Kaskus

Story

robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Holla~ Bagi Kalian yang mau tahu kelanjutan dari Cerita Gerbang Iblis, saya akan memberikan Spin-off setelahnya. Jadi untuk Judulnya kali ini beda namun, dari segi cerita sama.

Buat kalian yang suka bilang...

Kak ini kok mirip film munafik ya?
Jawaban : Mungkin dari segi hal yang di bahas itu sama, ya Gerbang Iblis kan membahas tentang seseorang yang di rasuki jin terus di ruqyah, nah film munafik juga sama, tapi dari segi alur cerita sangatlah berbeda jadi anda tidak bisa bilang kalau ini sama. Jelaskan?.

Oke dari pada berlama-lama, langsung aja di baca Prolognya agak panjang sih untuk sekedar prolog hehehe,,,, 😁

Bagi yang belum baca cerita sebelumnya, bisa langsung cek Di Sini

Quote:


Happy Reading!


~~~~~👻👻👻👻👻👻👻~~~~~


NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]

Quote:


Prolog


“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari an-naar (neraka). Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (An-Nisa : 145)



5 Bulan setelah kematian Zaki Abdul Ikhsan.


“Bang, apa abang yakin mau mengikuti jejak Zaki?” Tanya Aminah sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.


Adam menyeruput teh manis hangat tersebut, kemudian menjawab pertanyaan istrinya.


“Abang yakin aminah, kalau bukan abang siapa lagi?”


“Tapi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu itu, masih sangat jelas teringat di kepala Aminah bang,” Serunya lagi.


Adam pun terdiam, ia tahu bahwa Aminah  tak menginginkan kejadian Beberapa bulan yang lalu terulang lagi. Ia takut jin yang akan di hadapi oleh Adam kali ini lebih jahat dari sebelumnya.


“Kita punya Allah Aminah, semua yang telah di takdirkan telah tertulis di lauh mahfudz, Jadi apa yang perlu kita takutkan.” Jawab Adam meyakinkan sang istri.


Wajah Aminah terlihat begitu gelisah. Ia tahu sang suami akan mengerjakan Tugas besar lagi kali ini.


Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara gedoran pintu yang sangat kencang.


“Brak! Brak! Bark!”

“Assalamualaikum..... Ustad Adam,,,, pak ustad!” Begitulah kedengarannya. Sumber suara tersebut semakin kencang memanggil namanya.


Mereka pun segera bergegas, untuk membukakan pintu Rumahnya.


“Ya allah, Zainal….. Ada apa ini, malam-malam begini gerasak-gerusuk gitu kaya di kejar binatang aja kamu ini” Pekik Adam kemudian menyuruh zainal masuk ke rumahnya.


“Duduk-duduk…” Serunya lagi.


Zainal pun kemudian duduk, mengehela nafas panjang dan sedikit menenangkan pikirannya.


“Oke… oke tenang… tenang coba jelaskan ada apa?” Tanya Adam kepada Zainal.


Wajah Zainal yang masih terlihat panik, berusaha untuk tenang.


“Ja-ja-di… gini pak ustad, usai sholat isya saya dan istri saya sedang makan malam. Nah pada saat sedang makan, tiba-tiba istri saya muntah-muntah. Saya Kira dia hanya muntah biasa namun, lama kelamaan Istri saya memuntahakan darah, paku , jarum dan juga lintah dari mulutnya pak ustad. saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mungkin dia di guna-guna?. Tolong bantu saya…” Jelasnya.


Saat mendengar cerita Zainal, Adam pun berpikir. Apa mungkin ada sesuatu lagi yang terjadi padanya, sama seperti Keluarga zaki dulu. Saat Adam sedang berpikir tiba-tiba Aminah langsung berbicara.


“Bang? mungkinkah ini sama kejadiannya seperti keluarga zaki dulu?”


Entah kenapa Aminah bisa sepemikiran dengan Adam.


“Aku akan menemui istri mu sekarang!” Ujar Adam tiba-tiba.


Aminah yang melihat suaminya akan berurusan lagi dengan musuh Allah, moncoba sedikit menahannya.


“Bang, aminah gak mau abang kenapa-kenapa… kali ini aminah melarang abang untuk pergi.” Pekik aminah dengan cukup keras.


