Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
Berbeda Agama
~Berbeda Agama~



Saya cuma seorang anak penjual pastel yang mencoba mencari peruntungan untuk mengubah nasib dimulai dengan kuliah di Universitas Gedhe Mbayare, salah satu kampus tertua di yogyakarta bahkan di indonesia. Langkah yang cukup berani menurut saya, karena bagi seorang anak penjual pastel yang penghasilannya hanya cukup untuk sehari-hari, tidak sedikit yang mencibir bahkan memandang rendah bahwa saya dan keluarga tidak akan mampu menyelesaikan kuliah saya.

Udah segitu aja, karena saya bingung mau bikin prolog apa, ga pernah bikin prolog, ngikutin thread lain bagus-bagus prolognya, tapi saya ga bisa ternyata emoticon-Ngakak (S)



Daftar Karakter :


Berbeda Agama
Arjuna
Karakter saya, ya bisa dilihat potongan saya seperti gambar diatas, tinggi, tegap, kepala cepak. ya walaupun gak mirip-mirip banget sama pak miller, tapi karena banyak orang yang bilang saya mirip pak miller ini, maka saya pasang saja foto pak miller sebagai representasi diri saya. emoticon-Ngakak (S)

Ibu&Ayah
Ibu saya bernamaSri Hartuti, ayah saya bernama lengkap Hendrikus Leon. ibu ras jawa, ayah ras indonesia timur. mereka berbeda agama, walaupun pas nikah ayah pindah menjadi muslim, tak beberapa lama setelah menikah ayah kembali ke keyakinan asalnya. Ayah saya dulunya pengusaha kontraktor di bidang maintenance elektrikal, namun saat ini nganggur. ibu saya penjual pastel yang dititipkan di setiap warung sarapan pagi disekitar rumah.

Adik-Adik
Saya punya dua adik, satu bernama Desi, perempuan usianya lebih muda dari saya yang lebih mirip ayah saya warna kulitnya sehingga sering dipanggil Rihanna, dan satu lagi Henrysepuluh tahun lebih muda dari saya, walau secara kasat lebih mirip ayah, namun warna kulitnya mengambil warna kulit ibu.


Berbeda Agama
Annisa
Perempuan idaman saya, berjilbab walaupun menurut sebagian manhaj tidak syar'i jilbabnya. wajahnya teduh, adem. siapapun yang memandangnya pasti akan jatuh cinta dengan wajah sendu-sendunya. pipinya bisa sangat merah jika tertawa dan malu. emoticon-Malu (S)

Ibu dan Ayah Annisa
Ayahnya bernama santoso, seorang pengacara yang cukup terkenal di jakarta. ibunya, kita panggil saja ibu. ayahnya merupakan teman baik ayah saya dan ibunya merupakan teman satu kampung masa kecil ibu saya.


Berbeda Agama
Dhanin
Walaupun wajahnya agak oriental, namun dhanin bukan lah ras china atau keturunan. dia lahir bandung, besar dijakarta. ayahnya seorang kristen yang taat dan seorang pengusaha besar yang bergerak dibidang properti dan perkebunan sawit. ibunya meninggal karena kecelakaan tragis di satu ruas jalan tol saat mengendarai mobil saat dhanin masih kecil.

Ayah Dhanin
Telah dijelaskan sebelumnya. oh iya tambahan, walaupun pengusaha yang bergerak dibidang properti, sebenarnya beliau adalah sarjana kedokteran hewan. keahlian bisnisnya didapat dari orang tuanya yaitu kakek dhanin yang berasal dari sumatra barat yang mempunyai bisnis kelapa sawit dan neneknya aseli bandung pengusaha properti yang masih merupakan keturunan raden patah.


Berbeda Agama
Felisiana
Seorang wanita aseli solo. wajahnya khas wajah aseli cantiknya seorang wanita jawa. siapapun yang didekatnya pasti jatuh cinta dibuatnya. ayah dan ibunya adalah seniman internasional dibidang seni lukis dan fashion designer. entah mengapa dia berkuliah dijurusan teknik tidak mengikuti kedua orang tuanya.


Berbeda Agama
Fauziyyah
Perempuan cantik berjilbab syar'i, walaupun kelakuannya agak sedikit maskulin. perbedaan keyakinan tidak menghalanginya menjadi "Teman baik" felisiana.

