Kaskus

Story

robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Holla~ Bagi Kalian yang mau tahu kelanjutan dari Cerita Gerbang Iblis, saya akan memberikan Spin-off setelahnya. Jadi untuk Judulnya kali ini beda namun, dari segi cerita sama.

Buat kalian yang suka bilang...

Kak ini kok mirip film munafik ya?
Jawaban : Mungkin dari segi hal yang di bahas itu sama, ya Gerbang Iblis kan membahas tentang seseorang yang di rasuki jin terus di ruqyah, nah film munafik juga sama, tapi dari segi alur cerita sangatlah berbeda jadi anda tidak bisa bilang kalau ini sama. Jelaskan?.

Oke dari pada berlama-lama, langsung aja di baca Prolognya agak panjang sih untuk sekedar prolog hehehe,,,, 😁

Bagi yang belum baca cerita sebelumnya, bisa langsung cek Di Sini

Quote:


Happy Reading!


~~~~~👻👻👻👻👻👻👻~~~~~


NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]

Quote:


Prolog


“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari an-naar (neraka). Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (An-Nisa : 145)



5 Bulan setelah kematian Zaki Abdul Ikhsan.


“Bang, apa abang yakin mau mengikuti jejak Zaki?” Tanya Aminah sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.


Adam menyeruput teh manis hangat tersebut, kemudian menjawab pertanyaan istrinya.


“Abang yakin aminah, kalau bukan abang siapa lagi?”


“Tapi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu itu, masih sangat jelas teringat di kepala Aminah bang,” Serunya lagi.


Adam pun terdiam, ia tahu bahwa Aminah  tak menginginkan kejadian Beberapa bulan yang lalu terulang lagi. Ia takut jin yang akan di hadapi oleh Adam kali ini lebih jahat dari sebelumnya.


“Kita punya Allah Aminah, semua yang telah di takdirkan telah tertulis di lauh mahfudz, Jadi apa yang perlu kita takutkan.” Jawab Adam meyakinkan sang istri.


Wajah Aminah terlihat begitu gelisah. Ia tahu sang suami akan mengerjakan Tugas besar lagi kali ini.


Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara gedoran pintu yang sangat kencang.


“Brak! Brak! Bark!”

“Assalamualaikum..... Ustad Adam,,,, pak ustad!” Begitulah kedengarannya. Sumber suara tersebut semakin kencang memanggil namanya.


Mereka pun segera bergegas, untuk membukakan pintu Rumahnya.


“Ya allah, Zainal….. Ada apa ini, malam-malam begini gerasak-gerusuk gitu kaya di kejar binatang aja kamu ini” Pekik Adam kemudian menyuruh zainal masuk ke rumahnya.


“Duduk-duduk…” Serunya lagi.


Zainal pun kemudian duduk, mengehela nafas panjang dan sedikit menenangkan pikirannya.


“Oke… oke tenang… tenang coba jelaskan ada apa?” Tanya Adam kepada Zainal.


Wajah Zainal yang masih terlihat panik, berusaha untuk tenang.


“Ja-ja-di… gini pak ustad, usai sholat isya saya dan istri saya sedang makan malam. Nah pada saat sedang makan, tiba-tiba istri saya muntah-muntah. Saya Kira dia hanya muntah biasa namun, lama kelamaan Istri saya memuntahakan darah, paku , jarum dan juga lintah dari mulutnya pak ustad. saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mungkin dia di guna-guna?. Tolong bantu saya…” Jelasnya.


Saat mendengar cerita Zainal, Adam pun berpikir. Apa mungkin ada sesuatu lagi yang terjadi padanya, sama seperti Keluarga zaki dulu. Saat Adam sedang berpikir tiba-tiba Aminah langsung berbicara.


“Bang? mungkinkah ini sama kejadiannya seperti keluarga zaki dulu?”


Entah kenapa Aminah bisa sepemikiran dengan Adam.


“Aku akan menemui istri mu sekarang!” Ujar Adam tiba-tiba.


Aminah yang melihat suaminya akan berurusan lagi dengan musuh Allah, moncoba sedikit menahannya.