Melihat sang istri tidak merestui kepergiannya untuk menolong seseorang, Adam berusaha menenangkannya.


“Abang bersama Allah, jadi aminah tidak perlu risau. Semua akan baik-baik saja.” Jawabnya.


Aminah masih dengan muka yang cemas. Antara menginzinkan atau tidak. Ia tidak berbicara usai Adam memberinya jawaban.


“Apakah aminah bisa ijinkan abang? Semua akan lancar dengan restu istri. Abang tidak akan pergi jika aminah tidak mengijinkan.”


“Aminah, aku mohon kepadamu, biarlah adam membantu Istriku aminah. Kalian sesama wanita, pasti kamu paham apa yang aku rasakan kan? bagaimana kalau kamu ada di posisi istriku?!” Zainal memohon.


Aminah pun hanya mengangguk, Namun tidak bicara.


“Abang akan segera kembali,, percayalah” Ujar Adam sambil mengelus pelan kepala aminah yang tertutupi oleh hijab yang di kenakannya.


Setelah itu Aminah pun masuk ke kamarnya, sedangkan Adam pergi bersama Zainal untuk menemui istrinya.


Sesampainya di Halaman rumah Zainal. tiba-tiba seluruh lampu yang ada di rumahnya padam. Suasana menjadi begitu gelap dan menyeramkan.


“Kenapa gelap sekali?” tanya Adam yang belum berani melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih dalam, karena rumahnya yang terlihat sangat gelap.


“Tapi tidak mati listrik? hanya rumah mu saja nal?” Ujarnya lagi.


Zainal-pun kebingungan. Mencoba berpikir sejenak lalu melangkah sedikit demi sedikit untuk mengecek apa yang terjadi.


“Saat aku meninggalkan rumah, listrik dan lampu masih menyala pak ustad.” Jawab Zainal.


Sambil terus memperhatikan kondisi di luar rumah yang begitu gelap, Adam mulai mencoba masuk ke dalamnya.


“Sepertinya, Jin yang ada di dalam tubuh istrimu yang membuat semua ini.”


Zainal pun sudah melangkah lebih dulu, dan sampai di depan pintu rumahnya. Saat itu tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu tersebut. Terlihat tangan zainal yang sedikit bergemetar tat kala menyentuh gagang pintu rumahnya.Namun, saat ia ingin memutar gagang pintu tersebut, tiba-tiba Adam menahannya.


“Tunggu” Teriak Adam.


“Jangan di buka.” Ujarnya lagi.


Zainal-pun menoleh ke belakang, melihat Adam dan kembali bertanya.


“Kenapa?”


Adam hanya menggelengkan kepalanya.


“Jin itu, ada di balik pintu.”


“Maksudmu?” Zainal kembali bertanya.


Adam pun tidak menggubris pertanyaan yang terakhir, kemudian ia pun langsung membacakan surah Al-An’aam ayat 130 sambil mengulurkan tangannya kedepan dengan tasbih yang masih melilit di jari jemarinya tersebut.

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”


Setelah surah itu di bacakan, tiba-tiba keluarlah Adinda, istri Zainal dari balik pintu rumahnya. Ia menjebolkan Pintu rumah tersebut dengan badannya, tenaganya terlihat sangat begitu kuat, kemudian ia berlari sangat cepat layaknya kuda sehingga menabrak Zainal dan membuatnya terpental beberapa meter dari posisi sebelumnya. Adam yang berjarak kurang lebih beberapa meter dari pintu tersebut, langsung di hadapkan dengan Wajah Adinda yang sangat buruk. Kelopak matanya yang menghitam, Mulutnya yang penuh darah, dan wajahnya yang terlihat sangat keriput. Itulah gambaran kondisi Adinda kala itu. Jin tersebut sudah menguasai tubuhnya. Maka ia bisa melakukan apa pun kepadanya, tak terkecuali juga dengan membunuhnya.


Wajah Adinda dan Adam saling bertatapan. Adam kemudian kembali membacakan surah tersebut, dan Tidak lama kemudian tiba-tiba, dinda memuntahkan Darah serta seekor ular ke wajah Adam. Mendapatkan sebuah serangan, membuat Adam harus mundur dan membersihkan semua darah yang tertempel di wajahnya itu.


