MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.6K
2.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#1382
BAGIAN 56
PESTA WISUDA
part 2



Mereka sampai di rumah sakit, Cascade membawa Asnawi ke lantai 2 tempat praktek dokter Michael. Tanpa menunggu antrian, mereka langsung masuk kedalam ruang periksa. Cascade memang mempunyai akses VVIP di rumah sakit itu, karena Mommy nya merupakan salah satu donatur terbesar di rumah sakit itu. Dokter Michael langsung memeriksa Asnawi dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan test psikologi. Dia juga memeriksa keadaan fisik Asnawi dengan mengambil sampel darah dan urine.

Setelah beberapa menit pemeriksaan intensif, dokter Michael menjelaskan hasil diagnosanya.

“setelah hasil diagnosa barusan, kamu mengalami depresi berat, insomnia dan gejala awal Skizofrenia” kata dokter Michael sambil membenarkan posisi kacamatanya dan memandang serius ke arah Asnawi.

“jadi maksud dokter, saya gila...?” Asnawi kaget.

“belum sih, kamu baru gejala awal menuju kesana...tapi bisa jadi kalo kamu nggak berubah” kata dokter Michael.

“dok, apa dia bisa diobati?...apa dia bisa waras lagi?” Cascade menyela pembicaraan.

“hmmm..tentu bisa...dia harus terapi kejiwaan dan harus ada orang yang bisa membantunya untuk keluar dari halusinasinya itu...BTW, kenapa dia bisa begitu?” tanya dokter Michael kepada Cascade.

“dia ditinggal mati sama pacarnya dok, dia sedih banget gara gara itu” jawab Cascade, sementara Asnawi hanya terdiam dan menyimak pembicaraan antara Cascade dan dokter Michael.

“oohh...maaf...aku turut prihatin yah dan belasungkawa atas kehilangan kamu” kata dokter Michael yang kaget.

“makasih dok......” jawab Asnawi singkat.

“oh iya, bukannya pacara Asnawi tuh yang berantem sama kamu yah pas Natalan kemaren?” tanya dokter Michael.

“that’s right Doc.....kita sampe berdarah darah waktu itu..hehe” jawab Cascade malu malu.

“hmmm...yaudah kalo gitu...kamu balikan lagi sama Asnawi kaya dulu, kamu bisa jadi seseorang yang bisa nolongin dia” saran dokter Michael.

“aduh....gimana yah?....aku nggak bisa balikan lagi sama Asnawi dok..” sanggah Cascade, sementara Asnawi memandang kosong kearah Cascade yang menolak untuk menjadi pacarnya lagi.

“hmmm..yaudah kalo gitu, kamu harus menolong Asnawi yah...gimana pun caranya...sekarang aku kasih resep buat dia...ada obat anti depresan, obat penenang dan beberapa vitamin lah buat menjaga kondisi tubuh” kata dokter Michael sambil memberikan secarik kertas yang berisi resep.

Cascade dan Asnawi langsung berpamitan kepada dokter Michael, kemudian mereka langsung pergi keluar ruangan. Selama dalam perjalanan dari ruang dokter menuju tempat parkir mereka tidak saling bicara. Setelah masuk kedalam mobil, Asnawi akhirnya memulai pembicaraan.

“sekarang kita mau kemana?”

“kita ke makan dulu terus pulang ke rumah gue”

“nggak ke kostan gue ?”

“hmmmm.......nanti aja gue anterin elu malem, lagian di kostan lu ada Utami, gue nggak nyaman kalo ada dia”

“kenapa emang?.......dia nyeremin?”

“enggak lah.....dia itu cute benget malahan, tapi dia kaya yang cari cari perhatian elu aja...sok peduli gitu ke elu”

“oohhh....lu jealous yah?”

“ihhh...sorry yah, mana mungkin gue jealous sama setan”

“yaelah ...muka lu merah tuh, berarti lu boong...hahahahah”

“hmmm...Whatever....”

