Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Hadiansyah97Avatar border
TS
Hadiansyah97
Mau sampai kapan jadi budak perusahaan gadget?
Saya ingat sekali pertama kali ngeliat iPhone. Itu HP keliatan keren, cute, dan agak futuristik. Ya Gimmick, lah. Tiba-tiba temen-temen saya punya semua. Tapi HP saya – masih sesuatu.

Saya bangga sama Nokia N73 saya. Sungguh Handphone yang luar biasa dengan body jumbo disertai kamera besar yang tertutup dan bakal terbuka otomatis saat kita akan mengambil foto dengan gaya kamera digital, Hasil foto yang jernih, dan kecepatan membuka aplikasi yang ok. Saya bisa multitasking menulis SMS sambil cari-cari tulisan di internet yang mungkin saya bisa copy paste ke SMS saya. Owh, dan Handphone ini sudah bisa Videocall.

Perlahan, saya mulai tergoda sama BlackBerry seiring dengan banyaknya permintaan pin BBM dari teman-teman kuliah hingga rekan-rekan kerja. Yup, dari Nokia N73 ke BlackBerry memang sesuatu. BB punya semua yang saya butuhkan, khususnya aplikasi BBMnya yang memungkinkan kita berkirim pesan pada seseorang hingga pada grup chatting dengan respon yang sangat cepat dengan pulsa yang lebih hemat. Dan katakanlah saya cukup bahagia dengan BlackBerry.

Akhirnya, suatu hari saya tidak bisa lagi bersikap idealis seiring dengan tuntutan sosial, yang orang-orang sudah mulai melirik-lirik HP saya dengan tatapan dan senyum yang merendahkan. Di gajian berikutnya SAYA – BELI – iPhone ... Dan benar saja seketika saya langsung menjadi Apple Fan Boy.

Dari iPhone, saya mengobral Acer mini saya buat tambahan beli iMac, lalu saya punya iPod, iPod Nano, iPod Shuffle, The iPad, The iPad Pro —  semua benda dengan embel-embel ‘i’ saya usahakan punya. Dan saya masih bahagia karena yaa, saya menggunakan semua itu setiap hari.

Tetapi, segera, Steve Jobs meluncurkan iPhone baru yang lebih baik, lebih cepat, dan punya beberapa fitur tambahan dan 'sesuatu lainnya'. Jadi di 2010 saya pun meng-Upgrade Smartphone saya, seiring dengan mulai melemahnya Smartphone saya itu di sektor daya dan bodynya yang sudah baret-baret.

Tetapi, setelah Oktober 2011, setelah Steve Jobs meninggal, saya ragu apakah Apple masih bisa bertahan dan jika pun iya apakah saya masih akan menyukainya.

Tetapi, Tim Cook menjawab pertanyaan itu pada 2012 dengan iPhone generasi terbaru. Yang ini lebih baik, lebih cepat, dan punya banyak fitur tambahan. Jadi saya memutuskan membelinya.

Tapi sekali lagi di tahun berikutnya, Apple mengumumkan akan meluncurkan iPhone terbaru yang lebih baik, lebih cepat, dan memiliki beberapa fitur tambahan. Saya yang kayak ... Err ... Okelah saya beli, mungkin emang bener nih iPhone punya sesuatu yang baru.

Kemudian di tahun berikutnya, Apple kembali mengumumkan iPhone terbaru yang lebih baik, lebih cepat, dengan beberapa fitur tambahan lagi. Dan kali ini saya yang kayak .... Errr ... Ada lagi yang baru? Beneran? Yaudahlah beli aja, dengan menjual iPhone lama saya yang harga jualnya masih tinggi karena baru beli tahun lalu. Saya cuma tinggal nambahin sedikit.

Tapi masih ditahun yang sama di 2014, Apple KEMBALI mengumumkan mereka punya model baru yang ... Ah kalian sudah tau kalimat selanjutnya.

SEKALI lagi ditahuh 2016, Apple mengumukan lagi iPhone yang baru yang .... You know lah...

Dan kali ini mereka menghapuskan yang namanya lubang Jack 3.5mm, memaksa kita membeli Airpods yang kelebihannya biasa aja.

Dan disanalah saya. Termenung di depan kaca sambil pake Airpods seraya senyum saya yang makin memudar berganti pertanyaan, "Apa yang gua lakuin nih?" Apakah saya benar-benar butuh terus mengupgrade Smartphone saya? Faktanya, apa yang salah dengan desain mereka yang lama?

Saya memandang iPhone saya – iPhone 6S. Hp ini masih berfungsi dengan sangat baik. Apakah saya beneran butuh upgrade ke iPhone 7? iPhone 7 Plus? Kapankah ini akan berakhir? Kapan ini akan berhenti?

Sejujurnya, saya melihat Hp saya dan bertanya pada diri sendiri – saya pake Hp buat ngapain aja sih? Facebook, Youtube, Instagram
Whatsapp, Skype, FB Messenger Phone Calls & SMS, mungkin Games. Terus yang lainnya kayak Google Maps, Google Translate & Email, selain itu — nope. Dan Hp saya itu masih sangat bisa digunakan untuk itu semua. Jadi kenapa saya harus meng-upgradenya lagi? Buat apa gitu?

Apakah saya butuh fitur face unlock? Emangnya saya agen CIA yang punya informasi segitu sensitif dan segitu berbahayanya sehingga butuh perlindungan dari Hacker? Jangan-jangan nanti ada DNA analisis unlock? Nggak penting banget tau gak sih?

Jadi pertanyaannya adalah – kapan ini akan berakhir? Apa yang saya mau lakuin dengan kamera puluhan Mega pixel? emang saya mau bikin banner atau poster buat kampanye? Momen itu cuma butuh diabadikan aja, nggak usah sampai bisa dizoom sampai keliatan plak giginya. Apa saya butuh layar 4K? 4K buat Smartphone yang 6.5 inch aja udah nggak enak banget dipegang? Buat apa 4K saat Full HD aja udah bening banget?!

Tau alasan Hp sekarang Unibody? Itu karena kapasitas baterai akan berkurang seiring waktu. Dari yang 3rb mAH sekitar dua tahun bisa berkurang hingga 30%, itu fakta! Dan saat baterainya sering ngedrop kita nggak bisa ngelakuin apa-apa lagi selain beli Hp baru. Dan fitur fast charging yang kalian bangga-banggakan itu akan semakin memperburuk keadaan baterai Hp kalian.

Balik lagi saya bertanya, kapan ini akan berhenti. Kapan saya dan anda berhenti jadi objek bisnis mereka yang memproduksi benda yang sebenernya nggak terlalu kita butuhkan. Kita kerja mati-matian cuma buat memenuhi hasrat nggak penting kita dengan membeli benda-benda itu. Masih mau jadi budak hedonisme? Masih mau baca berita di UC mengenai Hp canggih yang banting harga sambil ngiler mau beli? Hidup lebih berarti tanpa itu, guys. Believe me.
ikhwan256
sendhaljepit
rajabebek
rajabebek dan 4 lainnya memberi reputasi
5
882
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Handphone & Tablet
Handphone & Tablet KASKUS Official
10.8KThread8.8KAnggota
Tampilkan semua post
Hadiansyah97Avatar border
TS
Hadiansyah97
#2
Quote:


Gk bakal dijual ah, udah baret2, kesian yang beli
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.