“Astagfirullahaladzim” Adam beristigfar.


Tak lama setelah ular itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba Adinda langsung terjatuh lemah tak berdaya dan membuatnya tergeletak di halaman rumahnya.


Sepertinya Jin itu keluar dan menjelma menjadi seekor ular. Pikir Adam.

Inilah Awal mula dari masalah baru yang harus segera di selesaikan~


صُمۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun


“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (Al-Baqarah : 18)

-To be Continued-



Note : Untuk Episode 1 dan seterusnya belum saya pastikan kapan akan di update, mudah-mudahan bisa cepat sesuai kesibukan saya. Terima Kasih sudah membaca Prolognya. 😉

Quote:

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18

THANKS FOR READING!



NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Diubah oleh robbyrhy 13-06-2019 15:24
tet762Avatar border
dbase51Avatar border
bruno95Avatar border
bruno95 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
24.6K
71
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
#3
Episode 3 : Teror Dari Seitan
UPDATE!


Episode 3 : Toror dari Seitan.


Sesampainya di Rumah, Adam pun mengetuk pintu rumahnya, seraya terus memanggil Aminah.


“Assalamualaikum, Aminah Abang pulang.” Panggilnya.


Beberapa menit Adam menunggu Aminah membukakan pintu, Namun tidak ada jawaban darinya. Karena Penasaran, Adam pun berusaha membuka pintu tersebut.


“Crekk...Crekk (Suara Pintu yang berusaha di buka.) Aminahh, Aminahh? Apa kamu baik-baik saja?” Adam pun mulai Panik tak lama kemudian tiba-tiba terdengar Suara Jeritan dari dalam rumahnya.


Suaranya begitu kencang, Itu adalah suara teriakan Aminah, sebenarnya apa yang terjadi padanya. Karena terlalu Panik mendengar suara Aminah menjerit. Tanpa pikir panjang, Adam pun langsung mendobrak Pintu Rumahnya.


“hufttt, Yahh..”


“Brakkk!” Pintu pun terbuka, setelah itu Adam pun bergegas lari menuju Kamarnya.


“Aminahhh!” Adam sangat Terkejut tat kala melihat istrinya yang sedang ketakutan dan duduk di sudut ruangan kamarnya.


Segeralah Adam memeluk sang Istri, Setelah itu menenangkannya.


“Ada apa Aminah, Istigfar…” Ujar Adam kepadanya.


“Abang, Aminah tidak tau ada apa dengan otak atau pikiran Aminah, Sedari tadi abang pergi, Aminah selalu merasa di ganggu bang. Aminah selalu melihat sesosok perempuan membawa sebuah pisau dan itu sangat menyeramkan!” Jelas Aminah dengan Nafas yang terengah-engah.


Adam pun berusaha menenangkan Sang Istri. Ia tidak mau membuat Aminah semakin stres.


“Aminah denger Abang, Buang jauh jauh semua tentang seitan, Jin , atau semacamnya dari pikiran Aminah. Itu adalah bisikan Iblis yang berusaha menjatuhkan Iman kamu. Jadi Abang mohon kepada Aminah jangan pernah tinggalkan Sholat dan terus berdizkir, di saat Abang tidak ada di Rumah.” Ucap Adam sambil memgang kedua Bahunya kemudian memeluknya kembali.


Tubuh Aminah masih bergemetar, dan Raut wajahnya sangatlah terlihat pucat dan shock. Entah Jin atau Seitan apa yang ia lihat, sampai ia merasa ketakuan seperti itu.


Tak lama kemudian Adam dan Aminah pun melaksanakan Sholat Sunnah bersama-sama untuk menenangkan pikirannya.


Usai Sholat Aminah kembali bertanya pasal Anak Pak Samit yang baru saja di Ruqyahnya.


“Bang, Bagaimana dengan Anak Pak Samit? apa Jin yang ada di tubuhnya sudah keluar?” Tanya Aminah sambil melipat mukena yang habis di kenakannya.

Adam pun duduk di Ranjang kasurnya, kemudian menjawab “ Alhamdulilah Jin tersebut sudah keluar, Namun yang masih belum abang percaya, Pak samit bilang Syifa, Anaknya selalu membaca buku Praktik Ilmu Hitam? Maksud dia itu apa ya? Abang tidak mengerti?”