“makanya Cas, lu musti nerima gue lagi...please...kasih gue kesempatan buat bayar janji gue ke Hayati....gue bakal menyangi elu sama kaya gue menyayangi Hayati...gue nggak akan berpaling dari elu”
Suasana mendadak hening, Cascade tampak shock dengan omongan Asnawi. Dia berusaha mencari jawaban yang pas untuk Asnawi. Cascade takut kalau dia menerima Asnawi menjadi pacaranya, maka Asnawi akan seketika mati dan jiwanya akan diambil oleh siluman kerbau.

“honey...gue nggak bisa nerima lu jadi pacar gue karna gue takut elu mati”

“hah!..mati?...what the hell’s that mean?”

“I’ve got a vision about your future.....if you and I are dating or even married, you will die honey”

“oh shit!...why Cas...”

“because you’ve got curse by demon...”

“hmmm .....that suck....mendingan gue mati aja kalo gitu, buat apa gue berusaha hidup ngejalanin wasiat Hayati kalo gue nggak bisa balikan sama elu”

“honey..........lu jangan gitu dong elu musti move on....kita bisa saling sayang walaupun nggak pacaran”

“apa bisa kita begitu?”

“yah bisa lah honey...mulai sekarang elu bisa ngasih perhatian lagi begitu juga sebaliknya”

Akhirnya mereka kembali seperti dulu dengan saling mencurahkan rasa sayang dan cinta satu sama lain, meskipun tanpa adanya hubungan apapun. Asnawi harus selalu mengkonsumsi obat obatan untuk membantunya menekan depresi dan bisa tidur nyenyak.

Asnawi merasa bahagia dengan menjalani hidup seperti itu, dia merasa terlahir kembali ke dunia. Cascade sangat baik dalam manyambung kembali tali tali asmara yang sempat terputus bertahun tahun lamanya. Tidak terasa semester genap telah berakhir, Cascade telah menyelesaikan semua studinya di kampus dan dia akan resmi menjadi seorang sarjana.

Asnawi sangat senang dengan pencapaian Cascade dalam studinya, soalnya dia adalah orang pertama dari teman teman seangkatannya yang akan menjalankan prosesi wisuda. Asnawi harus membutuhkan satu semester lagi untuk manyamai Cascade. Acara wisuda pun dimulai, Cascade tampak sangat cantik dengan balutan baju jubah toga yang sangat elegan. Rambut pirangnya tampak tertata dengan sangat rapi. Asnawi berperan sebagai pendamping wisudawan, dia menggandeng Cascade untuk mengantarkannya menuju arena upacara senat wisuda. Karpet merah tampak menggelar menyambut para wisudawan.

Setelah acara wisuda selesai, banyak sekali teman teman Cascade yang mengerubutinya dan memberikan ucapan selamat dan buket bunga, tak terkecuali dengan Febri dan Eka yang ikut bahagia melihat salah satu temannya itu menjadi sarjana. Cascade mengundang seluruh teman temannya sejurusan untuk datang ke rumahnya nanti malam untuk merayakan pesta wisuda dirinya. Ruang besar yang ada di rumah Cascade akan disulap menjadi sebuah diskotek, lengkap dengan DJ kenamaan yang didatangkan langsung dari Singapura.

Pada siang hari, setelah semua acara dikampus selesai, Cascade mengajak Asnawi makan makan di sebuah restoran yang tempatnya sangat romantis di kawasan Lembang. Asnawi dengan sangat gembira mengantarkan Cascade ke tempat itu.

“Finnaly....acara beres juga yah...capet banget nih gue dari tadi nerima ucapan selamat terus”

“iya Cas, sampe sampe mobil lu penuh tuh sama buket bunga dari temen temen lu”

“yeah honey....gue bingung mau diapain yah bunga bunga itu”

“kasih makan kambing kambing gue aja di kampung....mereka pasti seneng makanin bunga hehehe”

“ah elu bisa aja hehehe...........honey, ada yang mau gue omongin deh sama elu sekarang”

“omongin apa Cas, elu mau minta maen sama kyubii? Nanti deh malem gue kasih...hehehe”

“yaelah...bukan itu honey, ada yang lain”

“yang lain? Apaan tuh?”

