- Beranda
- Stories from the Heart
Inilah Jalan Spiritualku...
...
TS
jengkolcabe
Inilah Jalan Spiritualku...
Ini adalah kisah seorang sudara dan sahabatku.. Yang TS coba bagikan disini, tentunya atas izin dari saudara ku yang menjadi tokoh utama disini, semoga bermanfaat ya.. ambil aja hikmahnya...
=============================
Kisah ini bermula saat aku SD dan setelah kepergian tanteku kembali kepadaNYA..
Perkenalkan namaku gun..(samaran)
kisah ini adalah nyata yg aku jalani..
ah okelah g usah basa basi.. sebab aku g suka basa basi apalagi bangsa banci hiiii serem...
==============================
Index
1. Duka
2. Changing Of My Life
3. Real Or Not
4. One By One
5. Misteri Di Kelas Baru
6. Makhluk Siluman
7. Learning
8. Karate
9. Malam Di Sekolah
10. Ikat Pinggang Dan Ina
11. Rahasia Ikat Pinggang
12. Mereka Ada
13. Mulai Terasah
14. Action & Drama
15. Sweet Seventeen
16. Penghuni Villa
17. Kelas Baru Amalan Baru
18. Warisan
19. Si Abah (1)
20. Si Abah (2)
21. Kilasan Masa Lalu
22. It's Work
23. Perpisahan
24. Seperti Mengenal
25. Kampus
26. Kuliah, Silat, Dan Dzikir
27. Terbukanya Kenangan
28. Next Step Dzikir
29. Tes Praktek
30. Air Mata Menetes Kembali
31. Liburan, Memancing, Siluman
32. BuSer 1
33. BuSer 2
34. Pembalasan, Pekerjaan Dan Pembersihan
35. Cibodas Dan Misterinya
36. Latihan Praktek Lagi
37. Date With Mitha
38. Semalan Dirumah Rani
39. Mereka Bercerita 1 (Eci)
40. Mereka Bercerita 2 (Aldi)
41. Dimensi Di Yogya (1)
42. Dimensi Di Yogya (2)
43. Sisipan (Sekilas Cerita)
44. Dimensi Di Yogya (Akhir)
45. Back To Jakarta
=============================
Kisah ini bermula saat aku SD dan setelah kepergian tanteku kembali kepadaNYA..
Perkenalkan namaku gun..(samaran)
kisah ini adalah nyata yg aku jalani..
ah okelah g usah basa basi.. sebab aku g suka basa basi apalagi bangsa banci hiiii serem...
==============================
Index
1. Duka
2. Changing Of My Life
3. Real Or Not
4. One By One
5. Misteri Di Kelas Baru
6. Makhluk Siluman
7. Learning
8. Karate
9. Malam Di Sekolah
10. Ikat Pinggang Dan Ina
11. Rahasia Ikat Pinggang
12. Mereka Ada
13. Mulai Terasah
14. Action & Drama
15. Sweet Seventeen
16. Penghuni Villa
17. Kelas Baru Amalan Baru
18. Warisan
19. Si Abah (1)
20. Si Abah (2)
21. Kilasan Masa Lalu
22. It's Work
23. Perpisahan
24. Seperti Mengenal
25. Kampus
26. Kuliah, Silat, Dan Dzikir
27. Terbukanya Kenangan
28. Next Step Dzikir
29. Tes Praktek
30. Air Mata Menetes Kembali
31. Liburan, Memancing, Siluman
32. BuSer 1
33. BuSer 2
34. Pembalasan, Pekerjaan Dan Pembersihan
35. Cibodas Dan Misterinya
36. Latihan Praktek Lagi
37. Date With Mitha
38. Semalan Dirumah Rani
39. Mereka Bercerita 1 (Eci)
40. Mereka Bercerita 2 (Aldi)
41. Dimensi Di Yogya (1)
42. Dimensi Di Yogya (2)
43. Sisipan (Sekilas Cerita)
44. Dimensi Di Yogya (Akhir)
45. Back To Jakarta
Diubah oleh jengkolcabe 03-11-2019 23:34
meydiariandi dan 72 lainnya memberi reputasi
69
76.8K
320
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jengkolcabe
#124
Pembalasan, Pekerjaan Dan Pembersihan
Setelah kejadian itu, rupanya makhluk yang menghilang masih penasaran, malamnya aku memejamkan mata, antara tidur dan tidak, aku berada disuatu tempat yang terbuka, disana berdiri makhluk yang familiar, setelah aku amati ternyata itu makhluk yang tadi menyerangku juga saat tugas,
