- Beranda
- Stories from the Heart
NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
...
TS
robbyrhy
NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]
Holla~ Bagi Kalian yang mau tahu kelanjutan dari Cerita Gerbang Iblis, saya akan memberikan Spin-off setelahnya. Jadi untuk Judulnya kali ini beda namun, dari segi cerita sama.
Buat kalian yang suka bilang...
Kak ini kok mirip film munafik ya?
Jawaban : Mungkin dari segi hal yang di bahas itu sama, ya Gerbang Iblis kan membahas tentang seseorang yang di rasuki jin terus di ruqyah, nah film munafik juga sama, tapi dari segi alur cerita sangatlah berbeda jadi anda tidak bisa bilang kalau ini sama. Jelaskan?.
Oke dari pada berlama-lama, langsung aja di baca Prolognya agak panjang sih untuk sekedar prolog hehehe,,,, 😁
Bagi yang belum baca cerita sebelumnya, bisa langsung cek Di Sini
![NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]](https://s.kaskus.id/images/2019/04/17/10518562_201904171033040876.png)
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari an-naar (neraka). Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (An-Nisa : 145)
5 Bulan setelah kematian Zaki Abdul Ikhsan.
“Bang, apa abang yakin mau mengikuti jejak Zaki?” Tanya Aminah sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.
Adam menyeruput teh manis hangat tersebut, kemudian menjawab pertanyaan istrinya.
“Abang yakin aminah, kalau bukan abang siapa lagi?”
“Tapi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu itu, masih sangat jelas teringat di kepala Aminah bang,” Serunya lagi.
Adam pun terdiam, ia tahu bahwa Aminah tak menginginkan kejadian Beberapa bulan yang lalu terulang lagi. Ia takut jin yang akan di hadapi oleh Adam kali ini lebih jahat dari sebelumnya.
“Kita punya Allah Aminah, semua yang telah di takdirkan telah tertulis di lauh mahfudz, Jadi apa yang perlu kita takutkan.” Jawab Adam meyakinkan sang istri.
Wajah Aminah terlihat begitu gelisah. Ia tahu sang suami akan mengerjakan Tugas besar lagi kali ini.
Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara gedoran pintu yang sangat kencang.
“Brak! Brak! Bark!”
“Assalamualaikum..... Ustad Adam,,,, pak ustad!” Begitulah kedengarannya. Sumber suara tersebut semakin kencang memanggil namanya.
Mereka pun segera bergegas, untuk membukakan pintu Rumahnya.
“Ya allah, Zainal….. Ada apa ini, malam-malam begini gerasak-gerusuk gitu kaya di kejar binatang aja kamu ini” Pekik Adam kemudian menyuruh zainal masuk ke rumahnya.
“Duduk-duduk…” Serunya lagi.
Zainal pun kemudian duduk, mengehela nafas panjang dan sedikit menenangkan pikirannya.
“Oke… oke tenang… tenang coba jelaskan ada apa?” Tanya Adam kepada Zainal.
Wajah Zainal yang masih terlihat panik, berusaha untuk tenang.
“Ja-ja-di… gini pak ustad, usai sholat isya saya dan istri saya sedang makan malam. Nah pada saat sedang makan, tiba-tiba istri saya muntah-muntah. Saya Kira dia hanya muntah biasa namun, lama kelamaan Istri saya memuntahakan darah, paku , jarum dan juga lintah dari mulutnya pak ustad. saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mungkin dia di guna-guna?. Tolong bantu saya…” Jelasnya.
Saat mendengar cerita Zainal, Adam pun berpikir. Apa mungkin ada sesuatu lagi yang terjadi padanya, sama seperti Keluarga zaki dulu. Saat Adam sedang berpikir tiba-tiba Aminah langsung berbicara.
“Bang? mungkinkah ini sama kejadiannya seperti keluarga zaki dulu?”
Entah kenapa Aminah bisa sepemikiran dengan Adam.
“Aku akan menemui istri mu sekarang!” Ujar Adam tiba-tiba.
Aminah yang melihat suaminya akan berurusan lagi dengan musuh Allah, moncoba sedikit menahannya.
“Bang, aminah gak mau abang kenapa-kenapa… kali ini aminah melarang abang untuk pergi.” Pekik aminah dengan cukup keras.