Yusuf
Teman felisiana dari SMA dulu, agak kemayu walaupun laki-laki. namun cukup bersih dan rapih dalam segala hal terutama perawatan wajah.


Berbeda Agama
Annchi / Angchi
Seorang wanita chinese yang energik. salah satu anggota resimen mahasiswa kampus. kakeknya seorang pedagang terkenal dikawasan malioboro dan saya bekerja paruh waktu disana. oh iya dia menyukai salah satu teman kos saya.

Berbeda Agama
Valerie
Agamis, professional, Pekerja Keras dan cantik, kombinasi sempurna dari seorang wanita idaman untuk pria yang mencari seorang istri, minus, menurut saya ya, walaupun sebenarnya bukan poin minus, pandangan islam dan politiknya bisa dibilang garis keras (PKS)

Band Saya
Berbeda Agama
Ini adalah band saya yang beranggotakan enam orang,
Intan: Vokalis, badannya tinggi putih, rambutnya agak ikal dibawah dan panjang terurai, suaranya kayak mulan jameela.
Galih : Gitaris yang skillnya setingkat paul gilbert. mantap lah pokoknya ni orang.
Adi: Tambun, gemuk berkacamata, gak ganteng, tapi dialah otak dibalik semua lagu band kami.
Tanco/Ardi: salah satu personil paling tampan, putih ganteng, cuma sayang agak telmi.
Arrie: Drummer bermuka arab, walau aselinya dari sumatra utara medan.


Berbeda Agama
Temen-temen Kos
Putra : Jawa timur, kalo ngomong kaya ngajak berantem bagi yang baru kenal, tapi sebetulnya baik.
Viki : Bocah gamers dari tangerang. pinter boy.
Mas Peri : Jenius. namanya memang benar2 hanya PERI, di KTPnya juga begitu, chinese.

Didit
Ternyata saudaranya fauziah, ga ada yang spesial

Berbeda Agama
Myrna
Saudara kembarnya indra, campuran sunda banjarmasin, wajahnya ayu dan sangat putih, putihnya putih bening ya, bukan kaleng-kaleng apalagi pake pemutih yang bikin muka kaya zombi, macem orang-orang kota lah, dia nih cantiknya 100% natural.

Indra
Saudara kembarnya myrna, wajahnya mirip, ini laki-laki tapi cantik kalo saya mau bilangg, bersih, pinter, kutu buku, tapi doyan mabok, aduh susah dah dibilanginnya

Berbeda Agama
Ciput
Si gingsul yang keibuan, pengertian dan penengah konflik yang handal

Nanti saya update lagi kalau ada tokoh-tokoh baru yang masuk dalam cerita, hehehe.. sementara itu dulu. mohon maaf jika ada kesalahan link pada index yang saya buat, karena baru dalam perapihan. biar enak dibaca awal-awalnya seperti thread2 yang lain hehehe... emoticon-Malu (S)

Quote:







Diubah oleh natgeas2 03-01-2020 14:28
8
105.2K
694
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
#548
** beberapa bulan sebelum konser Dream Theater

"nul, cepetan udah sampe mana?" tegas saya di telepon karena memang kita membutuhkan vokalis baru untuk mengisi acara besok di sebuah mal di bilangan jakbar.

"otw shit, sebentar, ini mbonceng kan, ga bisa ngebut" ucap hasnul di mulut telepon yang terdengar keras.

kami sudah hampir menunggu satu jam kedatangan hasnul dan vokalis yang dijanjikan akan dibawanya. untungnya studio kosong dan pihak studio memaklumi dan belum memulai hitungan jam sewa dari awal kami membooking studio.

sekiranya 10 menit kemudian, suara motor terdengar mendekat dari tangga bawah, kemudian naiklah ke atas ruang tunggu studio sosok perempuan dengan rambut model blow out sebahu agak panjang dikit dengan wajah yang lumayan manis mengenakan pakaian yang sangat formal seperti orang baru pulang kerja di sebuah perkantoran.

"sori temen-temen gue telat, kenalin ini sherly"

"hei.." ucap kami semua kompak.