“Rrrrrr… kau akan kubuat hancur disini wahai anak manusia.. “ kata makhluk itu dengan suara yang menggelegar,
“Hidup dan mati ada ditangan ALLAH, jika ALLAH belum berkehendak aku mati maka tidak akan terjadi, aku percaya itu…” jawabku dengan lantang,
“Sombong kau anak manusia…” kata makhluk itu dengan marah,
Lalu makhluk itu maju menyerangku, secara insting beladiri, refleks aku menghindari serangannya, aku tak tinggal diam, sambil menghindar aku kepalkan tangan dan mengaliri nafas ketangan dengan membaca Syahadatain dan lahawla, setelah masuk jarak serang aku langsung memukul makhluk tersebut diiringi ucapan takbir,
“Allaahuakbar…” ucapku,
Duaak.. Pukulanku tepat ditubuh makhluk itu, dan makhluk itu meraung kesakitan dan mundur beberapa langkah,
“Waaaaaa….” teriak makhluk itu lalu menyerang dengan serangan seperti bola api.. Wuuuuss… melihat itu aku berusaha menguatkan kuda kuda dan bersiap menahannya.. Daaaarrrr… Alhamdulillah serangan itu tertahan walaupun aku harus terseret satu meter kebelakang.
“Hancurlah kau anak manusia….” kata makhluk itu kembali menembakan semacam bola api dan kini lebih besar,
Aku membaca sholawat nurdzati, dan bermain nafas untuk membentuk semacam pelindung, ku arahkan kedua telapak tangan ku kedepan untuk menahan serangannya dengan kuda kuda kaki kiri aku tekuk kedepan dan kaki kanan aku luruskan kebelakang, setelah tertahan aku berusaha sekuatnya agar tidak terpental.. Lalu aku baca Subhanallaah walhamdulillah walaailaahailallaah huAllahu akbar lalu diikuti lahawla dan takbir sambil mendorong sekuat tenaga serangan itu kedepan, dan akhirnya serangan itu melesat kembali kepada pemiliknya dan duarrr… terpental lah makhluk itu, dengan nafas yang sudah kelelahan ada sosok yang tiba tiba muncul,
“Biar aku yang mengakhiri ini bos…” kata suara yang telah kukenal,
“Zang…” kataku,
“A'udzubikalimatillaahi tamati minsyari makhalaq.. Lahawlaa walaa quwattaa ilaabillaahilaliyil adziim… Allaahuakbar… “ ucap zang, dan dia memukulkan tapak tangannya kebumi.. Lalu seperti retak bumi memancarkan cahaya merah dan diujung sana tempat berdirinya makhluk itu keluar semburan api seperti lava letusan gunung berapi dan membakar habis makhluk itu tanpa tersisa.
“Alhamdulillah…” kata zang,
“Alhamdulillah…” kataku.
“Saatnya pulang bos…” kata zang menepuk pundakku dan seperti terhempas entah kemana lalu aku tersadar membuka mata, dan aku dapati posisiku sudah berlutut satu kaki sama seperti keadaan terakhirku yang kelelahan setelah selesai pertarungan itu.
Lalu aku merubah posisi untuk duduk bersila dan mengtur nafas serta menetralisir keadaan tubuh ku, dengan membaca banyak sholawat sampai nafas kembai teratur.
Dan pagi pun tiba, Liburan kuliah pun masih lama, aku sampai berfikir apa yang harus aku lakukan untuk memanfaatkan liburan kuliah yang panjang panjang, memang panjang karena untuk libur smester ganjil saja bisa menghabiskan waktu 1 sampai 2 bulan, dan smester genap bisa 2 sampai 3 bulan, akhirnya aku mencari cari kegiatan dan akhirnya aku putuskan untuk freelance pada suatu perusahaan investasi, perusahaan investasi memang perusahaan abu abu boleh dibilang antara halal dan tidak, tapi aku percaya aku bekerja dengan kemampuanku untuk menghasilkan pendapatan adalah suatu hal yang halal, terlepas dari sistem perusahaannya untuk berbisnis yang abu abu.