Melihat sang istri tidak merestui kepergiannya untuk menolong seseorang, Adam berusaha menenangkannya.
“Abang bersama Allah, jadi aminah tidak perlu risau. Semua akan baik-baik saja.” Jawabnya.
Aminah masih dengan muka yang cemas. Antara menginzinkan atau tidak. Ia tidak berbicara usai Adam memberinya jawaban.
“Apakah aminah bisa ijinkan abang? Semua akan lancar dengan restu istri. Abang tidak akan pergi jika aminah tidak mengijinkan.”
“Aminah, aku mohon kepadamu, biarlah adam membantu Istriku aminah. Kalian sesama wanita, pasti kamu paham apa yang aku rasakan kan? bagaimana kalau kamu ada di posisi istriku?!” Zainal memohon.
Aminah pun hanya mengangguk, Namun tidak bicara.
“Abang akan segera kembali,, percayalah” Ujar Adam sambil mengelus pelan kepala aminah yang tertutupi oleh hijab yang di kenakannya.
Setelah itu Aminah pun masuk ke kamarnya, sedangkan Adam pergi bersama Zainal untuk menemui istrinya.
Sesampainya di Halaman rumah Zainal. tiba-tiba seluruh lampu yang ada di rumahnya padam. Suasana menjadi begitu gelap dan menyeramkan.
“Kenapa gelap sekali?” tanya Adam yang belum berani melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih dalam, karena rumahnya yang terlihat sangat gelap.
“Tapi tidak mati listrik? hanya rumah mu saja nal?” Ujarnya lagi.
Zainal-pun kebingungan. Mencoba berpikir sejenak lalu melangkah sedikit demi sedikit untuk mengecek apa yang terjadi.
“Saat aku meninggalkan rumah, listrik dan lampu masih menyala pak ustad.” Jawab Zainal.
Sambil terus memperhatikan kondisi di luar rumah yang begitu gelap, Adam mulai mencoba masuk ke dalamnya.
“Sepertinya, Jin yang ada di dalam tubuh istrimu yang membuat semua ini.”
Zainal pun sudah melangkah lebih dulu, dan sampai di depan pintu rumahnya. Saat itu tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu tersebut. Terlihat tangan zainal yang sedikit bergemetar tat kala menyentuh gagang pintu rumahnya.Namun, saat ia ingin memutar gagang pintu tersebut, tiba-tiba Adam menahannya.
“Tunggu” Teriak Adam.
“Jangan di buka.” Ujarnya lagi.
Zainal-pun menoleh ke belakang, melihat Adam dan kembali bertanya.
“Kenapa?”
Adam hanya menggelengkan kepalanya.
“Jin itu, ada di balik pintu.”
“Maksudmu?” Zainal kembali bertanya.
Adam pun tidak menggubris pertanyaan yang terakhir, kemudian ia pun langsung membacakan surah Al-An’aam ayat 130 sambil mengulurkan tangannya kedepan dengan tasbih yang masih melilit di jari jemarinya tersebut.
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”
Setelah surah itu di bacakan, tiba-tiba keluarlah Adinda, istri Zainal dari balik pintu rumahnya. Ia menjebolkan Pintu rumah tersebut dengan badannya, tenaganya terlihat sangat begitu kuat, kemudian ia berlari sangat cepat layaknya kuda sehingga menabrak Zainal dan membuatnya terpental beberapa meter dari posisi sebelumnya. Adam yang berjarak kurang lebih beberapa meter dari pintu tersebut, langsung di hadapkan dengan Wajah Adinda yang sangat buruk. Kelopak matanya yang menghitam, Mulutnya yang penuh darah, dan wajahnya yang terlihat sangat keriput. Itulah gambaran kondisi Adinda kala itu. Jin tersebut sudah menguasai tubuhnya. Maka ia bisa melakukan apa pun kepadanya, tak terkecuali juga dengan membunuhnya.
Wajah Adinda dan Adam saling bertatapan. Adam kemudian kembali membacakan surah tersebut, dan Tidak lama kemudian tiba-tiba, dinda memuntahkan Darah serta seekor ular ke wajah Adam. Mendapatkan sebuah serangan, membuat Adam harus mundur dan membersihkan semua darah yang tertempel di wajahnya itu.