“Bang, aminah gak mau abang kenapa-kenapa… kali ini aminah melarang abang untuk pergi.” Pekik aminah dengan cukup keras.


Melihat sang istri tidak merestui kepergiannya untuk menolong seseorang, Adam berusaha menenangkannya.


“Abang bersama Allah, jadi aminah tidak perlu risau. Semua akan baik-baik saja.” Jawabnya.


Aminah masih dengan muka yang cemas. Antara menginzinkan atau tidak. Ia tidak berbicara usai Adam memberinya jawaban.


“Apakah aminah bisa ijinkan abang? Semua akan lancar dengan restu istri. Abang tidak akan pergi jika aminah tidak mengijinkan.”


“Aminah, aku mohon kepadamu, biarlah adam membantu Istriku aminah. Kalian sesama wanita, pasti kamu paham apa yang aku rasakan kan? bagaimana kalau kamu ada di posisi istriku?!” Zainal memohon.


Aminah pun hanya mengangguk, Namun tidak bicara.


“Abang akan segera kembali,, percayalah” Ujar Adam sambil mengelus pelan kepala aminah yang tertutupi oleh hijab yang di kenakannya.


Setelah itu Aminah pun masuk ke kamarnya, sedangkan Adam pergi bersama Zainal untuk menemui istrinya.


Sesampainya di Halaman rumah Zainal. tiba-tiba seluruh lampu yang ada di rumahnya padam. Suasana menjadi begitu gelap dan menyeramkan.


“Kenapa gelap sekali?” tanya Adam yang belum berani melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih dalam, karena rumahnya yang terlihat sangat gelap.


“Tapi tidak mati listrik? hanya rumah mu saja nal?” Ujarnya lagi.


Zainal-pun kebingungan. Mencoba berpikir sejenak lalu melangkah sedikit demi sedikit untuk mengecek apa yang terjadi.


“Saat aku meninggalkan rumah, listrik dan lampu masih menyala pak ustad.” Jawab Zainal.


Sambil terus memperhatikan kondisi di luar rumah yang begitu gelap, Adam mulai mencoba masuk ke dalamnya.


“Sepertinya, Jin yang ada di dalam tubuh istrimu yang membuat semua ini.”


Zainal pun sudah melangkah lebih dulu, dan sampai di depan pintu rumahnya. Saat itu tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu tersebut. Terlihat tangan zainal yang sedikit bergemetar tat kala menyentuh gagang pintu rumahnya.Namun, saat ia ingin memutar gagang pintu tersebut, tiba-tiba Adam menahannya.


“Tunggu” Teriak Adam.


“Jangan di buka.” Ujarnya lagi.


Zainal-pun menoleh ke belakang, melihat Adam dan kembali bertanya.


“Kenapa?”


Adam hanya menggelengkan kepalanya.


“Jin itu, ada di balik pintu.”


“Maksudmu?” Zainal kembali bertanya.


Adam pun tidak menggubris pertanyaan yang terakhir, kemudian ia pun langsung membacakan surah Al-An’aam ayat 130 sambil mengulurkan tangannya kedepan dengan tasbih yang masih melilit di jari jemarinya tersebut.

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”


Setelah surah itu di bacakan, tiba-tiba keluarlah Adinda, istri Zainal dari balik pintu rumahnya. Ia menjebolkan Pintu rumah tersebut dengan badannya, tenaganya terlihat sangat begitu kuat, kemudian ia berlari sangat cepat layaknya kuda sehingga menabrak Zainal dan membuatnya terpental beberapa meter dari posisi sebelumnya. Adam yang berjarak kurang lebih beberapa meter dari pintu tersebut, langsung di hadapkan dengan Wajah Adinda yang sangat buruk. Kelopak matanya yang menghitam, Mulutnya yang penuh darah, dan wajahnya yang terlihat sangat keriput. Itulah gambaran kondisi Adinda kala itu. Jin tersebut sudah menguasai tubuhnya. Maka ia bisa melakukan apa pun kepadanya, tak terkecuali juga dengan membunuhnya.


