Kopiku.pahitAvatar border
TS
Kopiku.pahit
Berpisah atau Bertahan?
Entah harus memulai darimana. Berpuluh menit sy membaca sebagian thread diforum ini berisi seperti cerpen, sy kurang bisa mendeskripsikan sesuatu sedramatis itu. Tapi ini seperti momok yang entah kepada siapa sy harus bercerita. Lalu kenapa diceritakan kepada banyak orang seperti ini? ah, sy pikir ini lebih baik, krn mereka tidak tau saya. Tp ada pepatah yg bicara "You know my name, but not my story", dan sy pikir itu berkebalikan dgn apa yg saya lakukan disini "You know my story, but not my self personally"

well,  sy seorang semua suami dan seorang bapak dari bayi perempuan yang lucunya luar biasa skrg (mgkn kehadiran anak kami akan sy ceritakan di chapter berikutnya). Believe or not dari awal kuliah di Jkt saya adalah anak rantau dgn ekonomi keluarga yang bisa dibilang pas2an. So, dtg ke Jkt hanya utk belajar dan mencari pengalaman positif sebanyak mgkn. Hanya itu yg terlintas di kepala ini "Lulus, bekerja di perusahaan multinasional, punya istri, anak, & ekonomi yang jauh lebih baik"..that's it..kuliah hanya utk belajar & berorganisasi.

Idealisme ini hilang ketika memasuki dunia kerja. Runtuh lebur hingga ke pondasi2nya. Punya uang sendiri (dan lebih dari cukup utk menghidupi diri sendiri), mencari kenyamanan dgn fasilitas2 kebanyakan laki2 hedon. Keluar masuk club, karaoke ditemani rangkulan wanita sexy disamping sofa, keluar masuk spa yang menawarkan 'happy ending therapy'. Dan selalu mencari (maaf) teman tidur. Sampai pada akhirnya berada di titik saturasi "Ok, sy harus Stop, dan caranya sy harus harus menikah" dgn mimpi habit ini harus segera diubah.

Sebelum menikah sy senang mencari wanita di aplikasi dating online, selain wanita yang sy temui dikomunitas dan clubbing. Dan ini terus berlanjut hingga sy menikah. Hingga pada akhirnya istri sy mengetahui sy sering berhubungan dgn wanita lain melalui aplikasi tsb.

Sejak itu, semua aktifitas di HP dicurigai. Semua kontak di cek, foto WA diperiksa satu persatu, email & account google terkoneksi dgn HP miliknya. Sehingga notifikasi email yg masuk ke kita semua dpt dibaca melalui HP miliknya. Mgkn suami2 diluar sana sering mengalami hal yg serupa.

Singkat cerita, sy selalu susah utk menghilangkan kebiasaan utk mencari teman bicara melalui aplikasi dating online tsb. Banyak cara yang saya lakukan, dari diam2 membeli HP baru tanpa sepengetahuan istri sebanyak 2x (walaupun kesemuanya itu akhirnya ketahuan krn kebodohan yang dilakukan laki2 bodoh macam sy, membawa pulang HP tsb ke rumah). Semua keributan yg terjadi disebabkan oleh masalah tsb. Hingga istri sy pun pulang ke rumah orang tuanya tanpa pamit beberapa kali. Ini menyebalkan, benar2 menyebalkan. Disaat anda tidak bisa seenaknya utk bicara "LO GUE END"..paham rasanya?

Cuma semenjak kehadiran bayi mungil di keluarga kami, kebiasaan itu berangsur2 dapat di stop. Tp akhirnya runtuh kembali krn banyak hal, keributan yang dipicu masalah receh atau malah keributan yg sy sendiri tidak tau penyebabnya. Lalu dgn nafas menderu2 mengucapkan kata2 yang mungkin sudah sangat familiar ditelinga para lelaki ketika ditanya salah kita dimana "MIKIR AJA SENDIRI"...helloooowwwww, kita jenis manusia yang lebih menggunakan akal & logika ketimbang perasaan. Lalu kita harus merunut penyebab masalah ada dimana?okey.....

Hubungan sex kita semakin rumit, sy dianggap mengalami kelainan krn sy skrg lbh memilih 'memuaskan' diri sendiri tanpa bantuan dr pasangan. Menonton film porno pun dianggap suatu yang diluar norma. Istri sering menucapkan penyesalannya memilih pasangan spt sy, dan ini membuat sy benar2 merasa dilempar ke jalanan lalu dilindas oleh bus TransJakarta. Penyet, ciut, kisut. Padahal sy sendiri selalu menahan diri utk mengucapkan hal yg serupa. Krn tdk ingin membuat hatinya luka. Pernah terlintas jg utk melakukan hal yang lebih gila, menawarkan jasa therapist utk wanita. Sy urungkan krn sdh terlanjur ketauan.

Inti dari semua ini dikarenakan sy dianggap selalu ingin mencari perempuan lain utk bercerita, ketika nyaman diajak bertemu, jalan, lalu menemani utk hal yg lebih intim. Tidak ada rasa sayang yg dia rasakan sama sekali dari sy. Tau rasanya dikatakan spt itu? Lalu effort apalagi yg harus sy lakukan utk menunjukkan rasa sayang & nyaman kepadanya? seakan2 apa yg selama ini km beri dan korbankan utk keluarga, is NOTHING!!!!

FYI, sy bkn perokok, sy jgn bukan alcoholic, uang bulanan pun hampir seluruhnya saya serahkan. Sy hanya meminta uang utk operasional (bensin & makan). Entah logika darimana ada wanita yg mau diajak selingkuh dgn saldo di ATM pas2an spt itu? Unbelievable!!! tapi kamu selalu dicap sebagai LAKI2 PEZINAH, LAKI2 PENDOSA, LAKI2 TIDAK BERTANGGUNG JAWAB. Satu2nya alasan knp sy tidak pernah mengucapkan kata yg tidak blh dikatakan oleh laki2 kpd istri karena sy tidak ingin gadis mungil dikeluarga ini menjadi anak yang 'broken home'. Dia masih terlalu kecil utk bisa paham kondisi hubungan ibu & bapaknya. NOOOO WAY, sy tidak ingin dia jadi korban emoticon-Frown.

*bersambung*


5
4K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.5KAnggota
Tampilkan semua post
hutchikaraAvatar border
hutchikara
#12
yah akar dari smua ini jg sudah tau apa. gak perlu lg nyari pembelaan dari orang lain.

menurut gw ente melakukan sebuah kebiasaan yg dari dulu ente lakuin dan sifat nya bikin ketagihan, dan hal tsb susah hilang karena sensasinya.

sehingga nalar,perasaan, dan logika ente gak bisa memprioritaskan mana yg lebih penting..
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.