"mohon maaf terlambat, agak macet"

"iya gapapa, ucap saya"

kami pun langsung memasuki studio, dan memulai pemanasan jaming beberapa lagu My Chemical Romance dengan adi sebagai vokalis, mulai dari i dont love you, the ghost of you, Dead, dan ditutup dengan helena untuk untuk membuat suasana panas.

kemudian saya meminta sherly untuk menyanyikan lagu yang telah saya beritahukan ke hasnul sebelumnya untuk dilanjut beritahukan ke sherly agar berlatih, lagu pertama saat itu Geisha.

Terlampau sering kau buang air mataku...
tak pernah kau tau dalamnya rasa cintaku


"op..op..op" ucap saya menyela untuk menghentikan permainan."coba do sama dengan C lih turun satu" karena saya merasa suaranya ga pas, saya memaklumi, mungkin belum terbiasa menyamakan nada dan masih grogi, warna suara sih udah dapet.

Jreeng

Terlampau sering kau buang air mataku...
tak pernah kau tau dalamnya rasa cintaku


"op..op..op.." ketika saya menyela untuk ke dua kalinya, raut wajah sherly berubah menjadi masam dan tidak enak, sepertinya dia kesal saya sela kembali sesi bernyanyinya. "sama dengan G lih, do sama dengan G ya"

Jreeng

Terlampau sering kau buang air mataku...
tak pernah kau tau dalamnya rasa cintaku


oke saya lanjutkan, suaranya pas di G dan agak tipis, cuma memang enak di dengar, hahaha. satu lagu dimainkan dengan mulus, sepertinya dia sudah berlatih dengan cukup sebelum bermain bersama kami. dia terlihat enjoy dan menghapal lirik-liriknya.

dan ketika dia membawakan lagu ini, feelnya dapet banget,

kamu takkan pernah mendapatkan cinta
cinta seperti yang aku berikan kepada kamu
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

kamu takkan pernah tahu betapa aku
memuja kamu seperti ku memuja dewa cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

cinta ini cinta yang tak perlu
mendapatkan balasan cinta
meski hatiku perih

menahan cinta yang terluka
cinta yang buatku bertahan
meski ada air mata

kamu takkan pernah tahu betapa aku
memuja kamu seperti ku memuja dewa cinta
kamu nanti pasti kan menyadarinya
saat aku tak lagi ada

cinta ini cinta yang tak perlu
mendapatkan balasan cinta
meski hatiku perih

menahan cinta yang terluka
cinta yang buatku luka
cinta yang buatku bertahan
meski ada air mata


lagu feelnya dapet banget bro, cinta mati tiga dibawakan dengan suara nyaris sempurna dengan parau warna dan aksen hampir mirip seperti mulan jameela, saya benar-benar tertegun dibuatnya dengan ke indahan suara yang dia miliki, sampai benar-benar menikmati dan meresap sampai kedalam, jadi teringat masa-masa saat mengetahui annisa telah bertuanangan, ketika melihat felisiana bersama kekasih baru saat saya keluar dari penjara yang ternyata bukan, dan saat memergoki richa berciuman dengan pria mirip indra yang ternyata bukan mereka melainkan adelia dan masta.

saya pun bertepuk tangan ketika lagu selesai, "hebat sekali...." puji saya langsung.

"mas.. juna, katanya suka dream theater ya" ucapnya setelah memujinya.

"iya, kenapa?"

"aku bisa lagunya?"

Dalam hati berfikir, palingan sekelas fans biasa, spirit carries on, ga jauh, hahaha "mau bawain lagu apa?"

"learning to live? bisa" ucapnya santai

kami semua melongo bengong ketika mendengar request yang dibuat sherly. "hah serius?" tanya galih meyakinkan.

"ayo lah, maaf tapi masih berantakan" ucap saya, dan mulailah saya memainkan intro keyboard dengan jemari gemetar dan masih tidak menyangka dia tau lagu DT dan itu bukan spirit carries on, tapi Learning to Live. saya malah menjadi agak grogi dan gemetar, dan ketika memasuki bait pertama, benarlah dia menyanyikan learning to live dengan tempo yang pas, nada yang pas, dan suara yang, ahhh sempurnaa!!!!!