Wajah Adinda dan Adam saling bertatapan. Adam kemudian kembali membacakan surah tersebut, dan Tidak lama kemudian tiba-tiba, dinda memuntahkan Darah serta seekor ular ke wajah Adam. Mendapatkan sebuah serangan, membuat Adam harus mundur dan membersihkan semua darah yang tertempel di wajahnya itu.


“Astagfirullahaladzim” Adam beristigfar.


Tak lama setelah ular itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba Adinda langsung terjatuh lemah tak berdaya dan membuatnya tergeletak di halaman rumahnya.


Sepertinya Jin itu keluar dan menjelma menjadi seekor ular. Pikir Adam.

Inilah Awal mula dari masalah baru yang harus segera di selesaikan~


صُمۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun


“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (Al-Baqarah : 18)

-To be Continued-



Note : Untuk Episode 1 dan seterusnya belum saya pastikan kapan akan di update, mudah-mudahan bisa cepat sesuai kesibukan saya. Terima Kasih sudah membaca Prolognya. 😉

Quote:

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18

THANKS FOR READING!



NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Diubah oleh robbyrhy 13-06-2019 15:24
tet762Avatar border
dbase51Avatar border
bruno95Avatar border
bruno95 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
24.6K
71
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
#10
Update
Episode 4 : Siapakah yang Nifaq?


kaskus-image


Setelah melakukan Proses Ruqyah untuk kedua kalinya kepada Adinda, istri Zainal. Adam pun berpikir semakin keras. Kenapa menjadi banyak orang-orang yang terkena sihir akhir-akhir ini. Bahkan, Istrinya pun mengalaminya juga. Semua pertanyaan-pertanyaan itu sekarang mengganggu di dalam otak Adam dan akan terus bersemayam di dalamnya, sampai dia bisa membongkar dan menyelesaikan kasus ini.


Adam pun sampai di rumahnya, Jam dinding menunjukan pukul Tiga Dini hari. Adam tidak ingin langsung tidur. Ia berniat untuk berdizkir sambil menunggu Adzan subuh datang. Sementara itu, Aminah masih lelap dengan tidurnya. Karena tidak ingin mengganggu sang Istri, Adam pun memutuskan menunggu Adzan subuh di ruang tengah.


 Sebelum ia menggelar sajjadah dan berdizir, Adam pun beranjak ke Kamar Mandi terlebih dahulu, hanya untuk sekedar mangambil wudhu. Langkah kakinya membentuk suara dan membuat suasana yang hening menjadi sedikit berisik. Sesampainya di Kamar Mandi, Adam memutar keran airnya. Saat hendak membasuh kedua tangannya tiba-tiba terdengar suara bisikan.


“Hancurkan iman”


“Hancurkan Akhlaq”


Suara itu terdengar jelas di telingan Adam, sehingga membuyarkan konsentrasinya saat berwudhu. Adam pun menoleh ke belakang, kiri dan kanan. Mencari sumber suara tersebut berada. Suasana yang hening dan di selimuti oleh galapnya malam, menambah nuansa menakutkan yang terjadi di dalam Kamar Mandi seluas 2x3 meter tersebut. Bola mata Adam tak bisa berhenti melirik ke segala sudut ruangan. Dinginnya air keran yang masih menyucur semakin membuat bulu kudu Adam sedikit merinding. Adam pun kembali berdoa, meminta perlindungan kepada Allah. Setelah itu melanjutkan kembali wudhunya.


Saat ingin membasuh kedua telinganya, tiba-tiba lampu di luar kamar mandi mati secara tiba-tiba dan hanya menyisahkan lampu kuning redup di dalam kamar mandi dimana Adam kini berada. Adam kembali menanggungkan wudhunya, dan mencari tahu siapa yang mematikan lampu tersebut.


“Aminah, Apa kau mematikan lampunya?” Teriak Adam entah di tujukan untuk siapa.


Adam sedikit demi sedikit mulai berani melangkahkan kakinya ke depan, meski di luar kamar mandi sengatlah gelap. Adam merayap, berusaha mencari stop kontak untuk menyalahkan lampu tersebut. Tangannya terus meraba tembok mencari celah untuk menggapainya. Namun, saat Adam telah menemukai stop kontak tersebut, tiba-tiba ada yang menarik paksa tangannya hingga badannya pun tersungkur ke lantai di luar kamar mandi.


