- Beranda
- Stories from the Heart
Tak Punya Hati ?
...
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.
Spoiler for Index:
Adakah Senyum di Semarang,
Spoiler for Index:
Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
seenue
#10
Sesaat setelah kontemplasi, gw turun..
Hujan juga sudah reda, dengan riang gw jalan ke pekarangan atas, misinya nyari Durian, dan benar.. gw dapet durian, entah jenisnya apa.. yang jelas.. benihnya dulu setoran dari pemerintah. Dan sekarang, sudah segede Drum oli besarnya. Sekali berbuah bisa puluhan, malah.. ada satu.. tapi sekarang sudah mati, sekali berbuah ratusan. Pernah juga, pak Bupati datang ke rumah semata-mata buat lihat seperti apa Durian berbuah ratusan. Tapi itu dulu, yang pasaranya masih mahal kacang goreng. Wong sampai sekarang saja, misal.. kalau di Surabaya dijual 60-75 ribu bisa lebih, di rumah mentok 30, malah kalau belinya borongan.. bisa dapet 10-15 ribuan. Entah kenapa bisa seperti itu!.
Oh ya, Manggis melimpah bulan-bulan ini dan menurut info, mau didatangi pak Bupati juga, sekalian gebyar budaya khas daerah setempat, entah itu Reog, Jaranan dan Hadroh juga ada. Intinya satu, kita cuma ingin menyampaikan syukur kepada Tuhan yang maha esa, teruntuk karunianya yang melimpah, dan.. dengan adanya acara seperti ini, kita diharapkan tambah erat akan satu dengan yang lainnya. Karena, orang berbudaya adalah orang yang memiliki budi pekerti yang luhur, halus sikapnya dan santun tuturkatanya. Meski ada juga yang retorik dan sandiwara belaka, ada.. namun.. sepandai-pandainya menyimpan bangkai, toh akan tercium juga. Itulah kehidupan, yang akan ada saatnya.. apa yang kita sembunyikan dengan rapat-rapat pun akan terbuka juga.
Mending, apa adanya saja..
Meski, dilain sisi gw juga tidak pernah ingin menyebut diri apa adanya, karena memang.. tidak ada manusia yang apa adanya. Setidaknya, setiap perilaku adalah motif, adalah kecenderungan, adalah wawasan, adalah pengetauhan, adalah pilihan dan adalah tujuan. gw hanya memenuhi bingkai atas gw memilih menjadi diri gw sendiri dengan atribut yang mengiringi diri gw.. karena, kalau gw jadi yang lain, siapa yang akan menjadi gw?.
Gagagaga..
Dah lupakan, kita pulang dulu. Untuk mencicipi menu sarapan hari ini. Du Ri An !!. Hahahahaha.
Setelah dengan susah payah belah duren, akhirnya terbelah juga, dan tampaklah warna kuning cerah nan ranum, harum baunya dan lebih sexeh daripada payudara. Kata pecinta Durian, jenis yang paling bagus itu tatkala ada rasa pahit dan manis yang berdekatan. Saling mengisi daintara tekstur lembut nan menawan. Yummi..
Satu..
Dua..
Tiga..
Sampai nggak tersisa, kadang.. kalau lagi beruntung.. biji dalamnya tipis dan dagingnya super tebal, meski.. secara umum memang sudah tebal dagingnya. Tapi, kalau dapet yang isinya kecil, tipis.. rasa-rasanya WE O WE, begitulah.
Oh ya, kalau gw makan durian ya makan aja, nggak pernah ada cerintanya bagi-bagi, hahahaha. Sampai puas pokoknya, kadang.. kalau masih kurang ya manjat lagi, cari yang sekiranya sudah ada aroma-aroma matang, nah.. itu sudah matang sebenarnya, paling.. jatuhnya nunggu malam.
Jadi teringat dulu, saat itu gw masih kecil.. nah.. kata orang-orang, kalau makan durian nggak boleh banyak-banyak, bisa auto panas soalnya. Meski panas yang model kek gimana gw juga nggak tau. Nggak seperti sekarang, kalau lagi pengen ya makan sepuasnya. Seperti pagi ini.
Setelah kenyang dan bersih-bersih, gw duduk di teras depan, ya.. sekedar cuci mata sama langit yang cerah, daun-daun yang menghijau, segarnya pagi dan lalulalang manusia dengan segenap kesibukanya. Ada yang ngantar sekolah, ada yang baru ngantar sekolah, ada yang mau ke ladang dan ada juga yang mau bepergian ke kota. Rame.
Apalagi kalau proyek jalur selatan sudah rampung, dan jalur lingkar Wilis sudah rampung.. pasti akan tambah rame, minimal.. jalur depan rumah akan semakin lebar, meski teras gw juga akan kena imbas, tapi nggak begitu masalah bagi kami orang desa, malah senang dan menungu.. kapan proyek itu sampai sini. mengingat, kapan hari bapak pernah bilang, kalau aparat desa sudah datang kerumah, yang juga menginfokan kalau teras dan sebagian tanah gw bakal kena pelebaran jalan, kalau kita ok oke saja. Diganti rugi atau tidak, kami nggak masalah.. cuma, yang keren adalah ganti ruginya dalam bentuk sertifikat tanah kalau memang tempat yang gw tempati belum di sertifikat. Tapi, kata bapak sudah di sertifikat, nah.. kalau sudah yang bisa ditukar sama tanah lain yang masih belum di sertifikat. Keren kan.