“Buku Praktik Ilmu hitam? bisa jadi Syifa tuh berusaha membuat perjanjian dengan Seitan bang? Apa mungkin?” Aminah kebingungan.


Adam pun tiba-tiba terdiam, Entah apa yang sedang ia pikirkan. Namun, selang beberapa menit ia berpikir, ia ingat akan 1 Perkataan Syifa.


“Abang teringat 1 Perkataan Syifa, ya membunuh.” Ucap Adam.


Aminah masih bingung dengan semua jawaban yang di berikan oleh sang Suami.


“Membunuh? Bukankah Anak Pak samit itu Anak yang sangat Sholeha bang? Karena waktu itu Aminah pernah lihat dia ikut Majlis taqlim.”


“Semua orang bisa terlihat soleh, kembali lagi kepada Allah, hanya dia yang tahu isi hati seseorang. Sudah kita tidur” Ujar Adam, Kemudian Aminah dan Adam pun merebahkan tubuhnya di Tempat Tidur.


Baru saja memejamkan Mata, Tiba-tiba terdengar suara Ketukan Pintu sangat keras.


“Assalamualikum, Adam….!” Teriak Seseorang dari luar Rumahnya.


Adam pun kembali membuka matanya, tak terkecuali dengan Aminah.


“Siapa ya bang? Sudah jam 11 Malam gini?”


Adam hanya terdiam tat kala Aminah bertanya padanya, kemudian ia pun beranjak dari Tempat tidurnya dan menghampiri seseorang yang membangunkannya.


Saat itu Adam pun membuka Pintu Rumahnya.


“Ya Allah Zainal, ada apa lagi?” Tanya Adam dengan raut Wajah yang keheranan, melihat muka Zainal yang panik seperti waktu pertama ia datang ke tempat Adam.


“Adam, Saya sudah gak tau mau gimana lagi,,,, Adinda kembali seperti waktu itu lagi dam. Dia kembali kesakitan, badannya bergemetar dan Wajahnya jadi semakin menakutkan.” Jelas Zainal kepada Adam.


Saat itu Aminah yang ada di belakang sang suami pun ikut turut bicara.

“Bukankah Adinda sudah sembuh Zainal? Kenapa dia bisa jadi seperti itu lagi?” Tanya Aminah.


Zainal masih dengan wajah Paniknya, Keringatnya menyucur deras akibat berlari saat menujui ke rumah Adam.


“Saya juga tidak tahu Aminah, usai kami menikah Adinda selalu menjadi seperti itu.” Jawab Zainal.


“Seseorang telah mengirim lagi Jin ke dalam tubuhnya.”


“ Maksud mu dam?” Tanya lagi Zainal.


“Mungkin Ada orang yang dendam dengan Adinda, sehingga ia selalu mengirimkan Jin-jin tersebut untuk mengganggu istrimu, Zainal.”


“Aku tidak tahu dengan hal itu Adam, yang terpenting sekarang bantu Aku lagi.” Panik Zainal sambil terus menohon kepada Adam untuk mer Ruqyah Adinda kembali.



Setelah itu Adam pun bergegas menuju Rumah Zainal. Sementara Aminah tetap diam di rumah.


Adam dan Zainal pun berjalan dengan cepat, sampai akhirnya tiba di kediaman Zainal.


“Dimana Adinda?” Tanya Adam.


“Di kamarnya.” Pekik Zainal.


Adam pun kemudian membuka kamar Adinda, dan bertapa terkejutnya dia tat kala melihat Adinda yang sedang sholat.


“Zainal, Mana yang kau maksud?” Ucap Adam.


Zainal pun ikut terkejut melihat sang istri yang sedang melaksanakan Sholat.


“Enggak mungkin Adam, tadi saya lihat sendiri. Dia bergeram layaknya seekor serigala, dan dia berteriak-teriak tak karuan.”


“Apa kau yakin? Lihatlah istrimu” Adam menjawab lagi. Sambil terus menatap Adinda yang sedang sholat.

kaskus-image

“Adinda?” Panggil Zainal sambil terus melangkah ke depan menghampiri sang istri dari belakang.


