Kaskus

Story

cwhiskeytangoAvatar border
TS
cwhiskeytango
Gadis Bercadar Itu
Gadis Bercadar Itu

SEKUAT mana kita setia...
SEHEBAT mana kita merancang...
SELAMA mana kita menunggu...
SEKERAS mana kita bersabar...
SEJUJUR mana kita menerima kekasih kita...
SELAMA mana kita bertahan bersamanya...


Jika ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA tidak menulis jodoh kita bersama orang yang kita sukai, Kita tetap tidak akan Bersama dengannya walau engkau bersusah payah mendapatkannya. Maka cintailah orang sewajarnya .... kerana orang yang kita cintai belum pasti jodoh kita nanti, kadang yang engkau nilai baik untuk mu belum tentu baik untuk ALLAH.

Saat hati berkata "INGIN", namun ALLAH berkata "TUNGGU".
Saat AIR MATA harus menitis, namun ALLAH berkata "TERSENYUMLAH"
Saat segalanya terasa "MEMBOSANKAN", namun ALLAH berkata "TERUSLAH MELANGKAH".
~Kita merancang Allah juga merancang tetapi perancangan Allah lebih baik.~


Jodoh itu kan Rahasia Allah. Sweet kan? Allah itu maha LUAR BIASA. Dia mau memberi kejutan untuk kita. Dan kita pula akan senantiasa menanti, siapakah jodoh kita. Tapi, sebelum tiba masanya, selagi itulah Dia akan rahasiakan daripada kita. Allah buat seperti itu bukan sia-sia, tidak ada sia-sia dalam perancanganNya. Dia ingin kita persiapkan diri secukupnya sebelum jodoh itu sampai. Selagi ada masa yang disediakan Allah untuk kita ini, mari kita tambahkan ilmu di dada secukupnya untuk menjadi hambaNya yang bertaqwa. 

Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang, Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya & Dia telah menciptakan seorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak. Ketika kau merasa bahawa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak terbalas Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu & Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu




I N D E X

Spoiler for EPISODE 1:
Diubah oleh cwhiskeytango 09-10-2019 18:57
wanitatangguh93Avatar border
bukhoriganAvatar border
husnamutiaAvatar border
husnamutia dan 22 lainnya memberi reputasi
19
26.6K
155
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cwhiskeytangoAvatar border
TS
cwhiskeytango
#5
Part 3 - Sahabat
Setelah Andin, beberapa mahasiswa mulai datang dan membeli kueku juga. Aku mengucap hamdalah atas karunia ini. Allah memberiku rejeki yang lebih dari cukup dihari ini. Setidaknya, aku juga sudah memiliki pesanan untuk besok. Pada saat jam pulang kuliah, aku menunggu Lia di tangga fakultas. Sekitar lima menit kemudian, Lia datang menghampiriku dengan senyum manisnya.
"Hey, udah lama ya" tanyanya
"Engga kok. Gimana kuenya?"
"Habis dooong, tuuuuh" sambil memperlihatkan kotak kue yang sudah kosong itu
"Waah, hebat kamu"
"Eh, aku main ya kerumahmu, aku mau ketemu ibu" katanya
"Boleh, yuk pulang bareng, eh, tapi aku pake sepeda, gapapa?" tanyaku
"Gapapa dong, udah lama ga dibonceng kamu pake sepeda hehe"
"Yaudah, yuk" ajakku

Kami berjalan menuju tempat dimana aku menyimpan sepedaku. Aku mengambil sepedaku dan membonceng Lia menuju rumah. Entah kenapa, padahal hari sedang panas, tapi Lia tetap mau dibonceng denganku.
"Kamu kepanasan ya?" tanyaku
"Gapapa kok" katanya
"Yakin? Ga naik mobil aja?" tanyaku
"Engga, gapapa. Tapi kamu kuat ga?" tanyanya
"Kuat dong. Pegangaaaan..."

Aku mengayuh sepedaku sedikit lebih cepat. Lia berpegangan begitu erat pada tasku dengan satu tangan karena tangannya yang satunya memegang tempat kue. Setelah beberapa menit mengayuh, akhirnya kami tiba dirumah.
"Ayo masuk" ajakku
"Iya Danar" katanya tersenyum
"Assalamualaikum" ucapku diikuti Lia
"Waalaikumussalam" jawab ibu dari dalam.