Aku akhirnya bekerja freelance diperusahaan yang cukup ada nama pada masanya, salah satu perusahaan investasi untuk indeks dan komoditi di sudirman jakarta, singkat cerita aku mengisi waktu libur kuliahku untuk mencari calon calon nasabah investasi, dengan gaji yang menurut perusahaan hanyalah uang transport saja, sebesar $100 perbulan dengan kurs rupiah saat itu adalah berkisar Rp 10K - 12K per dolar namum diperusahaan itu menetapkan kurs yang flat yaitu Rp 10K per usd, jumlah yang lumayan untuk anak kampus sepertiku saat itu.
Ternyata gedung perusahaan yang modern dan tinggi pun tak lepas dari makhluk makhluk lain dimensinya, terbukti pertama aku bekerja, saat naik elevator menuju lantai 23 didalam elevator ada sesosok makhluk wanita dengan rambut panjang dan menutupi wajah karena posisi makhluk itu sedang menunduk, namun pakaiannya sedikit modern seperti gaun pesta berwarna hitam.
Aku pura pura tidak melihat saja saat itu, dan aku hanya memandangi indikator yang menunjukkan angka untuk tiap lantainya, ada yang menarik di dalam elevator ini, bahwa tak ada indikator atau pilihan lantai dengan angka 4, 13, 22.. Penomoran itu tidak ada untuk lantai digedung bertingkat itu, jadi setelah lantai 3, penomoran selanjutnya adalah lantai 5, begitupun setelah 12 langsung ke 14, dan setelah 21 langsung ke 23, lantai tempat aku bekerja berarti bernomor lantai 23 walau pada dasarnya jika dihitung itu adalah lantai 22, ah sudahlah aku tak begitu peduli juga hanya merasa unik aja.
Sampai dilobby perusahaan karyawati front office menyapa
“Morning sir…” katanya,
“Morning…” jawabku singkat,
Aku mulai disibukkan dengan kegiatan menghubungi beberapa orang yang sudah jadi nasabah dan beberapa data dari calon nasabah, aku menghubungi nasabah untuk sekedar menjalin hubungan baik dan memberi informasi seputar bursa atau pasar, sedang untuk data calon nasabah aku menghubungi untuk sekedar bertemu dan mengenalkan serta memberikan info seputar investasi agar menarik untuk mereja sehingga mereka bisa investasi.
Hari itu aku ada janjian dengan calon nasabah untuk bertemu dan memberi informasi seputar investasi, kami menjadwalkan untuk bertemu di cafe yang sudah terkenal dibilangan sudirman dan lagi tidak terlalu jauh dari perusahaanku, akhirnya aku pamit ke manajerku dan menuju loker khususku untuk mengganti pakaianku dengan pakaian berkelas yang memang sudah disediakan oleh perusahaan sebagai inventaris untuk bertemu calon nasabah agar terlihat bonafit dan berkelas, pakaian dari kemeja, jas, celana sepatu balpoint sampai jam tangan disediakan yang brand ternama semua, kalo aku liat harga balpoint ini pun mimimal 1jt paling murah harganya untuk saat itu.
Singkat cerita setelah pertemuan itu calon nasabah berjanji akan mengatur jadwal untuk datang kekantor agar bisa lebih dalam mempelajari tentang investasi bursa, pulang kerja aku kembali naik elevator yang sama seperti sebelumnya dan lagi lagi ketemu makhluk yang sama.
Baru saja aku menginjakkan kaki dirumah ponselku bergetar getar,
“Yoo.. Kenapa cuy,?” kataku menjawab telpon yang ternyata dari aldi,
“Malem kemari ye.. Bantuin gw” kata aldi,
“Bantuin apa?” kataku,
“Kontrakan kan ud selesai seblum ada yang nempatin kita bersihin dulu dah.. Soalnya lu tau ndiri kan kenapa “ kata aldi,
“Oke insaALLAH gw dateng..” kataku.
Setelah menutup telpon aku bergegas mandi karena sudah gerah dan lengket badan, maklum perjalanan motor dikota penuh dengan debu dan keringat karena macet jakarta.
