nice gan.. opini & riset agan ini jadi ngingetin ane sama keadaan dimana CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan FDA (Food and Drug Administration) dimana mereka mengangkat issue bahwa e-liquid yang beredar di tahun 2016 s/d sekarang banyak mengandung komposisi yang berbahaya khususnya seperti acetyl dan diacetyl yg diyakini (oleh mereka) bisa menyebabkan popcorn lung atau chronic obtrusive pulmonary disease, buat ngehindarin ini mereka coba untuk meregulasikan produksi liquid semenjak akhir 2017an (CMIIW) dan sampai saat ini mereka lagi coba untuk melakukan ban untuk flavoring eLiquid di amerika sono meskipun banyak banget industri eliquid yang comply terhadap regulasi mereka, contohnya yang ane tau dari dulu selalu menyertakan data sheet atas semua liquid yg diproduksi itu Naked dan Five Pawns bahkan sampai setiap shipping akan disertakan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk membuktikan produknya aman..

namun kebalikannya di UK, dimana Public Health of UK justru mendorong smoker beralih ke vaping sampai² di beberapa area di rumah sakit ditempelin poster gede² untuk mengajak smoker beralih ke vaping, dan di beberapa area RS tidak diperbolehkan untuk smoking tapi boleh vaping (segitunya)

memang untuk industri baru khususnya industri eLiquid akan banyak challenge seperti ini dimana kedepannya (cepat atau lambat) akan harus bisa membuktikan (secara ilmiah tentunya) bahwa penggunaannya aman atau setidaknya lebih aman dibandingkan rokok

ane sendiri doyan sama salt nic akhir² ini, dan dari berbagai tulisan diluar sana menyebutkan bahwa saltnic merupakan metode paling cepat dan efektif untuk nicotine delivery tapi ane masih belum menemukan sumber ilmiah yg bisa menyebutkan berapa lama nicotine itu akan tetap ada di aliran darah (klo agan nemu tolong dishare sumbernya)

maaf berantakan dan blepetan, baru nyampe rumah belom ganti baju tapi pengen buru² reply post agan..