“Astagfirullahaladzim” Ucap Adam.


Ia pun berusaha membangunkan tubuhnya. Tangannya memegang tembok sebagai tumpuhan untuk menahan badannya. Setelah Hampir berdiri, Lampu yang ada di atas kepalanya tiba-tiba berkedip-kedip dengan sendirinya. Karena begitu terkejut, membuat Adam semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada rumahnya kali ini. ia pun menolehkan wajahnya ke arah Stop kontak dari lampu tersebut.


Sttttststt

kaskus-image
Mata Adam terbelalak tat kala melihat, seorang perempuan dengan wajah seram sedang berdiri di dekat stop kontak tersebut. Adam mengedipkan matanya, setelah itu perempuan tersebut pun tiba-tiba menghilang. Lampu yang ada di atas kepalanya pun kemudian kembali mati.


Nafas Adam semakin berat, detak jantungnya berdebar kencang. Niatan untuk berwudhu tiba-tiba pupus di tengah jalan.


“Ya Allah, bantu lah aku. Lindungilah aku dari Jin yang berusaha mengganggu ku dan keluargaku.” Doa Adam dalam hati.


Adam kembali berdiri, berjalan masuk ke arah kamar mandi untuk melanjutkan wudhunya yang belum terselesaikan. Ia berusaha acuh dengan semua gangguan yang di tujukan untuknya. Menghiraukan gelapnya ruangan dan berusaha fokus untuk segera berwudhu dan sholat.


Adam kembali memutar keran, kemudian berwudhu dengan kamar mandi yang sesekali berkedip. Ia terus fokus dan mengacuhkan semua itu. Selesai berwudhu Adam berusaha menyalahkan lampu yang sedari tadi mati-nyala, mati-nyala.


“Ckrek”

Adam menekan stop kontak tersebut, kemudian berjalan menuju ruang tengah dan meninggalkan lorong panjang menuju kamar mandinya. Saat sampai di ujung lorong yang mengarah ke ruang tengah rumahnya, tiba-tiba lampu tersebut mati kembali. Jantung Adam kembali berdebar tak karuan. Air bekas wudhu bercampur keringat menyucur di balik wajahnya. Suhu ruangan yang dingin karena dini hari, dirasakan panas oleh Adam. Jin tersebut berusaha membuat Adam ketakutan.


“Wahai Jin, iblis laknatullah… janganlah kamu bermain-main di hadapan manusia. Sesungguhnya aku tidak akan pernah takut denganmu sedikit pun, aku hanya takut kepada Allah.” Ujar Adam cukup keras yang berusaha berinteraksi dengan Jin yang mengganggunya.


Saat Adam berkata seperti itu, tiba-tiba lampu yang ada di semua ruangan rumah Adam pun mati. Semua gelap gulita. Adam tidak bisa melihat jelas , matanya di buat samar-samar olehnya.


Wajah Adam terlihat sedikit panik, ia berusaha kembali berjalan mencari Sajjadah yang telah di hamparkannya. Adam meraba semua sisi ruangan. Berjalan layaknya orang buta karena rumahnya yang di buat gelap olehnya.


Adam terdiam sejenak, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kejahatan seseorang.” Ucap Adam dalam hatinya.


Tak lama Adam berdoa, tiba-tiba perabotan yang ada di Ruang tengah rumah Adam bergeser. Foto-foto yang terpasang di dingding rumahnya berjatuhan. Jin tersebut berusaha membuat rasa takut di dalam diri Adam.

kaskus-image
Adam tidak bergitu jelas melihat di sekelilingnya, tak lama kemudian, Sesosok Perempuan yang di lihatnya tadi kembali muncul di depannya. Saat Adam melihatnya ia kembali menghilang. Adam tidak tahu lagi akan melakukan tindakan apam


“Aminah…. “ Adam berteriak memanggil sang istri. Ia tahu bahwa ini sangat bahaya untuknya dan juga untuk istrinya. Sepertinya seseorang telah mengirim Jin ke rumah Adam juga.