Nggak kebayang, jika jalur lintas ini terealisasi macam pembangunan mega proyek lainya yang masif, nyata di bangun dan selesai sesuai target, bukan kok cuma peletakan batu pertama setelah itu nggak ada kabarnya, mangkraklah bertahun-tahun, pasti.. orang-orang desa akan semakin makmur, minimal.. kalau lagi musim buah apa.. bisa di jual di pingir jalan. Sebenarnya bukan apa-apa, ya cuma ikut berbahagia saja, toh.. kita makan juga ngggak pure dari jualan saja. Kita, orang desa lebih mandiri, tahan banting dan selalu bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan, dan karena kita adalah bagian kecil dari sebuah negara.. ya paling nggak, pembangunan fisik juga harus kita rasakan, itulah gunanya Pemerintah. Menjamin pondasi pokok sebuah sistem yang kelak akan memunculkan basis-basis ekonomi baru, entah itu Pariwisata atau kekayaan setempat.
Mangkanya, kalau ada orang yang berkoar KITA NGGAK MAKAN ASPAL.. KITA NGGAK MAKAN JALAN TOL.. ya siapa suruh makan jalan tol, siapa juga yang suruh makan aspal. Hahahaha, koplak.
Gini lo pak, adanya infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan DLL itu bukan semata-mata untuk mereka yang kaya-kaya atau mereka yang makan tol atau makan aspal bukan. tapi, untuk menjamin kelancaran distribusi barang-barang, biar.. cost pokoknya turun, enaknya ngomong.. kalau harga micin di kota seribu, nah kalau rumahmu di Guo tekek.. dengan akses yang naudubilah mindalik susahnya, bisa-bisa yang awalnya seribu perak jadi limaribu perak, belum lagi kalau Ukhti-ukhti ninja mau beli kutang online, bisa ikut bengkak itu harganya. Gkgkgkgkgkgkgkgk..
Ah, gw rasa anda juga paham.. cuma, karena narasi-narasi kebencian, mata.. hati, nalar dan segala kewarasan anda ketutup HOAK.
Sunguh di sayangkan.
Hahahahaha..
SALAM WARAS..
Hujan juga sudah reda, dengan riang gw jalan ke pekarangan atas, misinya nyari Durian, dan benar.. gw dapet durian, entah jenisnya apa.. yang jelas.. benihnya dulu setoran dari pemerintah. Dan sekarang, sudah segede Drum oli besarnya. Sekali berbuah bisa puluhan, malah.. ada satu.. tapi sekarang sudah mati, sekali berbuah ratusan. Pernah juga, pak Bupati datang ke rumah semata-mata buat lihat seperti apa Durian berbuah ratusan. Tapi itu dulu, yang pasaranya masih mahal kacang goreng. Wong sampai sekarang saja, misal.. kalau di Surabaya dijual 60-75 ribu bisa lebih, di rumah mentok 30, malah kalau belinya borongan.. bisa dapet 10-15 ribuan. Entah kenapa bisa seperti itu!.
Oh ya, Manggis melimpah bulan-bulan ini dan menurut info, mau didatangi pak Bupati juga, sekalian gebyar budaya khas daerah setempat, entah itu Reog, Jaranan dan Hadroh juga ada. Intinya satu, kita cuma ingin menyampaikan syukur kepada Tuhan yang maha esa, teruntuk karunianya yang melimpah, dan.. dengan adanya acara seperti ini, kita diharapkan tambah erat akan satu dengan yang lainnya. Karena, orang berbudaya adalah orang yang memiliki budi pekerti yang luhur, halus sikapnya dan santun tuturkatanya. Meski ada juga yang retorik dan sandiwara belaka, ada.. namun.. sepandai-pandainya menyimpan bangkai, toh akan tercium juga. Itulah kehidupan, yang akan ada saatnya.. apa yang kita sembunyikan dengan rapat-rapat pun akan terbuka juga.
Mending, apa adanya saja..
Meski, dilain sisi gw juga tidak pernah ingin menyebut diri apa adanya, karena memang.. tidak ada manusia yang apa adanya. Setidaknya, setiap perilaku adalah motif, adalah kecenderungan, adalah wawasan, adalah pengetauhan, adalah pilihan dan adalah tujuan. gw hanya memenuhi bingkai atas gw memilih menjadi diri gw sendiri dengan atribut yang mengiringi diri gw.. karena, kalau gw jadi yang lain, siapa yang akan menjadi gw?.
Gagagaga..
Dah lupakan, kita pulang dulu. Untuk mencicipi menu sarapan hari ini. Du Ri An !!. Hahahahaha.