“besok gue mau pergi ke Perancis untuk ngelanjutin sekolah disana”

Mendengar hal itu, Asnawi langsung shock. Dia seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Cascade pada dirinya. Asnawi berpikir kalau dia akan segera ditinggalkan Cascade dalam waktu lama. Belum habis rasa sakit akibat ditinggal Hayati, sekarang Asnawi harus kembali menelan pil pahit karena akan ditinggal Cascade ke Perancis. Asnawi sedang sayang sayangnya dengan Cascade karena hubungan tanpa statusnya akan tetapi saat saat bahagia itu mendadak sirna seketika.

“are you serious Cas...”

“yeah honey.........berarti hari ini adalah hari terakhir kita bertemu”

“berapa lama lu pergi kesana”

“hmmmm...tergantung..bisa cepat atau lama”

Asnawi pun tertunduk lesu, Cascade berusaha kembali menegakkan kepalanya.

“Honey.....elu jangan sedih, gue pergi sementara kok.....gue janji bakalan balik lagi kesini”

“I’m sorry Darl.......gue pulang dulu sekarang” kata Asnawi yang tiba tiba berdiri dan bersiap untuk pulang.

“hey..wait....lu mau kemana?”tanya Cascade sambil memegang erat tangan kanan Asnawi untuk mencegahnya pergi.

“gue mau pulang ke kostan sekarang juga................sorry Cas” Asnawi melepaskan genggaman tangan Cascade dan langsung berjalan pergi menjauhi Cascade.

“HONEY....!!...APA LU MAU DATENG KE RUMAH GUE NANTI MALEM?” teriak Cascade kepada Asnawi, namun Asnawi tidak menghiraukannya dan tetap pergi menjauhi dirinya. Cascade akhirnya terisak menangis melihat Asnawi yang pegi begitu saja meninggalkan dirinya di hari bahagia. Cascade merasa menyesal dengan apa yang dibicarakannya barusan. Sebenarnya Cascade sudah merencanakan ini dari jauh jauh hari. Mengingat semakin hari Asnawi semakin menyayanginya dan dirinya sangat takut terbawa suasana sehingga dia akan melanggar perjanjian itu dan membuat Asnawi meninggal. Cascade tidak mau hal itu terjadi, oleh karena itu dia memilih untuk pergi meninggalkan dirinya. Cascade tidak sanggup melihat Asnawi harus meninggal gara gara kesalahan dirinya, selain itu umur dirinya yang tersisa tiga tahun lagi membuatnya harus mempersiapkan diri untuk bertarung dengan siluman kerbau atau penagih nyawa lainnya yang akan mendatangi dirinya.

Malam pun tiba, suasana rumah Cascade sangat ramai dengan orang orang yang menghadiri acara pesta wisuda. Ruang aula besar yang berada disamping bangunan rumah menjadi pusat kegiatan. Deru suara musik elektro tampak menggema menghiasai suasana malam itu. Meja dan kursi tampak tertata rapi di sisi lain ruangan itu, sebuah meja bar besar juga sudah disediakan lengkap dengan berbagai macam minuman baik yang berakohol mau pun tidak.

Cascade tampak berkumpul dengan semua anggota genk nya. Mereka tampak saling berbicara serius tentang rencana kepergiannya ke Perancis. Semua anggota genk tampak sedih dengan keputusan Cascade yang akan pergi meninggalkan mereka. Mereka membicarakan momen momen kebersamaan mereka ketika bermain bersama, baik dalam keadaan senang atau sedih, mereka selalu bersama.

“Cas...kalo elu ke Perancis .... restoran emak lu gimana dong?” tanya Rani.

“gue udah serahin semuanya ke Bi Asih Ran, sekarang dia udah gue angkat jadi direktur.....jadi dia udah nggak jadi pembantu disini lagi” jawab Cascade.

“gile lu Cas...lu ngangkat pembantu jadi direktur?” tanya Vania yang super kaget.

