• Beranda
  • ...
  • Kalimantan Barat
  • |||||| [Share, Informasi & Event] Seni Kebudayaan & Pariwisata Kalimantan Barat || - Part 2

lamberiantoAvatar border
TS
lamberianto
|||||| [Share, Informasi & Event] Seni Kebudayaan & Pariwisata Kalimantan Barat || - Part 2



Quote:




Inilah Aturan Mainnye


Quote:



Spoiler for rule:



0
34K
10K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kalimantan Barat
Kalimantan BaratKASKUS Official
1.6KThread1KAnggota
Tampilkan semua post
MinibalanarAvatar border
Minibalanar
#9
Tari Jepin Lembut (1)
Quote:


Tari Jepin Lembut Sambas

Tari Jepin Lembut adalah tari tradisional Melayu yang berasal dan berkembang di Kalimantan Barat. Tari ini ditampilkan oleh dua orang laki-laki penari dengan iringan musik perkusi dan lantunan syair-syair Islami. Alat musik yang digunakan adalah gambus, gendang, dan ketipung, yang dimainkan dengan irama padang pasir. Syair-syair Islami yang dilantunkan berisi puji-pujian kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban atau larangan menurut ajaran Islam.
1. Asal-usul

Tari Jepin[1] merupakan salah satu dari lima kesenian yang hingga saat ini masih sering dipentaskan oleh masyarakat Kalimantan Barat. Keempat kesenian lainnya adalah Tanjidor, Tari Dayak, Tari Sambas, dan Barongsai

Tari Jepin dapat dibedakan menjadi dua kategori besar, yaitu Jepin tradisional dan Jepin modern (kreasi baru). Tari Jepin tradisional sendiri masih dapat dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu Jepin Massal, Jepin Tali, Jepin Tembung, dan Jepin Langkah atau Lembut. Sementara itu, Jepin kreasi modern memiliki kreasi yang sangat beragam (A. Muin Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).

Tari Jepin Lembut adalah tari tradisional Melayu yang berasal dari daerah Sambas dan berkembang di daerah Kalimantan Barat. Tari ini ditampilkan oleh dua orang laki-laki penari dengan iringan musik perkusi dan lantunan syair-syair Islami. Alat musik yang digunakan adalah gambus, gendang, dan ketipung yang dimainkan dengan irama padang pasir. Syair-syair Islami yang dilantunkan berisi puji-pujian kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan kewajiban atau larangan menurut ajaran Islam. (Ikram, 1989/1990; Tim Depdikbud Kalbar, 1988/1989).

Masyarakat Kalimantan Barat percaya bahwa tari Jepin Lembut berasal dan berkembang di Kerajaan Sambas. Tari ini muncul setelah Kerajaan Sambas memperoleh pengaruh dari ajaran Islam dan berubah menjadi Kesultanan Sambas. Pada saat itu, tari Jepin Lembut berfungsi sebagai media dakwah, yaitu untuk mengislamkan keluarga Kerajaan Sambas. Pada mulanya, tari ini hanya dimainkan oleh keluarga kerajaan untuk menyemarakkan acara-acara seperti pernikahan, khitanan, atau upacara potong rambut pada saat kelahiran anak. Namun, tari ini lambat laun mulai dipentaskan oleh masyarakat umum seiring penyebaran Islam yang semakin luas (Ikram, 1989/1990).

Syair-syair Islami yang mengiringi pementasan tari Jepin Lembut merupakan bagian penting dalam koreografi tari secara keseluruhan. Dengan adanya syair-syair tersebut, tari Jepin Lembut tidak hanya berfungsi sebagai seni hiburan semata-mata, melainkan juga melaksanakan fungsi sebagai media pendidikan agama Islam bagi masyarakat. Hingga sekarang, kedua fungsi ini masih tetap dilaksanakan walaupun tari Jepin Lembut sudah jarang dipentaskan karena kalah bersaing dengan acara-acara televisi.
2. Penari dan Busana Tari

Tari Jepin Lembut ditarikan oleh dua orang laki-laki. Penari Jepin Lembut biasanya memakai busana khusus yang terdiri dari tiga unsur, yaitu baju teluk belanga yang terbuat dari kain satin atau kain yang mengkilat, kain tenun Sambas yang dipakai hingga lutut, dan kopiah berwarna hitam.
3. Musik Pengiring

Tari Jepin Lembut diiringi oleh musik yang dihasilkan dari tiga jenis alat musik, yaitu sebuah gambus, dua buah ketipung (beruas), dan sebuah gendang panjang.[2] Ketiga alat musik ini dimainkan oleh tiga orang pemain musik tanpa henti, sejak awal hingga selesainya seluruh gerakan tari. Dengan demikian, tari Jepin Lembut hanya membutuhkan lima orang pemain, yaitu dua orang penari dan tiga orang pemain musik sekaligus pelantun syair.

