di barisan yang sama dengan aku.

Akhirnya tidak aku lewatkan untuk mengabadikan untuk berselfie dengannya.

Ternyata memang nasib, perjalanan hidup seseorang tidak akan ada yang tahu. Buruk di mata kita belum tentu buruk di mata-Nya.

Dia, yang begitu minim dalam berpakaian, bisa berubah 180 derajat, dengan menutup semua auratnya.

Inilah kisahku, kini aku tersadar, menghina seseorang, beranggapan kita yang paling suci, tidak dibenarkan apa pun alasannya.

Semoga kita selalu istiqamah untuk berjalan di jalan-Nya. Amin.

Keep smile and istiqamah.


Jakarta, 20 Juni 2019
Rabu, 17:19
Diubah oleh Cahayahalimah 13-06-2019 17:20
srirahayu14
tsuway.c001
abellacitra
abellacitra dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.