Jakarta- Belakangan ini memang banyak kontroversi mengenai berjalannya pemilu 2019, pada akhirnya yang menjadi sorotan adalah kinerja KPU, tapi tidak sepantasnya tuduhan tersebut dilontarkan kepada KPU. Sebab KPU juga belum selesai total dalam menghitung hasil pemilu 2019, hasilnya saja belum jadi kok sudah main tuduh.

Dilansir dari cnnindonesia.com, Ketua Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan terlalu prematur bila ada anggapan yang menyatakan bahwa Pemilu 2019 merupakan pemilu gagal dan penuh dengan kecurangan ketimbang pemilu pada periode sebelumnya.

Hal itu beliau katakan untuk merespon berbagai kritikan yang ditujukan oleh berbagai pihak kepada KPU bahwa Pemilu 2019 disebut gagal karena banyaknya kecurangan dalam pelaksanaannya.

Arief Budiman mengatakan, "Ada yang menyimpulkan bahwa Pemilu 2019 gagal, curang. Sekarang penilaian itu menurut saya terlalu dini," ucapnya di sebuah acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (27/04/2019).

Arief juga menuturkan bahwa penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2019 kemarin telah digelar secara transparan. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat dengan mudah mengawasi berjalannya pemilu.

Kemudian beliau juga menuturkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pemilu tahun ini tergolong sangat tinggi. Dilansir dari cnnindonesia.com, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pernah menyebutkan bahwa partisipasi pemilih dalam pemilu 2019 mencapai 80,90%.

Arief sendiri tidak mau ambil pusing terkait maraknya tuduhan yang ditujukan kepada KPU belakangan ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya tetap optimis bahwa rekapitulasi pemilu kali ini akan selesai tepat waktu tanpa adanya hambatan yang berarti.

"Jangan sampai orang berpikir pemilu ini gagal, maka yang berpikir di otak kita ini 'bagaimana gagal, bagaimana gagal', tapi kalau kita berpikir bagaimana pemilu sukses ini ya kerjakan, kerjakan, supaya tepat waktu," ucap Arief.

Diketahui, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said pernah menyebut hasil Pemilu 2019 adalah hasil kecurangan. Apapun hasilnya, kata dia, adalah buah dari kecurangan yang dilakukan sejak awal pemilu ini digelar.

Selain itu, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai penyelenggaraan Pemilu 2019 merupakan proses pesta demokrasi terburuk yang pernah digelar pasca reformasi. Ia menyebut banyaknya kecurangan dan minimnya persiapan membuat Pemilu bisa dianggap gagal.

Lalu bagaimana gan menurut pendapat kalian?, kalau dikatakan kurangnya persiapan sih mungkin ada benarnya, namun jika dikatakan curang, saya kurang setuju sih, soalnya belum ada bukti yang kongkrit atas tuduhan tersebut.

Oke deh sampai disini dulu artikel kali ini, jangan lupa follow jika ingin tau lebih banyak lagi tentang berita-berita terbaru yang menarik.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...from=wp_wm_cnn