“ya...nggak gila dong Van...Bi Asih emang keahliannya kaya gitu, dia itu certified executive chef...jadi dia emang sangat layak buat jadi direktur”

“waahhh....hebat yah Bi Asih...heheh...tapi kita bakalan nggak ngerasain lagi masakan Bi Asih lagi dong” kata Rani.

“hahaha.....terserah elu deh mau makan atau enggak, makanan mulu pikiran lu hahaha” kata Cascade yang diikuti gelak tawa semua anggota genk.

“terus nasib Asnawi gimana Cas?.....mau lu gantung lagi?”tiba tiba Mila bertanya hal itu kepada Cascade. Merry yang tengah minum mendadak tersedak dan batuk batuk ketika mendengar pertanyaan Milla. Rani tampak menepuk nepuk punggung Merry.

“kenapa lu Merr? Kok ngedadak batuk batuk?” tanya Milla yang kaget dan tangannya basah terkena semburan air dari mulut Merry.

“dia denger status kakanda kesayangannya tuh...jadi dia mendadak tersedak hahahahah” Vania langsung menyela pembicaraan dan diikuti oleh gelak tawa semuanya tak terkecuali Cascade.

“enggak...enggak..enggak....kok...gue tersedak gara gara kebanyakan minum aja” Merry ngeles.

“nggak usah ngeles deh Merr....kita semua tau kok kalo elu sebenernya masih suka sama si Nawi kan” kata Vania.

“enggak...Van....gue nggak ada apa apa sama Asnawi....lagian gue udah ngejauhin dia demi Casey nih” kata Merry sambil mengelap mulutnya.

“BTW, status Asnawi gimana Cas?” tanya Rani kepada Cascade. Suasana menjadi mendadak hening, semua mata tertuju kepada Cascade.

“hmmmm....ya dia single lah....selama ini emang gitu kan, lagian gue nggak ada hubungan apa apa sama dia....emang kita keliatan deket, tapi kita nggak pacaran...dan elu elu disini bebas kok kalo mau ngedeketin Asnawi...terutama buat elu Merr” Cascade menjawab dengan tegas.

“cie cie cie cieeee...... adinda tersayang bahagia nih ...hahahahahahaha” ledek Milla kepada Merry. Semua orang tertawa dan ikut ikutan meledek Merry yang tampak malu.

“tapi Cas....gue nggak mau gangguin Asnawi lagi...gue ngehargain elu sebagai sahabat dan bos gue...Casey” kata Merry.

“hmmmmm........its OK Merr...sekarang lu boleh kok kalo mau deketin Asnawi, dia sekarang lagi depresi dan butuh orang yang bisa gantiin Hayati.....gue percaya elu pasti bisa Merr, elu nggak usah ngerasa nggak enak ama gue, lagian sekarang bos lu itu kan Bi Asih bukan gue” kata Cascade sambil mengelus kepala Merry yang terlihat tidak bisa berkata apa apa.

“cieeeee.......jadi nih adinda bersatu sama kakanda ...so sweeett...hahaha” ledek Milla lagi dan diikuti gelak tawa semua anggota genk.

Ketika mereka asyik berbincang dan saling bercanda, tiba tiba Bi Asih datang menghampiri Cascade dan membisikkan sesuatu kepadanya. Cascade langsung berdiri dan ikut pergi keluar bersama Bi Asih. “sorry yah guys, gue dipanggil emak gue nih...have fun guys” kata Cascade sambil meninggalkan mereka.

“dia udah nunggu kamar non, keliataannya dia sedih non”

“yah..ini emang salahku bi, tadi siang aku bilang ke dia kalo aku mau ke Perancis”

“yaudah atuh non, hibur den Nawi sekarang juga.....bibi jadi khawatir banget”

“okay bi...sekarang aku mau ke kamar...eh jangan gangguin kita yah bi, ini malam terakhir aku berdua sama dia.....tau kan bi?”

“iya non...aku ngerti....apa sih yang aku nggak tau dari non hehehehe....have fun non”

“thanks bi....”

