Aa Gym Doakan Korban Banjir, Semangati Pemimpin

Jakarta - Dai kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ikut berempati terhadap banjir yang terjadi di Indonesia. Aa Gym mendoakan para korban hingga para pemimpin.

Doa tersebut disampaikan lewat akun Twitter-nya, @aagym. Dilihat pada Sabtu (27/4/2019), pukul 16.55 WIB, cuitan tersebut telah di-retweet 1.560 kali dan disukai 7.408.


"Innalillahi wainna ilaihi roji'un, Ujian bagi saudara kita Yg sdg ditimpa musibah banjir, semoga dikaruniakan kesabaran&pertolongan Alloh serta dibukakan hikmahnya," cuit Aa Gym.

"Serta smoga para pemimpin diberi kesungguhan dan jalan keluar agar ujian Yg tak mudah ini kedepan ada solusi trbaik," sambungnya.




Dirangkum detikcom, banjir terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Banjir terjadi di Jakarta pada Jumat (26/4) kemarin yang menyebabkan dua orang warga tewas dan 2.258 jiwa mengungsi.

Banjir juga terjadi di Bengkulu. Ada dua anak dilaporkan meninggal akibat tenggelam di genangan dekat permukiman mereka di Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.


Banjir juga tercatat terjadi di Jembatan Ulu Musi di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel). Banjir menyebabkan dua rumah hanyut dan jembatan terputus.

Selain itu, banjir juga terjadi di Pemalang, Jawa Tengah. Seorang korban tewas terseret arus air yang kencang.
sumber

===============

SURAT TERBUKA UNTUK AA GYM

Assalamu'alaikum A.
Sehat?
Semoga Aa selalu sehat ya. Sehat hati. Sehat akal. Sehat bathin. Sehat segalanya.

Tau gak A? Dari sekian banyak orang di Indonesia ini, cuma 2 yang ditunggu komentarnya mengenai banjir di Jakarta. Tau siapa aja A?
Aa dan Ahok.

Kenapa Aa sangat ditunggu-tunggu komentarnya? Karena Aa terlalu tinggi hati. Memandang kejadian banjir saat Ahok berkuasa di Jakarta sebagai ulah kesombongan Ahok. Aa lupa, karena 'kesombongan' Ahok lah akhirnya nama Aa terangkat kembali. Aa yang saat itu terpuruk, dicaci maki, dihina karena beristri lagi, akhirnya punya jalan untuk mengangkat kembali kejayaan Aa sebagai Ustadz, Kyai yang kondang karena kesejukan ceramahnya, kegiatannya yang gaul, dan kosakata yang penuh dengan canda. Dengan apa Aa mengangkat kembali kejayaan itu? Dengan mendompleng kasus keseleo lidah Ahok!

Mungkin sebagian orang sekarang ini memandang Aa sebagai orang munafik. Sama munafiknya dengan beberapa Kyai atau Ustadz yang sekubu dengan Aa dalam memandang suatu masalah.

Bicara ujug, lebih ujug Ahok atau Anies, A?

Ahok mungkin dianggap Aa ujug karena menantang Jakarta banjir besar. Padahal itu sikap rasa percaya diri Ahok untuk melihat sejauh mana usaha yang dilakukan oleh Pemprov DKI saat itu dalam mempersiapkan diri menghadapi banjir besar 5 tahunan yang nantinya bisa dipakai untuk bahan evaluasi, mana-mana yang kurang dalam pembenahan infrastruktur guna menanggulangi banjir. Itu mungkin yang dianggap Aa sebagai kesombongan Ahok.

Tapi tahukah Aa, bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta sekarang ini memangkas dana penanggulangan banjir hingga 200M lebih? Dana yang seharusnya dipakai untuk memberi rasa aman bagi masyarakat Jakarta, menyelamatkan hidup masyarakat Jakarta, menyelamatkan roda perekonomian masyarakat Jakarta. Seolah-olah Anies tahu bahwa Jakarta tak akan pernah kena banjir besar, jadi tak perlu membuang-buang dana besar untuk penanggulangan banjir. Ini bentuk kesombongan atau bukan A?

Jadi, mana yang lebih ujug?

Bicara soal pemimpin, kami masyarakat Jakarta tak peduli pemimpin kami muslim atau kafir sekalipun, selama dia mampu bekerja sepenuh hati bagi kami. bahkan asal Aa tahu, sedikit banyak jalan-jalan di kota kami adalah hasil dari pajak judi era Ali Sadikin, hasil dari pajak minuman keras, pajak tempat hiburan malam yang pastinya penuh dengan kemaksiatan, hasil dari uang olahan pabrik bir. Dan uang itu mengalir sampai ke gang-gang kumuh pinggiran Jakarta, untuk memperbaiki jalan umum, memperbaiki apapun yang bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Jakarta. Dan jalan itu dipakai oleh siappun tanpa memandang agamanya, sukunya, keturunan pahlawan atau keturunan pengkhianat!

Kami kecewa! Kami kecewa dengan sebagian ulama-ulama kami yang membawa-bawa agama dalam kepentingan politik sebagian orang, yang terang benderang hanya untuk memuaskan syahwat kekuasaan.

Kalau sandaran Aa adalah ayat suci Al-Qur'an yang mengatakan bahwa harus keras kepada kafir dan lembut kepada saudara muslim, mengapa Aa membiarkan beberapa kafir yang selalu mencela dan menghina Umara' Indonesia yang jelas-jelas muslim? Apa karena sekubu? Ataukah kafir menurut terminologi kami berbeda dengan kafir menurut kepentingan kubu Aa? Si Gerung itu jelas kafir! Kenapa Aa bisa lembut kepadanya? Dan pastinya si Lieus itu kafir menurut Aa. Kenapa Aa bisa lembut kepadanya?

Pernah nengok Kaskus A?

Pastinya nanti tulisan ini akan sampai ke Aa, entah melalui siapa. Mungkin beda dengan Ahok yang rajin buka Kaskus dulu. Dibaca A dengan hati, dengan senyum, dengan kebesaran jiwa. Kalau ini Aa anggap kritik, silakan aja. Tapi saya rasa seharusnya Aa sadar, masih ada bagian ujug dihati Aa, dan pastinya tentang banjir Jakarta ini.

Wassalam A.