rantymariaAvatar border
TS
rantymaria
Hasil Terbaru 13 Lembaga Survei Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi
Jakarta, 13 Lembaga survei telah mengeluarkan hasil survei elektabilitas pasangan capres/cawapres dalam Pilpres 2019.

Dari beberapa lembaga survei, pasangan 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin lebih unggul dari Prabowo-Sandiaga.

Meski demikian, dalam lembaga survei lainnya, pasangan 02 berhasil memepet pasangan Jokowi-Ma'ruf.

1. LSI Denny JA (Jokowi-Ma'ruf = 58,7%, Prabowo-Sandiaga = 30,9%, UV=9,9%)

Dikutip dari Tribunnews.com, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan angka 58,7 persen.

Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga mendapat angka 30,9 persen.

Sementara itu, 9,9 persen responden belum menentuan pilihannya, dan 0,5 persen sisanya tidak sah.

Survei ini dilakukan pada 18-25 Februari 2019.

Adapun responden yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 1.200 responden.

2. Polmark Indonesia (Jokowi-Ma'ruf = 40,4%, Prabowo-Sandiaga = 25,8%, UV=33,8%)

Dikutip dari Tribun Madura, berdasarkan survei dari lembaga survei Polmark Indonesia, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat angka 40,4 persen.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat angka 25,8 persen.

Hasil tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan di 73 daerah pemilihan (dapil) se-Indonesia.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 440 orang tiap dapil pada Oktober 2018 sampai Februari 2019.

3. SMRC (Jokowi-Ma'ruf = 54,9%, Prabowo-Sandiaga = 32,1%, UV=13,0%)

Dikutip dari Kompas.com, pasangan 01 mendapat angka 54,9 persen versi lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

Sedangkan pasangan 02 mendapat angka 32,1 persen.

Sementara 13,0 sisanya belum tahu atau merahasiakan pilihannya.

Survei ini dilakukan pada 24-31 Januari 2019.

Adapun responden yang dilibatkan sebanyak 1.426 orang.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka.

Margin of error survei ini kurang lebih 2,65 persen.

4. Konsep Indonesia (Kosepindo) (Jokowi-Ma'ruf = 55%, Prabowo-Sandiaga = 32,2%, UV=-%)

Dikutip dari Tribunnews.com, dari survei Konsepindo menyatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat angka 55 persen.

Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 33,2 persen suara.

Direktur Konsepindo Veri Muhlis Arifuzzaman mengatakan dari jarak yang cukup jauh, pasangan 02 kemungkinan akan kesulitan mengejar ketertinggalan.

Dari survei yang melibatkan 1.200 responden ini, terdapat 69,6 persen yang puas dengan kinerja Jokowi.

"Responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi sebanyak 69,6%. Sebaliknya yang mengaku tidak puas hanya 26%," kata Veri.

Berdasarkan temuan, Jokowi-Ma'ruf dianggap lebih bisa menyelesaikan masalah ekonomi ketimbang pasangan 02.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

5. Cyrus Network (Jokowi-Ma'ruf = 55,5%, Prabowo-Sandiaga = 36%, UV=-%)

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/3/2019), pasangan nomor urut 01 unggul dengan angka 55,2 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi terpaut 19,2 persen, yakni sebesar 36 persen saja.

Kemudian sisanya masih belum menentukan pilihannya.

Survei tersebut dilakukan pada 18-23 Januari 2019.

Adapun survei tersebut dilakukan pada 1.230 orang yang berasal dari 123 desa di 34 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.

Sedangkan margin of error-nya kurang lebih 3 persen.

Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling.

Berdasarkan top of mind para responden, setelah debat pilpres perdana 17 Januari 2019, masyarakat lebih banyak yang secara spontan menyebut nama Jokowi, ketimbang Prabowo Subianto.

"Habis debat pertama itu, kalau top of mind yang spontan tanpa disebutkan pilihan, itu Jokowi-Ma'ruf 55,2 persen dan Prabowo-Sandi 36 persen," ujar Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi dalam paparan survei di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Sementara itu, apabila responden ditanya dengan metode simulasi surat suara, hasilnya berubah.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin naik jadi 57,5 persen.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga naik jadi 37,2 persen.

“Kalau diberi kertas suara naik sedikit menjadi 57,5 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan 37,2 persen untuk Prabowo-Sandi, dengan kata lain selisihnya sekitar 20 persen,” sambungnya.

Dari total keseluruhan responden, masih ada 22 persen yang bisa beralih dukungan.

“Sekitar 77 persen menyatakan sudah yakin dengan pilihannya sementara 22 persen lainnya masih bisa goyang, sisanya tidak menjawab, jika diturunkan 83 persen pendukung Jokowi sudah yakin dengan pilihannya, sementara 79 persen pendukung Prabowo juga yakin dengan pilihannya,” ujar Hasbi dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (28/2/2019).

6. Indomatrik (Jokowi-Ma'ruf = 47,97%, Prabowo-Sandiaga = 44,4%, UV=-%)

Survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indomatrik, Jumat (15/2/2019), menunjukkan selisih angka keduanya terpaut tipis.