Cascade berjalan menaiki tangga dan langsung menuju kamarnya. Dia membuka pintu kamar, tampak keadaan kamar gelap dan hanya ada sinar dari lampu taman di luar. Pintu kamar menuju balkon tampak terbuka. Dia berjalan perlahanan menuju kesana dan melihat Asnawi tengah duduk termenung di sofa favoritnya.

“hi honey...how are you?”

“eh...kaget....i’m fine...I’m fine”

“lu udah lama nunggu gue disini?”

“belum...baru juga lima menit...eh gimana pestanya? Seru nggak...semua temen temen hadir?”

“iya seru banget, semuanya hadir..bahkan temen genk lu Febri dan Eka juga hadir....si Febri bawa pacar kuntilanak nya juga lho”

“wah ...si Mawar Hitam..?....kabarnya gimana nih dia, apa dia ngomong sesuatu tentang Hayati?”

“hmmm...enggak sih...dia ngomongnya pake bahasa Belanda..gue nggak ngerti....tapi dia nganggap kalo gue ini keturuannya...hmmm dasar!!”

“mungkin dia liat elu yang bule kali Cas...jadi dia nganggep lu sodara hahaha”

“hmmm...bisa jadi”

Cascade kemudian duduk di sebelah Asnawi, tiba tiba Asnawi langsung memegang erat tangan Cascade dan menciumnya.

“Cas...sorry yah tadi siang gue udah ninggalin elu di restoran”

“its OK honey...no problem, gue ngerti kok perasaan lu yang tiba tiba denger gue mau pergi”

“iya Cas, dari tadi siang gue berpikir terus dan akhirnya gue ikhlas ngelepas kepergian lu ke Perancis...lagian elu kan sementara pergi kesananya..jadi elu bakalan balik lagi kan kesini”

“yeah honey...gue pasti balik lagi kok kesiini....biarpun negara ini bukan tanah kelahiran gue, tapi gue ngerasa nyaman banget disini, apalagi ada elu disamping gue” kata Cascade yang kemudian berpelukan erat dengan Asnawi.

“honey....gue ikhlas juga kalo elu mau nyari pacar baru atau membuka hati lu ke cewek lain, gue selama ini udah jahat sama elu dengan menanam batu tolak cinta di tubuh lu.....sekarang gue mau keluarin itu”

“tapi Cas...gue nggak akan berpaling dari elu, gue udah sayang banget sama elu...gue juga ngelaksanain janji gue sama Hayati”

Cascade kemudian mencium kening Asnawi.”elu nggak usah gitu honey...lu udah nyayangin gue selama ini, gue seneng banget selama ini...lagian hutang lu udah lunas kok membayar janji sama Hayati....mungkin dia juga di surga bakalan setuju kalo elu mau membuka hati lagi buat cewek lain...Hayati bakalan seneng kalo elu hidup bahagia di dunia ini” kata Cascade yang kemudian membuka kemeja Asnawi sampai bertelanjang dada. Cascade tampak mengelus elus dada Asnawi. tiba tiba dia memukul dada bagian kanannya dengan keras, seketika Asnawi langung kesakitan dan batuk batuk. Dia kemudian memuntahkan sebuah batu berbentuk bulat seperti kelereng dan berwana biru dari mulutnya.

“uhuk..uhuk...elu ngapain sih mukul dada gue?”

“sorry honey..gue udah ngeluarin batu tolak cinta dari tubuh lu..tuh liat”

Asnawi langsung melihat sebuah batu kecil sebesar biji kemiri yang teronggok di atas meja. Dia kemudian memegang batu itu dan memperhatikannya dengan seksama.

“jadi batu ini toh yang bikin gue ditolak cewek terus...hmmm..elu emang hebat Cas, gue sampe nggak tau ada benda beginian di badan gue”

“Forgive me honey......gue teralu naif waktu itu”

“its OK my sweetheart....yang lalu biarlah berlalu...yang penting sekarang gue mau menikmati malam terakhir bareng elu disini berdua aja”

“oh my dear honey.....I love you so much”

Akhirnya mereka berciuman, dan sambil bercumbu mereka berpindah tempat menuju tempat tidur dan melakukan peraduan cinta yang mendalam semalaman. Peraduan ini merupakan peraduan yang tidak akan bisa dilupakan keduanya dan akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Asnawi maupun Cascade di masa depan.

