noisscatAvatar border
TS
noisscat
Kok Nurullita Di-kick dari Grup WA?


Jumat 22 Maret 2019, 21:59 WIB

Jakarta - Nurullita (40) mengaku dipecat dari PT Pelopor Pratama Lancar Abadi (PPLA) karena beda pilihan pada Pilpres 2019. Pihak PT PPLA membantah memecat Nurullita.
Dirangkum detikcom , Jumat (22/3/2019), pimpinan PT PPLA, Merry Puspitasari, juga mengatakan hanya bercanda dengan Nurullita soal beda pilihan capres yang dijagokan. Nurullita mengungkap, selain dipecat, dirinya dikeluarkan (di- kick ) dari grup WhatsApp.

"Kalau bercanda, kenapa saya dikeluarin dari grup kantor? Padahal hari Senin itu saya masih bekerja. Saya selesaikan tugas saya," ujar perempuan yang akrab disapa Lita atau Upu ini saat dihubungi siang tadi.

Lita mengaku mengalami perbuatan tidak menyenangkan setelah fotonya saat menghadiri acara capres petahana Joko Widodo ( Jokowi) di Bogor. Seorang rekan Lita di PT PPLA mengirimkan foto profil WA Lita ke grup perusahaan pada Minggu (24/2).

Foto itu langsung ramai dikomentari. Setelah foto itu dikirim ke grup, wacana mengeluarkan Lita dari grup WA pun tercetus dari Merry. Hingga akhirnya Merry menyatakan memecat Lita pada Senin (25/2).

"Jam 09.30 WIB itu saya dipecat, saya tanda tangani surat pemecatan. Dan itu banyak saksi karena di situ ada 2 lantai. Saya masih dalam keadaan bekerja pada pukul 09.30 WIB. Dia hadir, dia datang, 'Upu, kamu saya pecat. Siapa lagi nih yang paslon nomor 01? PPLA tidak bisa terima paslon 01, PPLA 212.' Sambil bekerja, saya hanya bisa berucap, ' Astaghfirullahalazim ,'" ucap dia.

Pemecatan sepihak itu mendorong Lita untuk melapor ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Respons dari Kemenaker, kedua belah pihak akan dimediasi pada Selasa (2/4) nanti.
Lita berencana membuka bukti-bukti yang dipunyai, salah satunya screenshot percakapan dalam grup perusahaan. Lita ingin membuktikan dirinya tak bohong atas pemecatan yang dialaminya karena berseberangan pilihan dengan mantan rekan dan pimpinan perusahaan tempatnya dulu bekerja.

"Saya hanya minta keadilan. Saya menjunjung hak saya di sini. Saya tidak membawa siapa pun, tidak bicara paslon di sini. Karena saya excited datang di acara Pak Jokowi sebagai presiden. Saya tidak membawa siapa-siapa, tidak menghujat siapa-siapa. Tapi dia malah menghujat di grup situ. Tapi saya diam," ucap Lita.

Sebelumnya, Merry, yang merupakan mantan bos Lita, mengatakan dirinya dan rekan-rekan kantor yang lain menganggap percakapan dalam grup soal foto Lita yang menghadiri acara Jokowi sebagai candaan semata. Merry menjelaskan tidak menekan Lita karena berbeda pilihan pada Pilpres 2019. Dia tak menyangka Lita menjadi terbawa perasaan alias baper atas candaan tersebut.

"Namanya temen-temen , anak-anak buah yang
share jadi dicandain . Nggak suka kali dia, baper , mengundurkan diri. Saya salahnya di mana coba. Orang dia sendiri," kata Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi itu saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (21/3).
"Kayak temen saya (bilang), 'Kalau orang waras, pasti milih 01,' 'Saya berarti orang gila dong, Pak, kalau begitu.' Kan itu bahasa saja. Cuma baper ini anak," sebutnya.

https://m.detik.com/news/berita/d-44...k-dari-grup-wa

Jumat 22 Maret 2019, 14:33 WIB
Nurullita Bantah Baper: Kalau Bercanda, Kok Saya Dikeluarin dari Grup WA?


Jakarta - Pimpinan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi (PPLA) Merry Puspitasari mengatakan rekan-rekan kantor hanya bercanda kepada Nurullita (40) soal perbedaan pilihan di pilpres. Nurullita mengatakan dirinya tak mungkin dikeluarkan dari grup chat perusahaan jika mantan pimpinan dan rekan-rekannya itu hanya bercanda.

