Dua gelombang aksi unjuk rasa akan meramaikan Kota Medan hari ini, Jumat (8/3).

Informasi dihimpun wartawan adapun dua demonstrasi itu yakni digelar oleh massa ormas Islam dengan tajuk lawan kriminalisasi dan kecurangan Pemilu.

Aksi damai yang dikabarkan bakal dihadiri ribuan peserta ini nantinya akan berkumpul di Masjid Raya Al-Mashun Medan, dan menuju Kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang setelah shalat jum’at.

Di waktu yang bersamaan, rencananya juga akan digelar aksi oleh sejumlah elemen masyarakat dengan bertajuk “kami bersama Kapolda Sumut” “Save Kapolda Sumut” di Lapangan Merdeka Medan.

Atas adanya aksi unjuk rasa ini, inti kota Medan berpotensi padat merayap, belum diketahui apakah nantinya pihak kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas.(wo)

http://www.jurnalasia.com/medan/hari...or-dprd-sumut/
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sudah 2 mingguan gosip beredar di kedai kopi, banyak warga medan gosipin, ada oknum ormas berkedok ulama yang ingin gulingkan kapoldasu, punya anak buah di DPRD sumut yang sebar isu EKTP WNA punya hak politik, padahal EKTP WNA tidak punya hak pilih sama sekali, sesuai dengan UU Nomor 24 2013 Pasal 63 (zaman si Beye yang buat tuh UU), motif nya karena temen die mafia tanah sumut diringkus dan banyak usaha haram nya yang diganggu karena kapoldasu yang sekarang, background reskrim, jadi sudah tahu gaya main nya

Jadi siapakah yang akan memenangkan pertarungan perebutan kekuasaan atas sumut ? Ormas Sipetak Sumut atau NKRI ?

Apakah kekuasaan NKRI atas sumut hanya sebatas tulisan di kop surat resmi dan pajak ?

Apakah Kapoldasu akan digulingkan ormas petak ngangkang sumut ? atau Apakah ormas petakngangkang sumut akan digulingkan Kapoldasu ?

Apakah karena mereka sibuk berguling ria, kasusnya mafia tanah shah tambah burem dan nguap ?

Apakah pejabat pusat di ibukota NKRI sekali lagi mengeluarkan pernyataan serta peringatan "keras" yang tidak ada gaungnya sama sekali di sumut ?

MafiaPetak Makar