“Kenapa cuy, bersihin pegimane? Disapu dipel gitu? Masa ga bisa sendirian? Tuh sapu ada pelan juga ada..” kataku,
“Het dah bukan nyapu ngepel, bersihin yang begono noh..” kaya aldi sambil nunjuk kesudut belakang yang disana berdiri makhluk aneh seperti goblin kecil pendek,
“Lah lu pake buat dzikiran aja dimari ntar ge kepanasan yang begono mah” kataku,
“Nyo dah kita dzikiran bareng, gw iseng ndiri.” kata aldi,
“Masih iseng aja lu…” kata ryo yang juga ada disitu, ryo saat itu masih tetangga dengan aldi.
Akhirnya kami putuskan dzikir bareng disitu, saat dzikir telah masuk pertengahan mulai terasa angin angin panas aneh disekeliling kami, lalu datang angin angin dingin yang juga menyelimuti ruangan itu, namun angin dingin itu pertama muncul adalah tepat didepan badanku dan terasa dinginnya seperti keluar dari dada tepatnya diperbatasan dada dan perut yaitu diafraghma lalu seperti membesar dan dari samping kanan kiri pun terasa hal yang sama mungkin itu berasal dari aldi dan ryo, lalu angin dingin itu seperti menyatu dan menyebar dan terasa berbenturan dengan angin panas yang aneh yang ada disana.
Semakin lama benturan terasa hebat kurasa, mungkin aldi dan ryo juga mengalami hal yang sama, dan tak lama kemudian aldi terlihat bergerak dan menunduk lalu
“Khhaaaaarrggghh….” terdengar seperti raungan tertahan dari aldi dan dia bergerak makin menjadi, aku coba fokus lagi, biarkan aldi bergerak dan meraung tertahan sendiri, tapi disaat itulah perubahan atmosfer disekitar kami terjadi kali ini semakin kuat angin yang terasa dan angin panas semakin terasa menekan, ryo pun mulai ikut bereaksi terhadap hebatnya benturan tersebut dan tiba tiba seperti melompat dari duduknya dan berdiri,
“Haaaahh.. Hiyaah.. Hat..” suara ryo seperti sedang bertarung antar pendekar, aku lagi lagi coba fokus lagi dan kali ini tangan ku bergerak gerak kesana kemari dengan gerakan teratur tekanan makin terasa, lalu aku merasa ada yang ikut duduk dibelakangku namun saling membelakangi, lalu ada juga yang disamping kanan kiri ku kami saling duduk bertemu punggung karena kami masing masing menghadap ke 4 penjuru, dan entah bagaimana bisa gerakan tangan kami berempat bisa selaras seolah olah sudah pernah berlatih sebelumnya, aku spontan membaca sholawat nurdzati dan 3 lainnya juga sama sama membaca bacaan yang sama denganku, semua bacaab yang aku ucapkan juga sama dengan apa yang mereka ucapkan, gerakan kami ditutup dengan mengarahkan kedua tangan kami kedepan masing masing, dan setelah itu kami sama sama berdoa, seiring dengan doa kami, ryo dan aldi pun sudah tak ada suara diposisinya masing masing, kemungkinan mereka juga telah selesai.
Setelah itu, aku melihat ternyata yang duduk bersamaku adalah zang, rang dan tensa, sedangkan kumbang dan kitapa memang tidak hadir, mungkin terus berjaga dirumah, salah satu keunikan bangsa jin adalah, selalu taat akan perintah, jika kita sudah memerintahkan jaga rumah mereka akan setia menjaga rumah itu apa pun yang terjadi, kecuali kita perintah lagi maka mereka akan segera menuruti.
Akhirnya setelah selesai kami santai duduk diteras kontrakan itu sambil menikmati sebatang menyan putih alias roko putih, pas bersamaan dengan santainya kami ipar aldi baru pulang entah dari mana,
“Weit gun.. Ud lama?” katanya,
“Dari tadi bang..” jawabku,
“Bentar ya,..” katanya sambil berlalu kerumahnya dengan motor, dan sekitar 15 menitan ipar aldi dateng lg dan bergabung degan kami setelah bersih bersih dan ganti baju, akhirnya kami ngobrol dan menikmati kopi yang dibuatkan oleh ipar aldi sampai dini hari.