Gambus terbuat dari kayu leban. Panjangnya lebih kurang 80 cm. Permukaannya ditutup dengan kulit kambing atau lembu dan mempunyai enam tali (senar) bernada diatonis. Ketipung (beruas) dibuat dari kayu tak berbubuk yang dilubangi dengan diameter 20 cm dan panjang 20 cm serta ditutup dengan kulit kambing atau lembu. Adapun gendang panjang bentuknya hampir mirip dengan ketipung, tetapi panjangnya hanya 60 cm dan diameternya 20 cm (Ikram, 1989/1990).

4. Ragam Gerak

Tangan dan kaki merupakan anggota badan yang paling banyak bergerak ketika tari Jepin Lembut dipentaskan. Secara umum, tari Jepin Lembut terdiri dari tiga gerakan, yaitu berdiri, membungkuk, dan jongkok. Posisi berdiri mencakup gerakan saat akan memulai tari yang dilanjutkan dengan langkah maju mundur. Posisi membungkuk adalah saat melangkah maju yang dilanjutkan dengan gerakan serong kiri dan kanan lalu mundur dan berbalik. Posisi jongkok mencakup gerakan tahtim (penutup) yang dilakukan pada saat tarian akan selesai.

Ada tari Jepin yang terdiri dari empat, lima, atau sembilan ragam gerakan. Jumlah tersebut terkadang dapat berkurang atau bahkan lebih. Hal itu tergantung pada tujuan dan waktu pementasan. Adapun untuk tari Jepin Lembut hanya terdapat empat ragam gerakan, yaitu nyiur melambai, mandayung, simpul pakis (simpul paku), dan tahtim.

a. Gerakan Nyiur Melambai

Gerakan pertama

  1. Hitungan ke-1, kaki kanan melangkah ke depan sambil serong ke kanan. Tangan kiri diayun lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke belakang sejajar bahu. Posisi jari mengepal dan mengentak serta posisi kaki menjinjit.
  2. Hitungan ke-2, kaki kiri menapak sementara kaki kanan mengikuti tangan kiri diayun ke belakang. Tangan kanan diayun ke depan dengan posisi jari mengepal dan mengentak.
  3. Hitungan ke-3, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan ke-1 dan ke-2. Gerakan ini terus diulangi hingga hitungan ke-8.


Gerakan kedua

  1. Hitungan ke-1, kaki kiri menapak sambil tangan kanan diayun ke depan sementara posisi jari mengepal sambil mengentak.
  2. Hitungan ke-2, kaki kanan melangkah mundur dengan agak serong ke kiri. Tangan kanan berada di samping badan selanjutnya ditarik ke belakang kurang lebih 25 derajat. Badan serong ke kiri kira-kira 45 derajat dan tangan kiri diayun ke depan badan dan diangkat kira-kira 45 derajat.
  3. Hitungan ke-3, kaki kiri menjinjit arah 45 derajat.
  4. Hitungan ke-4, kaki kiri dientak ke depan.
  5. Hitungan ke-5, mengulang kembali gerakan seperti pada hitungan ke-1-4. Gerakan ini terus diulang hingga hitungan ke-8.


b. Gerakan Gerak Mendayung

Gerakan pertama

  1. Hitungan ke-1, kaki kanan melangkah sambil serong ke kanan dan tangan kanan berada di depan.
  2. Hitungan ke-2, kaki kanan melangkah dengan sedikit serong ke kanan dan tangan kiri berada di depan.
  3. Hitungan ke-3, gerakan sama seperti hitungan ke-1.
  4. Hitungan ke-4, kaki kanan menjinjit dan mengentak tanah atau lantai. Tangan diangkat sejajar dengan bahu sambil jari mengepal dan disentak.
  5. Hitungan ke-5, kaki kanan menapak sementara tangan kanan di depan dan tangan kiri ke belakang badan.
  6. Hitungan ke-6, kaki kiri melangkah mundur ke arah kanan sambil badan menghadap samping dan tangan kanan diayun ke depan sementara tangan kiri diayun di depan dada.
  7. Hitungan ke-7, kaki kanan melangkah di tempat sementara tangan kanan di samping badan dan tangan kiri di depan dada.
  8. Hitungan ke-8, kaki kiri berdiri di atas tumit sementara tangan kanan tetap di samping badan. Selanjutnya tangan kiri disentak ke belakang sambil diikuti badan dan kepala.


  • Gerakan kedua mengulang gerakan pertama dari hitungan ke-1-8 dengan badan menghadap ke depan.
  • Gerakan ketiga mengulang gerakan pertama dari hitungan ke-1-8 dengan badan menghadap ke belakang.
  • Gerakan keempat mengulang gerakan kedua dan ketiga sekali lagi
  • Gerakan kelima mengulang gerakan pertama dan kedua menghadap ke depan.


Lanjut dibawah
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.