“Astagfirullahaladzim” Adam beristigfar.
Tak lama setelah ular itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba Adinda langsung terjatuh lemah tak berdaya dan membuatnya tergeletak di halaman rumahnya.
Sepertinya Jin itu keluar dan menjelma menjadi seekor ular. Pikir Adam.
Inilah Awal mula dari masalah baru yang harus segera di selesaikan~
صُمۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun
“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (Al-Baqarah : 18)
Note : Untuk Episode 1 dan seterusnya belum saya pastikan kapan akan di update, mudah-mudahan bisa cepat sesuai kesibukan saya. Terima Kasih sudah membaca Prolognya. 😉
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
![NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]](https://s.kaskus.id/images/2019/03/01/10518562_201903011029540985.gif)
Buat kalian yang suka bilang...
Kak ini kok mirip film munafik ya?
Jawaban : Mungkin dari segi hal yang di bahas itu sama, ya Gerbang Iblis kan membahas tentang seseorang yang di rasuki jin terus di ruqyah, nah film munafik juga sama, tapi dari segi alur cerita sangatlah berbeda jadi anda tidak bisa bilang kalau ini sama. Jelaskan?.
Oke dari pada berlama-lama, langsung aja di baca Prolognya agak panjang sih untuk sekedar prolog hehehe,,,, 😁
Bagi yang belum baca cerita sebelumnya, bisa langsung cek Di Sini
Quote:
Happy Reading!
~~~~~👻👻👻👻👻👻👻~~~~~
![NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]](https://s.kaskus.id/images/2019/04/17/10518562_201904171033040876.png)
Quote:
Prolog
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari an-naar (neraka). Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (An-Nisa : 145)
5 Bulan setelah kematian Zaki Abdul Ikhsan.
“Bang, apa abang yakin mau mengikuti jejak Zaki?” Tanya Aminah sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.
Adam menyeruput teh manis hangat tersebut, kemudian menjawab pertanyaan istrinya.
“Abang yakin aminah, kalau bukan abang siapa lagi?”
“Tapi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu itu, masih sangat jelas teringat di kepala Aminah bang,” Serunya lagi.
Adam pun terdiam, ia tahu bahwa Aminah tak menginginkan kejadian Beberapa bulan yang lalu terulang lagi. Ia takut jin yang akan di hadapi oleh Adam kali ini lebih jahat dari sebelumnya.
“Kita punya Allah Aminah, semua yang telah di takdirkan telah tertulis di lauh mahfudz, Jadi apa yang perlu kita takutkan.” Jawab Adam meyakinkan sang istri.
Wajah Aminah terlihat begitu gelisah. Ia tahu sang suami akan mengerjakan Tugas besar lagi kali ini.
Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara gedoran pintu yang sangat kencang.
“Brak! Brak! Bark!”
“Assalamualaikum..... Ustad Adam,,,, pak ustad!” Begitulah kedengarannya. Sumber suara tersebut semakin kencang memanggil namanya.
Mereka pun segera bergegas, untuk membukakan pintu Rumahnya.
“Ya allah, Zainal….. Ada apa ini, malam-malam begini gerasak-gerusuk gitu kaya di kejar binatang aja kamu ini” Pekik Adam kemudian menyuruh zainal masuk ke rumahnya.
“Duduk-duduk…” Serunya lagi.
Zainal pun kemudian duduk, mengehela nafas panjang dan sedikit menenangkan pikirannya.
“Oke… oke tenang… tenang coba jelaskan ada apa?” Tanya Adam kepada Zainal.
Wajah Zainal yang masih terlihat panik, berusaha untuk tenang.
“Ja-ja-di… gini pak ustad, usai sholat isya saya dan istri saya sedang makan malam. Nah pada saat sedang makan, tiba-tiba istri saya muntah-muntah. Saya Kira dia hanya muntah biasa namun, lama kelamaan Istri saya memuntahakan darah, paku , jarum dan juga lintah dari mulutnya pak ustad. saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mungkin dia di guna-guna?. Tolong bantu saya…” Jelasnya.