"Kalau bercanda, kenapa saya dikeluarin dari grup kantor? Padahal hari Senin itu saya masih bekerja. Saya selesaikan tugas saya," ujar Nurullita saat dihubungi, Jumat (22/3/2019).
Perempuan yang akrab disapa Lita atau Upu itu ingat pada Senin (25/2) pagi dirinya berangkat ke kantor. Merry kemudian tiba di kantor sekitar pukul 09.30 WIB. Begitu tiba, Merry menyatakan memecat Lita.

"Jam 09.30 WIB itu saya dipecat, saya tanda tangani surat pemecatan. Dan itu banyak saksi karena di situ ada 2 lantai. Saya masih dalam keadaan bekerja 09.30 WIB. Dia hadir, dia datang, 'Upu, kamu saya pecat. Siapa lagi nih yang paslon nomor 01? PPLA tidak bisa terima paslon 01, PPLA 212.' Sambil bekerja saya hanya bisa berucap, 'astagfirullahalazim,'" ucap dia.

Lita mengatakan, setelah itu, Merry meminta bagian accounting membuat surat pemecatan dan mengeluarkan gaji Lita tiga bulan sebagai pesangon. Lita sempat menangis sebelum menandatangani surat pemecatannya.
Dia mengaku bersahabat dengan Merry. Dia tak menduga perbedaan pilihan membuat persahabatannya rusak.

"Setelah itu, dia ngomong ke accounting, 'Tolong buatkan surat pemecatan, pesangon tiga bulan gaji keluarkan.' Kemudian setelah itu saya dipanggil ke ruangan dia di atas. Saya baca dulu, saya tanda tangan, saya menangis, saya peluk dia, saya minta maaf, kalau memang kita beda pilihan, jadi seperti ini, jadi rusak persahabatan," ingatnya.

Sehari sebelumnya, Minggu (24/2) pukul 15.14 WIB, grup WhatsApp (WA) perusahaan tempat Lita dulu bekerja ramai karena ada yang mengirimkan foto Lita dalam acara capres petahana Joko Widodo (Jokowi). Foto tersebut merupakan foto profil WA Lita.

Foto inilah yang kemudian memicu eks pimpinan perusahaan Lita bekerja berwacana mengeluarkan Lita dari grup. Eks pimpinan dan rekan-rekan Lita pun berkomentar soal foto tersebut. Dia mengatakan
screenshot percakapan di WA tersebut akan ditunjukkan ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

"Saya hanya minta keadilan. Saya menjunjung hak saya di sini. Saya tidak membawa siapa pun, tidak bicara paslon di sini. Karena saya excited datang di acara Pak Jokowi sebagai presiden. Saya tidak membawa siapa-siapa, tidak menghujat siapa-siapa. Tapi dia malah menghujat di grup situ. Tapi saya diam," ucap Lita.

Pada Kamis (21/3) kemarin, Nurullita didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo) mengadu ke Kemenaker soal pemecatannya yang dilakukan pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres petahan Jokowi di Sentul, Bogor.

Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo.
Sementara itu, pihak perusahaan membantah ada pemecatan secara sepihak. Pihak perusahaan sama sekali tidak mengeluarkan surat pemutusan hubungan kerja.

"Nggak ada pemecatan, orang dia yang keluar sendiri," kata Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi Merry Puspitasari saat dihubungi detikcom , Kamis (21/3).

https://m.detik.com/news/berita/4479...-dari-grup-wa.

Kamis 21 Maret 2019, 15:55 WIB
Nurullita Ungkap Kalimat Pemecatan: Kamu Pilih Jokowi tapi Cari Makan di Sini


Nurullita, karyawan salah satu perusahaan ekspor-impor, mengaku dipecat karena menghadiri acara relawan capres petahana Jokowi. Nurillta juga masih ingat betul ucapan atasannya saat pemecatan.

"Untuk terakhirnya ucapkan ya, 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong UFO,' itu kalimat terakhir dia (atasan) di hari Senin (25 Februari) pagi," kata Nurullita setelah melakukan pengaduan di gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Nurullita menghadiri acara relawan yang dihadiri Jokowi itu di Sentul, Jawa Barat, pada Minggu (24/2). Dia sudah mulai di -bully hari itu dengan cara photo profile WhatsApp-nya dimasukkan ke grup kantor.
Nurillita lalu dipecat keesokan harinya, Senin (25/2). Pemecatan itu diucapkan dengan disaksikan karyawan-karyawan yang lain.

Dia mengaku kaget atas pemecatan itu. Sebab, menurut Nurullita, tidak ada permasalahan sebelum dia menghadiri acara relawan Jokowi itu.
"Saya pengetahuan saya selama kerja dan mau ada pilpres itu saya nggak tahu kalau memang tidak boleh untuk melakukan itu, ya saya nggak merasa tiba-tiba datang langsung ada kejadian ini ya saya kaget aja ," ujarnya.

