Kandungan gw udah hampir 7 bulan. Berarti sebentar lagi diadakan acara mitoni. Justru Mama dan Bunda yang paling sibuk mempersiapkan segalanya. Gw sama Mas Arya tau beres pokoknya.

Pagi itu seperti biasa, Mas Arya berangkat setelah Bi Sumi datang.

"Ayah berangkat ya Dede sayang? Di rumah sama Bunda dulu ya? Mau dioleh-olehin apa Nak?"

"Ayah pulang jam berapa? Nanti dedek di tengokin aja yaa...?" gw sengaja godain Mas Arya.

"Ah kamu Dek...bikin Mas males kerja aja... Hahaha...."

"Iiihh udah sana kerja....kan semalem udah...." kata gw sambil mencubit perutnya yang hampir sama besarnya dengan perut gw.

Mas Arya mencium kening, bibir dan perut gw sebelum masuk ke mobilnya.

Gw masuk ke rumah langsung menuju dapur. Rencana mau bikin kaastengels kesukaan Mas Arya sambil membunuh waktu. Bi Sumi yang baru pulang belanja di tukang sayur di ujung gang nyapa gw.

"Jadi bikin jari keju Neng?"

"Jadi Bik...nanti tolong bantuin ya Bik...?"

"Pasti dong Neng..pokoknya tinggal bilang aja ke Bibik butuh bantuan apa... Bibik masukin cucian ke mesin dulu ya Neng..."

"Ya Bik..."

Gw mulai menakar bahan-bahan untuk kaastengels. Perut semakin besar ternyata bikin agak sulit bergerak. Tapi gw nggak ngerasa menjadi beban karena anak ini membawa kebahagiaan buat gw.

Cetakan terakhir sudah masuk ke oven. Aroma butter dan keju memenuhi sudut rumah. Gw baru mau tiduran di sofa ruang tengah, bel rumah berbunyi.

"Bik...bisa minta tolong bukain pintu nggak?"

"Iya Neng..bibik bukain pintu..."

Sebentar kemudian Bi Sumi masuk ke rumah dibuntuti seorang wanita. Mantan Mas Arya, yang sampai sekarang gw nggak pernah tau dan nggak mau tau namanya.

"Mau apa lagi kamu kesini?"

"Mau nemuin elo dong...apa lagi emangnya?"

Gw berusaha duduk pelan-pelan karena tiba-tiba perut gw terasa kencang dan sakit.

"Mas Arya nggak ada di rumah..."

"Gw tau Arya di kantornya....gw kesini mau nunjukin sesuatu ke elo..."

"Apa maumu?"

Wanita itu mengeluarkan laptop dan flash disk. Membuka folder di dalamnya yang diberi tanggal. Ternyata video dia dan Mas Arya yang sedang 'asyik'. Volume sengaja dia besarkan agar gw mendengar rintihan, jeritan kesakitan wanita itu juga percakapan mereka yang salah satu isinya, Mas Arya mengakui tidak menikmati jika berhubungan dengan gw. Makanya setelah berhubungan dengan gw, Mas Arya menghubungi wanita itu.

"Ini pasti video lama. Mas Arya nggak mungkin seperti itu lagi..."

"Lo mau liat video kemarin pagi?"

Wanita itu memutarkan sebuah video lagi. Disitu gw liat Mas Arya memakai hem batik yang kemarin dia pakai ke kantor.

Perut gw terasa makin kencang dan nyeri. Gw berusaha mengatur nafas berulang-ulang kali mencoba untuk menenangkan diri, hati dan pikiran gw.

"Nit...lo liat perut gw? Gw juga hamil anak Arya..... Udah 5 bulan Nit... Gw nggak minta apapun.....setelah anak ini lahir, mau gw kasih ke Arya. Kalau Arya nggak mau, biar gw kasih ke orang lain... Gw cuma mau having s*x aja..gw nggak mau urus anak Arya... Kecuali kalau Arya mau nikahi gw.. Gw kesini cuma mau kasih tau itu aja biar lo siapin juga nama dan baju-baju buat bayi di perut gw. Bisa diatur lah lahirnya barengan sama anak lo..."

Wanita itu pergi tanpa basa-basi lagi. Meninggalkan gw yang masih menahan nyeri di perut.

"Biikk toloooong Bik....."