Kaskus

Story

neopoAvatar border
TS
neopo
Riding to Jannah


Don't choose the one who is beautiful to the world. But rather, choose the one who makes your world beautiful. Keep her close to Allah. Keep him close to Allah. Together for Jannah. I want love that will say: "Not even death will do us part, because we'll be reunited in jannah, insyaallah”

Welcome to my thread. Dimana disini kalian diperbolehkan untuk mengkritik, memberi saran, share, dan memposting komentar yang sekiranya bermanfaat baik bagi penulis ataupun pembaca. Fiksi atau non fiksi, semoga bukan menjadi masalah bagi pembaca. Karena penulis harap bisa memberikan banyak manfaat kepada orang-orang melalui tulisan yang tidak seberapa ini. Terima kasih.


Tokoh :
  • Ardian - Aku, pria dengan tinggi 176cm yang hobinya main motor
  • Azril Riswan - Sahabat sejak kuliah, beda jurusan tapi masih satu fakultas
  • Elriko - Kenalan saat pertama kali touring, so cool but nice guy
  • Dina Resti - Bagiku dia perfect, tetapi sedikit cerewet
  • Alyssa Erica - Gadis cerdas dan sangat mempedulikan lingkungannya
  • Rofila Afifah - Kakakku yang cantik, cerewet tapi selalu bisa jaga adik-adiknya
  • Nuri Freska - Adikku yang sangat manja, segalanya harus dituruti, tapi ia juga penurut
  • Raden Dimas - Sometime good guy, sometimes bad guy (dalam arti sifat, bukan tindakan menyimpang)



Diubah oleh neopo 16-09-2022 12:17
junti27Avatar border
sukhhoiAvatar border
JabLai cOYAvatar border
JabLai cOY dan 27 lainnya memberi reputasi
28
42.7K
308
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
neopoAvatar border
TS
neopo
#104
Part 18 - Kita
Dina langsung dibawa oleh petugas medis dan ditangani disana. Aku dan Nuri langsung menemani Dina di ruangan tempat ia dibawa. Beberapa saat kemudian, aku mendapat telefon dari Alyssa.
Alyssa: Assalamualaikum, Di. Kok telefonku ga di angkat terus?
Aku: Oh, kamu nelfon ya? Maaf aku gatau
Alyssa: Gimana bisa gatau? Dari tadi aku telefonin kamu *nadanya sedikit meninggi
Aku: Maaf Lis
Alyssa: Kamu kenapa?
Aku: Riko
Alyssa: Kenapa Di?
Aku: Riko kecelakaan
Alyssa: Inalillahi, terus sekarang gimana?
Aku: Dia meninggal pas dibawa ke rumah sakit
Alyssa: Inalillahi wainnalillahi rajiun. Kamu yang sabar ya
Aku: Iya Lis
Alyssa: Sekarang kamu lagi dimana?
Aku: Aku lagi dirumah sakit. Dina pingsan
Alyssa: Yaampun. Terus dia baik-baik aja kan?
Aku: Mungkin dia syok
Alyssa: Yaudah, kamu kabari aku ya. Dina juga kan sahabatku
Aku: Iya Lis. Dan aku minta maaf soal telfon tadi
Alyssa: Gapapa sayang. Yaudah kamu bantuin dulu ya. Jangan lupa kabari aku
Aku: Iya Lis.

Aku duduk di ruang tunggu. Menunggu semua hal yang mungkin saja terjadi. Meski aku tidak tahu penyebab kenapa Dina dan Riko bisa bertengkar, tapi aku yakin Dina tak pernah punya maksud seperti itu. Memang pasti Dina akan merasa kalau dia sudah membuat kekasihnya itu meninggal dunia. Tapi ini merupakan skenario yang Tuhan buat.
Nuri: Kak
Aku: Iya?
Nuri: Kak Dina udah sadar
Aku: Oh iyah, kamu jaga dulu sebentar lagi kakak kesana

Riko adalah seorang lelaki yang selalu memegang janjinya. Ia benar-benar seorang lelaki sejati yang dapat membuktikan setiap ucapannya. Riko merupakan orang yang sangat peduli terhadap lingkungannya. Riko juga merupakan pendengar yang baik, dan terlihat dewasa. Mungkin itulah kenapa Dina sangat menyukai Riko. Riko, perfect. Selamat jalan kawan. Kebaikanmu akan selalu kami ingat.

