Lobi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penuh sesak, Kamis (11/4/2019) malam. Ratusan orang berkerumun di dalam maupun di luar lobi. Sebagian duduk bersila. Lainnya berdiri. Semua mata tertuju pada Emha Ainun Najib alias Cak Nun, Najwa Shihab dan Novel Baswedan yang duduk lesehan di pelataran pintu masuk lobi.

Cak Nun menjadi pembicara utama di Sarasehan Budaya untuk memperingati dua tahun penyerangan air keras Novel. Dia mengkritik pemerintah dan negara yang hingga sekarang belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman air keras yang menimpa Novel.

”Indonesia memang harus ditolong,” kata Cak Nun diikuti suara tepuk tangan ratusan orang.

Suami Novia Kolopaking itu beberapa kali menyindir pemerintah dan negara yang belum berhasil memberikan perlindungan bagi warganya. Termasuk perlindungan bagi Novel. Kondisi itu dia yakini sebagai salah satu penyebab banyak warga negara Indonesia (WNI) yang ke luar negeri.

”Tidak ada perlindungan dari negara dan pemerintah (untuk warga negara, Red),” tuturnya.

Sementara, dalam acara santai yang juga diikuti mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas dan Abraham Samad tersebut, Novel kembali menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) indenpenden. Hanya dengan tim itu, Novel meyakini pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyiraman air keras bisa terungkap.

”Ini bukan memperingati dua tahun saya diserang, tapi ini momentum bahwa sudah dua tahun saya diserang tidak diungkap,” kata suami Rina Emilda tersebut.

Novel menganggap, rangkaian acara kemarin merupakan wujud keprihatinan banyak pihak atas insiden teror terhadap KPK yang belum terungkap selama ini.

”Dan sekarang teror-teror masih terus terjadi,” tegas penyidik senior KPK itu.

Novel menegaskan upaya menuntut pengungkapan teror tidak berkaitan sama sekali dengan agenda politik mana pun. Dia memastikan tuduhan yang menganggap dirinya terafiliasi dengan salah satu partai politik (parpol) sama sekali tidak benar.

”Kita semua tahu di KPK bekerja dengan pola yang saling mengontrol,” ungkap mantan perwira polisi itu.

https://www.reqnews.com/news/1568/ca...harus-ditolong

Injih Mbah...