Saat mendengar cerita Zainal, Adam pun berpikir. Apa mungkin ada sesuatu lagi yang terjadi padanya, sama seperti Keluarga zaki dulu. Saat Adam sedang berpikir tiba-tiba Aminah langsung berbicara.
“Bang? mungkinkah ini sama kejadiannya seperti keluarga zaki dulu?”
Entah kenapa Aminah bisa sepemikiran dengan Adam.
“Aku akan menemui istri mu sekarang!” Ujar Adam tiba-tiba.
Aminah yang melihat suaminya akan berurusan lagi dengan musuh Allah, moncoba sedikit menahannya.
“Bang, aminah gak mau abang kenapa-kenapa… kali ini aminah melarang abang untuk pergi.” Pekik aminah dengan cukup keras.
Melihat sang istri tidak merestui kepergiannya untuk menolong seseorang, Adam berusaha menenangkannya.
“Abang bersama Allah, jadi aminah tidak perlu risau. Semua akan baik-baik saja.” Jawabnya.
Aminah masih dengan muka yang cemas. Antara menginzinkan atau tidak. Ia tidak berbicara usai Adam memberinya jawaban.
“Apakah aminah bisa ijinkan abang? Semua akan lancar dengan restu istri. Abang tidak akan pergi jika aminah tidak mengijinkan.”
“Aminah, aku mohon kepadamu, biarlah adam membantu Istriku aminah. Kalian sesama wanita, pasti kamu paham apa yang aku rasakan kan? bagaimana kalau kamu ada di posisi istriku?!” Zainal memohon.
Aminah pun hanya mengangguk, Namun tidak bicara.
“Abang akan segera kembali,, percayalah” Ujar Adam sambil mengelus pelan kepala aminah yang tertutupi oleh hijab yang di kenakannya.
Setelah itu Aminah pun masuk ke kamarnya, sedangkan Adam pergi bersama Zainal untuk menemui istrinya.
Sesampainya di Halaman rumah Zainal. tiba-tiba seluruh lampu yang ada di rumahnya padam. Suasana menjadi begitu gelap dan menyeramkan.
“Kenapa gelap sekali?” tanya Adam yang belum berani melangkahkan kakinya untuk melangkah lebih dalam, karena rumahnya yang terlihat sangat gelap.
“Tapi tidak mati listrik? hanya rumah mu saja nal?” Ujarnya lagi.
Zainal-pun kebingungan. Mencoba berpikir sejenak lalu melangkah sedikit demi sedikit untuk mengecek apa yang terjadi.
“Saat aku meninggalkan rumah, listrik dan lampu masih menyala pak ustad.” Jawab Zainal.
Sambil terus memperhatikan kondisi di luar rumah yang begitu gelap, Adam mulai mencoba masuk ke dalamnya.
“Sepertinya, Jin yang ada di dalam tubuh istrimu yang membuat semua ini.”
Zainal pun sudah melangkah lebih dulu, dan sampai di depan pintu rumahnya. Saat itu tangannya sudah bersiap untuk membuka pintu tersebut. Terlihat tangan zainal yang sedikit bergemetar tat kala menyentuh gagang pintu rumahnya.Namun, saat ia ingin memutar gagang pintu tersebut, tiba-tiba Adam menahannya.
“Tunggu” Teriak Adam.
“Jangan di buka.” Ujarnya lagi.
Zainal-pun menoleh ke belakang, melihat Adam dan kembali bertanya.
“Kenapa?”
Adam hanya menggelengkan kepalanya.
“Jin itu, ada di balik pintu.”
“Maksudmu?” Zainal kembali bertanya.
Adam pun tidak menggubris pertanyaan yang terakhir, kemudian ia pun langsung membacakan surah Al-An’aam ayat 130 sambil mengulurkan tangannya kedepan dengan tasbih yang masih melilit di jari jemarinya tersebut.
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,’ kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”
Setelah surah itu di bacakan, tiba-tiba keluarlah Adinda, istri Zainal dari balik pintu rumahnya. Ia menjebolkan Pintu rumah tersebut dengan badannya, tenaganya terlihat sangat begitu kuat, kemudian ia berlari sangat cepat layaknya kuda sehingga menabrak Zainal dan membuatnya terpental beberapa meter dari posisi sebelumnya. Adam yang berjarak kurang lebih beberapa meter dari pintu tersebut, langsung di hadapkan dengan Wajah Adinda yang sangat buruk. Kelopak matanya yang menghitam, Mulutnya yang penuh darah, dan wajahnya yang terlihat sangat keriput. Itulah gambaran kondisi Adinda kala itu. Jin tersebut sudah menguasai tubuhnya. Maka ia bisa melakukan apa pun kepadanya, tak terkecuali juga dengan membunuhnya.
