https://news.detik.com/berita-jawa-b...agoannya-kalah
Sukabumi - Sebuah tiang besi setinggi kurang lebih 1,2 meter terpasang di tengah jalanan kampung di Cipetir RT 3/1 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (4/5).
Bisik-bisik warga, pemasang tiang itu seorang mantan tim sukses (timses) caleg dari salah satu parpol yang gagal dalam kontestasi Pileg 2019. Tidak ada yang berani mencabut tiang tersebut, karena si pemasang tiang dikenal sebagai preman.
Warga awalnya enggan berkomentar lebih jauh saat sejumlah awak media mendatangi lokasi. Mereka baru mau memberikan keterangan setelah sejumlah aparat kepolisian yang menerima laporan berdatangan ke lokasi.
"Tiang besi itu dipasang timses tersebut selesai pemilihan umum kemarin, dipasang malam-malam sekitar jam 23.00 WIB, Jumat (3/5)," tutur M, salah seorang warga yang meminta namanya disamarkan kepada detikcom.
Pria separuh baya itu mengaku sebagai pendatang dan enggan menjelaskan rinci persoalannya seperti apa. Namun menurut keterangan warga, besi itu dipasang setelah caleg jagoan sang preman gagal melenggang ke gedung DPRD Kabupaten Sukabumi.
M menuturkan sang caleg tersebut pada saat pencalonan pernah membantu warga dengan menyumbang tiang besi, semen dan asbes untuk membangun gapura.
"Sejak besi itu dipasang banyak sopir yang ngeluh karena mobil tidak bisa lewat termasuk saya, informasinya si caleg dukungannya pernah nyumbang tapi jagoannya itu malah kalah," jelas dia.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi membenarkan pihaknya menerima laporan tentang adanya tiang yang dipasang salah satu timses caleg yang gagal.
"Saat ini kami sudah merespons keluhan warga, anggota Bhabinkantibmas Polsek Cikembar bersama Babinsa sudah ke lokasi dan menggali keterangan, kita juga akan upayakan pencabutan patok besi tersebut," kata Nasriadi, saat dihubungi detikcom malam tadi.
Untuk rincian informasi, Nasriadi masih menunggu informasi terbaru dari anggotanya yang ada di lokasi. "Untuk informasi lengkapnya nanti kita beritahukan kepada teman-teman media," ujar Nasriadi