“Aminah” Adam berkali-kali memanggil Aminah, tidak ada jawaban untuknya. Adam pun kembali berjalan secara perlahan, meraba setiap tembok dan mencari kamarnya.


Saat Hendak menuju kamarnya, tiba-tiba sofa yang ada di ruang tamunya melayang ke atas, Adam mendengar suaranya, setelah itu Adam kembali menoleh ke belakang.


“Allahhu akbar” Pekik Adam keras.


Sofa tersebut terlihat mengarah ke padanya. Adam yang melihat sofa tersebut akan terlempar ke arahnya segera menunduk dan terkapar di lantai.


Benar saja selang beberapa menit Adam mengaparkan badannya ke lantai, Sofa tersebut pun terlempar dan menabrak tembok rumahnya. Kemudian hancur berkeping-keping. Serpihan kayu dari sofa tersebut pun menimpa badan Adam yang sedang ada di bawahnya..


Adam sedikit kesakitan tat kala ada satu paku dari kayu tersebut yang merobek bajunya sehingga membuat luka gores di punggungnya.


Adam merangkak, Membersihkan semua serpihan kayu dari badannya, mencoba menjauh dari ruang tengah dan kembali menuju kamarnya. Lampu ruangan pun berkedip-kedip kembali. Setelah itu menyala. Kini mata Adam dapat kembali melihat kondisi ruangan miliknya. Benar saja, kondisinya sangatlah kacau.


Adam berusaha berdiri, “Astagfirullah..” Adam kembali beristigfar. Adam sangat berhati-hati dalam melangkah, serpihan kayu dan paku yang tajam berceceran di lantai rumahnya.


Adam pun tidak jadi melakukan sholat sunnah, ia mengurungkan niatnya, kemudian menuju ke kamar istrinya. Ia khawatir kepada Aminah, mengingat Jin yang baru saja berusaha mengganggunya.


“Aminah…” Teriak Adam, yang kemudian berjalan ke arah kamar tidurnya yang terlihat masih tertutup.


Adam pun sampai di depan pintu kamarnya, ia membuka pintu tersebut.


“Brak!” Pintu tersebut terbuka, Adam melihat Aminah sedang terduduk di Ranjang. Ia sedang membaca sebuah buku yang bertuliskan. “Praktik Ilmu hitam.” Aminah terlihat aneh, tidak biasanya ia melepas hijabnya. Kini rambutnya terurai panjang menutup wajahnya. Adam menyorot tajam buku tersebut.


Langkah demi Langkah. Adam berusaha menghampiri istrinya yang tidak menjawab panggilannya. “Aminah, apa kau baik-baik saja?” Adam terus-menerus mengulang pertanyaannya.


Sampai akhirnya ia sudah begitu dekat dengan istrinya. Saat hendak memegang rambut Aminah tiba-tiba…



“Brakk”

Buku yang sedang di bacanya jatuh. Halaman buku tersebut terbuka lebar. Mata Adam kembali menyoroti buku tersebut. “Kenapa Aminah bisa membaca buku ini?” Adam bertanya dalam hatinya.


Di halaman buku tersebut tertulis “Banyak manusia munafik, mereka mengandalkan ilmu hitam demi kekayaan , dendam dan juga semua keinginannya yang belum tercapai. Jangan pernah takut jadi manusia munafik, karena Iblis akan melindungimu.” Mata Adam terbelalak tat kala melihat tulisan tersebut.


“Allahu akbar, Kenapa kamu baca hal-hal seper….. Aminah? kemana kamu?” Saat Adam kembali menoleh ke arahnya, Aminah telah menghilang. Adam mencarinya ke setiap sudut ruangan.


Jantung Adam kembali berdetak kencang, wajahnya panik mencari keberadaan sang istri yang tiba-tiba menghilang sekelebat mata.


Adam tidak lengah, ia tahu kali ini istrinyalah yang menjadi korban sihir selanjutnya. Adam kembali mengeluarkan tasbih dari kantung bajunya.


“Ya Allah, aku kembali berlindung dari Segala jenis kekuatan yang tidak berasal dari engaku.” Adam terus berdoa dalam hatinya.