Dua hari kemudian, jasad Riko dimakamkan di kampung halamannya. Masih dalam suasana berduka, aku baru saja tiba dirumah setelah perjalananku dari kampung halaman alm Riko saat ikut membantu proses pemakaman Sungguh berat jika seseorang yang kita kubur itu adalah sahabat sendiri. Hari ini aku tetap menjalani aktivitasku seperti biasa. Sore hari, aku mendapat telefon dari Alyssa.
Aku: Assalamualaikum Lis
Alyssa: Waalaikumussalam. Sayang
Aku: Iya Lis ada apa?
Alyssa: Aku lagi di bandara, aku mau berangkat ke Bandung. Sekitar jam 5 mungkin aku baru tiba disana
Aku: Loh kok cepet?
Alyssa: Gapapa, Di. Aku cuma kangen kamu aja
Aku: Emm, baiklah, nanti aku jemput ya
Alyssa: Yaudah, pintu keberangkatan udah dibuka, aku berangkat sayang
Aku: Iya, hati-hati.

Sambil menunggu Alyssa, aku memutuskan untuk ke kafe yang selalu aku dan Alyssa datangi. Dan lokasi kafe inipun tak terlalu jauh dari bandara Husein. Aku membuka handphoneku, terlihat fotoku dan Alyssa sebagai wallpaper Hpku. Foto ini diambil ketika aku dan Alyssa berlibur ke pantai. Kenapa aku memilih kafe? WIFI. Aku melihat beberapa chat terdahulu dengan Alyssa. Melihatnya membuatku ingin tertawa sendiri. Aku melihat fotonya satu persatu. Ia terlihat cantik. Sangat cantik. Tak aku sangka Alyssa akan membuatku serindu ini. Satu jam lebih sudah aku disini. Hpku berdering, terlihat layar tertuliskan nama Alyssa. Dengan antusias aku langsung mengangkatnya.
Aku: Hallo, assalamualaikum
Alyssa: Waalaikumussalam, Ardi
Aku: Iya Lis. Kamu udah sampai?
Alyssa: Udah, ini mau keluar. Kamu dimana?
Aku: Aku di kafe yang biasa kita datengin kok. Aku kesana ya sekarang
Alyssa: Iya, kamu hati-hati sayang.
Aku: Iya Lis.

Dengan segera setelah aku membayar bill aku langsung meluncur ke bandara menjemput Alyssa yang tengah menungguku. Seketika ia melihat kearahku, ia langsung tersenyum manis.
Alyssa: Hei, lama yah *sambil memelukku
Aku: Engga kok. Yuk pulang
Alyssa: Kita ke kafe dulu yuk
Aku: Emm boleh. Yuk.

Aku pergi menuju kafe dimana aku dan teman-temanku sering berkumpul. Bukan kafe yang tadi. Disanalah terakhir kali aku bertemu dengan Riko. Berkumpul bersama. Saat kami berjalan masuk dan Alyssa menggandengku, ia menunjuk ke meja sudut. Disana, aku lihat Dina sedang duduk seorang diri sambil menikmati minuman yang ia pesan. Alyssa langsung mengajakku untuk menghampiri Dina.
Alyssa: Dina
Dina: Alyssa? Heeiii
Alyssa: Lo apa kabar
Dina: Gue baik, Lis. Lo apakabar?
Alyssa: Gue baik.
Dina: Gabung aja sini.
Aku: Ko sendirian aja?
Dina: Gapapa Di. Gue pengen menyendiri aja\
Aku: Lo masih sedih dengan kepergian Riko?
Dina: Engga kok Di, gue udah ikhlas.