“Rrrrrr… kau akan kubuat hancur disini wahai anak manusia.. “ kata makhluk itu dengan suara yang menggelegar,
“Hidup dan mati ada ditangan ALLAH, jika ALLAH belum berkehendak aku mati maka tidak akan terjadi, aku percaya itu…” jawabku dengan lantang,
“Sombong kau anak manusia…” kata makhluk itu dengan marah,
Lalu makhluk itu maju menyerangku, secara insting beladiri, refleks aku menghindari serangannya, aku tak tinggal diam, sambil menghindar aku kepalkan tangan dan mengaliri nafas ketangan dengan membaca Syahadatain dan lahawla, setelah masuk jarak serang aku langsung memukul makhluk tersebut diiringi ucapan takbir,
“Allaahuakbar…” ucapku,
Duaak.. Pukulanku tepat ditubuh makhluk itu, dan makhluk itu meraung kesakitan dan mundur beberapa langkah,
“Waaaaaa….” teriak makhluk itu lalu menyerang dengan serangan seperti bola api.. Wuuuuss… melihat itu aku berusaha menguatkan kuda kuda dan bersiap menahannya.. Daaaarrrr… Alhamdulillah serangan itu tertahan walaupun aku harus terseret satu meter kebelakang.
“Hancurlah kau anak manusia….” kata makhluk itu kembali menembakan semacam bola api dan kini lebih besar,
Aku membaca sholawat nurdzati, dan bermain nafas untuk membentuk semacam pelindung, ku arahkan kedua telapak tangan ku kedepan untuk menahan serangannya dengan kuda kuda kaki kiri aku tekuk kedepan dan kaki kanan aku luruskan kebelakang, setelah tertahan aku berusaha sekuatnya agar tidak terpental.. Lalu aku baca Subhanallaah walhamdulillah walaailaahailallaah huAllahu akbar lalu diikuti lahawla dan takbir sambil mendorong sekuat tenaga serangan itu kedepan, dan akhirnya serangan itu melesat kembali kepada pemiliknya dan duarrr… terpental lah makhluk itu, dengan nafas yang sudah kelelahan ada sosok yang tiba tiba muncul,
“Biar aku yang mengakhiri ini bos…” kata suara yang telah kukenal,
“Zang…” kataku,
“A'udzubikalimatillaahi tamati minsyari makhalaq.. Lahawlaa walaa quwattaa ilaabillaahilaliyil adziim… Allaahuakbar… “ ucap zang, dan dia memukulkan tapak tangannya kebumi.. Lalu seperti retak bumi memancarkan cahaya merah dan diujung sana tempat berdirinya makhluk itu keluar semburan api seperti lava letusan gunung berapi dan membakar habis makhluk itu tanpa tersisa.
“Alhamdulillah…” kata zang,
“Alhamdulillah…” kataku.
“Saatnya pulang bos…” kata zang menepuk pundakku dan seperti terhempas entah kemana lalu aku tersadar membuka mata, dan aku dapati posisiku sudah berlutut satu kaki sama seperti keadaan terakhirku yang kelelahan setelah selesai pertarungan itu.
Lalu aku merubah posisi untuk duduk bersila dan mengtur nafas serta menetralisir keadaan tubuh ku, dengan membaca banyak sholawat sampai nafas kembai teratur.
Dan pagi pun tiba, Liburan kuliah pun masih lama, aku sampai berfikir apa yang harus aku lakukan untuk memanfaatkan liburan kuliah yang panjang panjang, memang panjang karena untuk libur smester ganjil saja bisa menghabiskan waktu 1 sampai 2 bulan, dan smester genap bisa 2 sampai 3 bulan, akhirnya aku mencari cari kegiatan dan akhirnya aku putuskan untuk freelance pada suatu perusahaan investasi, perusahaan investasi memang perusahaan abu abu boleh dibilang antara halal dan tidak, tapi aku percaya aku bekerja dengan kemampuanku untuk menghasilkan pendapatan adalah suatu hal yang halal, terlepas dari sistem perusahaannya untuk berbisnis yang abu abu.
