- Beranda
- Stories from the Heart
Jatuh Di Lobang Yang Sama [BB17++]
...
TS
Juragan.Ciu
Jatuh Di Lobang Yang Sama [BB17++]
Quote:
Quote:
Chapter 1.1
Quote:
Spoiler for thumb:
Diubah oleh Juragan.Ciu 10-04-2019 20:44
bukhorigan dan 24 lainnya memberi reputasi
25
37.7K
172
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Juragan.Ciu
#12
Chapter 1.2
Quote:
Seorang gadis berlari kecil kearahku dengan nafas sedikit terengah. Sungguh indah pemandangan sore ini, sejenak dapat membuang kesal dihati yang tidak kunjung menemukan rumah kost buatku.
"Gue yakin kalo lo itu Glen", ucap gadis itu tertunduk dan meletakkan kedua tangan di lututnya, nafasnya memburu. Aku perhatikan wajahnya dengan seksama, aku pernah rasanya bertemu dengannya, tapi dimana?.
"maaf, kamu siapa?",
"Ya Allah, gue aja inget lo, masa lo ga bisa ngenalin gue?"
"drama apa lagi ini ya Tuhan", ucap Ridho.
"kau itu apa sih bos, anak sini udah ada aja yang kenal ama kau?"
"gak tau lah aku bang, aku juga bingung ini".
"gue dicuekin", gadis tadi sedikit cemberut,
"kaya pernah tahu kamu, tapi dimana ya?", aku coba mengingat siapa gadis ini,
"yang bareng Rey, abis pulang pramuka dari *******",
"OOOHHHH........!!", aku sedikit mengingat siapa dia, tapi...
Aku menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali. "Ss...", aku coba mengingat namanya.
"Shan...",
"Shabila", sial, aku yang tengah berusaha mengingat namanya, gadis itu malah menjabat tangan Ridho dan berkenalan tanpa rasa bersalah. Bukan hanya itu, dengan sengaja dia melempar senyum yang sangat menjatuhkan harga diriku saat ini. 🙄
Ridho ikutan tertawa melihatku kehilangan harga diri, bak rusa masuk mall, aku hanya bisa diam dengan bodohnya.
"liat tuh muka udah kaya kepiting rebus", ejek Ridho disela tawa nya.
"iya beneran, panas ngga sih?", gadis itu menimpali dan menyentuh pipiku yang terasa sangat panas. Segera aku tepis tangan lembut itu dari pipiku.
"kompak nih! Kalian itu saling kenal?",
"jangankan kenal, tikus aja kalo lewat pasti ketawa liat muka kau itu", balas Ridho.
"udahlah, terserah".
"haha, kasian mas, ini gue perhatiin daritadi mondar-mandir disini, cari alamat atau gimana?",
"ini si bos lagi nyari kosan mbak, barusan nyampe udah mau tinggal sendiri aja dia",
"oh, cari kosan ya, susah mah sekarang, kan baru lulusan SMU, jadi banyak pendatang baru mah, kosan pada penuh",
"nah itu, kita udahan nyarinya terus tadi mau pulang, terus ada yang manggil ini si bos, kirain tadi makhluk halus mbak. Ada suara ngga ada wujudnya, eh ternyata makhluknya manis", lanjut Ridho
"biasa aja sih mas", balas gadis itu datar,
"pfftttt.....", Tak bisa kutahan air minum yang baru saja memasuki rongga mulutku menyembur.
"uhukk.. Uhuk... Hahahahaha", jawaban gadis itu cukup menggelitik menurutku hingga membuatku tertawa. Ternyata mereka berdua tampak biasa saja.
"kenapa bos?", "lo gapapa"?
Mereka menatapku bersamaan, "gak aku gak apa-apa". 😔
Keadaan seketika menjadi hening, masing-masing kami tampak mencoba mengartikan kejadian tadi dengan nalar masing-masing, namun tak ada konklusi.
"singgah dulu yuk, istirahat sebentar, kan udah pada cape nih", gadis itu memecah keheningan.
"ngg.. Ngga usah, ini si abang ada acara nanti malam, kami buru-buru", ucapku
"ngga apa-apa bos, kita singgah aja bentar, gak enak nolak gini", balas Ridho,
"ngga usah bang ayo pulang. Dah Shabila, kami pulang ya!", aku menarik Ridho yang tampak senang dengan jamuan gadis itu,
"eh bentar, gue ada saran kosan buat lo, catat nomor gue, hubungi gue kalo berminat. Lumayan deket dari sini", tanpa pikir panjang aku lalu mencari pena dan kertas.
"catet disini aja mbak, dia belum punya hp", Ridho menyerahkan ponsel miliknya, segera gadis itu mengetik di ponsel Ridho.
Nomor tersimpan. "oke, kalo minat kabarin ya, dahh", gadis itu kemudian berlalu.
Kamipun melanjutkan perjalanan ke singgasana bang Ridho di Kota Hujan. Lelahku belum terbayar, namun aku ingin segera merebahkan tubuhku yang lelah.
***
Tiba disebuah rumah bertingkat dan khas dengan banyaknya pintu yang menyambut. Setelah menyusuri lorong dan menaiki sebuah tangga, Ridho membukakan salah satu dari pintu yang ada, aku lalu tanpa tahu malu langsung merebahkan tubuhku dikasur mewah Ridho.
"eh ayam!!! Mandi dulu kau main tidur aja!",
"capek banggggg",
"mandi sana atau kubuang kau".
Dengan sangat terpaksa aku membersihkan tubuh dahulu sebelum menikmati tidurku di kasur yang menyerupai peta dunia ini. Aku tak peduli, aku hanya ingin melepas lelah dan mungkin menambah pulau baru juga di bantal milik bang Ridho 😁.
Diubah oleh Juragan.Ciu 14-03-2019 17:38
itkgid dan g.azar memberi reputasi
4
, hal itu semua membentuk diriku yang sekarang, namun tetap tak bisa merubah sifat dasarku yang gampang jatuh cinta. Dan langsung saja dimulai 😁.