Wajah Adinda dan Adam saling bertatapan. Adam kemudian kembali membacakan surah tersebut, dan Tidak lama kemudian tiba-tiba, dinda memuntahkan Darah serta seekor ular ke wajah Adam. Mendapatkan sebuah serangan, membuat Adam harus mundur dan membersihkan semua darah yang tertempel di wajahnya itu.
“Astagfirullahaladzim” Adam beristigfar.
Tak lama setelah ular itu keluar dari mulutnya, tiba-tiba Adinda langsung terjatuh lemah tak berdaya dan membuatnya tergeletak di halaman rumahnya.
Sepertinya Jin itu keluar dan menjelma menjadi seekor ular. Pikir Adam.
Inilah Awal mula dari masalah baru yang harus segera di selesaikan~
صُمۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
shummun bukmun 'umyun fahum laa yarji'uun
“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” (Al-Baqarah : 18)
-To be Continued-
Note : Untuk Episode 1 dan seterusnya belum saya pastikan kapan akan di update, mudah-mudahan bisa cepat sesuai kesibukan saya. Terima Kasih sudah membaca Prolognya. 😉
Quote:
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
THANKS FOR READING!
![NIFAQ (Horor Story) [Spin-off Gerbang Iblis]](https://s.kaskus.id/images/2019/03/01/10518562_201903011029540985.gif)
Diubah oleh robbyrhy 13-06-2019 15:24
bruno95 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
24.6K
71
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
robbyrhy
#2
UPDATE!
Episode 2 : Mereka yang memuja
Beberapa menit Adam berusaha mendobrak Pintu tersebut, hasilnya masih sama. Ia tetap tidak bisa membukanya. Adam berteriak memanggil Pak Samit. “Pak Samit sudah dapat kuncinya?” Teriak Adam kepadanya.
Dengan Nafas yang terengah-engah Adam berhenti mendobrak Pintu tersebut. Kemudian tak lama kemudian terdengar Suara teriakan yang sangat kencang dari dalam Kamar Syifa.
“Sepertinya itu Syifa, Ya Allah apa yang akan terjadi.” Adam bertanya-tanya dalam Hatinya.
Saat itu tiba-tiba Pak Samit datang kembali dengan membawa kunci cadangan untuk membuka Kamar Syifa. Adam pun langsung membuka kamar tersebut.
“Brakk!” Kamar tersebut pun terbuka. Betapa terkejutnya mereka tat kala melihat Syifa yang sedang berdiri menatap ke arah luar jendela. Rambutnya ikal dan terlihat sangat tidak terawat, begitu kusut dan juga kusam. Pakaiannya yang robek-robek semakin membuat Syifa terlihat begitu menyeramkan.

“Syifa? Kamu dengar Aku? kamu baik-baik aja?” Tanya Adam kepadanya.
Kemudian Syifapun menoleh kebelakang, ke arah Adam dan Ayahnya Samit. Kantung matanya Sangatlah hitam, bibirnya pecah-pecah, serta kulitnya yang terlihat banyak goresan pisau. Syifa pun tersenyum jahat. Matanya sangat tajam memperhatikan Adam.
“Hai Hamba Allah…” Ujar Syifa dengan nada yang datar.
Tatapan Syifa yang tajam dan menyeramkan, membuat Jantung Adam berdetak semakin kencang. Keringat menyucur secara tiba-tiba dari dahinya. Matanya melotot tat kala melihat kondisi Syifa.
“Syifa, tenangkan pikiranmu, beristigfar aku akan menolongmu.” Adam kembali berkata.
Mendengar Ucapan Adam membuat Syifa mengubah ekspresi wajahnya. Yang tadinya tersenyum jahat kini menjadi dingin. Pisau yang tengah di pegangnya menjadi sebuah senjata untuk menyakiti seseorang.