Kami berduapun masuk kedalam. Rumahku tidaklah besar. Sangat sederhana. Tetapi aku betah disini.
"Eh, ada nak Lia"
"Iya bu, apakabar, ibu sehat?" tanya Lia
"Alhamdulillah, kamu gimana? Gimana keluarga juga?" tanya ibu
"Alhamdulillah bu, semua dalam keadaan sehat"
"Ini bu, alhamdulillah kue nya banyak yang beli. Dan ada temenku minta pesenin buat dianter kerumahnya besok"
"Oh ya? Alhamdulillah kalau begitu. Yasudah, nanti malam kita buat sama-sama ya"
"Aku boleh bantu?" tanya Lia
"Emm, boleh aja, kalau ga ngerepotin" jawabku
"Ga repot kok, aku juga pengen belajar bikin kue seenak ibu hehe" katanya

Sore hari, aku dan Lia membantu membereskan rumah. Jika aku sudah dirumah, aku lebih memilih untuk menemani ibu, bahkan aku terbilang jarang keluar untuk bertemu orang sekitar kecuali lingkungan di tempat tinggalku saja. Sekitar jam tujuh malam, aku dan Lia mulai membantu ibu membuat kue.

Lia nampak memperhatikan bagaimana ibu membuat kue-kue itu. Aku juga menanyakan kembali pada Andin Ia langsung memberikan alamatnya padaku. Ia memesan dalam jumlah yang cukup banyak. Mungkin sama dengan jumlah kue yang selalu aku bawa jika berjualan. Ya aku anggap besok aku tidak jualan di kampus. Aku lihat waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam.
"Aku anter kamu pulang ya" ucapku pada Lia
"Emang ga repot?" tanyanya
"Engga kok. Aku ambil jaket sebentar ya"
"Iya Dan"

Udara cukup dingin malam ini. Aku memutuskan untuk membawa dua jaket untuk dipakai Lia.
"Nih, pake" ucapku
"Eh, kenapa?"
"Malam ini dingin, kamu pake jaket aku"
"Makasih" katanya sambil tersenyum

Aku mengantar Lia menggunakan sepeda. Jarak rumahku dengan Lia tak terlalu jauh, masih dapat ditempuh dengan sepeda meski agak memakan waktu.
"Maaf ya, aku cuma bisa anter pake sepeda" ucapku
"Gapapa ko, pake sepeda juga seru hehe"
"Seru apanya Lia, aku yang cape" ucapku menggerutu
"Hehe, Tapi makasih ya. Maaf gara-gara aku kamu jadi cape" katanya
"Engga kok tadi aku cuma bercanda" ucapku
"Kamu emang sahabatku yang paliiing baik" katanya
"Hehe, bisa aja kamu"
"Besok kita berangkat ke kampus bareng ya" ajaknya
"Aku besok ga ada jadwal Lia" ucapku
"Yaah, yaudah deh lain kali aja. Oh iya, kamu nganter kue ya?" tanyanya
"Iya" jawabku singkat
"Temennya cewek apa cowok?" tanya Lia
"Cewek, kenapa emang?" tanyaku
"Engga kok"

Beberapa menit kemudian, sampailah aku dirumah Lia. Perlu diketahui, Lia berasal dari keluarga yang lebih dari cukup. Sangat jauh berbeda denganku yang pas-pasan. Tetapi Lia tak pernah memandang status sosialku. Lia mau berteman denganku, sekalipun aku hanyalah orang yang secara kasar, miskin. Dan aku sangat bersyukur memiliki teman seperti Lia.
"Aku masuk ya" katanya
"Makasih udah bantuin" ucapku
"Sama-sama. Aku pulang ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" jawab Lia.

Aku mendorong sepeda hingga kedepan, namun langkahku terhenti ketika Lia memanggilku.
"Danar" panggilnya
"Iya Lia?"
"Hati-hati" katanya
Jomes747
siloh
disya1628
disya1628 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.