Kaskus

Story

seenueAvatar border
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.


Spoiler for Index:


Adakah Senyum di Semarang,


Spoiler for Index:

Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
ipppsssAvatar border
anton2019827Avatar border
dbase51Avatar border
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
seenueAvatar border
TS
seenue
#14
Adzan subuh gw bangun, lebih tepatnya di bangunun sama Rania, dia ajak gw sholat, awalnya gw ragu.. tapi,melihat dia wajar dan fresh.. gw jadi mikir yang baik-baik, mungkin dia sudah mandi, so.. auto normal. Meski gw masih ngantuk, gw iyain. Tak peduli bisa gw surat al iklas dan surat al kautsar, toh gw bisa jadi imam. Perkara diterima atau nggak, itu urusan Tuhan. Lagipula, Tuhan juga nggak cerewet macam anjing-anjing penjaga halaman rumahnya.

Assalamualaikum warohmatulloh..

Medok bener bacaan gw, dan ya.. di salam yang terakhir, Rania nyium tangan gw, gw.. biasa aja. Dia kan, adek gw. Setelah itu, gw lanjut dzikir, plus sholawatan, dan kirim doa buat Ibuk sama Bapak. Lepas sholat subuh, gw balik ke kamar, molor lagi, ngantuk pak. Pas mau ambil selimut, pintu gw di ketok, lebih tepatnya di ketok langsung di buka dan yang melakukan itu langsung nyelonong masuk.

"Malah tidur,." gertak Rania.

"Ngantuk ini,"

"Bangun nggak, kalau nggak bangun gw ikut tidur di sini,"

"Tolong lah, aku bener-bener ngantuk.."

"Gak mau.." berbekal itu, Rania nyerang gw, mana selimut gw di tarik-tarik, setelah selimut ilang, gw yang di tarik.. dan di dorong buat mandi, gw mau keluar.. pintu gw di jaga dari luar. Apes bener gw, mau nggak mau.. gw mandi, dan sudah pasti dingin. Sialnya, gw nggak bawa handuk.

"Ran.. ambilin handuk.."

"OO... dimana!!"

"Di balkon,"

"YO..OO"

Setelah handukan gw keluar, rania sudah nggak ada di kamar gw. Cepet-cepet gw ganti baju, baju semi olahraga.

"Mau kemana sih?" tanya gw ke Rania.

"Nggak tau, sudah ah.. kemana kek, asal keluar, mumpung masih pagi ini, minggu juga."

Kita cus ke perumahan belakang apartemen, disana cukup sepi dan di area kapling yang masih belum ada bangunan, kita joging sekalian berjemur. Disana-sini masih banyak ilalang, meski jalanan sudah aspal, mungkin sekarangmasih ilalang, nggak tau tahun depan. Macam daerah kenjeran, sekarang sudah banyak yang jadi perumahan, padahal.. dulu rawa-rawa.

Sungguh pagi yang sempurna, jarang-jarang gw bisa sebahagia ini, meski sebatas bisa merasakan sejuk, dan hangatnya sinar mentari. Teruntuk Rania, ya masih sama.. kadang jutek, kadang bawel dan kadang bodo amat. Gak paham gw, mungkin.. dia sedang main-main sama kepalanya.

Sebelum jam sembilan, gw sudah balik, plus bawa jajan bubur kacang ijo, sebenarnya... Lola yang beli, gw mah ikut aja, asal nggak rese. Sesampai di rumah, gw ambil ponsel, gw cek ternyata ada wa.. salah satunya dari mamanya lola, dan siang ini gw disuruh ke RS, katanya.. gw ditunguin Lola. Dan gw cukup bahagia, meski gw juga nggak tau.. bahagia macam apa yang gw rasakan. Atau, gw-nya saja yang berharap kalau Lola cepat membaik dan seperti sediakala.

Karena pagi ini nggak ada acara, jadi.. sebelum siang gw sudah nangkring di RS, gw sampai disana sekitaran jam sepuluh, dan lola masih tidur, gw nggak apa-apa, lagian.. ada mamanya lola yang ajak ngobrol gw. Receh sih tapi cukup mencairkan suasana. Dan satu yang nggak pernah gw sangka, mamanya Lola cukup respon sama masalah perpolitikan hari ini, jadi.. dia cukup tau dan mengikuti, ini dan itu.

