• Beranda
  • ...
  • Health
  • Karena Tak Vaksin Tetanus, Bocah Ini Dirawat 47 Hari dan Habiskan Rp 11,4 Miliar

moviegangstaAvatar border
TS
moviegangsta
Karena Tak Vaksin Tetanus, Bocah Ini Dirawat 47 Hari dan Habiskan Rp 11,4 Miliar


Di belahan dunia manapun, yang namanya Vaksin saat anak-anak itu sangat penting untuk kesehatan kita di masa depan. Siapa sih yang mau sakit dan menghabiskan biaya kesehatan sampai ratusan juta atau bahkan miliaran Rupiah? Sialnya, seorang bocah di Oregon, Amerika Serikat, harus dirawat selama 47 hari di rumah sakit dan menelan biaya lebih dari USD 800,000 atau setara Rp 11,4 miliaran untuk biaya rumah sakit, hanya karena dia tidak divaksin tetanus saat kanak-kanak. Demikian dikutip dari TIME.com berdasarkan studi kasus yang dirilis oleh Centers of Disease Control and Prevention (CDC).

Salah satu penulis stu kasus tersebut yaitu Dr. Carl Eriksson, yang juga menjabat sebagai associate professor of pediatric critical care di Oregon Health & Science University, terlibat dalam proses perawatan bocah yang terkena tetanus tersebut. Dalam artikel TIME.com  tersebut dia menjelaskan bahwa kasus seperti ini sangat jarang terjadi di Amerika Serikat. Karena vaksin tetanus yang digunakan di negara ini sangat efektif untuk membasmi penyakit tersebut. Makanya ini jadi kasus langka dan kejadian si bocah merupakan kasus tetanus anak pertama dalam 30 tahun terakhir.

"Saking efektifnya vaksin (tetanus yang digunakan di Amerika Serikat), banyak orang tidak pernah melihat kasus-kasus parah penyakit tetanus. (Tetapi) kasus ini menggambarkan bahwa tetanus adalah penyakit berbahaya dan mengingatkan kita bahwa tidak melakukan vaksin bisa berakibat mematikan," kata Eriksson. Beruntung bocah yang terkena tetanus tersebut kini selamat.

Awal terkena penyakit



Jadi bagaimana awalnya si bocah terkena tetanus dan menghabiskan miliaran Rupiah untuk biaya rumah sakit?

Di tahun 2017, bocah tersebut baru berusia 6 tahun dan belum divaksin, secara tidak sengaja jidatnya terluka ketika sedang bermain di sebuah perkebunan. Tidak sampai seminggu kemudian dia mengalami gejala-gejala yang konsisten dan serupa dengan gejala tetanus. Seperti di antaranya kejang otot, rahang bergemeretak, spastisitas umum, dan gangguan pada tulang punggung dan leher. 

Gejalanya kemudian berlanjut ke kesulitan bernapas sampai akhirnya orangtua si bocah menghubungi rumah sakit. Dia pun dibawa ke pusat kesehatan khusus anak dan didiagnosa tetanus. Sejak saat itu, gejala yang ditunjukkan semakin memburuk. Ketika haus misalnya, si bocah akan minta minum tetapi dia tidak bisa membuka mulutnya cukup lebar untuk meneguk air. Masalah pernapasannya pun semakin serius sampai akhirnya dia harus dibius, diberikan selang bantuan pernapasan dan ventilator.

Si bocah kemudian dirawat secara intensif di ICU untuk penyakit tetanusnya. Dia pun diberikan berbagai vaksin untuk memperbaiki kondisinya. Namun makin hari kondisinya semakin serius. Sampai-sampai dia harus dirawat di ruang yang gelap dan dipasangkan earplug untuk meminimalisir stimulasi sensoriknya.

"Kami merawat pasien ini di ruangan gelap dan menggunakan earplug untuk mengurangi stimulasi visual dan auditorinya, juga berusaha untuk membatasi rasa sakit dan cemasnya sebisa mungkin, demi berusaha mengurangi masalah kejang otot yang dirasakannya," kata Erikkson lagi.

Dirawat 47 Hari



Pasien bocah ini menggunakan ventilator selama kurang lebih 44 hari dan dirawat secara intensif selama total 47 hari. Eriksson menyebutkan bahwa seiring dengan bergantinya hari dan membaiknya kondisi si bocah, dokter yang merawatnya pelan-pelan mulai menambah stimulasi di lingkungan perawatannya. Setelah 10 hari di ICU, dia mulai bisa berjalan dalam jarak yang pendek-pendek. Sebelum akhirnya dia dipindahkan ke pusat rehabilitasi untuk dirawat lagi selama 17 hari.

Beruntung bocah ini bisa sembuh total dan mulai bisa berlari dan naik sepeda lagi. Tetapi, menurut studi kasus tersebut, meski sudah dibeberkan risiko dan benefit dari vaksin tetanus oleh para ahli, keluarga si bocah menolak untuk diberikan vaksin kedua dan imunisasi lainnya.

Hmmm. Siap bossqu.

emoticon-DPemoticon-DP


11
12.6K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
Tampilkan semua post
sella91Avatar border
sella91
#115
Quote:


wafat krn tetanusnya?
berarti blom sembuh udah dinyatakan sembuh gt?
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.