Namun saat Adam tengah fokus berdoa, tiba-tiba bahu Adam pun terasa di pegang. Sontak saja Adam terkejut, kemudian ia pun langsung menoleh ke belakang. Benar saja Aminah pun tiba-tiba ada di belakangnya. Wajahnya berubah drastis sama percis seperti wajah Adinda dan juga Syifa kala itu. Jantung Adam kembali di permainkan olehnya. Rasa ketakutan pun kini tiba-tiba masuk ke dalam tubuhnya. Badannya sedikit bergetar, mata Adam melotot tat kala melihat Aminah yang memegang pisau dan berusaha melukainya.

kaskus-image
“Wahai manusia munafik, aku tahu bahwa tidak ada satu orang pun yang benar-benar beriman. engkau pasti akan menjadi orang-orang munafik juga. Percayalah…..” Teriak Aminah. Adam tahu betul suara Jin yang ada di dalam tubuh Aminah.


“Allah selalu bersama orang-orang yang bertaqwa. Engkau tidak akan bisa membolak balikan hati seseorang kecuali Allah. Tidak ada daya dan upaya melainkan pertolongan darinya. Engkau hanyalah Jin, iblis yang akan terus di laknat sama hari kiamat. Tidak ada tempat yang bahagia untukmu, kecuali neraka jahanam.” Jawab Adam berusaha menasihati Jin yang sudah bersemayam di dalam tubuh istrinya.


Jin tersebut sepertinya semakin kesal. ia pun berusaha menyakiti Adam dengan menggunakan tubuh Aminah, sang istri. Aminah berteriak…. mulutnya mengeluarkan darah.


“Sekarang kamu harus mati wahai Hamba Allah.” Ucap Jin tersebut, kemudian Aminah mengangkat pisaunya dan…


“Crekk” Pisau tersebut menusuk perut Adam.


Aminah menarik pisau tersebut sambil tertawa. Lalu menusuknya kembali untuk kedua kalinya.


Adam memundurkan badannya. Sambil menahan luka tusuk pada perutnya.


“Ahkkk… Allahhu akbar “.


Mata Adam menyorot tajam ke arah pisau yang pegang, berjaga-jaga jika Aminah akan menusuknya lagi.


Adam menelan ludahnya, melihat kondisi Aminah dan semua yang di lakukannya semakin berutal. Aminah kini ada dalam kendali Jin tersebut. Matanya menyorot Adam tajam. Penuh rasa kesal dan Amarah. Niatan untuk membunuh Adam sangat jelas di pancarkannya.


Adam berusaha tenang, ia kembali akan melakukan  Ruqyah untuk pertama kalinya kepada Aminah. Sebelumnya Adam tidak pernah me ruqyah sang istri. Karena Adam tahu betul, istrinya memiliki kondisi tubuh yang cukup baik. Maka tak heran dalam setiap kasus yang di selesaikannya dengan Zaki dahulu, Aminah tidak pernah kerasukan dan ini pertama kalinya ia melihat sang istri mengalami hal serupa. Adam pun kembali mengingat Almarhum Zaki, mengingat kisah Istrinya yang mati karena sihir. Adam tidak mau itu terjadi juga pada keluarganya.

kaskus-image
Aminah Melangkah sedikit demi sedikit. Dengan masih menggengam pisau di tangannya. Tatapan sadis di arahkan pada Adam, sang suami. Belum puas rasanya Jin tersebut menyakiti Adam jika belum sampai membunuhnya.


Aminah berjalan maju, sementara Adam berusaha berjalan mundur. Suara erangan yang begitu keras di lontarkan dari balik tenggorokan Aminah. Darah yang bergelinang di balik tangannya membuat Adam semakin di hantui rasa takut.


“Kenapa Adam! Takut?” Suara Jin tersebut kembali muncul. Ia berusaha membuat iman Adam kendor. Nyali Adam di buat turun olehnya.


“Mana? katanya kamu tidak takut kepadaku? kamu hanya takut kepada Allah? mana buktinya. manusia munafik kamu ini, Adam.” Suara itu semakin menghantui pikiran Adam.