Dream Theater - Learning to Live

There was no time for pain
No energy for anger
The sightlessness of hatred
slips away
Walking through winter streets
alone
He stops and take a breath
With confidence and self-
control

I look at the world and see no
understanding
I'm waiting to find some sense
of strength
I'm begging you from the
bottom of my heart to show
me understanding

I need to live life
Like some people never will
So find me kindness
Find me beauty
Find me truth
When temptation brings me to
my knees
And I lay here drained of
strength
Show me kindness
Show me beauty
Show me truth

The way your heart sounds
makes all the difference
It's what decides if you'll endure
the pain that we all feel
The way your heart beats
makes all the difference
In learning to live
Here before me is my soul
I'm learning to live
I won't give up
Till I've no more to give

Listening to the city
Whispering its violence
I set out watching from above
The 90s bring new questions
New solutions to be found
I fell in love to be let down

Once again we dance in the
crowd
At times a step away
From a common fear that's all
spread out
It won't listen to what you say
Once you're touched you stand
alone
To face the bitter fight
Once I reached for love
And now I reach for life

Another chance to lift my life
Free the sensation in my heart
To ride the wings of dreams
into changing horizons
It brings inner peace within my
mind,
As I'm lifted from where I've
spilt my life
I hear an innocent voice
I hear kindness, beauty and
truth

The way your heart sounds
makes all the difference
It's what decides if you'll endure
the pain that we all feel
The way your heart beats
makes all the difference
In learning to live
Spread before you is your soul
So forever hold the dreams
within our hearts
Through nature's inflexible
grace
I'm learning to live


dan ah.. ketika lirik terakhir.. im learning to leeeeeeeeeevvvv, waw, merinding saya dibuatnya, itu lagu yang rumit loh, untuk penikmat lagu grammy dan pop kulture, ketika mendengar intronya pasti akan langsung di skip, atau mungkin ketika 2 menit pertama tidak menemukan satu lirikpun kecuali alunan instrumen dengan tempo yang aneh. tapi, wanita ini, bisa menyanyikan itu dengan sempurna, gilak!!

****

sudah beberapa hari ini saya bersemangat mengulik lagu-lagu DT karena ternyata sherly benar-benar fans dan menguasai Dream Theater ini, sebenarnya, di band ini tidak semua suka Dream Theater hanya saya dan mungkin galih, adi, hasnul dan tanco adalah penggemar japanese rock dan emo mungkin ya yang saat itu sedang booming.

Dream Theater saat itu? Meh...

masih dan akan terus terbayang lantunan lagu dream theater itu, dan, ya memang modus sih sedikit tapi karena memang baru kali ini saya bertemu perempuan yang tau lagu DT selain Spirit Carries On, saya coba menelepon sherly belagak menanyakan latihan

"halo..."

"iya,..." jawabnya dengan nada pull me under, apa sih hahaha

"sher.. apa kabar?"

"baik, kenapa? mau latihan ya?"

"iya sih, harusnya sekali lagi latihan sebelum minggu besok"

"oh yaudah, gabung aja, aku lagi sama...." tetiba omongannya seperti ada yang menahan,"aku lagi latihan lagu-lagu buat manggung besok,"

"oh, yaudah besok aja, bisa kan ya? kalau yang lain sih kapan aja bisa"

"oh yaudah oke..."


keesokan harinya, yang ditunggu-tunggu, mulailah latihan kembali dan dia masih menggunakan pakaian formil kantor, dengan suara yang ternyata lengkingannya sangat hebat. saya sangat bersemangat bermain band, dan ternyata hasnul juga saya lihat lebih semangat dari biasanya ketika memainkan lagu Dream Theater yang dia sebenarnya tidak begitu suka..

hm....

****

akhirnya tibalah hari manggung perdana dengan sherly dan acaranya berjalan mulus, riuh tepuk tangan dan beberapa orang datang menawarkan job di tempat lain setelah kami turun dari panggung. delapan lagu dibawakan dengan sempurna oleh kami, salah satunya tentu saja spirit carries on.

namun, ada yang aneh, sherly dan hasnul langsung tak terlihat ketika selesai manggung, hmmm.. sepertinya, ada main antara mereka, yaudah gapap tapi tunggu, hasnul kan udah punya indri??

dan benar, ternyata indri tidak datang di acara manggung kami karena tidak diberitahu, biasanya indri selalu hadir dia sudah seperti Co-Manager band kami dan beberapa job besar pun datang dari dia karena memang link pergaulannya sangat luas.

"kok hasnul ga cerita ya jun?"