Pagi mulai datang, sinar matahari masuk kedalam kamar Cascade dan menyinari muka Asnawi yang tengah tertidur pulas. Dia kemudian terbangun dan langsung kaget karena Cascade sudah tidak berada dikamar. Asnawi bergegas memakai pakaiannya kembali dan berjalan keluar kamar sambil memanggil manggil Cascade ke smua ruangan. Tiba tiba Bi Asih yang memakai masker putih diwajahnya dan rambut di rol muncul dihadapan Asnawi. sontak Asnawi langsung kaget dan terjatuh.

“aduh...bibi...ngagetin aja, aku kira kuntilanak”

“hehe...maaf den, aku lagi maskeran nih bangun tidur...aden lagi ngapain teriak teriak manggil non Cascade?”

“aku nyariin dia bi....kemana yah”

“dia udah pergi den, tadi jam 4 subuh”

Asnawi tiba tiba kaget, kemudian dia kembali menangis karena dia tidak sempat mengucapkan kata kata perpisahan kepada Cascade. Bi Asih langsung merangkul Asnawi yang sedih dan memeluknya.

“kenapa bi...dia pergi gitu aja, nggak bilang bilang ke aku...”

“dia nggak mau gangguin tidur kamu den....suatu hal langka kamu semalem tidur nyenyak..”

“bi...kenapa..hiks..hiks..aku selalu ditinggalin sama cewek yang menyayangiku...kenapa bi...mulai dari Hayati, Syarifah, Merry dan sekarang Cascade pun ninggalin aku”

“kita duduk di sofa yuk den....”

Bi Asih mengajak Asnawi duduk di sofa ruang tengah. Bi Asih tampak merangkul Asnawi yang masih terisak. Mereka kemudain duduk bersebelahan. Bi Asih memegang kedua tangan Asnawi dan berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk.

“den....nggak semua cewek yang menyayangi aden pada ninggalin....aku tetep disini, disamping aden....den, aku ngerti perasaan aden yang ditinggal sama Hayati, rasanya sakit banget karna aku juga ngerasain hal yang sama ketika ditinggal kang Asep dulu....den, aden menanggung beban berat gara gara itu....den, kamu jangan menanggung nya sendiri...berbagilah sama aku...maka kita akan menanggung beban itu bersama sama ke depan..den, lagian den...Jaenal juga sayang sama aden, dia selalu nanyain kapan aden maen lagi ke rumah...den pintu rumah bibi selalu terbuka lebar buat aden, jika aden butuh kasih sayang datanglah ke rumah bibi....aku akan bahagia kalo aden dateng ke rumah, aku akan melayani aden sebaik mungkin...den....aku akan selalu menyangimu dan mencintaimu, tak peduli berapa banyak cowok yang ngedektin aku, aku akan selalu cinta sama kamu den.....”

Asnawi terhenyak dengan perkataan Bi Asih yang menyatakan rasa syang kepada dirinya. Asnawi mengira kalau pernyataan sayang dan cinta Bi Asih waktu itu karena efek balik batu tolak cinta, tapi ternyata Bi Asih sama sekali tidak terpangaruh dengan efek sihir batu itu dan dia benar benar mengungkapkannya dari hari yang terdalam. Asnawi merasa sangat kaget dan tidak percaya dengan yang apa yang terjadi. Bi Asih kemudian mengangkar tangan Asnawi dan menempelkan di dadanya.

“ASNAWI...!!!.....AKU ...KARTIKA ASIH...BERJANJI AKAN SELALU MENYAYANGI DAN MENCINTAIMU SELAMANYA.....I LOVE YOU SO MUCH!!!!”.

TAMAT RUDOLFO


OkkyVanessaM
rijalbegundal
symoel08
symoel08 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.