“Wahai Jin, iblis laknattullah… sesungguhnya manusia di karunia rasa takut oleh Allah bukan berarti aku takut kepadamu. Engaku hanya membuat rasa takut seperti ilusi, sementara Allah benar-benar membuat rasa takut itu nyata. Ia memberikan siksaan yang pedih bagi hamba-hambanya yang ingkar, yang selalu berbuat kerusakan dan kejahatan di muka bumi seperti engkau wahai jin , Iblis laknatullah.” Teriak Adam kencang berusaha melawan rasa takut di tubuhnya.


Semakin Adam melawan, semakin berani Jin tersebut mengendalikan Aminah. Ia pun semakin dekat dengan Adam, tubuh Adam sudah tidak bisa mundur kembali me belakang. Pundaknya sudah terbentur tembok rumahnya. Aminah memusatkan matanya ke arah Adam menggengam Pisaunya erat-erat dan kembali mengangkat pisau itu secara perlahan. Aminah kemudian menatap Adam dengan tajam, tangannya menyentuh wajah Adam. Adam tidak bisa berbuat apa-apa, tangannya hanya dapat memegangi perutnya yang terluka dan darahnya yg terus keluar tak henti-hentinya.

kaskus-image
“Sekarang waktunya kamu mati, Adam.” Ujar Jin tersebut dengan nadanya yang pelan namun bergema dan juga besar.


Tangannya mengangkat Pisau itu tinggi-tinggi, Adam hanya menatap dalam pisau yang di genggamnya, berusaha menghindar jikalau Aminah yang sedang kerasukan ini melakukan serangan. Benar saja, tidak lama pisau itu di angkatnya tiba-tiba..


“Mati kamu Adam….” Teriak Jin yang ada di dalam tubuh Aminah. Suaranya membuat seisi kamar menjadi bergetar. Angin yang sangat kencang menyorot ke wajah Adam. Hembusan nafas dari teriakan Aminah tersebut membuat Adam harus memejamkan matanya beberapa detik, menahan kuatnya energi yang di hasilkan dari Jin yang ada di dalam tubuh sang Istri.


“Crekkk!” Aminah berusaha menusuk leher Adam, namun Adam dapat menghindar dari serangan tersebut. Ia memalingkan kepalanya ke kiri, semantara pisau yang di tuncapakan ke arah kanan. Melihat serangannya gagal, Aminah kembali mencabut Pisau tersebut dari balik tembok kayu yang menyumbat. Ini adalah kesempatan Adam. Saat Aminah hendak mencabut pisaunya, Adam dengan cepat memegang tangan sang Istri. Kemudian satu tangannya lagi berusaha menahan wajah Aminah yang sudah siap akan menggigitnya. Saat itulah Adam memiliki kesempatan untuk melakukan Ruqyah.


Dengan membacakan Ayat Kursi tepat di hadapan Aminah, sambil tangannya terus memegangi kepalanya yang tak bisa diam dan terus memberontak.


“Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum.Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh.Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih.Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum.Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a.Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.” Adam Melafadzkannya dengan kencang. Terlihat dari wajah Aminah yang sudah merasakan kesakitan.


Aminah berusaha menggapai tangan Adam, dia terus memberontak dan badannya bergemetar dengan kencang.


Mulut Aminah tak henti-hentinya tertutup dan terbuka. Mencari sesuatu yang dapat ia gigit. Buasanya Jin yang ada di dalam tubuh Aminah mengingatkan Adam dengan Jin yang ada di dalam tubuh Zaki kala itu.


Aminah berteriak, Ia berusaha melawan. Kakinya menendang perut Adam yang sudah terluka. Adam masih kuat untuk menahan rasa sakitnya. Ia terus membacakan Ayat Kursi dan berdoa di dalam hatinya, meminta pertolongan dari Allah. Ia tidak menghiraukan semua perlawanan yang di lakukan olehnya. Adam tetap fokus sampai akhirnya…. Tubuh Aminah melejit… dan mulutnya menganga dengan lebar setelah itu keluarlah sebuah asap putih yang sangat cepat hilangnya. Aminah pun akhirnya terbujur Lemas, setelah itu Adam pun berusaha menggapai tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.