Dikutip dari Warta Kota, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan angka 47,97 persen.

Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga, memepet dengan angka 44,04 persen.

Selisih angka 3,93 persen ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Dari survei yang dilakukan pada 21-26 Januari 2019 itu, ada beberapa suara pemilih yang beralih ke pasangan 02.

Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin YS mengatakan, responden survei teridiri dari 1.800 orang.

Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dengan rentang pemilih mulai dari 17 tahun.

Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam kategori emak-emak, Prabowo-Sandiaga mengungguli Jokowi-Ma'ruf.

Prabowo-Sandi berhasil meraih angka 22,64 persen.

Sementara Jokowi-Ma'ruf 22,03 persen.

Emak-emak lebih banyak memilih 02 karena menyukai sosok sang cawapres, Sandiaga Uno.

Para memilih beralasan Sandiaga Uno dinilai bisa menurunkan harga bahan pokok, biaya kesehatan, pendidikan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Tak hanya di suara pemilih emak-emak, pasangan Prabowo-Sandi juga unggul di suara milenial.

Dari suara pemilih umur 17-22 tahun, 23-28 tahun, dan 29-34 tahun, Prabowo-Sandiaga berhasil meraih angka 21,80 persen.

Sedangkan Ma'ruf Amin hanya mendapat 19.82 persen suara milenial.

Selisih keduanya terpaut 1,9 persen.

Menurut para pemilih milenial dari survei, Prabowo-Sandiaga dinilai lebih pro rakyat dan kawula muda.

Hal itu menurut mereka terlihat dari visi misi pasangan 02 yang disebut bisa membuat Indonesia semakin maju dan terciptanya lapangan kerja baru bagi generasi muda.

Dalam Pilpres 2019 mendatang, suara milenial memberikan andil sekitar 38,00 persen.

Jumlah yang cukup besar dan potensial untuk diraih guna menduduki istana.

7. Median (Jokowi-Ma'ruf = 47,9%, Prabowo-Sandiaga = 38,7%, UV=13,4%)

Dikutip dari Kabar Pemilu tvOne, Selasa (22/1/2019), hasil survei Median menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 47,9 persen suara.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 38,7 persen suara.

Dari keseluruhan responden, ada 13,4 persen yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2019.

Dari survei itu, elektabilitas keduanya hanya terpaut 9,2 persen saja.

Survei tersebut dilakukan pada 6-15 Januari 2019.

Survei ini dilakukan pada 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dipilih secara random dengan metode multistage random sampling.

8. IndEX (Jokowi-Ma'ruf = 55,6%, Prabowo-Sandiaga = 32,3%, UV=12,1%)

Dikutip dari Tribunnews, Sabtu (12/1/2019), pasangan Jokowi-Ma'ruf elektabilitasnya mencapai 55,6 persen.

Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga mendapat angka 32,3 persen.

Sementara 12,1 persen responden tidak memberikan jawabannya atau belum tahu akan memilih siapa di pilpres nanti.

Survei tersebut dilakukan pada 17-28 Desember 2018, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.

Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error sekitar 2,9 persen.

9. Celebes Research Center (CRC) (Jokowi-Ma'ruf = 55,1%, Prabowo-Sandiaga = 31,7%, UV=9,9%)

Dikutip dari Tribunnews, Minggu (10/2/2019), pasangan 01 meraih angka 56,1 persen.

Sedangkan pasangan 02 mendapat angka 31,7 persen.

12,2 persen sisanya tidak memberikan jawaban atau tidak tahu pilihannya.

Dari survei ini, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf turun 0,1 persen, sedang Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen.

Survei dilakukan pada 23-31 Januari 2019, dengan metode multistage random samlping.

Adapun tingkat kepercayaannya sekitar 95 persen dan margin of errornya kurang lebih 2,83 persen.

10. Populi Center (Jokowi-Ma'ruf = 54,1%, Prabowo-Sandiaga = 31,0%, UV=14,9%)

Dikutip dari Tribunnews, survei Populi Center dilakukan pada 20-27 Januari 2019.

Adapun metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka di 34 provinsi.

Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf unggul 54,1 persen dibandingkan Prabowo-Sandiaga, di mana pasangan 02 hanya memperoleh angka 31,0 persen.

Dari 1.486 responden, 14,9 persen tidak memberikan jawaban.

"Hasil ini relatif sama dengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Diketahui, pada survei sebelumnya, pada Desember 2018, elektabilitas Jokowi mencapai 52 persen.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga 30,7 persen.

Dari survei terbaru Populi Center, terlihat kedua paslon mengalami peningkatan elektabilitas.

11. Charta Politika (Jokowi-Ma'ruf = 53,2%, Prabowo-Sandiaga = 34,1%, UV=12,7%)

Survei ini dilakukan pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019.

Berdasarkan survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan 53,2 persen suara.

Dikutip dari tayangan Kabar Pemilu tvOne, Selasa (22/1/2019), Prabowo-Sandiaga mendapat 34,1 persen suara.

12,7 persen responden lainnya memilih tidak tahu harus memilih siapa, atau tidak memberikan jawaban.