"aku ga tau in, aku pikir cerita, ternyata engga ya, makanya tumben kamu ga datang"

"karena aku ga tau"

saya tidak mau berbicara banyak di telepon karena takut salah ngomong. tapi jelaslah, bahwa hasnul sedang berusaha mencari selingan, ya mungkin jenuh karena hubungannya dengan indri sudah dibina sejak kelas 2 SMK. karena, dari segi wajah, indri dan sherly hampir setipe, seleranya hasnul lah. but i admire her from the musicaly side, not from the face.


****
"su (kependekan dari asu, panggilan biasa antara kami).. elu hati-hati deh"

"kenapa emang jun?"

"indri mulai curiga tuh"

"ah bodo ah, gue capek sama dia, ngambekan"

"ya jangan begitu, sayang, udah lama kalian"

"ah, nikmatin aja jun"

"bukan begitu su, ini efeknya akan ke band juga pasti kalo ada apa-apa sama lw, gue sih ga ngelarang lu ama siapapun, tapi buat komitmen aja, biar enak kedepannya, ya indri elu udahin aja kalau elu maunya sama sherly"

"dua kan gapapa jun, biar ga bosen"

"serah luh dah"

obrolan kecil kami sebelum latihan, sembari menunggu para personil yang belum datang. kali ini, kami latihan sama intan yang sudah sembuh dari cedaranya dan kembali bisa bernyanyi. here we go.

*****
Jam menunjukkan pukul sembilan lewat lima menit saat lampu stadion-dalam ruangan Mata Elang Indoor Stadium, Ancol, dimatikan. Musik Dream is Collapsing menandai dimulainya repertoar Dream Theater (DT) dalam konsernya di Jakarta tepat didepan mata saya.

Simfoni megah karya Hans Zimmer itu mengantar lima personel DT naik ke atas panggung. Penonton yang sebagian sudah mulai histeris termasuk saya masih harus menunggu intro lagu Bridges in the Sky rampung; gumaman pria nan misterius dan kidung Gregorian akhirnya disambar oleh John Petrucci dengan riff-riff gitarnya. MEIS seperti meledak.

Lagu pertama dengan durasi lebih dari 11 menit itu tampaknya cukup untuk pemanasan penonton. Tapi alih-alih menggeber fansnya dengan lagu yang berat distorsinya, DT memainkan 6.00 dari album Awake (1994) yang relatif ‘enteng’ dan cocok untuk bergoyang. “Kami memiliki pria ini. Dialah alasan kami bisa berada di sini malam ini,” vokalis James LaBrie memperkenalkan Michael ‘Mike’ Mangini, drumer baru DT, pengganti Mike Portnoy yang mundur dari band pada September 2010 lalu.

Penonton mulai panas dan ikut bernyanyi saat lagu Build Up, Break Me Down dimainkan. Sebagian kritikus dan fans menilai, Build Up, Break Me Down adalah lagu DT di album terbaru hasil turunan dari eksplorasi ‘modern metal’ album Train of Thought (2003). Refrain Build Me Up, Break Me Up memang terasa ngepop namun tunggu sampai Petrucci menghajar penonton dengan melodi gitar khas progresif yang beradu cepat dengan harmoni kibor Jordan Rudess. Fantastik.

Seperti ingin memberi penonton kesempatan bernafas, DT selanjutnya memainkan lagu balada lembut Sorrounded dari album Image and Words (1992). “I know it’s easier… To walk away than look it in the eye.” Vokal merdu James LaBrie terdengar harmonis dengan kor ribuan penonton di bawah panggung. saya pun mengikutinya dengan amat meresapi dan bernyanyi bersama dengan sherly. Lagu berikutnya A Root of All Evil menjadi awal keseimbangan tata suara konser setelah di lagu-lagu sebelumnya, distorsi gitar Petrucci terdengar terlalu dominan.

Belasan tahun penantian

Personel DT adalah ‘yoda’ bagi instrumennya masing-masing. Pendiri DT, Petrucci, Myung, dan Portnoy pernah belajar di Berklee College of Music di Boston, AS. Mangini bahkan sampai sekarang masih berstatus pengajar di sekolah tempat tiga pendiri DT belajar musik saat mereka masih bocah. Di banyak polling majalah musik, anggota DT selalu terpilih menjadi yang terbaik untuk masing-masing alat musik.