Sekitar setengah Jam Aminah belum sadarkan diri. Tapi iya masih bernafas. Adzan subuh pun berkumandang. Saat itu tiba-tiba Tangan Aminah mulai bergerak yang menandakan dirinya sudah mulai sadarkan diri.


“Aminah” Panggil Adam dengan lembut. Aminah membuka kedua matanya.


Samar-samar iya melihat wajah sang suami. Dengan darah di wajahnya.


“Bang… abang ke-na-pa?” Tanya Aminah dengan sedikit terbata. Adam tahu bahwa istrinya masih belum sadar betul. Ia juga tahu pasti tubuhnya masih terasa berat. Adam pun beranjak dari kasur lalu mengambil segelas ait putih. Luka di perut Adam masih terasa sakit. Rasa ngilu masih di rasakan oleh Adam di area perutnya. Luka tusukan itu tidak parah namun, tetap saja Adam harus segera memberikan perawatan khusus untuk luka yang di deritanya.

.


“Alhamdulilah, kamu sudah sadar Aminah, minum dulu” Jawab Adam sambil memberikan segelas air putih kepadanya. Aminah meminum sedikit air tersebut kemudian membangunkan sedikit tubuhnya dan meregangkan pundaknya di belakang bantal miliknya.


“Sebenarnya apa yang terjadi bang? abang kenapa perut abang berdarah?” Aminah terlihat terkejut. “Abang harus segera ke rumah sakit bang…” Tambah Aminah yang semakin panik.


“Kamu tenangkan dulu dirimu Aminah, abang gak apa-apa tadi abang sudah pakai obat merah, dan sudah abang perban. Kamu istirahat dulu nanti kita cerita lagi.” Sambung Adam menenangkan.


Aminah masih dengan raut wajah paniknya, tidak afa jawaban lagi darinya. Selain mengingat kejadian-kejadian sebelumnya.


“Lebih baik kita sholat subuh dulu yuk…” Ajak Adam kemudian menuntun Aminah untuk sholat shubuh.


Adam sholat dengan keadaan duduk karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan. Sementara Aminah sebagai makmum nya dengan posisi sempurna.


Usai melaksanakan sholat shubuh, Adam dan Aminah melanjutkan dengan membaca Al-quran sampai terbit Fajar. Setelah itu mereka pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka Adam.


Saat Di Rumah Sakit.


“Luka yang di alami pak Adam tidak terlalu parah, saya sudah membersihkan lukanya dan saya mohon untuk di minum yak pak Adam obatnya. Agar cepat sembuh dan banyak-banyak istirahat.” Ucap dokter yang mengobati Adam. “Baik, saya tinggal dulu ya.” Tambahnya lagi.


Setelah itu Aminah kembali bertanya kepada Adam karena rasa penasarannya yang belum terjawabkan.


“Bang sebenarnya ada apa?” Tanya Aminah bingung.


Adam hanya menggelengkan kepalanya, “Seharusnya abang yang tanya sama Aminah, sebenarnya Aminah kenapa? Abang baru saja me Ruqyah Aminah semalam. Aminah kenapa sebelumnya?” Adam balik bertanya.


Aminah seperti orang linglung, ia berusaha mengingat kejadian saat malam itu.


“Aminah hanya ingat, saat itu Ustad Jali memberikan Aminah buku, iya… Bukunya itu Pelajaran mengenali Iblis dan cara mengusirnya. Aminah pulang sambil membawa buku yang di berikan oleh ustad Jali tersebut. Nah pada pukul 03 pagi Aminah terbangun, niatnya Aminah hendak sholat tahajud… namun, mata Aminah tertuju pada buku yang di berikan oleh Ustad Jali… setelah itu Aminah mencoba ingin membacanya… setelah itu Aminah tak ingat lagi.” Jelas Aminah.


Adam terkejut dengan penjelasan Aminah. “Buku pelajaran tentang iblis?” Ucap Adam. Adam berpikir sejenak, ia mengetahui ada yang tidak beres dari buku yang di berikan oleh Ustad Jali.

Bersambung...
Diubah oleh robbyrhy 23-03-2019 15:24
Araka
EriksaRizkiM
tet762
tet762 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.