Berdasarkan rilis dari Charta Politika, survei ini menggunakan sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia, dengan cara wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner terstruktur.

Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

12. Y-Publica (Jokowi-Ma'ruf = 53,5%, Prabowo-Sandiaga = 31,9%, UV=14,6%)

Survei ini dilakukan pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.

Dari survei tersebut, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan torehan 53,5 persen suara.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 31,9 persen suara.

14,6 persen responden tercatat belum memutuskan pilihan atau tidak memberikan jawaban.

Dikutip dari Tribunnews, survei ini dilakukan dengan mewawancarai 1.200 responden, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat).

Sedangkan margin of error dalam survei ini adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

13. Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) (Jokowi-Ma'ruf = 49%, Prabowo-Sandiaga = 41%, UV=10%)

Dari survei SPIN, pasangan Jokowi-Ma'ruf tampak memperoleh angka 49 persen.

Sedangkan Prabowo-Sandiaga 41 persen.

Selisih angka 01 dan 02 terpaut sedikit, yakni hanya 8 persen saja.

Sementara 10 persen responden sisanya belum memberikan jawaban atau menentukan pilihan.

Menurut Direktur SPIN, Igor Dirgantara, petahana seperti ketinggalan momen, sehingga elektabilitasnya turun.

"Dalam periode masa kampanye bulan November 2018 sampai Januari 2019, petahana seperti kehilangan momentum yang membuat kompetitornya bisa menipiskan ketertinggalan,"ujar Igor dikutip dari Tribunnews.com saat berada di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).

Sementara itu, survei ini dilakukan pada 27 2018 Desember hingga 8 Januari 2019.

Adapun responden yang dilibatkan adalah 1.213 orang.

Metode survei menggunakan multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan margin of error survei kurang lebih 3 persen.

Dalam pertanyaan tertutup, para responden mengaku mengkhawatirkan lapangan kerja dan pengangguran (68 persen), harga kebutuhan pokok yang naik (64 persen) dan korupsi (52 persen).

Tiga hal itu menurut Igor mempengaruhi jarak elektabilitas dua paslon yang semakin mengecil.

Tak hanya itu, terkait ekonomi, responden sebanyak 73 persen mengatakan karena harga sembako yang naik.

Kemudian pengangguran 44 persen.

Dari survei, hanya 4 persen responden saja yang menilai harga kebutuhan pokok turun.

Jumlah itu terpaut jauh lantaran 59 persen mengaku harga bahan pokok naik, dan 37 persen sisanya mengaku harganya sama saja (tidak naik).

Isu-isu ekonomi yang diangkat paslon 02 membawa tren positif bagi responden, sehingga meningkatkan tingkat kesukaan di mata publik.

http://bangka.tribunnews.com/2019/03...ngannya?page=4

Daftar :

1. LSI Denny JA (Jokowi-Ma'ruf = 58,7%, Prabowo-Sandiaga = 30,9%, UV=9,9%)

2. Polmark Indonesia (Jokowi-Ma'ruf = 40,4%, Prabowo-Sandiaga = 25,8%, UV=33,8%)

3. SMRC (Jokowi-Ma'ruf = 54,9%, Prabowo-Sandiaga = 32,1%, UV=13,0%)

4. Konsep Indonesia (Kosepindo) (Jokowi-Ma'ruf = 55%, Prabowo-Sandiaga = 32,2%, UV=-%)

5. Cyrus Network (Jokowi-Ma'ruf = 55,5%, Prabowo-Sandiaga = 36%, UV=-%)

6. Indomatrik (Jokowi-Ma'ruf = 47,97%, Prabowo-Sandiaga = 44,4%, UV=-%)

7. Median (Jokowi-Ma'ruf = 47,9%, Prabowo-Sandiaga = 38,7%, UV=13,4%)

8. IndEX (Jokowi-Ma'ruf = 55,6%, Prabowo-Sandiaga = 32,3%, UV=12,1%)

9. Celebes Research Center (CRC) (Jokowi-Ma'ruf = 55,1%, Prabowo-Sandiaga = 31,7%, UV=9,9%)

10. Populi Center (Jokowi-Ma'ruf = 54,1%, Prabowo-Sandiaga = 31,0%, UV=14,9%)

11. Charta Politika (Jokowi-Ma'ruf = 53,2%, Prabowo-Sandiaga = 34,1%, UV=12,7%)

12. Y-Publica (Jokowi-Ma'ruf = 53,5%, Prabowo-Sandiaga = 31,9%, UV=14,6%)

13. Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) (Jokowi-Ma'ruf = 49%, Prabowo-Sandiaga = 41%, UV=10%)


MOHON MAAF TIDAK MENCATUMKAN LEMBAGA SURVEY PUSKAPTIS , TAKUTNYA ADA YG KENA PRANK TERUS SUJUD SYUKUR LAGI emoticon-Nyepi
Diubah oleh rantymaria 18-03-2019 01:16
19
10.5K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Tampilkan semua post
ekoxholicAvatar border
ekoxholic
#41
gw sih cuma percaya sama hasil survey yg berasal dari lembaga survey yg biasanya akurat atau mendekati.
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.