Pemerintahan yang bersih dapat mengembalikan modal asing, kata mantan jenderal Prabowo Subianto. Ia mengatakan, sistem desentralisasi saat ini memudahkan korupsi. Prabowo—yang merupakan mantan menantu Soeharto dan telah menekankan pengalaman militernya sendiri—menekankan kepemimpinan yang kuat, berbeda dengan gaya Jokowi yang lebih berorientasi pada akar rumput.

Calon presiden Prabowo Subianto mengisyaratkan bahwa dia akan memusatkan kekuasaan di tangan pemerintah pusat (sentralisasi) jika terpilih, yang membalikkan tren yang sudah berlangsung lama, seiring dia berjanji untuk memberantas korupsi dan menumbuhkan ekonomi.

Prabowo—yang memimpin Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, partai oposisi terbesar—berbicara pada Sabtu (6/4) dengan Nikkei dan media lainnya, dalam penerbangan ke Jakarta dari sebuah pemberhentian kampanye, satu setengah minggu sebelum Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.

Mengalihkan kekuasaan kepada pemerintah daerah (desentralisasi) meningkatkan korupsi, kata Prabowo, seorang mantan jenderal angkatan darat yang kembali mencalonkan diri untuk melawan Presiden Joko Widodo, setelah kalah pada Pilpres 2014.

Walau pemerintahan Jokowi telah berusaha memerangi korupsi, namun korupsi masih menjadi masalah. Ketua Umum PPP Romahurmuziy baru-baru ini terjerat dalam kasus suap. Di tingkat lokal, izin untuk pengembangan lahan menjadi sarang korupsi.

Mengembalikan kekuasaan ke pemerintah pusat akan mengurangi korupsi, kata Prabowo. Dia berpendapat bahwa ini akan membuat ekonomi lebih produktif dan mendorong pertumbuhan.

Dalam hal langkah-langkah spesifik, Prabowo mengatakan bahwa ia akan menggunakan teknologi untuk merampingkan birokrasi Indonesia, dan menggunakan uang yang bisa dihemat untuk meningkatkan gaji pegawai pemerintah. Dia mengutip Singapura sebagai contoh, di mana pegawai negeri dibayar dengan baik dan korupsi rendah.

“Bayar dengan baik dan tuntut mereka kerja yang jujur,” katanya.

Prabowo juga mengatakan bahwa mengatasi korupsi dapat membantu menarik kembali modal asing, yang katanya akan disambut baik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Investasi asing langsung menurun tahun lalu.

“Pemerintahan yang bersih, supremasi hukum, tidak ada korupsi,” katanya. “Bagaimana (investor asing) menghasilkan uang dalam suasana yang korup?”

Semua proyek infrastruktur utama yang sedang dilakukan di bawah Jokowi akan ditinjau, dengan fokus pada apakah mereka menguntungkan atau masuk akal secara ekonomi, kata Prabowo.

Prabowo—yang merupakan mantan menantu Soeharto dan telah menekankan pengalaman militernya sendiri—menekankan kepemimpinan yang kuat, berbeda dengan gaya Jokowi yang lebih berorientasi pada akar rumput. “Pasti ada politik nyata dari atas,” katanya, pada Sabtu (6/4).

Walau sebagian besar jajak pendapat telah menunjukkan Jokowi memimpin Prabowo sekitar 20 poin atau lebih, namun kesenjangan telah sedikit menyempit seiring pertarungan memasuki babak akhir. Kedua belah pihak melakukan semua yang mereka bisa untuk mendapatkan dukungan sebelum periode kampanye berakhir pada 13 April.