Kaskus

Story

seenueAvatar border
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.


Spoiler for Index:


Adakah Senyum di Semarang,


Spoiler for Index:

Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
ipppsssAvatar border
anton2019827Avatar border
dbase51Avatar border
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
seenueAvatar border
TS
seenue
#9
Hari..

Belum juga tampak, hanya semburat terang, jauh di timur sana. Namun, kesadaran ku telah utuh. Sadar akan siapa diriku dan siapa bangsaku, dan entah kenapa.. pagi ini aku kangen sama lagu-lagu perjuangan, lagu nasional, sampai lagu pramuka juga.

Mungkin, bertolak dengan haru biru-nya negeri ini, jiwaku tergugah untuk membuka lembaran-lembaran lama, yang nyatanya tak pernah kita sapa.

Pagi itu, dengan segenap kerendahan hati, aku memutar lagu Syukur karya H. Mutahar.

Dan..

Dari yakinku teguh..

Jiwaku mulai bergejolak, berbisik dan jauh di dalam sana menangis, entah karena apa.. aku juga tidak tau. Sedangkan di lahir, bulu kakiku bergidik ngeri. Sampai aku berbisik kepada Tuhan, ..tuhan.. jagalah negeri ini. Lantas dadaku kembali berat, ingin rasanya menangis, bersujud, mendekap.. kaki renta para pejuang dan mereka yang gugur demi tegaknya Indonesia. Mengingat, aku hanyalah aku.. penikmat dari segala yang pernah perdarah-darah, pilu—menyakitkan. Tuhan.. peluk mereka dalam haribanmu yang megah, pun jika ada kehangatan neraka yang ternyata panas untuk mereka, haramkan bagi mereka, biar aku saja yang menangung dosa-dosa mereka.


Hati ikhlasku penuh..

Akan karuniamu..

Tanah air pusaka..

Indonesia merdeka..

Syukur aku sembahkan..

KehadiratMu Tuhan..

Lantas, aku mulai tersenyum, beriringan mentari yang mulai men-cerah, diantara embun dan hujaunya keadaan. Aku memang bukan siapa-siapa, hanya makhluk kecil yang setia kepada kemanusiaan, bangsa dan Negara. Mungkin, aku masih salah dibanyak sisi, namun.. nuraniku berkata, tak akan rela jika ada yang mau merong-rong keutuhan bangsa dan Negara. Tak peduli itu bertopeng Agama, aku nggak akan terima.
Sebenarnya, aku terinspirasi dari sebuah hal kecil, hal yang menggugah jiwa untuk tetap ingat, siapa kita dan bagaimana kita bisa sampai seperti sekarang ini.

Saat itu, aku baru saja pulang dari satu kota, entah kenapa.. yang biasanya naik pesawat, kok naik Bus. Dan saat singgah di Terminal Purabaya Surabya lagu-lagu wajib diputar dengan sangat sederhana, saat itu menjelang subuh. Dan entah kenapa—jiwaku luluh, tertambat dan sesak tiada tara, mungkin aku mau nangis.

Seperti yang aku katakan, aku nggak akan secengeng itu kalau nggak berdasar dari hal-hal yang sangat prinsipil. Aku yakin, kita yang waras akan paham, bagaimana narasi-narasi yang hari ini mengkotak-kotak-kan kita, narasi yang membuat suasana nggak nyaman, dan narasi yang membuat sebagain kita kalap.. buta mata, buta nurani.. atas apa yang sebenarnya hanya omong kosong belaka.

Sampai kapan harus seperti ini?!, pun kalau itu adalah jalan untuk mengentaskan kemiskinan? Ini itu.. atas nama rakyat. Dengan cara duduk di kursi terlebih dahulu, apakah pantas harus membuat kekacaun terlebih dahulu?!.

Terlalu mahal untuk di bayar, terlalu menyakitkan untuk sekata rasa yang tak tampak. Kita.. yang seharusnya bergerak bersama-sama, saling mengisi, saling melengkapi, saling membantu, saling gotong royong.. malah semakin kesini.. menjadi binatang yang punya pikiran untuk lebih dari binatang itu sendiri.

Aku Cuma berdoa, semoga para oportunis ini kelak akan dilibas oleh zaman, di buka dan di telanjangi oleh semesta alam, wabilkhusus oleh para pendiri dan penumbal Negeri ini.

Karena aku yakin, mereka-mereka yang sudah pulang mendahului kita masih bersama kita sampai sekarang, meski berbeda dunia, mereka juga nggak akan menerima kekacauan nalar ini. Apalagi kalau sampai kita perang dengan saudara sebangsa dan setanah air.

Aku yang bukan siapa-siapa saja nggak menerima, apalagi para pendahulu yang sudah berkorban darah, keluarga, nyawa.. demi tegak dan berinya Negeri ini.

Kami nggak akan pernah menerima, apapun alasanya !!.

HUBBUL WATHAN MINAL IMAN..
emoticon-Cool
i4munited
yusufchauza
tikusil
tikusil dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.