Dina dan Alyssapun nampak saling berbincang dengan topik yang sama sekali tak aku mengerti. Yah, urusan cewek. Sementara aku sendiri sibuk dengan handphoneku dengan WIFI yang tersambung. Sembari memainkan HP, aku memanggil yang lain untuk datang kemari. Azril dan Dimas mengiyakan ajakanku untuk berkumpul bersama. Oh ya, Dimas juga berkata bahwa ia akan mengajak Vivi untuk datang. Vivi dikabarkan membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Sekitar 20 menit, mereka datang bersamaan. Alyssa nampak sedikit kaget melihat Dimas datang bersama Vivi. Alyssa menatapku dengan penuh tanya
Aku: Gapapa Lis
Azril: Wadahh udah pada ngumpul aja
Aku: Dari tadi Ril
Dina: Kalian pake apa?
Dimas: Dijemput sama Azril pake mobil
Dina: Duduk dong. Eh ini siapa? Pacar barunya Dimas?
Vivi: Kenalin, gue Vivi. Temennya Dimas

Vivipun memperkenalkan diri pada semuanya, termasuk pada Alyssa. Namun aku lihat ada sedikit wajah tak terima dari Alyssa dengan kedatangan Vivi dan Dimas. Aku mendekati Alyssa dan berbisik “Jangan seperti itu. Lupakan masalalu” Alyssa langsung menatapku dan tersenyum sambil mengangguk kecil.
Dimas: Di, gue boleh ngobrol sebentar sama Alyssa?
Alyssa: Ngapain?
Dimas: Ada hal penting yang mau gue bicarakan

Alyssa melihat kearahku seperti meminta persetujuan dariku. Aku mengangguk tersenyum menyetujui. Alyssa dan Dimaspun pindah meja untuk obrolan pribadi tersebut.
Dina: Lo bener temennya Dimas?
Vivi: Iya, kenapa kak?
Dina: Jangan panggil kakak, panggil Dina aja hehe
Vivi: Em iya.
Dina: Kok kayanya deket banget ya gitu
Vivi: Iya, sebenernya sih kami emang lagi deket
Dina: Oooh gitu.

Aku rasa, Vivi akan cepat akrab dengan kami semua. Mungkinkah Vivi hadir untuk menggantikan posisi Riko? Entahlah. Yang jelas, kami sangat menikmati kebersamaan ini. Lalu Alyssa dan Dimaspun kembali.
Aku: Ngapain tadi?
Alyssa: Ada deh
Aku: Nah kan gitu.
Dina: Ga ada rencana touring lagi?
Azril: Ada sih, tapi gue rasa, pake mobil lebih enak kali ya
Aku: Iya sih, bibsa bareng-bareng juga
Dimas: Tapi mau pake mobil siapa?
Azril: Kalau 6 seat cukup kali yah
Aku: Cukup lah.
Azril: Yaudah pake mobil gue aja kalau gitu.
Dina: Eh, emang mau kapan?
Aku: Gue paling weekend lagi.
Alyssa: Gue ngikut Ardi aja
Azril: Eh emang mau kemana dulu ini?
Dimas: Camping sesekali boleh juga tuh
Vivi: Boleh, gue ikut dong
Aku: Kuat?
Vivi: Kuat, insyaAllah
Alyssa: Yaudah, kapan dong ini?
Azril: Weekend pada libur?
Dina: Gue libur sih
Azril: Yang lain?
Dimas: Libur juga sih.
Azril: Yaudah fix, akhir minggu ini gimana?

Kami kembali merencanakan perjalanan kami untuk berlibur. Kali ini kami memutuskan untuk camping di daerah Lembang. Masih di nuansa rapat menuju liburan, waktu menunjukkan pukul 8 malam. Dimas dan Vivi sudah pulang sejak tadi, sementara Azril dengan Dina masih bersamaku dan Alyssa. Ya aku akan pulang bersama Alyssa.
Alyssa: Ardi, kita pulang yu
Dina: Zril, gue nebeng yah
Azril: Okeh
Aku: Din, Ril, kita duluan ya.
Dina: Iya, hati-hati. Jaga Alyssa tuh
Aku: Pasti lah
Azril: Yaudah, nanti kabar-kabarin aja
Aku: Oke dah

Aku dan Alyssapun pulang kerumah. Malam ini, Nuri tidak menginap dirumah Alyssa karena Alyssapun baru saja pulang dan belum ada persiapan Nuri untuk kembali menemani Alyssa.
Alyssa: Ardi
Aku: Iya?
Alyssa: Nanti kerumahku dulu ya.
Aku: Ngapain Lis?
Alyssa: Temenin aku beres-beres rumah
Aku: Eh buset. Yaudah iya deh
Alyssa: Gitu dong *sambil memelukku

