- Beranda
- The Lounge
Mengupas Bangsa Schytia, Yajuj Majuj Yang Telah Keluar !!
...
TS
c4punk1950...
Mengupas Bangsa Schytia, Yajuj Majuj Yang Telah Keluar !!

Di tulisan sebelumnya saya mencoba mengulik siapa itu Yajuj dan Majuj serta Zulkarnain yang menembok mereka, ada banyak pendapat siapa itu Zulkarnain itu sendiri baik itu Cyrus the great, Darius the great, bahkan Alexander the great atau Zarathustra dan buat kamu yang belum membaca thread sebelumnya, silahkan mampir ke thread ini Siapa Yang Dimaksud Yajuj dan Majuj Serta Zulkarnain.
Perbedaan pendapat ini wajar karena setiap peneliti sejarah punya metode analisis yang bermacam-macam terlebih lagi peristiwa ini ada di masa lampau, yang sumbernya terbatas baik itu dari kitab suci maupun enkripsi kuno yang di temukan.
Sekarang saya akan mencoba mengulik lebih dalam siapa itu bangsa schytia dari berbagai referensi yang saya jadikan rujukan mengenai bangsa ini, serta bangsa Khazar dimana tulisan sebelumnya kita ketahui bahwa Yajuj dan Majuj sudah berhasil membongkar penghalang yang di dirikan oleh Zulkarnain tepatnya di daerah darial gorge di Georgia.
Banyak perbedaan pendapat diantara para ulama dan peneliti ada yang berkata dinding atau tembok Zulkarnain masih ada dan tetap kokoh berdiri hingga saat ini karena tembok itu adalah pagar gaib jadi tidak terlihat, namun berdasarkan teori di thread sebelumnya saya mengatakan bahwa tembok itu sudah hancur dan rata dengan tanah. Tembok Darial Gorge adalah sebuah Dam, baca thread sebelumnya mengapa tembok yajuj majuj berupa Dam bukan sebuah benteng atau tembok biasa.
Bahkan dinding yang dahulunya bendungan atau Dam itu hancur bukan karena yajuj dan majuj, karena suku Schytia tak dapat melubangi pembatas tersebut namun bisa kita lihat di akhir ayat QS.18:98 disebutkan perkataan Zulkarnain setelah tembok tersebut selesai dibangun.
Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur; dan janji Tuhanku itu adalah benar".
Kemudian ini sejalan dengan hadis nabi bahwa tembok itu sudah berlubang dan tinggal menunggu masa hancurnya saja, dapat dilihat pada hadist
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (HR.MUSLIM No:5130)
Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.: Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (HR.MUSLIM No:5128)
Tentu saja dengan adanya petunjuk diatas maka para peneliti pun dan para ahli sejarah memeriksa keadaan di masa 600M hingga sekitar 700M, tentang celah Darial Gorge.

Untuk pengamatan sejarah saya kutip dalam sejarah Islam dimana pada Tahun 642M, pasukan muslim di bawah pimpinan Abdurrahman Ibn Rabiah melintasi Caucasus dan berusaha menaklukkan Khazar.
Kemudian di tahun 730M, pasukan Khazar yang dipimpin oleh Barjik melintasi celah Darial Gorge dan berhasil menaklukkan Azerbaijan dan mengalahkan pasukan muslim.
Dari kutipan sejarah diatas maka kesimpulannya pada tahun 642M tembok Yakjuj Makjuj sudah runtuh, karena pasukan Muslim yang melintasi Caucasus pastilah melewati Celah Darial Gorge ini, hanya celah inilah salah satunya jalan menuju khazar empire. Maka runtuhnya tembok ini didapatkan angka sekitar tahun 630M hingga 640M.
Runtuhnya tembok ini pun bukan faktor korosi, bisa dimungkinkan karena bencana alam hingga tanggul dari tembok itu pun jebol dan rata dengan tanah, tertutupi oleh lumpur memang perlu penelitian lebih lanjut tentang teori ini.