Nurillita menegaskan setiap orang berhak menentukan pilihan di pilpres. Dia tidak ingin ada orang yang terintimidasi karena berbeda pilihan.
"Saya tidak mau ya seperti itu, ya tapi paling tidak ini setiap orang kan punya hak untuk memilih apa yang kita inginkan ya. Jangan jadi paksaan ataupun menjadi terintimidasilah, saya nggak mau itu," tuturnya.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut pengakuan itu harus didalami lagi. Pengakuan itu perlu dicek.
"Menurut saya, yang begini-begini perlu dicek dulu apakah benar apa nggak karena ini kan perusahaan swasta," kata Direktur Direktorat Advokasi BPN Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Kamis (21/3).

Dasco menduga ada kemungkinan penyebab lain soal pemecatan Nurulita. Menurut Dasco, keterangan terkait kasus Nurullita mesti berimbang.
"Mungkin ada kebijakan-kebijakan lain yang dilanggar atau kemudian memang sebelumnya ada permasalahan-permasalahan yang ada. Kita kan nggak bisa begitu aja kemudian mempercayai salah satu pihak," sebut Dasco.

Terlepas dari itu, dia meminta Depnaker menyelesaikan permasalahan tersebut. "Nanti biar aja ini soal perselesaian perburuhan Depnaker yang menyelesaikan," imbuh anggota Komisi III DPR itu.

Nurullita, karyawan salah satu perusahaan ekspor-impor, mengaku dipecat karena menghadiri acara relawan capres petahana Jokowi. Nurillta juga masih ingat betul ucapan atasannya saat pemecatan.

"Untuk terakhirnya ucapkan ya, 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong UFO,' itu kalimat terakhir dia (atasan) di hari Senin (25 Februari) pagi," kata Nurullita setelah melakukan pengaduan di gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Nurullita menghadiri acara relawan yang dihadiri Jokowi itu di Sentul, Jawa Barat, pada Minggu (24/2). Dia sudah mulai di -bully hari itu dengan cara photo profile WhatsApp-nya dimasukkan ke grup kantor.

Nurillita lalu dipecat keesokan harinya, Senin (25/2). Pemecatan itu diucapkan dengan disaksikan karyawan-karyawan yang lain.
Dia mengaku kaget atas pemecatan itu. Sebab, menurut Nurullita, tidak ada permasalahan sebelum dia menghadiri acara relawan Jokowi itu.

"Saya pengetahuan saya selama kerja dan mau ada pilpres itu saya nggak tahu kalau memang tidak boleh untuk melakukan itu, ya saya nggak merasa tiba-tiba datang langsung ada kejadian ini ya saya kaget aja ," ujarnya.
Nurillita menegaskan setiap orang berhak menentukan pilihan di pilpres. Dia tidak ingin ada orang yang terintimidasi karena berbeda pilihan.
"Saya tidak mau ya seperti itu, ya tapi paling tidak ini setiap orang kan punya hak untuk memilih apa yang kita inginkan ya. Jangan jadi paksaan ataupun menjadi terintimidasilah, saya nggak mau itu," tuturnya.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut pengakuan itu harus didalami lagi. Pengakuan itu perlu dicek.

"Menurut saya, yang begini-begini perlu dicek dulu apakah benar apa nggak karena ini kan perusahaan swasta," kata Direktur Direktorat Advokasi BPN Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Kamis (21/3).
Dasco menduga ada kemungkinan penyebab lain soal pemecatan Nurulita. Menurut Dasco, keterangan terkait kasus Nurullita mesti berimbang.

"Mungkin ada kebijakan-kebijakan lain yang dilanggar atau kemudian memang sebelumnya ada permasalahan-permasalahan yang ada. Kita kan nggak bisa begitu aja kemudian mempercayai salah satu pihak," sebut Dasco.
Terlepas dari itu, dia meminta Depnaker menyelesaikan permasalahan tersebut. "Nanti biar aja ini soal perselesaian perburuhan Depnaker yang menyelesaikan," imbuh anggota Komisi III DPR itu.

https://m.detik.com/news/berita/4477...-makan-di-sini




Ayo gas terus NURULITA... Saya mendukungmu..
Diubah oleh noisscat 24-03-2019 07:59
8
6.1K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.4KThread40.6KAnggota
Tampilkan semua post
khafidz99Avatar border
khafidz99
#28
Quote:


Quote:


emoticon-Big Grin
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.