Aku akhirnya bekerja freelance diperusahaan yang cukup ada nama pada masanya, salah satu perusahaan investasi untuk indeks dan komoditi di sudirman jakarta, singkat cerita aku mengisi waktu libur kuliahku untuk mencari calon calon nasabah investasi, dengan gaji yang menurut perusahaan hanyalah uang transport saja, sebesar $100 perbulan dengan kurs rupiah saat itu adalah berkisar Rp 10K - 12K per dolar namum diperusahaan itu menetapkan kurs yang flat yaitu Rp 10K per usd, jumlah yang lumayan untuk anak kampus sepertiku saat itu.
Ternyata gedung perusahaan yang modern dan tinggi pun tak lepas dari makhluk makhluk lain dimensinya, terbukti pertama aku bekerja, saat naik elevator menuju lantai 23 didalam elevator ada sesosok makhluk wanita dengan rambut panjang dan menutupi wajah karena posisi makhluk itu sedang menunduk, namun pakaiannya sedikit modern seperti gaun pesta berwarna hitam.
Aku pura pura tidak melihat saja saat itu, dan aku hanya memandangi indikator yang menunjukkan angka untuk tiap lantainya, ada yang menarik di dalam elevator ini, bahwa tak ada indikator atau pilihan lantai dengan angka 4, 13, 22.. Penomoran itu tidak ada untuk lantai digedung bertingkat itu, jadi setelah lantai 3, penomoran selanjutnya adalah lantai 5, begitupun setelah 12 langsung ke 14, dan setelah 21 langsung ke 23, lantai tempat aku bekerja berarti bernomor lantai 23 walau pada dasarnya jika dihitung itu adalah lantai 22, ah sudahlah aku tak begitu peduli juga hanya merasa unik aja.
Sampai dilobby perusahaan karyawati front office menyapa
“Morning sir…” katanya,
“Morning…” jawabku singkat,
Aku mulai disibukkan dengan kegiatan menghubungi beberapa orang yang sudah jadi nasabah dan beberapa data dari calon nasabah, aku menghubungi nasabah untuk sekedar menjalin hubungan baik dan memberi informasi seputar bursa atau pasar, sedang untuk data calon nasabah aku menghubungi untuk sekedar bertemu dan mengenalkan serta memberikan info seputar investasi agar menarik untuk mereja sehingga mereka bisa investasi.
Hari itu aku ada janjian dengan calon nasabah untuk bertemu dan memberi informasi seputar investasi, kami menjadwalkan untuk bertemu di cafe yang sudah terkenal dibilangan sudirman dan lagi tidak terlalu jauh dari perusahaanku, akhirnya aku pamit ke manajerku dan menuju loker khususku untuk mengganti pakaianku dengan pakaian berkelas yang memang sudah disediakan oleh perusahaan sebagai inventaris untuk bertemu calon nasabah agar terlihat bonafit dan berkelas, pakaian dari kemeja, jas, celana sepatu balpoint sampai jam tangan disediakan yang brand ternama semua, kalo aku liat harga balpoint ini pun mimimal 1jt paling murah harganya untuk saat itu.
Singkat cerita setelah pertemuan itu calon nasabah berjanji akan mengatur jadwal untuk datang kekantor agar bisa lebih dalam mempelajari tentang investasi bursa, pulang kerja aku kembali naik elevator yang sama seperti sebelumnya dan lagi lagi ketemu makhluk yang sama.
Baru saja aku menginjakkan kaki dirumah ponselku bergetar getar,
“Yoo.. Kenapa cuy,?” kataku menjawab telpon yang ternyata dari aldi,
“Malem kemari ye.. Bantuin gw” kata aldi,
“Bantuin apa?” kataku,
“Kontrakan kan ud selesai seblum ada yang nempatin kita bersihin dulu dah.. Soalnya lu tau ndiri kan kenapa “ kata aldi,
“Oke insaALLAH gw dateng..” kataku.
Setelah menutup telpon aku bergegas mandi karena sudah gerah dan lengket badan, maklum perjalanan motor dikota penuh dengan debu dan keringat karena macet jakarta.