Namun setidaknya titik terang sudah terbuka bahwa tembok ini sudah runtuh sejak lama. Disinilah kemudian banyak fitnah sudah mulai terjadi, dan satu persatu tanda pun bermunculan.
Bangsa Schytia

Didalam sebuah kitab An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim, karangan dari Imam Ibnu Katsir menyebutkan Yakjuj dan Makjuj (Gog Magog) sebenarnya ialah cucu Nuh dari keturunan Yafits Abi At-Turk.
Lalu ditambah dengan keterangan Lambert Dolphin dalam The Table of Nation menyebutkan sebenarnya Magog mempunyai dua anak yaitu Scythia dan Georgia. Hal yang sama ditulis dalam History of The Briton karya Nennius menyebutkan anak Magog adalah Scythi dan Gothi.
Bahkan seorang peneliti Isaac Newton (1728) menulis The Chronology of Ancient Kingdoms Amended ia beranggapan Scythia adalah keturunan dari Japhet.

Kemudian bila kita merujuk pada tafsir Al-Maraghi yang berpendapat :
"Para ahli sejarah Arab dan Perancis mengatakan, dalam berbagai zaman, bangsa-bangsa ini (yakjuj dan Makjuj) sering menyerang bangsa-bangsa tetangga. Mereka sering merusak dan menghancurkan berbagai bangsa. Diantara mereka ada bangsa-bangsa bar bar yang turun dari bukit dari Asia Tengah, dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Skith (Scythia), Sumeria, dan Hun.
Untuk itu karena ini adalah bukti dari sejarah dan bukan tulisan TS sendiri mau tak mau memang harus mengcopas tulisan mereka untuk dijadikan dasar referensi, seperti
Maulana Yusuf Ali (1983), dalam tafsirnya terhadap Al Qur'an, menyatakan Yakjuj dan Makjuj adalah bangsa Asia Tengah, yang masih termasuk wilayah Eurasia. Mereka membuat jalan dan menetap, lalu membuat kerajaan, namun suku ini ada yang pindah ke arah barat dan mereka dikenal oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai Sythian ( nenek moyang orang Rusiaatau ras Slavia), yang dikenal juga sebagai Sakasun (Saxon). Keduanya adalah nenek moyang orang Eropa. Suku bangsa Asia Tengah yang pindah ke arah timur dikenal sebagai bangsa Cina dan Mongol (Ahmad As Shouwy dkk, Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK, 1995).
Bangsa Scythian juga dikenal dengan sebutan Saka (Piero Scaruffi, A Timeline of the Barbars, 1999)
Abul Kalam Azad menyebut bangsa tersebut sebagai "Sitahin". Pada periode 700 SM, suku Sitahin banyak menyerang daerah-daerah di Asia Bara. Salah satu serangan ini terjadi pada tahun 620 SM. Mereka melewati celah Darial di pegunungan Kaukasus dan sebagai bukti bahwa pasukan yang kejam itu sampai Ninoi (Kemungkinan, Niniveh), seperti biasa mereka memusnahkan Azerbaijan, Mazandran, Jailan, dan Kurdhistan (Muhammad Khair Ramadan Yusuf, Sejarah Otentik Zulqarnain: Panglima Penakluk dan Raja Shalih, 2003).

Jadi nama "Scythia" sendiri adalah suku nomaden yang tinggal di daerah teritorial kuno dari Asia Tengah hingga ke bagian paling selatan Rusia kuno. Herodotus bahkan menulis bahwa bangsa Persia menyebut mereka itu dengan julukan Sacae atau Saca. Orang Assyria pun menyebutnya sebagai "Ashkuz", "Khumri", dan "Gimirri", merujuk pada nama "Chimmeria". Kemungkinan besar bangsa Chimmeria masih berada dalam satu ras dengan bangsa Scythia. Dan mereka inilah yajuj dan majuj yang menyebar dengan cepat dari pegunungan atau tempat yang tinggi ke banyak wilayah.
Kehebatan bangsa ini pun jangan ditanya lagi mereka yang jago untuk menaklukkan beberapa wilayah yang besar sudah pasti adalah bangsa yang terampil, bangsa yang mahir dalam berperang dan tentu saja termasuk bangsa yang ditakuti pada zamannya.
Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !!
:nyantai
c4punk@2019
Referensi Disini dan Disini
Gambar google
GIF
Lanjutan Kisahnya Dibawah Ini
Sejarah Schytia
Periode Timur Tengah, Israel Dan Schytia
Keluarnya Yajuj dan Majuj Masa Abbasiyah
Penutup
Untuk Mengetahui Bangsa Yajuj Dan Majuj Modern kamu bisa lihat thread selanjutnya Yajuj dan Majuj Modern
Diubah oleh c4punk1950... 25-04-2019 12:56
User telah dihapus dan 33 lainnya memberi reputasi
32
57.4K
311
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
c4punk1950...
#26
Penutup
Yajuj dan Majuj Sudah Keluar Dan Membuat Kerusakan, di masa Abbasiyah.
Bangsa Sycthia Adalah Keturunan Suku Israel Yang Dibuang Raja Sargon II, Raja Asyria.
Suku-suku Israel dari Kerajaan Israel Utara yang dibuang oleh bangsa Asyria pada tahun 721 SM telah menjadi suku nomad. Jair Davidy dalam bukunya yang berjudul Origin menyebutkan bahwa para ahli sejarah modern mencoba membedakan dua bagian bangsa Sycthia. Pertama yaitu sebutan Scythia untuk bangsa yang berada di barat Laut Kaspia dan utara Kaukasus. Kedua, sebutan Sakae untuk bangsa Scythia yang berada di timur Laut Kaspia. Bangsa Scythia-Sakae yang dikenal sebagai bangsa “Sexe” dan sebagai “Saxon”, atau “Anglo Saxon” adalah bangsa yang muncul dari bangsa Scythia-Sakae. Kota Saksin yang berada di barat Laut Kaspia, disebut Saxon City. Saksin adalah salah satu ibukota Khazar yang merupakan orang Scythia yang secara tradisional disebut sebagai keturunan suku-suku Israel dari garis Mannaseh dan Simeon.
Vahan M. Kurkijan (1958) dalam bukunya yang berjudul A History of Armenia, menyebut tentang adanya bekas-bekas kota Scythia di wilayah Uti Armenia. Kota itu bernama Shacasen. Kemungkinan dari kata itulah istilah Saxon muncul. Mereka memberi nama suku mereka dengan nama ini. Setelah kekalahan Scythia di Asia Barat, mereka melarikan diri ke padang rumput Eurasia. Kemudian mereka menuju ke barat yaitu Eropa dengan membawa nama Shacasen atau Saxon. Mereka tinggal di Jerman memasuki kepulauan Inggris hingga beranak pinak di sana.
Pada abad pertama Masehi, Josephus menegaskan bahwa penduduk Parthia-Sacae-Scytia adalah salah satu keturunan sepuluh suku yang hilang dari Bani Israel. Mereka dibuang oleh kerajaan Asyria sejak tahun 700 SM. Sepuluh suku Israel ini tersebar luas di seberang sungai Eufrat.
Amerika Serikat dan Inggris Adalah Keturunan Langsung Yakjuj Makjuj Scythia.
Hanok ben Galutyah (2007) dalam artikelnya yang berjudul The Republic of Sakha, Ancient Israelite Residue menyebutkan kekerabatan yang dekat antara orang berbahasa Turki di Asia Tengah dengan orang Amerika. Lebih lanjut Hanok menjelaskan:
“Terdapat bukti yang menarik bahwa penghuni asli benua Amerika (terutama Y-Haplogroup Q) juga mempunyai hubungan dengan orang berbahasa Turki. Artikel itu menyimpulkan, diantara masyarakat Asia Kuno yang mempunyai leluhur orang Turki diketahui telah berpindah dari tanah air mereka di Stepa Asia Tengah dan Siberia ke arah timur, barat, utara, dan selatan. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui pula bahwa rakyat asli Amerika telah berpindah tempat dari Asia ke tanah air baru mereka di Amerika beribu-ribu tahun yang lalu.”
