Menurut Wikipedia, LGBT merupakan akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Istilah ini dikenal sejak tahun 1990 untuk menggantikan nama 'homo'. Dengan kata lain ini merupakan keanera ragaman identitas seksual.

Setelah jalan-jalan ke beberapa forum, memang pembahasan tentang kaum LGBT ini sudah terjadi sejak tahun 2016. Jadi, ini bisa dibilang berita basiya gan sist.

Tapi, agan sista tahu berita terbaru tentang kaum LGBT ini? Isu diberlakukannya hukuman cambuk dan rajam hingga mati untuk tindak pidana sodomi dan perzinahan.

Ini bukan di Indonesia ya, tapi di negara tetangga Brunei Darussalam. Meski banyak mendapat kecaman dari PBB sekalipun hukuman ini tetap diberlakukan mulai hari ini, 3 April. Untuk lebih jelasnya,

Gimana gan sist pendapat kalian tentang pemberlakuan untuk kaum LGBT ini, adilkah atau termasuk pelanggaran HAM? Menurut ane sih, ini ngeri-ngeri sedap.

Curhat sedikit ya, awalnya ane tidak begitu percaya adanya kaum ini gan sist. Ya, mungkin memang ada tapi ane kira populasinyanggak banyak.

Tapi, 2 bulan lalu ane mengalami sendiri bukan katanya. Dibuat kaget, dengan sebuah chat ' kamu lesbi bukan?'. Deg, seketika ane takut juga bingung mau bagaimana? Akhirnya ane balas saja, ' maaf, saya bukan lesbi'.

Ane yang kudet atau katrok ya?Baru tahu istilah kaum LGBT beberapa bulan lalu di sebuah aplikasi chatting. Dari situ juga, ane sering mendapat chat serupa beberapa kali.

Menurut cerita dari salah satu teman ane, kaum ini memang benar adanya. Bahkan bukan hanya di kota-kota besar, di kota kecil pun sudah banyak kaum ini.

Mereka tergabung dalam komunitas sendiri. Tadinya takut, teman ane itu ketularankaum ini. Tapi, menurut penjelasannya kaum ini tidak pernah mempengaruhi orang-orang. Mereka beraksi hanya pada komunitasnya.

Menjauhi dan mendiskriminasikan kaum ini, ternyata salah gan sist. Karena malah bisa memperburuk keadaan mereka. Merasa dikucilkan, akhirnya membuat mereka nggak bisa lepas dari kelainanini.

Jadi, kalau ada di sekitar agan sista kaum-kaum seperti ini. Bantu dia untuk lepas dari pengaruh komunitasnya. Dengan cara, kita bersimpati, mendekatinya, memberi nasehat pelan-pelan. Semoga dengan begitu, mereka merasa nyaman dan dihargai di tengah-tengah kita.

Cara yang tepat untuk mengurangi suatu penyakit kelainandengan mencegah bukan? Ya, dimulai dari keluarga, anak, lingkungan kita. Yuk, mulai perhatiin anak kita! Jangan sampai generasi penerus bangsa rusak gegara masalah satu ini.

Sekian opini ane kali ini, selamat sore agan sista. Terima kasih sudah menyempatkan waktu buat mampir di coretan ane 🙏🙏

Semoga hari kalian menyenangkan....!
Keep smile and happines!

Coretan IAf, 3 April 2019