Cibodas,,hari itu aku dan kawan kawan memutuskan mengakhiri liburan dengan jalan jalan ke tempat yang menjadi saksi akan sejarah dari kerajaan pajajaran yaitu kebun raya cibodas, pagi kami berangkat dengan kendaraan umum.

Jelang siang kami tiba dan langsung mencari tempat teduh untuk beristirahat sejenak, setelah itu kami berjalan mencari curug disana, karena tujuan kami memang kesana, saat melewati satu tempat disana aku melihat seperti batu prasasti atau patok wilayah bertuliskan Surya Kencana, tapi bukan itu yang menarik, saat melewati batas itu aku merasa ada perubahan udara dan tekanannya seolah masuk kekawasan dimensi lain.

Setelah merasakan itu melihat ada bangunan jaman dulu yang megah, setelah aku amati ornamennya bercirikhas hindu yang berbaur dengan hiasan ukiran china, dan dipintu besar ada ukiran yang kalo diperhatikan berbentuk kujang, lalu aku berkesimpulan ini adalah bagian dari kerajaan sunda.

Aku dan teman teman melewati tepat didepan pintu besar yang dijaga 2 prajurit gagah berpakaian layaknya pengawal kerajaan, setelah menjauh aku baru teringat akan surya kencana dan pajajaran yang menghilang.

Akhirnya kami sampai dicurug yang dituju, langsung segera lepas celana pendek ganti sepatu (eh kebalik hehehe) dan langsung turun keair dan berjalan menuju tempat jatuhnya curug, aku langsung berdiri tepat dibawah curug pas tempat jatuhnya air.

Setelah puas main air dan foto foto, kami segera mencari tempat ganti yang aman ngumpet ngumpet, handuk aku pakai, lalu segera aku ganti celana basahku semua, dan ganti baju juga, segera setelah itu aku kembali berjalan tapi tidak pakai sepatu dulu karna kaki basah, aku baru pakai sepatu setelah kami istirahat dan makan, lalu jalan menuju pulang.

Dalam perjalanan didalam bus aku tanpa sadar terlelap, lalu seperti bermimpi aku kembali ke tempat dimana aku melihat sebuah istana tadi, aku kembali ketempat dimana aku melihat penjaga gerbang yang gagah,

“Anak muda, ada apa gerangan kau berkunjung kemari?” kata sesosok yang ada disana,

“Tidak apa apa hanya mampir dan mau menanyakan inikah pajajaran yang menghilang?” kataku,

“Benar sekali disinilah pajajaran disembunyikan, disinilah bangunan utama kerajaan” kata sosok itu lagi, lalu dunia bergerak cepat dan suasana benar benar kembali ke masa lampau.

“Inilah awalnya bagaimana pajajaran bisa menghilang” kata sosok itu,

Aku melihat seorang yang gagah sedang berbicara kepada seorang bersorban, entah apa yang mereka bicarakan. Setelah percakapan itu seorang yang gagah itu seperti termenung memikirkan sesuatu,

“Kerajaan telah mencapai puncaknya yang mulia” kata seorang yang seperti penasihat kerajaan,

“Dan kini caruban sudah melebarkan sayapnya, Islam pun sudah mulai merata diwilayah sunda, cepat atau lambat pajajaran pun akan memeluk Islam, dan mungkin juga nanti seluruh jawa akan dikuasai Islam, untuk tetap bisa dikenang kerajaan ini dikemudian hari inilah saatnya membuat sejarah itu, lagi pula rakyat belum tau jika anda sudah memeluk Islam, jika sampai rakyat yang masih memeluk agama leluhur mengetahui pasti kerajaan ini akan hancur oleh pemberontakan mereka, dengan begitu pajajaran akan hancur oleh pemberontakan rakyat sendiri maka buruk lah nama pajajaran,”

“Kau benar penasihat, selagi rakyat belum tau kita harus berbuat sesuatu karena dari pertama berdiri sampai sekarang pajajaran selalu mempertahankan agama leluhur,”

Dan dunia kembali berjalan cepat hingga aku kembali berada diluar gerbang kerajaan dan disana aku melihat raja itu seperti sedang melakukan sesuatu, aku melihat sang raja sedang menggunakan sebuah ilmunya, cahaya bersinar dari tubuhnya lalu meluncur kearah kerajaan sedikit demi sedikit cahaya itu menyebar mengelilingi seluruh kerajaan hingga benar benar seluruh kerajaan tertutup oleh cahaya besar, seketika cahaya itu lenyap aku pun tidak lagi melihat kerajaan itu, lalu raja itu melakukan lagi dan ajaib disekeliling wilayah itu langsung tumbuh berbagai macam pepohonan bagai hutan, setelah itu, raja itu pergi bertemu sultan cirebon, menyerahkan segala simbol pajajaran lalu dia kembali lagi ke hutan tadi dan dia menghadap kearah pengikut dan keluarganya mengatakan,

“Kelak ini akan menjadi tempat yang ramai dan disini akan terpasang sebuah prasasti bertuliskan Surya Kencana, karena disinilah tempat aku berada, dan akan menjaga wilayah ini sampai aku tak bernyawa lagi, ingatlah pajajaran tidak hancur, dan akan tetap ada sisini kutitipkan warisan kerajaan ini kepada kalian anak cucuku” kata raja itu, dan dia berjalan menuju hutan lalu tubuhnya dikelilingi cahaya dan lenyap.

Aku membuka mata dan ternyata sudah hampir tiba di tempat pemberhentian terakhir bus yang aku tumpangi, kami semua berpisah di sana, aku langsung ambil motor yang aku titip disitu dan pulang kerumah