Mayoritas ahli sejarah mengakui bahwa orang Anglo-Saxon membuat suatu persediaan kaum yang ditemui di beberapa bangsa Barat modern. Sebuah halaman website bernama Brit-Am (Britain Amerika) membicarakan secara khusus mengenai perjalanan diasporan Bani Israel (Sepuluh Suku Yang Hilang).
Website ini menyimpulkan orang-orang Inggris dan Amerika memiliki akar keturunan yang sama dari sepuluh suku Israel yang hilang, yaitu suku Scythia/Sacae atau Saxa/Saxon. Pada 1723 , seorang pelarian yang juga seorang cendekiawan gereja Perancis Huguenot, Dr. Jacques Abbadie menulis sebuah buku yang berjudul The Triumph of Providence (Kemenangan untuk Masa Depan). Di dalam bukunya ia menyatakan, “Adalah tidak mungkin sepuluh suku Israel terbang menghilang ke udara, atau terbenam ke dalam bumi. Mereka adalah sepuluh suku Gothic yang masuk Eropa pada abad kelima sebelum masehi,...dan mendirikan sepuluh bangsa Eropa modern.”
Menurut Jordanes dalam tulisannya yang berjudul “Getica”, suku Goth termasuk dalam keturunan suku Scythia. Mereka berasal dari kawasan yang berdekatan dengan Laut Azov. Menurut Jordanes, mereka pindah ke arah utara menuju Scandzia. Di tempat tersebut, mereka mendirikan sebuah pemisahan garis raja secara diam-diam di pulau Gotland.
Dalam website gereja “Orange Street Congregational Church”, menjelaskan 9 prinsip pemahaman kepercayaan yang menjadi landasan keimanan mereka. Pada prinsip ketujuh dan delapan berkaitan dengan kepercayaan terhadap bangsa Celto-Anglo-Saxon.
buku karangan Steven M.Collins (2003) yang berjudul “The Lost Ten Tribes of Israel...Found!” dapat diketahui bahwa bangsa-bangsa Eropa, Amerika Serikat, dan Australia adalah keturunan Saxon (Scythia), bangsa Scythia sendiri adalah keturunan dari Magog.
John S.C. Abbot (1859) didalam bukunya yang berjudul “The Empire of Russia” menyebutkan bangsa Indian di Amerika Utara termasuk bangsa keturunan Scythia.
Teori Scythia adalah Yakjuj Makjuj adalah berasal dari Flavius Josephus. Ia menginditefisikan Magog (Makjuj) sebagai Scythians (orang Scythia) didalam bukunya yang berjudul “Jewish Antiquities” .
Magog berasal dari Magogians (orang Magog). Nama Magog berasal dari mereka. Orang Yunani disebut Scythians (Scythia).
Jika hal ini benar, ia akan mendukung pendapat Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam bukunya “Fitnah Ad- Dajjal wa Yakjuj wa Makjuj” ia menjelaskan Yakjuj Makjuj adalah “Bangsa-bangsa Eropa dan orang yang mirip seperti mereka dari penduduk Amerika.”
Bahkan setelah menemukan hubungan Scythia = Israel, para Evangelis Zionis ini mencoba membersihkan karakter Scythia dari kaum ganas abad ke-8 hingga 5 SM menjadi bangsa yang baik keturunan nabi Ishak (Isaac). Nama Isaac diduga berasal dari nama “Saca” atau “Scythia”. Kemudian demi menjaga hubugnan baik dengan Eropa dan Amerika para Evangelis-Zionis membuat suatu kesimpulan bahwa bangsa-bangsa Eropa dan Amerika adalah keturunan Sycthia (Israel).
Berdasarkan sumber-sumber Evangelis-Zionis ini dapat disimpulkan Gog Magog adalah Scythia atau Saca atau Saxon (Anglo Saxon) keturunan Israel, yang sekarang menjadi bangsa-bangsa Eropa dan Amerika.
Logikanya, kolonialisme bangsa Eropa atas negeri-negeri Timur dan Islam pada abad ke-18 hingga 20 M adalah salah satu episode keluarnya Yakjuj dan Makjuj.