"Kira-kira, kamu milih siapa mas tahun ini.."

"Wah nggak tau buk, sampai sekarang saya belum pernah milih soalnya"

"Golongan suci lak..an"

"Hahaha, mungkin. Tapi.. ya nggak begitu juga sih buk.."

"Maksudnya?"

"Ya sikonya buk, soalnya.. selama pemilu, saya jarang di rumah, dan kalaupun mau pulang.. males di perjalananya, capek"

"Hahahaha, ya wes terserah, tapi.. kalau bisa tahun ini pean ikut nyoblos, satu suara sanggat menentukan, biar yang bajingan nggak jadi pemimpin kita, saya rasa masnya juga tau dan mengikuti gimmik-gimmik, narasi, propaganda, isu-isu yang marak di luar sana,"

"Lumayan kalau itu,"

"Terus, menurut masnya gimana.."

"Wah, kalau sya sih biasa saja buk.. yang sudah baik ya dilanjutkan, pun kalau yang belum ya buat koreksi di tahun berikutnya.."

"Orang teknik memang rasional, keren sama semboyan-nya Just do it"

Kitapun ngakak, meski.. apa yang kita bicarakan hanyalah cangkang luarnya doang, belum masuk ke tingkat yang lebih intim dan intim, sebeb.. tingkatan itu sudah masuk ranah fanatik.

Saat itu, kita ngobrol di dalam, jadi suara kita harus lirih. Pas kita masih asik sama lelucon-lelucon politik, Lola memangil. Kitapun berdiri dan menghampiri Lola.

"Hey.." sapanya ke gw, beriringan sama senyum dan tatapan sayunya.

"Emm, apa.."

"Sudah lama?"

"Udah, kamu gimana.. sudah baikan?"

"Sudah, kan di janguk kamu.."

"Haiya, malah aku yang kena gombalan.."

Karena nggak enak, gw menoleh ke belakang, nggak taunya.. mamanya Lola sudah nggak ada, cie.. tau diri dia. Gkgkgkgkgk..

"Biarin, aku suka kok.."

"Eh ya, kamu sudah makan.. atau gimana"

"Udah tadi, besok-besok.. kalau kesini tu pas aku mau makan, kan maunya kamu suapin.."

"Hahahaha, ngalem.. ya wes.. nanti aku suapin lah, tapi cepet sembuh yak.."

"Bilang ae kangen, sepin.. nggak ada yang buatin kopi, nggak ada yang jahilin.. ya nggak"

"Hahaha, tau aja kamu.."

"Btw, kapan kamu boleh pulang?"

"Mungkin, minggu depan udah boleh pulang om,"

"Bagus lah,"

"Awas kalau aku ngggak di jenguk, tak santet kamu om.."

"Hahahaha, siap.."

Dan sampai sore, gw nemenin Lola di RS, mamanya lola mau keluar soalnya, nah gw yang diminta nemenin lola. Sebenarnya, nggak urgen-urgen banget sih, meski lola nggak ada yang jaga, toh di sini semua sudah tersedia, yang ada Lolanya saja yang minta buat di temenin gw. Dasar.

"La, maafin gw yak, malem itu gw ngilang.. mod gw ilang soalnya, lu kan tau gw orangnya kek gimana, suka ya suka, nggak ya pergi. Pun kalau di paksa, gw yang bakalan mimisan"

"Hahahaha, apa sih, btw.. kemaren gw yang menang, jadi nenek lampir itu sudah nggak ada hak buat ngambil lo dari gw, hahahaha.. keren kan gw"

"Dasar badung, untung lu nggak mati.. kalau sampai lu mati, bisa berkurang sau dong.."

"Apanya?"

"Daftar istri cantik gw,"

"Parah, jadi.. selama ini gw cuma masuk di daftar, sumpah.. tega bener kamu.."

"Hahahaha, ya setidaknya kan sudah masuk daftar, erkara gw milih siapa.. itu hak gw.. hahahahaha"

"Bodo ah.."

Gw masih ngakak, meski badan gw kena cubitan.

yusufchauza
arifbws208e
tikusil
tikusil dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.