Setibanya dirumah, kami langsung masuk tanpa menutup pintu depan. Alyssa langsung menuju kamarnya, sedangkan aku duduk di ruang tengah sambil menunggunya. Aku mengeluarkan HP dari saku celanaku dan memasang headset ditelingaku. Aku bersandar di sofa memberikan hak yang diminta oleh tubuhku. Tak butuh waktu lama, aku malah terlelap. Entah berapa menit aku terlelap, Alyssa membangunkanku.
Alyssa: Ardi. Makan yuk. Aku udah masak
Aku: Eh, Lis. Sekarang jam berapa?
Alyssa: Jam 10, Di
Aku: Aku harus pulang Lis
Alyssa: Ga makan dulu? Lagian lagi hujan juga Di
Aku: Hah? Hujan?

Aku langsung buru-buru bangkit dan melihat keluar. Benar saja, hujan sedang turun. Kenapa selalu turun disaat yang tepat, eh disaat yang tidak tepat.
Alyssa: Ardi
Aku: Aku pulang yah
Alyssa: Tapi hujan Di. Aku juga udah masak, kita makan dulu ya
Aku: Selarut ini?
Alyssa: Heem. Lapeer hehe
Aku: Buset, makannya
Alyssa: Temenin dulu, sambil nunggu hujan reda kan
Aku: Iya sih
Alyssa: Ardi
Aku: Iya Lis kenapa?

Alyssa tiba-tiba memelukku. Malam semakin larut, hujan mulai berhenti sekitar jam 11 malam. Ini sudah larut. Jika aku terus disini, bisa-bisa menimbulkan hal yang diinginkan. Eh, tidak diinginkan.
Aku: Udah larut Lis, aku pulang ya
Alyssa: Iya Di. Hati-hati yah
Aku: Inget besok jangan lupa
Alyssa: Apa?
Aku: Bangun
Alyssa: Iisshh parah deh . . .
Aku: Yaudah, kamu langsung tidur ya, udah larut
Alyssa: Iya, kamu juga yah

Akupun diantar keluar oleh Alyssa dan memulai perjalananku menuju rumah. Setibanya aku dirumah, lampu sudah gelap. Aku mengetuk pintu dan seseorang membuka pintu. Nuri.
Aku: Kamu belum tidur de?
Nuri: Belum, nunggu kakak lama iih
Aku: Maaf ya, kan hujan.
Nuri: Yaudah sini jaketnya aku simpenin
Aku: Ga usah, biar kakak aja
Nuri: Kakak udah makan?
Aku: Udah tadi dirumah Alyssa
Nuri: Oh yaudah, aku ke kamar ya kak
Aku: Iya de


Beberapa hari berlalu. Hari ini kami kembali melaksanakan apa yang sudah kami rencanakan dulu. Camping. Kami memutuskan untuk pergi ke Lembang. Aku menunggu dirumah Alyssa bersamanya. Azril mengabari kalau ia akan menjemput kami.
Alyssa: Kamu ga ada yang ketinggalan? Bawaan kamu sedikit banget. Tas kamu yang lain mana?
Aku: Engga ada
Alyssa: Ish masa cuma bawa ransel kecil?
Aku: Kita mau camping Lis, bukan mau pindahan
Alyssa: Iya, tapi masa kamu ga bawa peralatan sih
Aku: Kamu lupa ya, kita kan berenam. Jadi pasti bisa saling bantu
Alyssa: Semoga yah. Dan kamu jangan bikin repot
Aku: Enak aja. Kamu yang bikin repot.


*Tiiiinnn . . . * suara klakson mobil terdengar dari luar
Aku: Itu kayanaya mereka deh
Alyssa: Iyah, yaudah yuk

Aku dan Alyssapun keluar setelah memastikan tidak ada yang tertinggal lagi. Kamipun masuk ke mobilnya Azril. Didepan adalah Azril sebagai pengemudi, di bangku kedua tentunya Dimas dengan Vivi.
Azril: Pintu belakang buka aja dulu, simpen tas kalian
Aku: Oke oke
Alyssa: Gue di belakang aja ya sama Ardi.
Azril: Iya terserah. Asal jangan berbuat yang diinginkan hahaha
Alyssa: Huuu . . .

Diubah oleh neopo 08-05-2019 20:32
NoMaLz
telahmemblok
nasihiber
nasihiber dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.