“Zainal, hati-hati biasanya jin atau seitan itu bersifat Munafik, ia memperlihatkan kebaikan padahal di hatinya penuh akan keburukan, sama halnya seperti manusia terkadang mereka nifaq.” Seru Adam.


Saat Zainal ingin menyentuh bahu Adinda, tiba-tiba kepala Adinda berputar 90° dan langsung menggigit tangan Zainal sampai mengeluarkan darah cukup banyak.


“Aaaaaaa,,,,” Teriak Zainal Kesakitan.


“Allahu akbar.” Adam pun ikut berteriak.


“Lepaskan dia wahai Jin, Iblis Laknatulah!”


Setelah itu Adinda pun melepaskan gigitanya dan melempar tubuh Zainal hingga terpental cukup jauh darinya.


“Jin Apa kau ini sebenarnya?” Tanya Adam kepada Jin yang ada di dalam tubuh Adinda.


Adinda tidak menjawab, kemudian ia terus menerus mengerutkan badannya layaknya hewan yang sedang merasakan gatal yang luar biasa.


Adam menatap Adinda setelah itu mengulurkan kembali Tangannya.


“Aku tidak tahu kenapa Jin tersebut dapat masuk lagi ke dalam badan istri mu, Zainal. Yang aku harus cari tahu sekarang adalah penyebabnya dan juga apa yang terjadi dengannya.”


“Walaupun aku terus melakukan proses ruqyah terhadapnya, Aku yakin istrimu akan tetap seperti ini, sebelum kita Mendapatkan jawabannya, lalu menutup gerbang iblisnya.” Ujar Adam kepada Zainal.


“Maksud kamu? Istriku di guna-guna?” Tanya Zainal keheranan.


“Kemungkinan, Untuk itu saya akan bertanya kepada Istrimu nanti setelah proses Ruqyah ini saya lakukan.”


“Bismilahirrohmanirohim”  


“Ya Allah tidak Ada upaya melainkan pertolongan engkau, aku berlindung kepadamu dari Kejahatan Jin dan Iblis serta orang-orang Kafir.” Kemudian Adam berlari dan mencoba merahi kepala Adinda.


Saat ingin menyentuh kepalanya, tiba-tiba Adinda melompat ke atas Pelapon rumah setelah itu merayap seperti Cicak.


“Astagfirullahaladzim.”


“Kemana istriku Adam?” Teriak Zainal sambil terus memegangi tangannya yang masih sakit akibat gigitan dari Adinda.


Adam pun menoleh ke kenan ke kiri. Bola matanya terus berputar mencari Adinda yang tiba-tiba menghilang.


“Zainal,aku mohon kepadamu jangan lengah, bacakan setiap surah di Al - quran yang engkau hafal. Semoga Allah melindungi kita.”


Zainal pun mengangguk kemudian, ia masih mencari Adinda, sang istri. Mata Zainal pun tertuju kepada bayangan hitam besar di baling Gordeng Kamarnya.


“Adam, apa itu Adinda?” Ucap Zainal sambil menunjuk bayangan hitam besar tersebut.


Kemudian, Adam pun melihat ke arahnya. Ia pun melangkah sedikit demi sedikit menuju bayangan tersebut. Langkah kakinya terhenti sejenak, Tangannya mulai mencoba meraih Gordeng itu. Saat ia ingin membukanya…. tiba-tiba Adinda pun langsung keluar dari balik gordeng dan menabrak Adam hingga terjatuh. Kemudian Adinda berlari begitu kencang menghampiri Zainal.


Wajah Adinda begitu menyeramkan, kemudian ia Memegang ke dua bahu sang suami.


“Adinda apa yang akan kau lakukan?” Tanya Zainal sambil menatap wajah Istrinya yang tak lagi secantik dulu. Jin yang berada di dalam tubuhnya membuat Wajah Adinda semakin sulit di kenali.


“Membunuhmu!” Jawab Adinda dengan suara yang terdengar besar dan serak.


Adam yang melihat hal itu segera berteriak, “Zainal, Berdoalah dan meminta perlindungan kepada Allah!”