Wallahualam Bissawab !
Sumber: Dikutip dari buku Jejak Yakjuj dan Makjuj Dalam Inskripsi Yahudi (Wisnu Sasongko)
Thread selanjutnya Yajuj dan Majuj Modern
Yajuj dan Majuj Sudah Keluar Dan Membuat Kerusakan, di masa Abbasiyah.
Bangsa Sycthia Adalah Keturunan Suku Israel Yang Dibuang Raja Sargon II, Raja Asyria.
Suku-suku Israel dari Kerajaan Israel Utara yang dibuang oleh bangsa Asyria pada tahun 721 SM telah menjadi suku nomad. Jair Davidy dalam bukunya yang berjudul Origin menyebutkan bahwa para ahli sejarah modern mencoba membedakan dua bagian bangsa Sycthia. Pertama yaitu sebutan Scythia untuk bangsa yang berada di barat Laut Kaspia dan utara Kaukasus. Kedua, sebutan Sakae untuk bangsa Scythia yang berada di timur Laut Kaspia. Bangsa Scythia-Sakae yang dikenal sebagai bangsa “Sexe” dan sebagai “Saxon”, atau “Anglo Saxon” adalah bangsa yang muncul dari bangsa Scythia-Sakae. Kota Saksin yang berada di barat Laut Kaspia, disebut Saxon City. Saksin adalah salah satu ibukota Khazar yang merupakan orang Scythia yang secara tradisional disebut sebagai keturunan suku-suku Israel dari garis Mannaseh dan Simeon.
Vahan M. Kurkijan (1958) dalam bukunya yang berjudul A History of Armenia, menyebut tentang adanya bekas-bekas kota Scythia di wilayah Uti Armenia. Kota itu bernama Shacasen. Kemungkinan dari kata itulah istilah Saxon muncul. Mereka memberi nama suku mereka dengan nama ini. Setelah kekalahan Scythia di Asia Barat, mereka melarikan diri ke padang rumput Eurasia. Kemudian mereka menuju ke barat yaitu Eropa dengan membawa nama Shacasen atau Saxon. Mereka tinggal di Jerman memasuki kepulauan Inggris hingga beranak pinak di sana.
Pada abad pertama Masehi, Josephus menegaskan bahwa penduduk Parthia-Sacae-Scytia adalah salah satu keturunan sepuluh suku yang hilang dari Bani Israel. Mereka dibuang oleh kerajaan Asyria sejak tahun 700 SM. Sepuluh suku Israel ini tersebar luas di seberang sungai Eufrat.
Amerika Serikat dan Inggris Adalah Keturunan Langsung Yakjuj Makjuj Scythia.
Hanok ben Galutyah (2007) dalam artikelnya yang berjudul The Republic of Sakha, Ancient Israelite Residue menyebutkan kekerabatan yang dekat antara orang berbahasa Turki di Asia Tengah dengan orang Amerika. Lebih lanjut Hanok menjelaskan:
“Terdapat bukti yang menarik bahwa penghuni asli benua Amerika (terutama Y-Haplogroup Q) juga mempunyai hubungan dengan orang berbahasa Turki. Artikel itu menyimpulkan, diantara masyarakat Asia Kuno yang mempunyai leluhur orang Turki diketahui telah berpindah dari tanah air mereka di Stepa Asia Tengah dan Siberia ke arah timur, barat, utara, dan selatan. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui pula bahwa rakyat asli Amerika telah berpindah tempat dari Asia ke tanah air baru mereka di Amerika beribu-ribu tahun yang lalu.”
Mayoritas ahli sejarah mengakui bahwa orang Anglo-Saxon membuat suatu persediaan kaum yang ditemui di beberapa bangsa Barat modern. Sebuah halaman website bernama Brit-Am (Britain Amerika) membicarakan secara khusus mengenai perjalanan diasporan Bani Israel (Sepuluh Suku Yang Hilang).