Sejak merilis album monumental Images and Words pada 1992, Dream Theater telah ditunggu belasan tahun oleh penggemarnya di Indonesia. Dua kali diisukan akan mampir ke Jakarta pada awal 2000-an lalu, baru tahun ini mereka akhirnya bertatap muka dengan fans. “Jakarta sangat macet. Ingin rasanya turun dari mobil dan berjalan kaki sambil melambaikan tangan kepada kalian dan bilang sampai jumpa nanti malam,” kata LaBrie, sebelum menyanyikan The Silent Man secara akustik berdua Petrucci.

Jalanan Jakarta boleh macet tapi penampilan James LaBrie cs boleh dibilang nyaris sempurna tanpa hambatan. Satu yang terasa sedikit mengganggu adalah naik turunnya volume suara bas John Myung. Ini membuat pedal bas drum Mangini terdengar hambar di beberapa lagu. Namun, secara umum DT terlihat serius memberikan suguhan megah bernuansa teatrikal kepada fans dari berbagai rentang umur yang hadir di MEIS.

Jamak dalam konser DT, John Petrucci mengambil ruang di sebelah kiri depan panggung dengan latar susuan rak ampilifier Mesa. Jordan Rudess dengan stand kibor yang bisa berputar 360 derajat ke kanan dan kiri berbagi ruang sebelah kiri panggung bersama John Myung. Yang paling baru tentunya set drum Mike Mangini yang membuat drumer anyar DT itu bermain di dalam kubus raksasa. Adapun James LaBrie, memegang kendali vokal di depan set drum Mangini.

Tata suara, cahaya, hingga proyeksi visual adalah kesatuan konsep dengan setlist; 15 lagu plus satu aksi drum solo Mike Mangini. Khusus untuk proyeksi visualnya, tersedia tiga panel layar segi enam di bagian belakang pangung dan dua layar lebar ukuran 5x5 meter di kanan dan kiri panggung.

Layar-layar ini seperti ruang pamer skill mumpuni bermusik kelima personel DT. Penonton yang berada di bagian belakang kelas festival atau tribun sekalipun, bisa menyaksikan John Petrucci menyeret jemarinya di atas fret gitar atau jadi tahu kalau Jordan Rudess sesekali mengintip partitur saat memulai melodi kibor lagu DT yang kompleks seperti Outcry. Di lagu On the Backs of Angels, penonton bahkan bisa melihat detail Jordan Rudess memeragakan kepiawaiannya memainkan iPad, gadget yang belakangan seperti menggantikan peran synthesizer. Canggih.

Konser di Jakarta adalah bagian dari tur keliling dunia DT untuk mempromosikan album ke-11, A Dramatic Turn of Events (2011). Enam dari 15 lagu setlist diambil dari album pertama DT tanpa drumer legendaris sekaligus pendiri band, Mike Portnoy. Penerimaan fans terhadap lagu-lagu baru DT cukup lumayan. Penonton terdengar kompak saat ikut bernyanyi On the Backs of Angels dan Beneath the Surface.

Konser mendekati klimaks saat DT memainkan secara medley dua lagu dari album Six Degrees of Inner Turbulences (2002). War Inside My Head dan The Test that Stumped Them All menjadi lagu pengantar penonton ber-headbanging. dilagu ini, saya menggendong sherly dipundang saya sambil berheadbanging ria. The Spirit Carries On yang dimulai dengan duet intro Rudess dan Petrucci malah terdengar seperti lagu penutup, meski masih ada Breaking All Illusions dan satu lagu Pull Me Under sebagai pamungkas setelah jeda (encore). dilagu
spirit carries on tanpa sadar bibir kami terpaut untuk pertama kalinya. saya menciumnya reflek saja karena akhirnya bisa menyaksikan Spirit Carries on sscara langsung!! Dua jam konser yang memuaskan. !!


****

ternyata saya terpisah dari rombongan, karena antrian pintu keluar yang begitu padat, saya tinggal sendiri, handphone mati, ketika ke parkiran yang seingat saya ada di lokasi itu, saya tidak mendapati mobilnya. dan memang, saya sudah terlalu lama ngaret karena masih ingin merasakan atmosfir kemegahan dari konser tadi sehingga tidak langsung berangjak dari posisi berdiri didepan panggung.

