Gw lagi masak untuk sarapan, waktu Mas Arya keluar kamar sudah siap dengan baju pergi.

"Dek aku pergi dulu ya? Mungkin sore baru pulang... Ohya aku udah transfer, pakailah untuk kebutuhan rumah atau keperluanmu..."

"Makasih Mas.. Sarapan dulu ya Mas?"

"Iya.... Tolong bikinin aku kopi ya?"

Setelah mengantar Mas Arya sampai ke pagar, gw buru-buru masuk rumah dan menelpon Jay, memastikan bahwa jam makan siang nanti dia bisa nemuin gw.

Segera gw selesaikan pekerjaan rumah dan menyiapkan bahan masakan untuk masak makan malam nanti.

***
Sampai di resto fast food, Jay udah ada disana. Duduk di kursi tempat pertama kami ketemu.

"Jay......"

"Hai.......duduk Nit...udah kupesan makanan untuk kita..."

Gw duduk di depan Jay yang sudah mulai makan.

"Jay...aku mo nanya...."

"Apa Nit?" tanyanya sambil mengunyah french fries.

"Kamu inget kita pernah 2x ngelakuin itu?"

"Ada apa Nit? Maafin aku ya Nit....."

"Enggak Jay kamu nggak salah...aku juga mancing kamu kan? Tapi maaf Jay kok kata Mas Arya, aku masih virgin? Padahal kita kan sudah........."

"Nit, kamu pikir aku segila itu merusak kehormatanmu?"

"Tapi kita waktu itu...."

"Nit, ada cara lain tanpa merusak kehormatanmu.... Sudah nggak perlu dibahas lagi... Lupakan itu apalagi kamu sekarang sudah bahagia hidup menjadi istrinya Arya kan?"

Gw rasanya pengen menggeleng. Tapi urung gw lakukan karena Jay pasti akan bertanya lebih lanjut, itu sama artinya gw harus bongkar aib suami gw.

Gw menunduk, mencoba memakan makanan yang udah dipesen Jay sebelum gw datang tadi.

"Kamu kenapa Nit? Wajahmu muram..."

"Enggak Jay....aku nggak apa-apa... Agak capek aja tadi pagi bersih-bersih rumah...."

Jay mengangkat dagu gw, memaksa mata gw beradu pandang dengan matanya.

"Kamu lagi bohong Nit....."

Gw menepis tangannya, membuang pandangan ke arah lain. Sepintas gw kayak ngeliat seseorang mengawasi gw dari kejauhan, seseorang yang pernah gw liat sebelumnya tapi gw lupa siapa dan dimana.

"Jay aku harus pulang...."

"Perlu kuantar?"

"Aku naik taksi aja Jay..."

***

Sampai rumah, untunglah Mas Arya belum pulang. Gw cepet ganti baju dan buru-buru masak untuk makan malam nanti.

Rasanya ingin mencampurkan obat tidur ke makan malam milik Mas Arya. Fiuuuhh.....

Jam setengah 6 sore Mas Arya pulang.

"Dek......"

"Ya Mas....." gw dekati Mas Arya sembari bawain es teh manis dan bolu kukus yang masih hangat.

"Ini bolu kamu yang bikin?"

"Iya Mas...."

"Tadi pulang jam berapa?"

"Aku nggak kemana-mana Mas...." gw menjawab sambil nunduk.

Plaaaakkk....... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri gw.

"Baru berapa hari nikah...udah berani bohongin aku?? Kamu tadi ketemuan sama mantan kamu kan??? Dek, aku paling nggak suka kamu bohongin aku!! Kamu bebas pergi kemana aja asalkan pamit dan ijin.. Paham?!"

"Maafin aku Mas.....aku salah.....maaf Mas...." gw terisak.

"Mau coba-coba selingkuh kamu??"

Mas Arya menampar gw sekali lagi.

"Enggak Mas.... Ampun Mas....maafin aku Mas...." tangisan gw makin kencang.

Mas Arya mulai menikmati setiap rintihan gw. Gw berusaha meronta menahan sakit sampai akhirnya gw pasrah dengan apa yang dia inginkan.