Setelah dengan susah payah belah duren, akhirnya terbelah juga, dan tampaklah warna kuning cerah nan ranum, harum baunya dan lebih sexeh daripada payudara. Kata pecinta Durian, jenis yang paling bagus itu tatkala ada rasa pahit dan manis yang berdekatan. Saling mengisi daintara tekstur lembut nan menawan. Yummi..
Satu..
Dua..
Tiga..
Sampai nggak tersisa, kadang.. kalau lagi beruntung.. biji dalamnya tipis dan dagingnya super tebal, meski.. secara umum memang sudah tebal dagingnya. Tapi, kalau dapet yang isinya kecil, tipis.. rasa-rasanya WE O WE, begitulah.
Oh ya, kalau gw makan durian ya makan aja, nggak pernah ada cerintanya bagi-bagi, hahahaha. Sampai puas pokoknya, kadang.. kalau masih kurang ya manjat lagi, cari yang sekiranya sudah ada aroma-aroma matang, nah.. itu sudah matang sebenarnya, paling.. jatuhnya nunggu malam.
Jadi teringat dulu, saat itu gw masih kecil.. nah.. kata orang-orang, kalau makan durian nggak boleh banyak-banyak, bisa auto panas soalnya. Meski panas yang model kek gimana gw juga nggak tau. Nggak seperti sekarang, kalau lagi pengen ya makan sepuasnya. Seperti pagi ini.
Setelah kenyang dan bersih-bersih, gw duduk di teras depan, ya.. sekedar cuci mata sama langit yang cerah, daun-daun yang menghijau, segarnya pagi dan lalulalang manusia dengan segenap kesibukanya. Ada yang ngantar sekolah, ada yang baru ngantar sekolah, ada yang mau ke ladang dan ada juga yang mau bepergian ke kota. Rame.
Apalagi kalau proyek jalur selatan sudah rampung, dan jalur lingkar Wilis sudah rampung.. pasti akan tambah rame, minimal.. jalur depan rumah akan semakin lebar, meski teras gw juga akan kena imbas, tapi nggak begitu masalah bagi kami orang desa, malah senang dan menungu.. kapan proyek itu sampai sini. mengingat, kapan hari bapak pernah bilang, kalau aparat desa sudah datang kerumah, yang juga menginfokan kalau teras dan sebagian tanah gw bakal kena pelebaran jalan, kalau kita ok oke saja. Diganti rugi atau tidak, kami nggak masalah.. cuma, yang keren adalah ganti ruginya dalam bentuk sertifikat tanah kalau memang tempat yang gw tempati belum di sertifikat. Tapi, kata bapak sudah di sertifikat, nah.. kalau sudah yang bisa ditukar sama tanah lain yang masih belum di sertifikat. Keren kan.
Nggak kebayang, jika jalur lintas ini terealisasi macam pembangunan mega proyek lainya yang masif, nyata di bangun dan selesai sesuai target, bukan kok cuma peletakan batu pertama setelah itu nggak ada kabarnya, mangkraklah bertahun-tahun, pasti.. orang-orang desa akan semakin makmur, minimal.. kalau lagi musim buah apa.. bisa di jual di pingir jalan. Sebenarnya bukan apa-apa, ya cuma ikut berbahagia saja, toh.. kita makan juga ngggak pure dari jualan saja. Kita, orang desa lebih mandiri, tahan banting dan selalu bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan, dan karena kita adalah bagian kecil dari sebuah negara.. ya paling nggak, pembangunan fisik juga harus kita rasakan, itulah gunanya Pemerintah. Menjamin pondasi pokok sebuah sistem yang kelak akan memunculkan basis-basis ekonomi baru, entah itu Pariwisata atau kekayaan setempat.
Mangkanya, kalau ada orang yang berkoar KITA NGGAK MAKAN ASPAL.. KITA NGGAK MAKAN JALAN TOL.. ya siapa suruh makan jalan tol, siapa juga yang suruh makan aspal. Hahahaha, koplak.
Gini lo pak, adanya infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan DLL itu bukan semata-mata untuk mereka yang kaya-kaya atau mereka yang makan tol atau makan aspal bukan. tapi, untuk menjamin kelancaran distribusi barang-barang, biar.. cost pokoknya turun, enaknya ngomong.. kalau harga micin di kota seribu, nah kalau rumahmu di Guo tekek.. dengan akses yang naudubilah mindalik susahnya, bisa-bisa yang awalnya seribu perak jadi limaribu perak, belum lagi kalau Ukhti-ukhti ninja mau beli kutang online, bisa ikut bengkak itu harganya. Gkgkgkgkgkgkgkgk..
Ah, gw rasa anda juga paham.. cuma, karena narasi-narasi kebencian, mata.. hati, nalar dan segala kewarasan anda ketutup HOAK.
Sunguh di sayangkan.
Hahahahaha..
SALAM WARAS..
ugtraveler dan 5 lainnya memberi reputasi
6