"yah ditinggal gue," batin saya.

"jun..."

"lah sher, kok masih disini..."

"iya, hape gue mati gara-gara kebanyakan foto pas selesai konser tadi, dan gue nyari anak-anak ga ketemu"

"yaduh terus gmn nih..., anak-anak udah jalan kayanya"

"jam setengah dua nih," ucapnya berkeluh.

"eh tadi maaf ya" ucap saya yang masih merasa tak enak karena menciumnya tiba-tiba.

"its okey, gapapa kali"

"yaudah naik taksi aja yuk" ajak saya, dan diapun langsung mengiyakan dan kami jalan kaki menyusuri jalan ancol yang sudah mulai gelap dengan lampu jalan oranye bersama beberapa orang yang juga baru selesai nonton dream theater ke arah depan keluar ancol untuk mencari taksi.

di taksi, dia bersandar di pundak dan tertidur, saya pun ikut tertidur sampai tak sadar dan dibangunkan oleh supir taksi karena kami telah tiba di depan rumah tempat sherly menyewa kamar di bilangan kuningan.

"sher, bangun udah sampai.."

"oh iya," ucapnya sembari menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan, "aku yang bayar sisanya aja jun."

"eh jangan, biar aku aja"

"udah gapapa,"

sherly pun melaju meninggalkan saya dan abang supir taksi yang langsung memasukan persneling ke mode reverse untuk memundurkan mobilnya.

"eh.. sebentar pak" sela saya ketika melihat tas milik sherly tertinggal dibawah belakang kursi jok,"saya mau balikin tas ini dulu"

"iya mas, jangan lama-lama ya" pinta supir taksi mengingatkan.

saya langsung bergegas menuju ke lantai atas, dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sepertinya baru pulang kantor, "mas, kamar sherly yang mana ya?"

"itu... yang ada salib didepannya"

"oh oke..."

saya langsung menuju tempat yang ditunjuki mas tadi, ke depan pintu tempat sebuah salib tanpa patung terpaku di depan kamar

"tok..tok.. sher..."

"iya," dia membuka pintu, matanya sayu seperti mengantuk, namun bibirnya basah, sepertinya baru selesai sikat gigi.

"ini tas kamu ketinggalan"

"oh iya makasih," ucapnya sambil menarik tas dan juga tangan saya, ya saya langsung ditarik kedalam kamarnya."ga usah malu-malu gitu jun" dia langsung menciumi bibir saya sambil berusaha melepaskan pakaian saya, saya pun langsung inisiatif menutup dan mengunci pintu.

dia tersenyum, saya yang tadi sudah mengantuk, kembali tersentak oleh degupan jantung yang mengembara, perlahan gaun pink yang dia pakai tadi saya lucuti pakaiannya satu persatu hingga tersisa pakaian dalamnya saja sambil terus melumat bibirnya dan menjatuhkannya badan saya ke tempat tidur dan berusaha menempatkan sela sela selangkangannya ke arah batang saya yang sudah mulai mengeras. kemudian dia menggesekannya tengah pahanya ke batang saya yang sudah mulai mengeras perlahan dengan suara desahan yang parau.

"lepas ya?" ucap saya dengan suara yang terdengar sangat parau di telinga saya sendiri.

"dengan tangan yang agak sedikit gemetar, sherly meraih ke antara payudara dan melepas pengait pelindung payudaranya. pakaian dalam itu tertarik kebelakang, memamerkan payudara indah tanpa penutup. sepasang bulatan itu membengkak, kulitnya yang translusen berpendar merah muda. puncaknya yang lembut telah berubah menjadi kencang dan berkerut.
"coba remas sendiri" ucap saya entah pikiran dari mana.

Sherly menatap saya dan seolah terkejut tapi menuruti permintaan saya, dia meremas payudaranya sendiri membelai dan meremas sambil matanya menatap saya. lalu bibir sherly melengkung perlahan, membentuk senyum menggoda.

sesuatu datang dalam diri saya, meraung-atau mungkin saya menggeram lantang, saya agak sedikit bangkit, menyingkirkan tangan sherly dan menangkap satu putik ranum dengan mulut ini dan membasahinya.
Diubah oleh natgeas2 29-03-2019 06:46
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.