“Kenapa cuy, bersihin pegimane? Disapu dipel gitu? Masa ga bisa sendirian? Tuh sapu ada pelan juga ada..” kataku,
“Het dah bukan nyapu ngepel, bersihin yang begono noh..” kaya aldi sambil nunjuk kesudut belakang yang disana berdiri makhluk aneh seperti goblin kecil pendek,
“Lah lu pake buat dzikiran aja dimari ntar ge kepanasan yang begono mah” kataku,
“Nyo dah kita dzikiran bareng, gw iseng ndiri.” kata aldi,
“Masih iseng aja lu…” kata ryo yang juga ada disitu, ryo saat itu masih tetangga dengan aldi.
Akhirnya kami putuskan dzikir bareng disitu, saat dzikir telah masuk pertengahan mulai terasa angin angin panas aneh disekeliling kami, lalu datang angin angin dingin yang juga menyelimuti ruangan itu, namun angin dingin itu pertama muncul adalah tepat didepan badanku dan terasa dinginnya seperti keluar dari dada tepatnya diperbatasan dada dan perut yaitu diafraghma lalu seperti membesar dan dari samping kanan kiri pun terasa hal yang sama mungkin itu berasal dari aldi dan ryo, lalu angin dingin itu seperti menyatu dan menyebar dan terasa berbenturan dengan angin panas yang aneh yang ada disana.
Semakin lama benturan terasa hebat kurasa, mungkin aldi dan ryo juga mengalami hal yang sama, dan tak lama kemudian aldi terlihat bergerak dan menunduk lalu
“Khhaaaaarrggghh….” terdengar seperti raungan tertahan dari aldi dan dia bergerak makin menjadi, aku coba fokus lagi, biarkan aldi bergerak dan meraung tertahan sendiri, tapi disaat itulah perubahan atmosfer disekitar kami terjadi kali ini semakin kuat angin yang terasa dan angin panas semakin terasa menekan, ryo pun mulai ikut bereaksi terhadap hebatnya benturan tersebut dan tiba tiba seperti melompat dari duduknya dan berdiri,
“Haaaahh.. Hiyaah.. Hat..” suara ryo seperti sedang bertarung antar pendekar, aku lagi lagi coba fokus lagi dan kali ini tangan ku bergerak gerak kesana kemari dengan gerakan teratur tekanan makin terasa, lalu aku merasa ada yang ikut duduk dibelakangku namun saling membelakangi, lalu ada juga yang disamping kanan kiri ku kami saling duduk bertemu punggung karena kami masing masing menghadap ke 4 penjuru, dan entah bagaimana bisa gerakan tangan kami berempat bisa selaras seolah olah sudah pernah berlatih sebelumnya, aku spontan membaca sholawat nurdzati dan 3 lainnya juga sama sama membaca bacaan yang sama denganku, semua bacaab yang aku ucapkan juga sama dengan apa yang mereka ucapkan, gerakan kami ditutup dengan mengarahkan kedua tangan kami kedepan masing masing, dan setelah itu kami sama sama berdoa, seiring dengan doa kami, ryo dan aldi pun sudah tak ada suara diposisinya masing masing, kemungkinan mereka juga telah selesai.
Setelah itu, aku melihat ternyata yang duduk bersamaku adalah zang, rang dan tensa, sedangkan kumbang dan kitapa memang tidak hadir, mungkin terus berjaga dirumah, salah satu keunikan bangsa jin adalah, selalu taat akan perintah, jika kita sudah memerintahkan jaga rumah mereka akan setia menjaga rumah itu apa pun yang terjadi, kecuali kita perintah lagi maka mereka akan segera menuruti.
Akhirnya setelah selesai kami santai duduk diteras kontrakan itu sambil menikmati sebatang menyan putih alias roko putih, pas bersamaan dengan santainya kami ipar aldi baru pulang entah dari mana,
“Weit gun.. Ud lama?” katanya,
“Dari tadi bang..” jawabku,
“Bentar ya,..” katanya sambil berlalu kerumahnya dengan motor, dan sekitar 15 menitan ipar aldi dateng lg dan bergabung degan kami setelah bersih bersih dan ganti baju, akhirnya kami ngobrol dan menikmati kopi yang dibuatkan oleh ipar aldi sampai dini hari.
Spoiler for Home:
Diubah oleh jengkolcabe 31-03-2019 18:55
redrices dan 12 lainnya memberi reputasi
13