Website ini menyimpulkan orang-orang Inggris dan Amerika memiliki akar keturunan yang sama dari sepuluh suku Israel yang hilang, yaitu suku Scythia/Sacae atau Saxa/Saxon. Pada 1723 , seorang pelarian yang juga seorang cendekiawan gereja Perancis Huguenot, Dr. Jacques Abbadie menulis sebuah buku yang berjudul The Triumph of Providence (Kemenangan untuk Masa Depan). Di dalam bukunya ia menyatakan, “Adalah tidak mungkin sepuluh suku Israel terbang menghilang ke udara, atau terbenam ke dalam bumi. Mereka adalah sepuluh suku Gothic yang masuk Eropa pada abad kelima sebelum masehi,...dan mendirikan sepuluh bangsa Eropa modern.”
Menurut Jordanes dalam tulisannya yang berjudul “Getica”, suku Goth termasuk dalam keturunan suku Scythia. Mereka berasal dari kawasan yang berdekatan dengan Laut Azov. Menurut Jordanes, mereka pindah ke arah utara menuju Scandzia. Di tempat tersebut, mereka mendirikan sebuah pemisahan garis raja secara diam-diam di pulau Gotland.
Dalam website gereja “Orange Street Congregational Church”, menjelaskan 9 prinsip pemahaman kepercayaan yang menjadi landasan keimanan mereka. Pada prinsip ketujuh dan delapan berkaitan dengan kepercayaan terhadap bangsa Celto-Anglo-Saxon.
buku karangan Steven M.Collins (2003) yang berjudul “The Lost Ten Tribes of Israel...Found!” dapat diketahui bahwa bangsa-bangsa Eropa, Amerika Serikat, dan Australia adalah keturunan Saxon (Scythia), bangsa Scythia sendiri adalah keturunan dari Magog.
John S.C. Abbot (1859) didalam bukunya yang berjudul “The Empire of Russia” menyebutkan bangsa Indian di Amerika Utara termasuk bangsa keturunan Scythia.
Teori Scythia adalah Yakjuj Makjuj adalah berasal dari Flavius Josephus. Ia menginditefisikan Magog (Makjuj) sebagai Scythians (orang Scythia) didalam bukunya yang berjudul “Jewish Antiquities” .
Magog berasal dari Magogians (orang Magog). Nama Magog berasal dari mereka. Orang Yunani disebut Scythians (Scythia).
Jika hal ini benar, ia akan mendukung pendapat Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam bukunya “Fitnah Ad- Dajjal wa Yakjuj wa Makjuj” ia menjelaskan Yakjuj Makjuj adalah “Bangsa-bangsa Eropa dan orang yang mirip seperti mereka dari penduduk Amerika.”
Bahkan setelah menemukan hubungan Scythia = Israel, para Evangelis Zionis ini mencoba membersihkan karakter Scythia dari kaum ganas abad ke-8 hingga 5 SM menjadi bangsa yang baik keturunan nabi Ishak (Isaac). Nama Isaac diduga berasal dari nama “Saca” atau “Scythia”. Kemudian demi menjaga hubugnan baik dengan Eropa dan Amerika para Evangelis-Zionis membuat suatu kesimpulan bahwa bangsa-bangsa Eropa dan Amerika adalah keturunan Sycthia (Israel).
Berdasarkan sumber-sumber Evangelis-Zionis ini dapat disimpulkan Gog Magog adalah Scythia atau Saca atau Saxon (Anglo Saxon) keturunan Israel, yang sekarang menjadi bangsa-bangsa Eropa dan Amerika.
Logikanya, kolonialisme bangsa Eropa atas negeri-negeri Timur dan Islam pada abad ke-18 hingga 20 M adalah salah satu episode keluarnya Yakjuj dan Makjuj.
Wallahualam Bissawab !
Sumber: Dikutip dari buku Jejak Yakjuj dan Makjuj Dalam Inskripsi Yahudi (Wisnu Sasongko)
Thread selanjutnya Yajuj dan Majuj Modern
Diubah oleh c4punk1950... 25-04-2019 12:58
isu152 dan User telah dihapus memberi reputasi
4