Zainal pun menoleh ke arah Adam, karena sedang lengah, Adinda langsung membenturkan kepalanya ke kepala Zainal. Sehingga kepala mereka saling berbenturan, setelah itu Zainal pun terjatuh dan pingsan tidak lupa di ikuti dengan darah segar yang langsung keluar dari balik rambutnya.


Mata Adam terbelalak tat kala melihat Adinda bisa sebuas itu. Jin yang masuk ke dalam tubuhnya lebih kuat dari sebelumnya.


Adam pun berusaha membangunkan tubuhnya, melihat Adam yang hendak bangun, Adinda pun langsung berjalan ke arahnya kemudian memukul badan Adam menggunakan Meja kecil yang ada di di sebelah tempat tidurnya.


“Brakkk!”


Adam kembali tersungkur.


“Mau kemana, Pak Ustad?” Jin tersebut bertanya kepadanya. Adinda terus membawa meja tersebut untuk menyiksa Adam.


“Ahkkk…. Allah melaknatmu wahai jin, Iblis laknatullah!” Teriak Adam dengan nafas yang berat.


Adinda tersenyum jahat, Jin tersebut kemudian kembali berjalan ke arah Adam.


“Ini untuk kematianmu!” Ucap Adinda dengan mengangkat meja kecil tadi, lalu melemparnya ke arah Adam.


“Brakkk!”


“Drrrrrrr!!”


Adam berusaha menghindar dari serangan tersebut, Meja tersebut pun tidak berhasil mengenai tubuhnya. Kondisi di Kamar tersebut begitu kacau. Semua sangat berantakan. Adam kembali berusaha bangun. Saat itu juga Adam langsung melakukan Ruqyah kepadanya. Karena melihat Adam yang berusaha ingin memusnahkannya, Adinda pun kembali merayap ke tembok. Tangannya sudah bersiap untuk mencengkram Adam.


“Ingat Hamba Allah, Aku adalah Jin pesuruh. Tuanku yang menyuruhku. Jadi kalau kau menghancurkanku? Hancurkan tuanku! Hahahah”


Adam hanya terdiam mendengar ucapan dari Jin tersebut.


“Wahai Jin, Iblis laknatullah. Tidak akan ada yang bisa memusnahkan seseorang selain Allah, karena aku percaya Allah akan menghancurkan orang-orang Dzolim dan Kafir.” jawab Adam.


Kemudian Adam pun mengulurkan kembali tangannya kedepan. Lalu kembali membacakan Surat An-Nisa Ayat ke 56.

“Inna allatheena kafaroo biayatina sawfa nusleehim naran kullama nadijat julooduhum baddalnahum juloodan ghayraha liyathooqoo alAAathaba inna Allaha kana AAazeezan hakeeman”


Adinda yang mendengar Ayat-ayat suci Alquran tersebut, kemudian berteriak histeris, tubuhnya seperti terbakar. Sehingga membuatnya semakin membabi-buta tak karuan. Jin tersebut berusaha melawan dengan langsung melompat ke arah Adam. Namun, karena kuatnya bacaan yang adam kumandangkan serta kekuatan dari Allah, membuat Jin yang ada di dalam tubuh Adinda tersebut tidak bisa melawan. Kemudian, mulut Adinda tiba-tiba menganga dan mengeluarkan Sekitar 20 anak ular dan 1 ular berukuran besar. Itu menandakan semua Jin yang ada di dalam tubuhnya, berusaha keluar. Adam yang melihat hal tersebut, semakin keras melafadzkan surat An-Nisa ayat 56. Sampai Akhirnya Adinda pun langsung terbujur lemas dan kemudian jatuh ke lantai.


Setelah proses Ruqyah selesai, Badan Adam terasa begitu berat. Tubuhnya terasa pegal dan nafasnya pun juga terasa berat.


“Alhamdulilah” Ucap Adam, dengan rasa syukur yang begitu dalam karena pertolongan Allah yang telah menolongnya.


Setelah itu Adam pun langsung menghampiri Zainal yang masih tak sadarkan diri begitu juga Adinda. Ia pun berusaha menghubungi Ambulance untuk segera membawa mereka berdua ke rumah sakit agar diberikan perawatan khusus melihat kondisi lukanya yang terlihat begitu parah.


Bersambung…..
Araka
tet762
onotpas5094
onotpas5094 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.