TheNinetiesKidAvatar border
TS
TheNinetiesKid
Mengapa rakyat Mesir kuno begitu terobsesi dengan kucing?
Di situs kuno bernama Saqarra, yang terletak tidak jauh dari Kairo, sebuah makam berusia 4.500 tahun memiliki isi yang tidak terduga: lusinan mumi dan patung kucing. Rasa sayang penduduk Mesir kuno terhadap hewan sudah tercatat dengan baik lewat sejarah. Para arkeolog pun telah menemukan bukti mengenai anjing-anjing peliharaan yang sangat dimanja, bahkan ada juga kebun binatang pribadi. Namun, kucinglah yang memiliki tempat istimewa di Mesir kuno.

Menurut sejarawan James Allen Baldwin, kucing telah berada di sejarah arkeologi Mesir sejak era pra-dinasti, yaitu 5.000 tahun yang lalu. Kemungkinan besar mengapa kucing menjadi bagian yang begitu penting dalam kehidupan di Mesir adalah karena pertanian mereka. Salah satu masalah terbesar dalam pertanian adalah tikus, dan tikus sering menjadi buruan kucing. Penduduk pun mulai mengerti dan menjaga para kucing yang membantu menjaga tanaman mereka.


Bastet sang Dewi Mesir. Ilustrasi: Christina Balit

Tetapi ada banyak bukti sejarah bahwa peran kucing lebih dari sekedar itu. Kucing tidak hanya berperan dalam menjaga rumah-rumah dari tikus dan ular berbisa, tapi juga sebagai pembantu para pemburu burung, dan sebagai hewan peliharaan. Banyak jasad kucing yang ditemukan terkubur dalam makam manusia, meski hubungan antara kucing dan manusia tidak selalu jelas.
Beberapa kucing dikuburkan bersama sesajen/persembahan, yang mengindikasikan bahwa penguburnya mempersiapkan sesajen itu untuk si kucing di alam baka. Penemuan ini adalah salah satu contoh tertua penguburan kucing.

Dari sekitar tahun 1000 SM, makam besar berisi puluhan ribu kucing mulai tersebar luas. Mayat mereka dibungkus dengan rapi dan dihias, kemungkinan besar oleh para penjaga kuil. Penduduk Romawi kuno yang berkunjung ke Mesir menggambarkan warga sekitar sebagai pemuja kucing, yang kadang rela berjalan jauh demi memakamkan kucingnya. Bahkan, membunuh seekor kucing mungkin merupakan suatu pelanggaran besar.


Mumi-mumi kucing yang sekarang berada di Natural History Museum, London

Menurut penjelasan Alleyn Diesel, penduduk Mesir kuno mungkin mulai menghubungan kucing dengan sang Pencipta secara bertahap. Karakter kucing yang anggun, berhati-hati, dan bisa melihat dalam gelap inilah yang membantu mereka menjadi hewan yang dianggap suci. Kucing yang sering tidur siang di bawah teriknya matahari membuat penduduk sekitar menghubungan mereka dengan Ra, Sang Dewa Matahari. Salah satu kucing yang paling terkenal dari zaman Mesir kuno adalah Bastet, yang digambarkan sebagai dewi kesuburan dan perlindungan. Bast memiliki ratusan ribu pemuja. Pengunjung kuil Baster sering meninggalkan patung kucing sebagai persembahan untuknya. Di zaman tersebut dimana hewan begitu disayangi, kucing merupakan yang paling istimewa.

Diterjemahkan dari artikel di JSTOR Daily, "Why Ancient Egyptians Loved Cats So Much".
Diubah oleh TheNinetiesKid 21-03-2019 08:26
19
10.8K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
Tampilkan semua post
2V7Avatar border
2V7
#9
karena punya 9 nyawa emoticon-Leh Uga
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.