Pak Samit menatap Adam. “Apa kamu yakin Adam? dia bukan Syifa!” Tanya Pak Samit kemudian menjelaskan.
“Aku tahu dia bukanlah Syifa, biasanya Jin akan semakin Agresif tat kala kita mengusiknya, aku akan melawannya dengan caraku sendiri.” Bisik Adam kepadanya.
Setelah Itu Adam-pun kembali menatap ke arah Syifa.
“Wahai Jin, Iblis Laknatullah. Tidak pantaslah tubuh seorang manusia kau Jadikan sarang tempat tinggalmu. Engkau pantas di lukai dan engkau pantas di usir. Maka sebelum aku mengusirmu secara kasar, aku minta untuk kau keluar dari tubuh orang ini sekarang juga.” Teriak Adam sambil mengulurkan tangannya yang sudah dililit oleh tasbih.
Syifa pun tiba-tiba tertawa dengan kencang, suaranya begitu menggema dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasa Sakit dan pusing.

“Apa kau yakin ingin mengusirku wahai Hamba Allah? Lakukanlah. Lakukanlah!” Suara Syifa kali ini berbeda dari sebelumnya. Suaranya berubah drastis yang menandakan Jin tersebut mulai menguasai tubuh Syifa dan berusaha melawan Adam dengan memperalat dirinya.
“Pak Samit, aku mohon pak samit tinggalkan tempat ini, karena sangat berbahaya jika pak samit berada di sini.” Perintah adam kepada Pak samit.
Tak berapa lama pak Samit keluar, tiba-tiba Syifa langsung merayap ke tembok. Dengan membawa Pisau di tangannya, Adam sangat berhati-hati tat kala akan me ruqyahnya.
Melihat Syifa yang sudah bersiap ingin menerkam dirinya, Adam pun langsung membacakan surah Al Baqarah Ayat 285
” A MANARRASUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIN ROBBIHI WAL MU’MINUNA KULLU AMANA BILLAHI WAMALAA IKATIHI WAKUTUBIHI WARUSULIHI LA NUFARRIKU BAYNA AHADIN MIN RUSULIHI WAKULU SAMI’NAA WA ATHO’NAA GHUFRONAKA RABBANA WAILAIKAL MASYIIRU “
Setelah di bacakan surat tersebut Syifa pun berteriak kencang, hingga membuat barang-barang yang ada di kamarnya terlempar ke Arah Adam, dan Adam pun berusaha menghindar dari serangan Jin yang berusaha menyakitinya itu. Adam terus membacakan surat tersebut sampai akhirnya...
“Matilah kau wahai Hamba Allah!!” Teriak Syifa sambil melempar pisau yang di pegangnya ke arah Adam. Kemudian, ia pun terjatuh dan menandakan Jin tersebut telah keluar dari badannya.
“Prakkk!” Pisau itu menancap di dingding.
Lemparannya meleset. Pisau itu tepat berada di sebelah kiri Kepala Adam, kemudian Adam melirik ke arahnya dan mencabut pisau tersebut lalu membuangnya.
“Astagfirullahaladzim” Adam pun beristigfar, dengan Jantung yang masih berdetak sangat kencang tak karuan di sertai nafas yang begitu berat akibat shock dari lemparan pisau tersebut.
“Syifa!” Teriak Adam, kemudian menghampirinya.
Mendengar Adam memanggil nama anaknya, membuat Pak Samit berlari menuju kesana.
“Syifaa!” Pak Samit pun ikut berteriak.
“Dia masih hidup.” Ucap Adam kepadanya.
Pak Samit pun memeluk anaknya kemudian segera membawanya ke rumah sakit. Setelah itu Adam pun kembali pulang ke Rumahnya tak lupa memberitahu kepada Pak samit jika dia masih membutuhkan bantuannya, dia siap membantunya lagi. Karena Adam Yakin jin yang ada di tubuh Syifa masih akan terus di dekatnya jika kita belum menutup Gerbang Iblisnya.
Setelah menunaikan Sholat Maghrib di Musolah dekat Rumah Pak Samit, Adam melanjutkan perjalanannya menuju ke Rumah.
Bersambung.....
Diubah oleh robbyrhy 12-03-2019 17:04
tet762 dan 6 lainnya memberi reputasi
7